Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wita Rizki Amelia
"Tujuan penelitian membahas hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan faktor-faktor lain dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan Gizi Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A RSCM Jakarta. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional, pengambilan sampel secara purposive sampling. Data antropometri didapatkan dengan pengukuran langsung saat penelitian. Analisis data meliputi crosstabs dan chi-square, menggunakan SPSS versi 13.0.
Hasil penelitian, 88.9% dan 38.9% orang berstatus gizi lebih masing-masing memiliki persen lemak tubuh mendekati tinggi/tinggi dan lemak viseral tinggi(p<0.05). Disarankan kepada pramusaji untuk membiasakan sarapan pagi, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan sering beraktivitas fisik.

The aim of this study is how Body Mass Index and Other Factors Related to Body Fat Status on Waitress at Nutrition Service of Integrated Admission Unit Building A RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta. This is a quantitative study with cross sectional approach, samples are collected by purposive sampling. Anthtopometry data are collected directly by measurement. Analysis included crosstabs dan chisquare, by using SPSS version 13.0.
The result, 88.9% dan 38.9% are overweight with each of them have slightly high/high body fat percentage and high visceral level(p<0.05). The researcher sugested that waitress should have breakfast gradually, consume foods containing high dietary fiber, frequent physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Amelia
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya membantu pihak manajemen PT. TP, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang asuransi sosial, dalam proses pengambilan keputusan untuk melaksanakan rencana melakuknn transformasi dari asuransi sosial menjadi perusahaan asuransi jiwa. (Uraian lengkap mengenai tujuan penulisan dapat dilihat pada halaman 4) Awal permasalahannya adalah ketika PT. TP merasa ragu akan kapabilitas organisasinya secara keseluruhan, termasuk kapabilitas Sumber Daya Manusianya, dalam upaya transforasi ini karena selama ini PT. TP lebih menjalankan fungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengurus administrasi pembayaran dana pensiun dan pengelolaan Tabungan Hari Tua (THT) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai BUMN/D. Hal ini dikhawatirkan telah membuat SDM yang ada di PT. TP saat ini relatif bekerja. santai, kurang tekanan (motivasi) untuk berkompetisi, dan lain ssbagainya (Uraian lengkap mengenai permasalahan yang dihadapi dapat dilihat pada halaman 3) Menanggapi keraguan PT. TP ini, maka penulis merasa perlu untuk menginformasikan beberupa pemikiran, seperti: a. Kapabilitas organisasi merupakan faktor yang amat mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi dalam melakukan transformasi yang akan memicu perubahan yang cukup besar di dalam organisasi. (Uraian mengenai teori kapabilitas organisasi pada halaman 7) b. Proses transfommsi harus dilakukan dengan hati-hati dengan mengantisipasi potensi-potensi kesalahan yang umum dibuat dalam proscs tersebut. (Uraian mengenai teori transformasi organisasi pada halaman 9) c. Hal panting yang juga patut diperhatikan adalah mengenai bagaimana memanajemen dan memimpin suatu perubahan agar reaksi penolakan terhadap perubahan dapat diminimalisasi. (Urian mengenai teori memanejemeni dan memimpin perubahan pada halaman 13) Berdasarkan analisis terhadap Faktor Kunci Keberhasilan suatu asuransi sosial dan asuransi jiwa, persepsi karyawan terhadap kesiapan organisasinya untuk melakukan transformasi, budaya dan struktur organisasi, serta kajian benchmark dari beberapa asuransi jiwa dalam negeri, disimpulkan bahwa saat ini PT. TP belum cukup memiliki kapabilitas untuk sepenuhnya bertransformasi sebagai asuransi jiwa (Rincian hasil analisis data dapat dilihat pada halaman 16) Konsekuensi negatif (kelemahan) yang harus dihadapi PT. TP bila akan bertransformasi total sebagai asuransi jiwa, nampaknya lebih besar daripada bila PT. TP tetap berperan sebagai perusahaan asuransi sosial dengan produk tambahan asuransi jiwa. (Uraian lengkapnya dapat dilihat pada bagian altematif solusi dan konsekuensinya di halaman 31). Melihat konsekuensi yang ada, maka PT. TP direkomendasikan untuk tetap menjadi asuransi sosial yang juga mengelola asuransi jiwa. Untuk itu disusunlah langkah-langkah pelaksanaan rekomendasi yang mengacu pada proses transformasi yang dikemukakan oleh Kotter (1996) (Rinciannya pada halaman 35)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rizki Amelia
"Pemilihan lokasi merupakan sebuah proses yang ditentukan oleh berbagai faktor seperti pengalaman dan ketersediaan informasi. Rambut sebagai bagian dari gaya hidup juga menuntut pelakunya untuk mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam memilih lokasi dan tempat pangkasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemilihan lokasi pangkas rambut mahasiswa Universitas Indonesia berdasarkan gaya hidupnya. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah melakukan analisis deskriptif dan analisis spasial berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap mahasiswa UI yang dipilih dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Hasil analisis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1) Secara spasial, gaya hidup tidak selalu berpengaruh terhadap pemilihan lokasi pangkas rambut, lokasi yang dekat dengan titik awal pergerakan tetap menjadi pilihan utama. Alasan kedua yang menjadi dasar pemilihan lokasi pangkas rambut adalah harga, hospitality, kelengkapan pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh lokasi tempat tujuan berada, yang menunjukan situasi (situation) spasial lokasi dan tempat pangkas rambut itu sendiri, sebagai suatu situ (site), yang disesuaikan dengan gaya hidupnya. 2) Gaya hidup mempengaruhi jenis sumber informasi tempat pangkas rambut. Jarak sosial mempengaruhi cara dan media mendapatkan informasi. Mereka yang memiliki gaya hidup serius mendapatkan informasi dari teman. Hal ini menunjukkan jarak sosial yang dekat dengan sumber informasi. Sedangkan mereka dengan gaya hidup yang berbeda, memiliki sumber informasi yang lebih beragam dari yang dekat (teman), hingga yang cukup jauh, seperti internet, dan brosur.
Location selection is a process determined by various factors such as experience and information availability. Hair, as a part of lifestyle, consider such factors in choosing the location and place for haircut. This research?s objective is to understand the pattern in choosing barbershop location of students in University of Indonesia based on their lifestyle. To achieve that, purpose, method used descriptive and spatial analysis from interview conducted upon UI?s students by using proportional random sampling technique. From results analysis, it can be concluded that: 1) Spatially, lifestyle does not always affect the location choice of barbershop, location based on proximity from initial movement point is still considered the main reason; another reasons are price, hospitality, and the variery of service and facility, which show the spatial situation of barbershop and its location, as site that suits their lifestyle. 2) Lifestyle affect the way to get information. They who have serious lifestyle got information. They who have serious lifestyle got information from friends. This shows social proximity with information sources. While they, who have different lifestle, have more various information sources from friends to internet, and brochure.
"
2015
S59731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Rizki Amelia
"Tesis ini membahas program kampanye pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana evaluasi formatif dan evaluasi proses strategi komunikasi kampanye dengan menganalisa delapan elemen inti kampanye, efek yang diharapkan (intended effect), persaingan komunikasi (competing communication), objek komunikasi (communication object), populasi target (target population), kelompok penerima (receiving group), pesan (the message), saluran (the medium), komunikator (the communicator). Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitian studi kasus, dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa elemen kelompok penerima kurang diperluas jangkauannya dan belum maksimal dalam penggunaan saluran yang ada.

This thesis discusses the exclusive breastfeeding campaign program. This study aims to describe the formative evaluation and the process evaluation by analyzing eight core elements of the campaign communication strategy. The intended effect, competing communication, communication object, target population, receiving group, message, the medium, and the communicator. The study was conducted by using a qualitative approach, case study method, and data collection techniques with in-depth interviews. Results from this study showed that the receiving group element lacking in the extended reach and the use of existing channels is not max."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhara Rizki Amelia
"Organisasi Pengelola Zakat OPZ di Indonesia masih belum memiliki kinerja yang optimal, sehingga hal itu menyebabkan rendahnya realisasi penghimpunan dan pendistribusian zakat di lapangan. Oleh karena itu, diperlukanlah kinerja OPZ yang professional, akuntabel dan transparan guna meningkatkan realisasi penghimpunan dan pendistribusian zakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja OPZ guna mengevaluasi kinerja amil zakat yang ada, sekaligus memberikan feedback yang tepat guna meningkatkan kualitas OPZ di masa yang akan datang. Penelitian ini berfokus pada pengukuran kinerja dari sisi keuangan dengan menggunakan metode pengukuran rasio keuangan dan penilaian laporan keuangan serta pengukuran efisiensi relatif dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA model CCR. Penelitian ini mengukur kinerja OPZ dengan studi kasus pada Badan Amil Zakat Nasional, Dompet Dhuafa, Pos Keadilan Peduli Ummat, Dan Rumah Zakat pada periode 2012-2015. Hasil dari penelitian ini berupa peringkat OPZ dari sisi kinerja keuangan dan sisi efisiensi relatif OPZ. Secara rata-rata, OPZ telah memiliki kinerja keuangan yang cukup baik dan baik. Sedangkan dari sisi efisiensi, secara rata-rata PKPU dan BAZNAS mendapatkan hasil tingkat efisiensi yang baik secara relatif, sedangkan Rumah Zakat dan Dompet Dhuafa mendapatkan hasil tingkat efisiensi yang buruk secara relatif.

The Zakat Management Organization OPZ in Indonesia is still not performing optimally, thus causing low realization of zakat collection and distribution in the field. Therefore, it is necessary to perform professional, accountable and transparent OPZ performance in order to increase the realization of the collection and distribution of zakat. This study aims to measure OPZ performance to evaluate the performance of existing amil zakat, while providing appropriate feedback to improve OPZ quality in the future. This study focuses on financial performance measurement using financial ratio measurement method and financial statement evaluation as well as relative efficiency measurement using Data Envelopment Analysis DEA method of CCR model. This study measures the performance of OPZ with case studies on the Badan Amil Zakat Nasional, Dompet Dhuafa, Pos Keadilan Peduli Ummat, and Rumah Zakat in the period 2012 2015. The results of this research are OPZ ratings in terms of financial performance and OPZ relative efficiency side. On average, OPZ has had good enough and good financial performance. In terms of efficiency, on average PKPU and BAZNAS get relatively good relative efficiency, while Rumah Zakat and Dompet Dhuafa get relatively poor level of efficiency. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rizki Amelia
"Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik di seluruh wilayah tropis dan sebagian wilayah subtropic yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit DBD juga merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan Jakarta barat memiliki jumlah kasus tertinggi pertama dan kedua di Provinsi DKI Jakarta pada beberapa tahun terakhir.
Tujuan: Menganalisis hubungan faktor iklim (curah hujan, suhu udara, dan kelembaban udara), kepadatan penduduk, dan angka bebas jentik dengan incidence rate DBD di Kota Administrasi Jakarta Barat tahun 2013-2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan analisis korelasi untuk melihat hubungan antara faktor iklim yang meliputi curah hujan, suhu udara, kelembaban udara pada time lag 1 dan time lag 2 serta kepadatan penduduk dengan Incidence Rate DBD.
Hasil: Hasil analisis bivariat dengan uji korelasi menunjukkan bahwa hubungan yang signifikan lebih berpengaruh pada curah hujan time lag 2, suhu udara time lag 2 dan kelembaban time lag 2. Variabel lainnya yaitu kepadatan penduduk memiliki hubungan signifikan pada tahun 2014, 2015, 2017, 2019, 2020, dan 2021. Hasil uji regresi linear ganda menghasilkan bentuk model prediksi dengan persamaan IR DBD = -160,665 + 3,763 (suhu) + 1, 033 (kelembaman) - 0,102 (curah hujan) - 0,001 (kepadatan penduduk). jika disimulasikan dengan kombinasi suhu sebesar 26,1°C, kelembaman 82,9%, curah hujan 14,9 mm, dan kepadatan penduduk sebesar 20.000 maka kejadian IR DBD akan muncul sebanyak 2,39 kasus per 100.000 penduduk.

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an endemic disease throughout the tropics and parts of the subtropics caused by the dengue virus. Dengue fever is also one of the main public health problems in Indonesia and West Jakarta has the first and second highest number of cases in DKI Jakarta Province in recent years.
Objective: Analyzing the relationship between climate factors (rainfall, air temperature, and humidity), population density, and larvae-free rates with DHF incidence rates in West Jakarta Administrative City in 2013-2022.
Methods: This study uses an ecological study design with correlation analysis to see the relationship between climatic factors which include rainfall, air temperature, air humidity in time lag 1 and time lag 2 and population density with DHF Incidence Rate. Results: The results of the bivariate analysis with the correlation test show that a significant relationship has more influence on rainfall time lag 2, air temperature time lag 2 and humidity time lag 2. Another variable, namely population density, has a significant relationship in 2014, 2015, 2017, 2019, 2020, and 2021. The results of the multiple linear regression test produce a predictive model with the DHF IR equation = -160.665 + 3.763 (temperature) + 1.033 (inertia) - 0.102 (rainfall) - 0.001 (population density). if simulated with a combination of temperature of 26.1°C, humidity of 82.9%, rainfall of 14.9 mm, and a population density of 20,000, the incidence of IR DHF will occur as many as 2.39 cases per 100,000 population.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library