Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Puspita
"Pengalaman negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam mempertinggi kesejahteraannya sering dihadapkan pada pilihan yang sulit, yaitu trade off antara keseimbangan internal dan eksternal. Karena itu perlu dipikirkan suatu kebijaksanaan meuju kombinasi yang serasi antara pertumbuhan output, inflasi dan defisit transaksi berjalan. Pemanfaatan instrumen fiskal dalam program stabilisasi di Indonesia menjadi tema studi ini. Disamping itu, akan diuji bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah berpengaruh lunak terhadap output riil tetapi berpengaruh kuat terhadap neraca pembayaran dan inflasi. Untuk mencapai maksud-maksud itu digunakan pendekatan ekonometri, yaitu memanfaatkan model simultan yang pernah digunakan Richard Agenor dalam mempelajari perekonomian Haiti. Hodel itu tersusun atas sembilan persamaan, lima diantaranya persamaan tingkah laku dan sisanya identitas. Studi ini memakai data time series periode 1970 - 1991, secara tahunan. Sumber datanya antara lain Biro Pusat Statistik, Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan. Beberapa temuan dari studi ini antara lain : Sumber penerimaan pemerintah punya implikasi penting dalam mengendalikan fluktuasi permintaan dalam negeri, Makin kecil sumber dari dalam negeri, Makin sulit mengendalikan fluktuasi permintaan lewat sistem perpajakan. Pengeluaran rutin dan pembangunan punya peran yang sama dalam pembentukan permintaan agregat, tetapi pengeluaran rutin berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi jangka yang pendek semen tara pengeluaran pembangunan berpengaruh dalam pertumbuhan jangka panjang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Puspita
"ABSTRAK
Latar belakang: SOPK adalah gangguan endokrin yang hingga saat ini etiologinya masih belum jelas. Faktor epigenetik metilasi DNA, akhir-akhir ini mendapatkan perhatian dalam patogenesis SOPK. Gen HSD17B1 disebut sebagai "estrogenik" 17β-HSD karena mengkatalisasi langkah terakhir dalam biosintesis estrogen dengan secara istimewa mengurangi estrone, estrogen yang lemah untuk menghasilkan estrogen 17β-estradiol yang kuat. Kami berspekulasi cacat pada metilasi DNA mendorong deregulasi gen sehingga terjadi penurunan ekspresi mRNA HSD17B1, akhirnya menghasilkan estradiol yang tidak cukup pada pasien SOPK.
Metode: Kami mengumpulkan total 60 pasien wanita. MSP untuk analisis metilasi DNA, qPCR untuk analisis ekspresi mRNA.
Tujuan: Untuk menganlisis metilasi DNA pada kelompok pasien SOPKdan kelompok wanita sehat, ekspresi mRNA pada kelompok pasien SOPK dan kelompok wanita sehat, tingkat estradiol pada pasien SOPK dan kelompok wanita sehat, korelasi antara metilasi DNA dan ekspresi mRNA pada pasien SOPK, korelasi ekspresi mRNA pada pasien SOPKdan kadar serum estradiol.
Hasil: Metilasi gen HSD17B1 pada wanita SOPK adalah 42,64% dan kelompok yang sehat menunjukkan 53,80%, p = 0,160 tidak signifikansi antara kedua kelompok. Nilai ekspresi relatif gen HSD17B1 adalah 0,70 kali lebih rendah dibandingkan dengan kelompok wanita sehat, p = 0,003 signifikansi antara kedua kelompok. Estradiol rata-rata pada kelompok SOPK25,78 pg / ml dan kelompok wanita sehat adalah 36,74 pg / ml. Korelasi tingkat metilasi DNA versus ekspresi mRNA pada pasien SOPK, tidak signifikan p = 0,076. Korelasi antara ekspresi mRNA gen HSD17B1 dan kadar serum estradiol, signifikansi p = 0,020. ;Semakin terjadi penurunan ekspresi mRNA, semakin rendah kadar serum estradiol.

ABSTRACT
Background: PCOS is the most common endocrine disorder but its etiology remains unclear. Lately, epigenetic factors have gained considerable attention in the pathogenesis of PCOS, DNA methylation.  HSD17B1 is referred to as the "estrogenic" 17β-HSD because it catalyzes the final step in estrogen biosynthesis by preferentially reducing the weak estrogen estrone to yield the potent estrogen 17β-estradiol. We speculated defects in DNA methylation promote the deregulation of genes make decrease mRNA expression HSD17B1, finally produces not enough estradiol in PCOS patients.
Methods: We collected a total of 60 female patients. MSP for DNA methylation analysis, qPCR for mRNA expression analysis.
Aims: To investigate, DNA methylation in PCOS patients group and healthy women group, mRNA expression in PCOS patients group and healthy women group, estradiol level in PCOS patients and healthy women group, the correlation between DNA methylation and mRNA expression in PCOS patients, correlation mRNA expression in PCOS patients and estradiol serum level.
Results: Methylated of HSD17B1 gene in PCOS women was 42.64 % and a healthy group showed 53.80 %, p=0.160 not significances between the two groups.  The relative expression value of the HSD17B1 gene was 0.70 fold lower compare with a healthy women group, p=0.003 significance between the two groups. The average estradiol in the PCOS group 25.78 pg/ml and the healthy women group is 36.74 pg/ml. Correlation of DNA methylation level versus mRNA expression in PCOS patients, not significance p=0.076. Correlation between mRNA expression of the HSD17B1 gene and estradiol serum level, significance p=0.020. (More decrease mRNA expression, more lower estradiol serum level)."
2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Puspita
"Salah satu strategi pemasaran yang sudah banyak dilakukan pada produk FMCG di pasaran adalah bundling. Penelitian sebelumnya tentang bundling dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu analisis ekonomi bundling; penelitian marketing mengenai optimalitas bundling dengan menggunakan pendekatan ekonomi; aspek psikologi konsumen terhadap bundling; dan evaluasi konsumen terhadap bundling (Shibin Sheng, 2004).
Dua jenis penelitian pertama sudah sering dilakukan, namun aspek psikologis dan behavioral konsumen terhadap bundling masih kurang diketahui dan belum banyak penelitian yang membahasnya lebih dalam. Padahal, atensi pembelanja terhadap suatu produk sangat penting dalam pengambilan keputusan pembelian. Kenyataan inilah yang mendorong perlunya dilakukan penelitian mengenai lebih lanjut mengenai atensi pembelanja terhadap beberapa faktor stimuli berupa komponen/faktor pada bundling.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah diperolehnya faktor-faktor yang mempengaruhi atensi pembelanja pada bundling, sehingga dapat menjadi acuan yang tepat dan efektif untuk bundling bagi produsen maupun retailer. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan eye-tracking, dan penelitian ini didesain dengan desain faktorial fraksional.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor yang signifikan dalam mempengaruhi atensi pembelanja pada bundling adalah jumlah produk, komposisi produk, framing diskon, dan peletakan. Sementara itu, faktor cara pengemasan terbukti tidak signifikan. Level yang dominan dan paling berpengaruh dalam menarik atensi pembelanja pada setiap faktor yang diujikan yaitu, bundling dengan jumlah 3 produk, komposisinya terdiri dari produk utama dan komplemen, tampilan label harga revised price, seluruh produk terlihat dan pengemasannya tidak menggunakan penutup.

One of the marketing strategy applied to FMCG products is bundling. The researches about bundling consist of 4 categories, they are economy analysis of bundling; marketing optimality; psychological aspect; and consumer evaluation (Shibin Sheng, 2004).
The first two categories have been done often, but there were only a very few researches regarding consumer’s psychological and evaluation aspect of bundling. Whereas, attention is very important since it determines the buying decision. The facts above urge the need for a research about bundling and consumer’s attention.
The aim of this research is to determine the factors of bundling affecting consumer’s attention, so the company/retailer can have guidance to bundle products accordingly, based on consumer’s attention. The data collection method uses eye-tracking and this research uses fractional factorial design.
From the result, it is concluded that significant bundling factors affecting consumer’s attention are amount of product, composition, discount frame, and product’s position in the bundle. The dominant factor’s levels attracting consumer’s attention the most are bundling consists of three products, the composition consists of main and complement product, using revised price discount frame, all products are visible, and the packaging don’t use a cover.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library