Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifkin, Bernard
"Salah satu masalah kependudukan yang terjadi sekarang ini adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk. Salah satu usaha menangani masalah tersebut adalah dengan menurunkan fertilitas.
Analisis pada penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan fertilitas.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari hasil SUPAS 1985 untuk propinsi Sulawesi Selatan. Responden yang diperhatikan adalah ibu-ibu yang pernah kawin berumur dibawah 50 tahun yang jumlahnya 5548 orang.
Variabel yang diperhatikan adalah. : Anak lahir hidup (CEB) sebagai dependen variabel sedangkan untuk independen variabelnya adalah: Umur kawin pertama, status pemakaian alat kontrasepsi, pendidikan yang ditamatkan, jenis pekerjaan, kematian anak, tempat tinggal dan umur ibu.
Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik infrensial. Pada statistik infrensial dipakai metode statistika Regresi Ganda dan Garis Patah Paritas.
Hasil yang diperoleh dari analisis data adalah:
1. Terdapat perbedaan pola paritas menurut umur berdasarkan status pemakaian alat kontrasepsi dan latar belakang ibu.
2. Dengan hanya memperhatikan variabel antara maka setelah memperhitungkan pengaruh variabel lain dalam model diperoleh hasil bahwa umur kawin pertama berhubungan negatif dengan fertilitas baik di kota maupun di desa. Kemudian ibu yang tinggal di kota dan menggunakan slat kontrasepsi mempunyai jumlah anak lahir hidup yang lebih tinggi daripada ibu yang tidak menggunakan alat kontrasepsi sedangkan untuk ibu yang tinggal di desa dan menggunakan alat kontrasepsi jumlah anak lahir hidupnya lebih rendah dari ibu yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.
3. Dengan hanya memperhatikan variabel latar belakang maka hasil yang diperoleh setelah meperhitungkan pengaruh variabel lain dalam model yang diperhatikan adalah: Kelompok ibu yang tidak bekerja dan kelompok ibu yang bekerja di sektor pertanian mempunyai jumlah anak lahir hidup yang lebih banyak dari ibu kerja di sektor non pertanian. Diperoleh pula bahwa ibu yang tidak sekolah, tidak tamat SD, serta ibu yang tamat SD mempunyai jumlah anak lahir hidup yang lebih sedikit dibanding dengan ibu yang tamat SLP+, namun perbedaan antara yang tidak tamat SD dan tamat SD tersebut tidak signifikan. Dan bagi ibu yang pernah mengalami kematian anak, jumlah anak lahir hidupnya lebih banyak dari yang tidak pernah mengalami.
4. Variabel latar belakang dan variabel antara jika diperhatikan dalam suatu model maka hasil yang diperoleh setelah memperhatikan pengaruh variabel lain dalam model adalah: umur kawin pertama berhubungan negatif dengan fertilitas, ibu yang menggunakan alat kontrasepsi, di kota anak lahir hidupnya lebih banyak tetapi di desa anak lahir hidupnya lebih sedikit. Kelompok ibu yang tidak bekerja dan ibu yang bekerja di sektor pertanian jumlah anak lahir hidupnya lebih banyak dari yang kerja di sektor non.
Kemudian ibu yang tidak sekolah, ibu tidak tamat SD serta ibu yang tamat SD jumlah anak lahir hidupnya lebih sedikit dari yang tamat SLP+. Selanjutnya diperoleh pula bahwa ibu yang pernah mengalami kematian bayi jumlah anak lahir hidupnya lebih tinggi.
Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan asosiasi dari variabel yang diperhatikan berdasarkan tempat tinggal kecuali perbedaan pengaruh penggunaan alat kontrasepsi pada model yang memuat variabel antara dan variabel latar belakang secara bersama-sama. Serta diperoleh pula hasil pada semua model yang diperhatikan bahwa terdapat perbedaan jumlah anal lahir hidup dari ibu yang tinggal di kota dan di desa yang mana anak lahir hidup ibu yang tinggal di kota lebih tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkin, Bernard
New York: McGraw-Hill, 1979
331.027 3 BER a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkin, Bernard
"Minyak solar di Indonesia sangat rendah kualitasnya, Penggunaan aditif untuk meningkatkan kualitas pembakaran diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan Jurusan Gas dan Petrokimia telah melakukan penelitian dan mendapatkan suatu bentuk aditif biodiesel yang mampu menaikan bilangan setana minyak solar Indonesia sehingga penambahannya menimbulkan terjadinya peningkatan sebesar hampir 4 angka dari bahan bakar dasarnya. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara aktual pengaruh emisi gas buang ataupun noise, dan untuk mendapatkan perubahan total rata-rata emisi yang dikeluarkan akibat penambahan aditif tersebut. Akan tetapi pengolahan data menjadi suatu hal yang penting dalam menarik kesimpulan dari pengujian yang dilakukan. Metode regresi adalah Salah satu bentuk penyederhanaan data sehingga dapat menarik suatu model persamaan yang dapat menarik garis hubungan antara suatu variabel yang bergantung, dalam hal ini emisi, dengan variabel lain yang merupakan prediktor dari variabel yang bergantung tadi. Akan tetapi penggunaan model linear dengan variabel predilctor yang memiliki korelasi yang kuat antara satu sama lain adalah suatu masalah dalam statistik yang disebut multicollinearity. Untuk menghilangkan masalah tersebut digunakan suatu metoda Singular Value Decomposition (SVD) untuk mendekornposisi variabel prediktor tersebut, dan mengalikan data dengan salah satu vektor hasil dekomposisi, yaitu right singular vektor (V) untuk menghilangkan korelasi antar preditor tersebut, yang kemudian diregresikan dan diintegrasikan untuk mendapatkan total rata-rata emisi yang dikeluarkan.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa aditif tersebut dapat mengurangi emisi HC dan meningkatkan emisi CO2 untuk semua campuran dengan variasi putaran pada mesin Komatsu maupun Mitsubishi, dimana pada mesin Komatsu penurunan emisi HC terbesar ada pada campuran 0,10% vol sebesar 14,78% dan kenaikan emisi CO2 terbesar ada pada campuran 0.15% sebesar 4,53% yang menunjukkan bahwa penambahan aditif meningkatkan kualitas pembakaran. Pengintegralan hasil regresi pada data variasi pmbebanan untuk mesin Mitsubishi dengan 5 prediktor dan mengalikannya dengan vektor V memberikan nilai yang lebih menyeluruh terhadap nilai total rata-rata emisi yang dikeluarkan. Emisi HC yang meningkat untuk setiap campuran (terbesar pada campuran 0,1% vol sebesar 36,11%) dan emisi C02 yang menurun untuk semua campuran (terbesar pada campuran 0,05% sebesar 2,91%) menunjukan bahwa terjadi penurunan kualitas pembakaran akibat penarnbahan aditif MEN saat pengujian dengan variasi pembebanan untuk mesin Mitsubishi.

lndonesia has a low quality diesel htel Using additive to improve the ignition quality is one of the solution, which needed beside to increase the efficiency of ignition, also in order to reduce the level of hazardous emission released into the atmosphere. Department of Gas and Petrokimia - FTUI has conducted a research and was able to generate such biodiesel additive which can increase the cetane number nearly up to 4 number from its basic fuel This research performed to identify the actual impact of that additive in diesel engine based on its gas emission and noise level, and obtain the total's mean of emissions difference caused by adding the additive. However, data processing is an important thing so that we can draw a conclusion from our research. The regression method is a method that can used to draw a correlation from independent variables as predictors for dependent variable, in this case, emission. Nevertheless, by using a linear model of regression where their predictors are highly correlated among each other is a problem in statistic. This is call as multicollinearity. Applying Singular Value Decomposition (S VD) method to the data will generate a left singular vector (V). Then by multiplving data with V can remove the multicollinearity problem. Continued by regressing and performing integration will attain the total mean of emission produced by the engine.
The result has shown us that the additive can reduce the emission of HC and increase CO3 emission in every blend of fuel-additive for both engines, Komatsu and Mitsubishi, in variable .speed tests method For Komatsu, the highest reduction of HC emission is shown by 0.10% blend at a number of 14. 78%, and highest addition of C O2 is shown by 0.15% blend at a number of 4. 53%, gives an indication that using this additive is improving the quality of ignition as engine speed increased For variable load tests method that conducted for twtsubishi, integrating the regression from the data that had been multiplv by V is giving a more significant value of every emissionis total mean than using onbt one predictor, considering that more predictors is applied. The increasing of HC emission (highest increasing is 36. 11% at 0.1% blend and the decreasing of CO2 emission hghest decreasing is 2. 91% at 0.1% blend shown that the qualigt of ignition is weaken as adding the additive while conducting the variable load tests method in Mitstibishi engine.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library