Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridwan Ginanjar
"Terapi Rumatan Metadon Penyalahgunaan NAPZA saat ini sudah sangat memprihatinkan, mayoritas kalangan yang menyalahgunakan yaitu remaja dan dewasa muda. Dampak dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya kerusakan fisik maupun mental namun dapat juga merusak generasi penerus bangsa. Heroin merupakan salah satu jenis NAPZA yang sering disalahgunakan. Program Terapi Rumatan Metadon PTRM merupakan salahsatu upaya penanggulangan dampak buruk Harm Reduction dalam menurunkan angka penyalahgunaan NAPZA Heroin dan penyebaran HIV/AIDS. Motivasi dan kepatuhan merupakan faktor penting dalam keberhasilan menjalankan program terapi.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran motivasi dengan kepatuhan pasien program terapi rumatan metadon. Desain penelitian yang digunakan cross-sectional dengan Teknik convenience sampling dengan jumlah 67 responden. Variabel motivasi menggunakan kuesioner Treatment Motivation Questionnaire TMQ yang meliputi 4 item yaitu motivasi internal, motivasi eksternal, interpersonal help seeking, confidence in treatment. Serta variabel kepatuhan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 MMAS.
Uji Analisa data dengan menggunakan deskriptif, hasil penelitian menunjukan gambaran motivasi dan kepatuhan pasien Program Terapi Rumatan Metadon memiliki nilai motivasi internal 5,64, interpersonal help seeking 5,34, confidence in treatment 5,09, dan motivasi internal 3,88 pada range 1-7. Serta sebagian besar pasien memiliki kepatuhan sedang 70,1, kepatuhan tinggi 1,5 , dan kepatuhan rendah 28,4. Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi pelayanan kesehatan untuk lebih meningkatkan pengawasan dan meningkatkan koseling individu sehingga dapat meningkatkan kepatuhan.

Drug abuse now is very alarming, the majority of the abusers are teenagers and young adults. The impact of drug abuse is not only physical or mental damage but also can damage the next generation of the nation. Heroin is one type of drug that is often abused. The Methadone Maintenance Therapy Program PTRM is one of the Harm Reduction program in reducing the number of drug abuse Heroin and the spread of HIV AIDS. Motivation and compliance are important factors in the success of running a therapy program.
The study was conducted to find out the motivation and patient compliance of methadone maintenance therapy program. The research design used cross sectional 67 respondent were recruited using convenience sampling. Motivation variable were assessed using Treatment Motivation Questionnaire TMQ which includes 4 items of internal motivation, external motivation, interpersonal help seeking, and confidence in treatment. The compliance variable was assed using the Morisky Medication Adherence Scale 8 MMAS questionnaire.
The result of research show description of motivation and patient compliance Methadone Maintenance Therapy Program has internal motivation score 5,64, interpersonal help seeking 5,34, confidence in treatment 5.09, and internal motivation 3,88 at range 1 7. Most patients have moderate adherence of 70.1, high adherence 1.5, and low adherence 28.4. The results of this study can be a description for health services to further improve supervision and improve individual counseling so as to improve compliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Ginanjar
"

Karakteristik masyarakat perkotaan seperti gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas menimbulkan masalah kesehatan seperti Stroke. Hemiparesis ekstremitas jangka panjang yang terjadi pada orang dewasa umumnya di sebabkan oleh stroke dengan konsekuensi kelumpuhan ekstremitas atas paling banyak ditemukan, Hemiparesis yang dialami pasien dengan stroke membatasi dalam pergerakan aktivitas sehari-hari juga menjadi hambatan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu diperlukan suatu pencegahan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari case report ini yaitu memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan paska stroke, memberikan gambaran analisis intervensi keperawatan sesuai dengan konsep dan penelitian terkait. Intervensi keperawatan lebih difokuskan pada rehabilitasi ekstremitas yang mengalami hemiparesis dengan tujuan membantu pasien dalam mempelajari kembali kemampuan motorik dan sensorik yang hilang akibat dari stroke dan kemampuan keluarga merawat anggota secara mandiri. Hasil yang diperoleh bahwa keluarga mengalami perubahan pengetahuan mengenai stroke serta cara merawat anggota keluarga dengan hemiparesis. Selain itu hasil dari latihan mirror therapy didapat adanya peningkatan nilai dari pengukuran menggunakan Fugl Meyer Score sebesar 4 poin. Untuk lebih mengoptimalkankan hasil dari latihan dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni, menambah porsi dan durasi latihan, memberikan latihan selingan seperti rentang gerak sendi, serta mengoptimalkan dukungan dari lingkungan sekitar



Characteristics of urban societies such as unhealthy lifestyles, unhealthy eating patterns, lack of activity cause health problems such as stroke. Long-term extremity hemiparesis that occurs in adults is generally caused by stroke with the most common consequences of upper limb paralysis, Hemiparesis experienced by patients with strokes restricts the movement of daily activities as well as an obstacle in community life. Therefore prevention is needed to overcome this problem. The purpose of this case report is to provide an overview of the implementation of family nursing care with post-stroke, giving an overview of the analysis of nursing interventions in accordance with the concepts and related research. Nursing interventions are more focused on limb rehabilitation that experiences hemiparesis with the aim of helping patients to re-learn the motor and sensory abilities lost due to stroke and the ability of families to care for members independently. The results obtained that the family experienced changes in knowledge about stroke and how to care for family members with hemiparesis. Besides the results of mirror therapy exercises, there was an increase in the value of the measurements using the Fugl Meyer Score of 4 points. To further optimize the results of the exercise can be done in several ways, namely, increasing the portion and duration of the exercise, providing interlude exercises such as joint motion range, and optimizing support from the surrounding environment

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library