Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riana Maya Oktaviani
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan bersama furosemid dengan ekstrak etanol 70% daun kumis kucing (Orthosiphonis stamineus Benth.) menyebabkan interaksi farmakokinetik yang dapat mengubah kadar furosemid dalam plasma. Kemiripan mekanisme antara keduanya memungkinkan terjadinya interaksi yang menimbulkan efek sinergis melalui penghambatan reabsorbsi natrium dalam nefron. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun kumis kucing terhadap parameter farmakokinetik furosemid pada tikus putih jantan. Delapan belas ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dengan berat sekitar 200 gram dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal yang diberikan CMC 1%, kelompok furosemid yang diberikan suspensi furosemid dosis 7,2 mg/200 g BB, dan kelompok kombinasi yang diberikan suspensi ekstrak etanol 70% daun kumis kucing 700 mg/kg BB selama 4 hari yang dilanjutkan dengan pemberian suspensi furosemid 7,2 mg/200 g BB. Pada hari ke-4 perlakuan dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital mata tikus dan dianalisis kadar furosemid dalam plasma menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70% daun kumis kucing meningkatkan parameter farmakokinetik furosemid pada Cpmaks, dan Area Under Curve (AUC) (P < 0,05). Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol 70% daun kumis kucing meningkatkan parameter farmakokinetik furosemid pada tikus putih jantan.
ABSTRACT
The combinations of furosemide and 70% ethanolic extract of kumis kucing leaves (Orthosiphonis stamineus Benth.) cause pharmacokinetic interactions that can alter levels in plasma. Similarities between the mechanisms of both allows the interaction that causes a synergistic effect through inhibition of sodium reabsorption in the nephron. This study aimed to observed the effect of 70% ethanolic extract of kumis kucing leaves on the pharmacokinetic parameters of furosemid in male white rats. Eighteen Sprague Dawley male rats were divided into 3 groups, which are normal control group was given only 1% CMC, furosemide group was given 7,2 mg/200 g bw suspension of furosemide, and combinations group was given 700 mg/kg bw suspension of 70% ethanolic extract of kumis kucing leaves for 4 days followed by the given a suspension of furosemide 7,2 mg/200 g bw. On the 4th day of treatment performed orbital sinus blood sampling on the eyes of rats and analyzed the levels of furosemide in plasma using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The results showed 70% ethanolic extract of kumis kucing leaves improve pharmacokinetic parameters of furosemide on Cpmaks, and Area Under the Curve (AUC) (P < 0,05). The conclusion is the 70% ethanolic extract of kumis kucing leaves improve the pharmacokinetic parameters of furosemide on white male rats.
2016
S65176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Maya Oktaviani
Abstrak :
ABSTRAK
Pelayanan kefarmasian saat ini telah mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat drug oriented berkembang menjadi pelayanan komprehensif. Berdasarkan hal tersebut maka seorang Apoteker di apotek dituntut untuk memiliki kompetensi dalam mengelola sebuah apotek baik dari segi manajerial maupun seluruh pelayanan kefarmasian yang ada di dalamnya. Mengingat pentingnya peran Apoteker tersebut, kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA di sebuah apotek dilaksanakan. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa calon apoteker mendapatkan gambaran umum mengenai kegiatan rutin Apoteker di apotek serta memahami peran dan tugas Apoteker dalam pengelolaan apotek dan dalam hal pelayanan kefarmasian sesuai dengan peraturan dan etika yang berlaku. Kegiatan PKPA ini dilaksanakan di Apotek Hidup Baru yang berlangsung dari tanggal 1 Maret - 31 Maret 2017. Berdasarkan PKPA yang telah dilakukan, Kegiatan rutin yang dilakukan di Apotek Hidup Baru meliputi kegiatan teknis kefarmasian dan kegiatan non teknis kefarmasian yang seluruh pelaksanaannya membutuhkan peran dari seorang Apoteker. Peran dan tugas Apoteker di apotek berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di apotek dapat bersifat manajerial dan farmasi klinik yang secara keseluruhan sudah diterapkan di Apotek Hidup Baru kecuali kegiatan Home Pharmacy Care, Pemantauan Terapi Obat PTO , dan Monitoring Efek Samping Obat MESO .
ABSTRACT
The current pharmaceutical service has undergone changes that were originally composed only for the management of developing drugs drug oriented into comprehensive services. Based on that, a pharmacist at a pharmacy is required to have competence in managing a pharmacy, in managerial terms and all pharmaceutical services. The importance of the Pharmacist 39 s role, internship at a pharmacy is implemented. This activities are aimed at getting prospective pharmacist students to get an overview of routine pharmacist activities at pharmacies as well as understanding the role and duties of pharmacists in pharmacy management and in pharmaceutical services in accordance with applicable rules and ethics. Internship is held at Hidup Baru Pharmacy from March 1 to March 31, 2017. Based on internship that has been done, routine activities carried out at Hidup Baru Pharmacy include pharmaceutical technical activities and non technical pharmaceutical activities that all of its implementation requires the role of a Pharmacist. The role and duties of pharmacists in pharmacies based on pharmacy service standards in pharmacies may be managerial and clinical pharmacies as a whole already implemented in Hidup Baru Pharmacy except for home pharmacy care, therapeutic drug monitoring, and side effects of drugs monitoring.
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Maya Oktaviani
Abstrak :
Industri farmasi memiliki peranan yang penting dalam ketersediaan obat untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Mutu suatu obat tidak dapat ditentukan berdasarkan pemeriksaan produk akhir saja, melainkan selama keseluruhan proses pembuatan produk obat. Apoteker merupakan salah satu tenaga inti di suatu industri farmasi. Calon apoteker perlu mendapatkan bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk memenuhi standar kompetensi yang diperlukan. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi yaitu PT. Novell Pharmaceutical Laboratories. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar calon apoteker dapat mengetahui dan memahami peran serta tanggung jawab apoteker di industri farmasi serta memahami proses pengembangan produk obat dan regulasi obat di industri farmasi sesuai dengan aturan pemerintah Indonesia. Praktek kerja profesi ini dilaksanakan mulai dari tanggal 3 Januari ndash; 28 Februari 2017. Berdasarkan PKPA yang telah dilakukan, Apoteker di PT. Novell Pharmaceutical Laboratories dapat berperan di beberapa departemen yang setiap departemennya bekerja sama sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. PT. Novell Pharmaceutical Laboratories melakukan pengembangan produk sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam CPOB dan mendaftarkannya ke BPOM, sehingga diperoleh produk obat yang terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya. ...... The pharmaceutical industry has an important role in the availability of medicines for the manufacture of drugs or medicinal materials. The quality of a drug can not be determined on the basis of examination of the final product alone, but during the entire process of producing the drug product. Pharmacists are one of the core personnel in a pharmaceutical industry. Prospective pharmacists need to obtain sufficient knowledge and experience to meet the required competency standards. One way to achieve this is with the activities of internship in the pharmaceutical industry, PT. Novell Pharmaceutical Laboratories. This activity is aimed to prospective pharmacist to know and understand the role and responsibility of pharmacist in the pharmaceutical industry and understand the process of developing drug products and drug regulation in the pharmaceutical industry in accordance with Indonesian government regulations. This internship is carried out from January 3rd to February 28th, 2017. Based on internship that has been done, the Apothecary at PT. Novell Pharmaceutical Laboratories can play a role in several departments where each department works in accordance with their respective tasks and functions. PT. Novell Pharmaceutical Laboratories undertakes product development in accordance with the provisions contained in the CPOB and register it to BPOM, so as to obtain a product of quality assured, efficacy, and safety.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Maya Oktaviani
Abstrak :
Peningkatan pelayanan kesehatan selalu diupayakan oleh Pemerintah mengingat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia kesehatan. Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dapat melalui pelayanan kefarmasian yang professional. Apoteker memiliki peran dan tanggung jawab dalam mendukung tercapainya sasaran program kesehatan, terutama dibidang kefarmasian. Melalui kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA ini diharapkan calon apoteker dapat lebih memahami peran dan tugas Apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, khususnya Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian. Praktek kerja profesi ini dilaksanakan mulai dari tanggal 22 Mei ndash; 2 Juni 2017. Berdasarkan PKPA yang telah dilakukan, Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian merupakan tempat bagi seorang apoteker untuk dapat menjalankan profesi apoteker yang berkaitan dengan kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan. Apoteker di lingkup pemerintahan, khususnya Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian dapat memberikan perannya di bidang regulasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan yang berkaitan dengan produk dan distribusi produk farmasi, kosmetika dan makanan. ...... Improving health services is always strived by the government given the growing development of science and technology in the world of health. Efforts to improve health services can be through professional pharmaceutical services. Pharmacists have a role and responsibility in supporting the achievement of health program targets, especially in the field of pharmaceuticals. Through this internship activity, the pharmacist candidate can better understand the role and duty of pharmacist in performing pharmaceutical work in Directorate General of Pharmaceutical and Medical Device Ministry of Health of the Republic of Indonesia, especially the Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution. This internship is carried out from May 22nd to June 2nd, 2017. Based on internship that has been done, the Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution is a place for a pharmacist to be able to run the pharmacist profession related to the interests of humanity, especially in the field of health. Pharmacists in the scope of government, especially the Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution can provide its role in the field of regulation, compilation of norms, standards, procedures and criteria, as well as providing guidance related to the product and distribution of pharmaceutical products, cosmetics and foods.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library