Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rian Fabian Sofyan
Abstrak :
ABSTRAK
Fistula perianal merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak di divisi bedah digestif RSCM Namun sampai saat ini belum tersedia karakteristik pasien sehingga penatalaksanaan sampai saat ini fistel perianal tidak banyak berubah dalam dua dekade terakhir Dilakukan penelitian deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medis pasien fistula perianal yang dilakukan pembedahan periode Januari 2009 sampai Desember 2012 di RSCM JakartaTerdapat 26 orang laki laki 74 3 dan 9 orang perempuan 25 7 penderita fistula perianal dengan usia rerata 37 03 tahun rentang 10 61 tahun median 35 tahun Pasien dirawat di bangsal bedah pasca operasi rerata 9 17 hari rentang 2 26 hari Tindakan tersering dilakukan adalah fistulektomi 60 pasien dengan dengan letak tersering pada fistula di arah jam 6 29 3 pasien yang kembali dilakukan operasi karena rekurensi 8 6 dengan waktu kembali pasca operasi pertama rerata 3 bulan pasca operasi pertama Fistula perianal merupakan salah satu penyakit tersering di divisi bedah digestif Karakteristik pasien perianal fistula terbanyak adalah laki laki dengan tindakan yang tersering dilakukannya fistulektomi Penatalaksanaan pasien dengan fistel perianal bertujuan menghilangkan fistel dengan mempertahankan fungsi dari sfingter Perlunya data yang lengkap dan terperinci didalam status dan laporan operasi dapat membantu terbentuknya penelitian yang lengkap Kata kunci fistula perianal fistulektomi karakteristik pasien lama rawat usia penatalaksanaan. ABSTRACT
Perianal fistula is one of the most frequently disease in RSCM digestive surgery Nevertheless until now there is no data about the patient so there is no different treatment of this disease for the last two decade Have been done the retrospective descriptive research in Ciptomangunkusumo Hospital by using medical record of patient with diagnosis perianal fistula from January 2009 till December 2012 There is 26 male 74 3 and 9 female 25 7 patient with perianal fistula and with the average age was 37 03 years old range from 10 61years median 35 years old Patient was admitted in the ward with length of stay average 9 17 days range 2 26 days Fistulektomy 60 is the most frequently treatment with the location of fistula at 6 o rsquo clock 29 There is 3 patient with recurrent fistula perianal 8 6 with average time the patient was came after 3 months after the first surgeryThe treatment it self is to remove the fistula and preserve the function of sphincter The key to help the good research is to collect and write the good medical recordKey word perianal fistula fistulektomy patient characteristic length of stay age treatment.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Fabian Sofyan
Abstrak :
Latar Belakang:Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah tertinggi pada perempuan di dunia. Meningkatnya angka ketahanan hidup pasien kanker payudara, membuat meningkatnya insiden terjadinya limfedema diakibatkan komplikasi dari Modified Radical Mastectomy(MRM). Belum diketahui apakah ada pengaruh dilakukannya flap jaringan di daerah diseksi kelenjar getah bening pada kanker payudara dengan perbaikan aliran limfe pada daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya regenerasi limfatik pada flap jaringan pasien kanker payudara pasca mastektomi dan diseksi aksila. Metode Penelitian: dilakukan penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen pada semua pasien kanker payudara yang dilakukan Modified Radical Mastectomy (MRM) dan diseksi aksila dengan menggunakan flap untuk mengurangi kejadian limfedema pasca operasi. Data diambil pada periode januari 2018 sampai Mei 2019 Hasil : Terdapat 32 pasien kanker payudara pasca tindakan MRM dan diseksi aksila (16 pasien dengan flap dan 16 pasien tanpa flap). Dari 16 pasien yang dilakukannya flap, terdapat 14 pasien yang mengalami regenerasi limfatik (87,5%) dan 2 pasien yang tidak mengalami regenerasi limfatik (12,5%) pasca pemasangan flap jaringan pada pasien MRM. Terdapat hubungan antara penggunaan flap (p = 0,049 dengan OR 95%CI 5,43 (2,22-32,2)) dan usia (p = 0.042 dengan OR 95%CI0,2 (0,03-0,95))terhadap regenerasi limfatik. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang berbeda bermakna antara flap jaringan dengan tanpa flap pada daerah diseksi kelenjar limfe dengan regenerasi limfatik pada daerah tersebut. Tidak terdapat hubungan berbeda bermakna antara komorbid, riwayat radiasi, indeks masa tubuh, stadium TNM, terhadap regenerasi limfatik. ......Background : Breast cancer is the most common cancer in women in the world. Increased survival rates of breast cancer patients, making the increased incidence of lymphedema caused by complications from Modified Radical Mastectomy (MRM). It is not known yet whether there is an effect of doing tissue flap in the area of ​​lymph node dissection in breast cancer with improved lymph flow in the area. The purpose of this study was to determine the presence of lymphatic regeneration in tissue flap of breast cancer patients after mastectomy and axillary dissection. Research Method : Conducted a study using quasi-experimental design in breast cancer patients with MRM and axillary dissection alone or by using a flap to reduce the incidence of postoperative lymphedema. Data is taken from January 2018 to Mei 2019. Results : There were 32 breast cancer patients after MRM and axillary dissection (16 patients with flaps and 16 patients without flap). Of the 16 patients who were replaced by flaps, 14 patients needed lymphatic regeneration (87,5%) and 2 patients who did not need lymphatic regeneration (12,5%) after tissue flaps procedure in MRM patients. There is a relationship between the use of flap (p = 0.049 with OR 95% CI 5,43 (2,22-32,2)) and age (p = 0.042 with OR 95% CI 0,2 (0,03-0,95)) to lymphatic regeneration. Conclusions : There is a significantly different relationship between tissue flaps and without flaps in the area of ​​lymph node dissection with lymphatic regeneration in the area. There is no significant difference between comorbidities, radiation history, body mass index, TNM stage, and lymphatic regeneration.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library