Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Reza Rahman
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan bisnis Factory Outlet belakangan ini mulai marak. Hal itu ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengembangkan usahanya di bidang ini. Factory Outlet (FO) kini menjadi salah satu altematif tempat berbelanja busana. Trend yang diciptakan FO itu merupakan perpaduan antara keinginan konsumen dan produk yang disediakan.

Factory Outlet M merupakan pemsahaan yang bergerak dalam bidang distribusi barang sisa ekspor, dimana salah satu bentuk usahanya adalah Factory Outlet. Untuk itu Factory Outlet M berkeinginan untuk menyusun suatu strategi pemasaran yang terintegrasi untuk memasarkan outletnya, sehingga menjadi salah satu Factory Outlet pilihan konsumen yang ada di Jakarta. Perusahaan sadar salah satu faktor yang membuat ia dapat mempertahankan posisinya adalah dengan mengetahui bilamana ia mampu memuaskan konsumennya. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan riset pasar untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian konsumen di Factory Outlet sehingga perusahaan bisa membuat strategi pemasaran yang tepat, sesuai dengan model keputusan konsumen. Untuk itu perlu dianalisa bagaimana proses pengambilan keputusan disuatu Factory Outlet serta faktor-faktor yang ,funempengaruhinya.

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi hanya pada riset pasar pengambilan keputusan pembelian di Factory Outlet di Jakarta pada konsumen yang ada di Jabotabek. Dan selanjutnya data ini akan digunakan sebagai bahan masukan untuk penyusunan strategi pemasaran. Studi karya ak:hir berclasarkan konsep pemasaran yang dikombinasikan dengan enam fenomena pemasaran. Dalam konsep pemasaran diketahui bahwa kebutuhan konsumen itu merupakan hal yang diperhatikan dalam membuat strategi pemasaran. Sedangkan dalam enam fenomena pemasaran, consumer decision making (CDM) dijadikan pangkal dari dibuatnya strategi pemasaran. Dalam CDM tersebut termasuk didalamnya pengetahuan mengenai kebutuhan dari konsumen.

Penelitian ini menemukan beberapa informasi lain, yaitu: cara pembayaran yang paling diinginkan oleh konsumen ketika membeli barang di Factory Outlet adalah secara cash. Ketika menemukan barang yang cocok konsumen cenderung untuk langsung membeli barang tersebut, tapi ada sebagian orang yang membandingkan dengan toko lain terlebih dahulu ataupun melihat lihat terlebih dahulu.

Atribut utama yang menjadi pertimbangan orang secara umum di dalam memilih suatu Factory Outlet tertentu adalah kualitas, koleksi produk, lokasi, ruangan dan pelayanan sales. Berdasarkan atribut yang dipertimbangkan di dalam memilih suatu Factory Outlet tertentu, konsumen yang ada di pasar dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelas (cluster). Cluster I adalah konsumen yang mementingkan tempat parkir, pelayanan sales, barang bermerek, ruangan yang nyaman dan lokasi mudah dijangkau di dalam memilih suatu Factory Outlet tertentu. Cluster II adalah konsumen yang mementingkan kualitas, harga dan koleksi produk di dalam memilih suatu Factory Outlet tertentu.

Dari hasil penelitian , didapat bahwa pertimbangan yang dipentingkan dalam memilih suatu Factory Outlet adalah mencari barang-barang yang mempunyai kualitas yang baik. Seperti diketahui sebelumnya bahwa barang-barang yang terdapat pada Factory Outlet adalah kualitas eksport yang mana diyakini memiliki standar kualitas yang baik.

Penetapan harga di Factory Outlet memang lebih murah dibandingkan di mal atau yang lainnya. Hal itu dikarenakan adanya pemotongan jalur distribusi, sehingga biaya dapat ditekan. Untuk promosi, Factory Outlet memilih media radio karena dianggap lebih murah dan efektif Dari hasil penelitian, penting untuk suatu Factory Outlet mempunyai tata ruang yang bagus tidak sekedar gudang saja. Hal itu perlu diperhatikan untuk mengantisipasi impulse buying dari pada konsumen yang suka berjalan-jalan ke Factory Outlet.

Dari hasil penelitian mengenai kepuasan konsumen, didapat bahwa konsumen yang merasa puas maka akan mengunjungi kembali Factory Outlet serta memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk mengunjungi Factory Outlet tersebut. Jadi faktor pengunjung yang merasa puas akan membuat suatu Factory Outlet banyak dikunjungi konsumen.

Begitu banyaknya Factory Outlet yang bermunculan, membuat para FO tersebut bersaing sangat ketat. Hal itu dikarenakan produk yang dijual di FO rata-rata mempunyai kesamaan jenis. Untuk itu setiap FO dituntut untuk menciptakan sendiri keunikan mereka, agar konsumen akan keunggulan-keunggulannya.

Penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan menyusun strategi pemasaran yang lebih tajam dan menghadapi strategi persaingan tingkat nasional. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas daerah penelitian serta jumlah sample yang mewakili populasi yang lebih luas.
2002
T6555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Rahman
Jakarta: Buku Kita, 2009
658.4 REZ c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Rahman
Abstrak :
Dalam penelitian ini, pengaruh perlakuan proses pengeringan, anil, dan hidrotermal terhadap kristalinitas nanopartikel TiO2 hasil proses sol-gel dipelajari secara sistematis dengan teknik difraksi sinar-X. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kristalinitas nanopartikel TiO2 dapat diperoleh secara signifikan melalui perlakuan hidrotermal pada temperatur 150 °C selama 24 jam. Perlakuan tersebut mampu memecah jaringan Ti-OH kaku hasil kondensasi selama proses sol-gel, yang bertanggungjawab terhadap tingkat amorfusifitas nanopartikel TiO2. Dengan keikutsertaan uap air bertekanan tinggi dalam proses pemecahan tersebut, jaringan Ti-O-Ti yang flexibel dapat dihasilkan, yang selanjutnya mampu menyusun ulang dan berdensifikasi sempurna membentuk nanokristalin TiO2.
In this research, the influences of drying, annealing, and hidrothermal treatment to the crystalinity of TiO2 nanoparticles were investigated systematically by using xray diffraction technique. The results show that the nanocrystalinity enhancement on TiO2 nanoparticles can be achieved through the hydrotermal treatment at 150°C for 24 hour. This treatment is capable of breaking the stiff Ti-OH networks resulted from condensation stage during sol-gel process which is responsible for the amorphous state of TiO2 phase. With the involvement of highly pressurized water vapour upon the hydrothermal treatment, the flexible Ti-O-Ti netwoks can be generated which further rearrange and densify to form nanocrystalline TiO2.
2008
S51072
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Rahman
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library