Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Firdaus
"Perkembangan bentuk layanan penyediaan GPRS, menuntut infrastruktur yang fleksibel dalam adaptasi jaringan, pengembangan jaringan dan kapasitas, serta sistem redundancy yang lebih baik. BSC ke SGSN mendapat titik penting dalam pengembangan kemampuan GPRS, karena pada titik inilah, satu - satunya titik hambat pada jaringan GPRS. Solusi penggunaan IP sebagai transport menggantikan Frame Relay muncul pada keterhubungan BSC dengan SGSN (Gb), hal ini karena IP memiliki kemampuan routing. Penggunaan IP membutuhkan device PCU (RPP) lebih sedikit daripada Frame Relay, sehingga akan menekan dalam biaya dalam mendirikan BSC. Throughput yang dihasilkan - Gb over IP - -pun lebih besar daripada Frame Relay, sehingga layanan GPRS akan lebih optimal. Penggunaan IP sebagai transport mengantikan Frame Relay pada Gb dapat menjadi solusi.

The development of GPRS, demanding flexible's infrastructure, network and capacity development, and a better redudancy system. The weakness of GPRS services is the connection between BSC-SGSN. The solution is using IP replacing Frame Relay Logical as a transport for GPRS's connection between BSC-SGSN (Gb). The solution of that problem is using IP as a replacement at BSC-SGSN (Gb), that's because IP could do routing. IP needs fewer PCU devices (RPP) than Frame Relay, so it would be much cheaper when build BSC. Gb over IP produce more throughput than Frame Relay. So the using of IP as a transport replacing Frame Relay at Gb can be a solution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51230
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Firdaus
"ABSTRAK
Dok Apung merupakan salah satu jenis dok yang pada umumnya ada di Indonesia. Dok Apung merupakan salah satu fasilitas pengedokan kapal. Kondisi dok harus dalam keadaan baik dan aman ketika beroperasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang perawatan dan pemeliharaan bagian dan perlengkapan dok tersebut. Sistem pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terencana dapat memperpanjang usia pakai suatu dok dan mencegah terjadinya masalah yang dapat merugikan dok, sehingga dapat mencegah penurunan produktivitas dok tersebut. Atas dasar itulah dibuat Plan maintenance system pada bagian dan peralatan di dok apung. Dalam hal ini pembuatan Plan Maintenance System direncanakan untuk konsep desain dok apung 13000 TLC untuk periode 5 tahun.

ABSTRACT
Floating dock is one of the docks, which generally exist in Indonesia. Floating dock is one ship docking facility. Dock conditions must be in good condition and safe when in operation. Therefore, it is necessary to have a system that regulates the maintenance parts and supplies these docks. A maintenance system which is done in a regular period and well-planned can extend life-time of a dock and avoid the problems that can inhibit the dock, so decrease in productivity of the dock can be prevented. Based on that system maintenance is made Plan on parts and equipment in the floating dock. In this case, design concept 13000 TLC will be the object of research for the production of the maintenance system for a period of 5 years."
[;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S59795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reza Firdaus
"Baterai ion litium merupakan salah satu jenis baterai sekunder yang memiliki keunggulan dibandingkan jenis baterai sekunder lainnya yaitu densitas energi tinggi, ringan, tidak memiliki memory effect, tahan lama, dapat diisi ulang, dan ramah lingkungan. Anoda LTO merupakan anoda yang menjanjikan untuk diaplikasikan pada komponen baterai ion litium karena cycle performance yang baik dan hanya sedikit terjadi perubahan struktural selama proses interkalasi dan deinterkalasi ion litium. Namun, dibalik keunggulannya terdapat kekurangan dari bahan anoda LTO ini yaitu konduktivitas elektron yang rendah, koefisien difusi yang buruk, dan kapasitas baterai yang cukup rendah. Pada penelitian ini cara untuk mengatasi kelemahan tersebut dan meningkatkan kinerja elektrokimia baterai adalah doping struktural dengan co-doping MgFe dan memperkecil ukuran butir dengan penambahan cerasperse (Ammonium Polycarbonate). Proses sintesis LTO co-doping MgFe menggunakan metode solid state dengan bantuan sonikasi. Variasi penambahan cerasperse yang digunakan adalah 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%. Hasil pengujian SEM EDS ditemukan bahwa penambahan cerasperse memiliki kecenderungan untuk memperkecil ukuran butir dan mengurangi terbentuknya aglomersi. Sampel LTO MgFe cerasperse 7,5% menunjukkan morfologi dengan aglomerasi paling sedikit dan distribusi ukuran partikel paling kecil yaitu 0,212 mm. Hasil XRD telah ditemukan adanya senyawa yang mengindikasikan adanya cerasperse pada sampel. Berdasarkan hasil pengujian EIS, CV, dan CD menunjukkan bahwa penambahan ceraspesrse 7,5% pada LTO MgFe dapat menghasilkan konduktivitas paling tinggi dan kapasitas spesifik paling tinggi sebesar 113,23 mAh/g.

Ion lithium battery is a secondary battery type that has several advantages compared to other secondary batteries such as high energy density, lightweight, no memory effect, high durability, can be rechargeable and environmentally friendly. Due to its excellent cycle performance and slightly structural changes that occurred during the lithium-ion intercalation and deintercalation process, anode LTO is a promising anode that can be applicated to the ion lithium battery components. However, there are some disadvantages that LTO anode possessed such as low electron conductivity, poor diffusion coefficient, and low battery capacity. In this study, those disadvantages can be overcome by implementing the structural doping with MgFe co-doping and reducing grain size with the addition of cerasperse (Ammonium Polycarbonate) which can also improve the electrochemical performance of the battery. The MgFe co-doping LTO synthesis process uses the solid-state method with sonication by adding the cerasperse of 0%, 2.5%, 5%, dan 7.5% respectively. The results of the EDS SEM test found that the addition of cerasperse has a tendency to reduce grain size and reduce the formation of agglomerations. The sample of LTO MgFe cerasperse 7.5% showed the morphology with the least agglomeration and the smallest particle size distribution of 0.212 mm. XRD results have found the presence of compounds that indicate the presence of cerasperse in the sample. Based on the results of the EIS, CV, and CD tests, it was shown that the addition of 7.5% cerasperse to LTO MgFe could produce the highest conductivity and the highest specific capacity of 113.23 mAh/g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library