Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reyhan Fachrezi Adrianno
Abstrak :
Saat ini, kereta api lokomotif di Indonesia masih menggunakan mesin diesel untuk memenuhi kebutuhan beban auxilliary system. Penggunaan mesin diesel pada kereta memiliki biaya yang relatif lebih tinggi pada jangka panjang. Battery Energy Storage System (BESS) adalah teknologi penyimpanan energi yang dapat menyimpan energi listrik untuk digunakan di lain waktu dengan menggunakan baterai. Penggunaan BESS dengan pengisian menggunakan energi listrik dari jaringan listrik diharapkan dapat mengurangi biaya energi auxiliary system pada kereta api. Tujuan dari penelitian ini adalah studi pemanfaatan teknologi BESS sebagai suplai listrik auxiliary system pada kereta api secara optimal dengan menganalisis kelayakan ekonomi dibandingkan dengan menggunakan generator diesel. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemodelan finansial dan melakukan analisis terhadap kelayakan implementasi BESS sebagai suplai energi auxiliary system kereta api. Hasil dari penelitian adalah implementasi BESS dapat digunakan sebagai pengganti generator diesel untuk menyuplai energi listrik kepada auxiliary system dari kereta api meskipun terdapat skenario yang tidak lebih menguntungkan dibandingkan penggunaan generator diesel. Secara umum implementasi BESS masih lebih menguntungkan dibandingkan dengan penggunaan diesel dengan nilai Levelized Cost of Electricity (LCOE) yang lebih rendah. ......Currently, locomotive trains in Indonesia still use diesel generator to meet the needs of the auxiliary system load. The use of diesel engines on trains has a relatively higher cost in the long term. Battery Energy Storage System (BESS) is an energy storage technology that can store electrical energy to use for another time using a battery. The use of BESS by charging using electrical energy from the grid is expected to reduce the cost of energy for train auxiliary systems. The purpose of this research is to study the optimal utilization of BESS technology as an auxiliary power supply system for trains by analyzing the economic feasibility compared to using a diesel generator. The research is carried out by conducting financial modeling and analyzing the feasibility of implementing BESS as an energy supply for train auxiliary system. The result of the research is that the implementation of BESS can be used as a substitute for diesel generators to supply electrical energy to train auxiliary systems even though there are scenarios that are not better than using diesel generators. In general, the implementation of BESS is still more profitable than using diesel with a lower Levelized Cost of Electricity (LCOE).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Fachrezi Adrianno
Abstrak :
Saat ini, pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menghasilkan banyak emisi CO2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu pembangkit listrik yang dapat menghasilkan energi listrik menggunakan energi terbarukan yaitu energi matahari dan tidak menghasilkan emisi CO2 dalam pembangkitan energi listriknya. Universitas Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia harus turut hadir dalam menggunakan pembangkit energi terbarukan yang lebih bersih. Sebagai institusi pendidikan dengan beban yang lebih tinggi pada siang hari untuk aktivitas akademis, PLTS tergolong salah satu alternatif energi terbarukan yang cocok untuk diimplementasikan di Universitas Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah studi pemanfaatan potensi matahari di lingkungan Universitas Indonesia menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang optimal berdasarkan lahan yang tersedia. Penelitian dilakukan menggunakan perangkat lunak PVsyst, DIgSILENT, dan HOMER. Kapasitas PLTS yang dirancang sebesar 2842 kWp dengan pengurangan LCOE sebesar Rp 40,30/kWh dan mengurangi emisi karbon sebesar 2.912.969 Kg/tahun. Implementasi PLTS pada jaringan listrik Universitas Indonesia yang sudah ada juga tidak menganggu aliran daya karena kondisi tegangan bus sistem masih berada pada batas Grid Code. ......Currently, power plants in Indonesia are still dominated by Steam Power Plants which produce a lot of CO2 emissions. Solar Power Plant (PV) is one of the power plants that can produce electrical energy using renewable energy, namely solar energy and does not produce CO2 emissions. The University of Indonesia as one of the leading universities in Indonesia must also be the one to use cleaner renewable energy plants. As an educational institution with a higher load during the day for academic activities, Solar Power Plant is classified as one of the alternative renewable energy that is suitable to be implemented at the University of Indonesia. The purpose of this research is to study the utilization of solar potential at the University of Indonesia using an optimal solar power plant based on available area. The research was conducted using PVsyst, DIgSILENT, and HOMER software. The designed Solar Power Plant capacity is 2842 kWp with a reduction in LCOE of Rp 40.30/kWh and reduces carbon emissions by 2,912,969 Kg/year. The implementation of Solar Power Plant on the existing University of Indonesia electricity network does not interfere the flow of power because the system bus voltage is still following the Grid Code.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library