Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Nungki Pratiwi
"Media massa saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat tidak mengenal umur, jenis kelamin, demografi, dll. Tetapi sayangnya apa yang disajikan dalam media terkadang tidak bersahabat dengan audiensnya. Media seringkali menyajikan tampilan-tampilan yang tidak mendidik dan memberikan pengaruh buruk bagi yang mengkonsumsi. Salah satunya adalah tayangan bias gender. Slnetron, iklan, film lebih sering menyajikan isi cerita yang berat sebelah dan merugikan kaum perempuan. Perempuan disajikan dalam stereotipe-stereotipe tertentu seperti bodoh, hanya boleh berurusan dengan masalah domestik, menjadi korban kekerasan, harus memikul peran ganda, dsb. Stereotipe tersebut akhirnya melanggengkan nilai-nilai patriakal yang ada dalam masyarakat. Sayangnya tayangan bias gender ini tidak terlalu mendapatkan perhatian sebagai sesuatu yang harus diwaspadai oleh orangtua saat dikonsumsi anak-anaknya. Selain itu kesibukan orangtua metropolitan membuat mereka tidak memiliki waktu untuk mengawasi anaknya saat mengkonsumsi media. Akhirnya apa yang ada di media seringkali diadopsi anak sebagai realitas yang mereka tiru tanpa filter dari orangtua. Oleh karena itu ditemukan sebuah konsep baru yang dapat menanggulangi efek negative dari media massa salah satunya untuk mencegah bias gender. Konsep tersebut dikenal dengan Parental Guiding yang terbagi menjadi Mediasi Aktif, Mediasi Restriktif dan Coviewing. Orangtua sendiri yang sesungguhnya memiliki peran penting dalam internalisasi nilai-nilai oleh anaknya tidak memiliki kesadaran gender yang baik. Lebih banyak dari mereka masih terjebak dalam pola gender yang berlaku dalam masyarakat dengan segala pembedaan dan diskriminasinya. Atau malah mereka melanggengkan nilai-nilai bias gender pada anak-anak mereka. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruuktivis dengan unit analisis individu dengan mengambil informan berusia remaja karena menanggap usia remaja identitas gender, emosional dan pola pikir mereka telah stabil. Penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan informan untuk mengetahui bagaimana internalisasi nilai gender yang mereka terima melalui pola asuh dan parental guiding dari mereka kecil hingga beranjak remaha dan pengaruhnya bagi persepsi informan mengenai masalah gender. Peneliti mengambil tempat sebagai participant observer dan tinggal bersama informan selama tiga hari dan mewawancarai informan dan orang tua dari informan tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapati bahwa pola asuh yang diberikan orangtua berubah seining dengan perkembangan usia mereka, begitupula dengan jenis parental guiding yang dilakukan. Selain itu ditemukan pula bahwa orangtua tidak melakukan mediasi aktif pada anak-anaknya saat melihat tayangan bermuatan bias gender yang orangtua lakukan lebih pada mediasi restriktif atau coviewing tanpa membahas tayangan yang ada di media lebih lanjut. Padahal mereka justru belajar lebih banyak belajar dari media yang mereka konsumsi.Dan dari penelitian ini ditemukan bahwa remaja tidak langsung mengadopsi apa yang mereka lihat atau dapatkan dari orangtua dan lingkungan luar, melainkan ada proses pertukaran dengan nilai-nilai yang ada didalam dan karakter pribadi remaja tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library