Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reihana Ramadlani Ibna
"Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih menjadi penyebab kematian paling umum yang cukup tinggi di Indonesia. Menurut data SDKI tahun 2017, prevalensi diare yang paling umum terjadi pada anak umur 6-23 bulan yaitu 19-20%. Sebagai perbandingan, pada tahun 2014, Kamboja masih menjadi salah satu negara dengan tingkat prevalensi diare tertinggi pada anak di bawah usia lima tahun di antara negara-negara di Asia Tenggara, yaitu sebesar 12,8%. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis studi komparatif faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita usia 0-59 bulan di Indonesia dan Kamboja. Data penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan data dari SDKI 2017 dan CDHS 2014. Hasi penelitian dari Indonesia, pendidikan ibu merupakan faktor paling berpengaruh terhadap kejadian diare yang ditunjukkan dengan nilai OR terbesar yakni 1.305, artinya ibu dengan pendidikan rendah memiliki odds 1.305 kali lebih besar untuk memiliki anak yang mengalami diare dibandingkan ibu dengan pendidikan tinggi setelah dikontrol oleh variabel lainnya. Sementara di Kamboja, sarana sanitasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian diare yang ditunjukkan dengan nilai OR terbesar yakni 1.115, artinya balita yang berada pada keluarga dengan sumber air minum yang tidak layak memiliki odds 1.115 kali lebih besar untuk mengalami diare dibandingkan balita yang berada pada keluarga dengan sumber air minum yang layak setelah dikontrol oleh variabel lainnya. Kesimpulan menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan antara diare dengan pendidikan ibu, Menyusui ASI 3 Hari Pertama Post Partum, suplementasi vitamin A, sarana sanitasi, dan sumber air minum di Negara Indonesia. Sementara di Negara Kamboja, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian diare dengan usia balita, jenis kelamin balita, Menyusui ASI 3 Hari Pertama Post Partum, status ekonomi, dan sumber air minum.

Diarrhea is a public health problem which is still the most common cause of death in Indonesia. According to 2017 IDHS data, the most common prevalence of diarrhea occurs in children aged 6-23 months, namely 19-20%. For comparison, in 2014, Cambodia was still one of the countries with the highest prevalence rate of diarrhea in children under the age of five among countries in Southeast Asia, namely 12.8%. Therefore, the aim of this research is to determine a comparative study analysis of factors related to the incidence of diarrhea in toddlers aged 0-59 months in Indonesia and Cambodia. This research data uses a cross sectional design with data from the 2017 SDKI and 2014 CDHS. Research results from Indonesia show that maternal education is the most influential factor in the incidence of diarrhea as indicated by the largest OR value of 1.305, meaning that mothers with low education have odds that are 1.305 times greater. to have children who experience diarrhea compared to mothers with higher education after controlling for other variables. Meanwhile in Cambodia, sanitation facilities are a factor that influences the incidence of diarrhea as shown by the largest OR value of 1.115, meaning that toddlers who live in families with inadequate sources of drinking water have 1.115 times greater odds of experiencing diarrhea than toddlers who live in families with inadequate drinking water sources. with a suitable drinking water source after being controlled by other variables. The conclusion shows that there is a significant relationship between diarrhea and maternal education, Breastfeed for the first 3 days post partum, vitamin A supplementation, sanitation facilities and sources of drinking water in Indonesia. Meanwhile in Cambodia, it shows that there is a significant relationship between the incidence of diarrhea and the age of the toddler, the gender of the toddler, history of exclusive breastfeeding, economic status, and source of drinking water."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reihana Ramadlani Ibna
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berkaitan dengan partus lama guna meminimasilir terjadinya kesakitan dan kematian pada ibu dan janin, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama di Indonesia dengan analisis data SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan data sekunder yang bersumber dari SDKI 2017. Variabel independen yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari faktor ibu yaitu pendidikan, status ekonomi, komplikasi kehamilan (demam tinggi, kejang dan pingsan, muntah terus dan tidak mau makan, ketuban pecah dini, hipotensi atau hipertensi), serta status konsumsi tablet Fe, faktor suami yaitu pendampingan saat persalinan, faktor janin yaitu janin kembar, serta faktor akses pelayanan kesehatan yang terdiri dari kuantitas kunjungan ANC, kelengkapan komponen ANC, keterpaparan informasi terkait komplikasi, kelengkapan persiapan persalinan, penolong persalinan sebagai variabel yang diduga berhubungan dengan kejadian partus lama sebagai variabel dependen. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariate.

This thesis aims to determine the risk factors associated with prolonged labor in order to minimize the occurrence of morbidity and mortality in the mother and fetus, so the researchers are interested in examining the factors associated with the incidence of prolonged labor in Indonesia by analyzing the 2017 IDHS data. This study uses a study design. cross-sectional with secondary data sourced from the 2017 IDHS. The independent variables to be studied in this study consisted of maternal factors, namely education, economic status, pregnancy complications (high fever, seizures and fainting, vomiting continuously and not wanting to eat, premature rupture of membranes). , hypotension or hypertension), as well as consumption status of Fe tablets, husband's factor, namely assistance during delivery, fetal factor, namely twin fetuses, and health service access factors consisting of quantity of ANC visits, completeness of ANC components, exposure to information related to complications, complete preparation for delivery, birth attendant as vari abel that is thought to be related to the incidence of prolonged labor as the dependent variable. Data analysis conducted in this study included univariate and bivariate analysis. tity of ANC visits, Completeness of components ANC, Exposure to information related to complications, Completeness of labor preparation, Delivery Aid. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library