Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Farida
"The smoking habit has been associated with a variety of deleterious changes in the mouth including periodontal tissue. Several studies indicate a relationship between smoking and periodontal disease, including loss of alveolar bone, periodontal attachment as well as periodontal pocket formation. Subjects with a high standard of oral hygiene have been found to have greater bone loss in smokers than non smokers. Generally accepted, periodontal treatment procedures are less efficient in smokers. This holds true for surgical as well as nonsurgical therapy. Therefore, it is concluded that tobacco smoking is associated with an increased risk for destructive periodontal disease. This study is to investigate the effect of smoking on the oral immune response in subjects with periodontal disease by measuring the concentration of IgA in saliva from smokers and non smokers with turbi timer.
The results were compared and analyzed by ANOVA. The investigation showed that the level of IgA in saliva from smokers with severe periodontitis (x=39.30 IU/ml) as well as mild periodontitis (x= 84.86 IU/ml) were lower than non-smokers (severe periodontitis x= 51.67 IU/ml; mild periodontitis x=95.41 IU/ml). Furthermore, smokers with gingivitis (x123.76 IU/ml) and healthy gingiva (x=71.55 IU/ml) also had lower IgA levels in saliva compared with the non-smokers (gingivitis, x=145.11 IU/ml; healthy gingiva x=75.19 IU/ml). In conclusion , the investigation showed that all smokers especially smokers with periodontal disease had lower intra oral immune response compared with the non-smokers."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Farida
"ABSTRAK
Sampai saat ini amalgam masih banyak digunakan di Kedokteran Gigi sebagai bahan tumpatan, mengingat harganya yang relatif murah, cara penggunaannya sederhana dan cukup kuat untuk menerima daya kunyah. Tetapi akhir-akhir ini dilaporkan bahwa amalgam dapat menyebabkan keracunan. Uap merkuri dari amalgam yang terhisap secara langsung dapat menyebabkan antara lain kegelisahan, kehilangan konsentrasi, ketakutan, depresi, pusing, lelah, lemah, kehilangan daya ingat, sulit tidur, gejala penyakit ginjal, tremor, bahkan dapat mengenai susunan saraf pusat. Dari aspek imunologik, juga dilaporkan adanya pengaruh merkuri tersebut terhadap proses tanggap kebal. Merkuri-protein yang terbentuk dalam rongga mulut dilaporkan dapat bertindak sebagai imunogen yang dapat menimbulkan respons imun. Mengingat bahaya merkuri seperti yang telah dilaporkan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tumpatan amalgam yang mengandung merkuri tersebut berpengaruh terhadap proses tanggap kebal dalam rongga mulut dengan mengukur kadar IgA dalam saliva individu dengan tumpatan amalgam dengan alat turbitimer. Hasil kadar IgA dari masing masing grup dibedakan dengan Anova. Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kadar IgA (x=99.25 IU/ml) dalam saliva individu dengan 1-4 tumpatan amalgam dan telah berada dalam rongga mulut kurang dari 5 tahun lamanya dibandingkan dengan kadar IgA dalam saliva kelompok individu tanpa tumpatan amalgam (x=59.88 IU/ml). Sedangkan grup individu dengan tumpatan amalgam lebih dari 5 tahun mempunyai kadar IgA yang lebih rendah (x=42.47 IU/ml) dibandingkan dengan grup kontrol maupun grup dengan tumpatan yang berada dalam rongga mulut lebih dari 5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tumpatan amalgam dalam rongga mulut dapat bersifat imunogenik yang menimbulkan respons imun berupa peningkatan kadar IgA dalam saliva. Selain itu, tumpatan amalgam akan menekan proses tanggap kebal yang berupa penurunan jumlah kadar Ig-A dalam saliva apabila tumpatan ini dibiarkan lebih lama berada dalam rongga mulut (lebih 5 tahun). Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa tumpatan amalgam yang mengandung merkuri dapat mempengaruhi proses tanggap kebal terutama dalam rongga mulut sehingga kita perlu waspada dalam pemakaiannya sebagai bahan tumpatan gigi."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library