Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Dwi Lestari
Abstrak :
Propinsi Bengkulu memiliki 12 unit nimah sakit dengan 10 unit Rumah Sakit Pemerintah dengan variasi jumlah tempat tidur, kelas dan alokasi dana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. DaIam pengalokasian anggaran untuk pembiayaan RSUD di propinsi Bengkulu ternyata tidak ada kaitan dengan luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin. Pernbiayaan di tiga RSUD kelas C sumber subsidi terbesar dari APBD Rp.4.916.765.000,- ski Rp.32.271.723.867,- (48,3%-68%). Sumber lainnya. adalah APBN 12,7%-33,9%, OOP 7,6%-9,8%, Askes PNS 2,8%-3,6%, pasien miskin 0,9%-5,3% dan sumber lain 0,7%. Pembiayaan pada tahun 2006 terbesar fungsi rawat inap mencapai proporsi 33%-40%. Pembiayaan RSUD kelas 0 menurut sumber tahun 2006 sampai 2007 terbesar adalah APBD dan tahun 2008 adalah APBN dan dana Ad Hoc. Sumber OOP memiliki kecenderungan meningkat, sementara sumber asuransi hanya berkisar 0,2%4,9%. Berdasarkan jenis belanja, tahun 2006 di RSUD keIas D terbesar belanja operasional, tahun 2007 belanja gaji sedangkan tahun 2008 belanja modal. Pembiayaan RSUD Non Kelas tahun 2006 terbesar adalah bersumber APBN, sedangkan tahun 2006 dan 2008 adalah APBD dan APBN. Output kinerja dari RSUD belum menunjukkan efisiensi, hanya RSUD Manna sudah efisien. Lima RSUD di propinsi Bengkulu masih mensubsidi semua pasien baik miskin maupun kaya menunjukkan belum equity. Implikasi pembiayaan terhadap sustainability, hanya tiga rumah sakit yaitu RSUD Manna, RSUD Argamakmur dan RSUD Kepahiang yang seialu menaikkan proporsi anggaran.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33904
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Lestari
Abstrak :
Jumlah investor saham di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2022 investor didominasi oleh kelompok generasi milenial. Prinsip dasar ekonomi klasik menganggap bahwa keputusan investasi terbentuk secara rasional, namun teori perilaku keuangan menganggap terdapat bias psikologi yang dapat memengaruhi keputusan keuangan individu. Herding behavior merupakan salah satu bias psikologis dimana investor mengikuti perilaku investor lain walaupun mereka memiliki informasi pribadi. Walaupun begitu, faktor kognitif yang didasari tingkat literasi keuangan yang memadai dapat membuat keputusan keuangan individu lebih berhati-hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi keuangan dan herding behavior. Pengukuran literasi keuangan menggunakan alat ukur literasi keuangan yang dikembangkan oleh Chen dan Volpe (1998) yang telah dimodifikasi dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Irwan (2019). Herding behavior diukur menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Phan dan Zhou (2014) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Putri (2019). Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui media sosial. Penelitian berhasil menghimpun 159 partisipan dan menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara Literasi Keuangan dan Herding Behavior pada investor generasi milenial, Chi2(4, n = 159) = 17.156, p < .05, dengan medium effect size (V = 0,232). ......The number of stock investors in Indonesia has been increasing from year to year which in 2022 investors are being dominated by Millennial Generation. The basic principles of classical economics assumed that investment decisions are formed rationally, however, behavioural financial theory argued that there are psychological biases that can influence financial decisions. Herding behavior is a psychological bias in which investors follow the behavior of others investors regardless their personal information. Neverthless, cognitive factors which is based on an adequate level of financial literacy can make financial decisions more careful. This study aims to determine the relationship between financial literacy and herding behavior. Measurement of financial literacy was using a Financial Literacy measurement developed by Chen and Volpe (1998) which has been modified and adapted to Indonesian by Irwan (2019). Herding behavior measurement was using a measurement developed by Phan and Zhou (2014) which has been adapted to Indonesian by Putri (2019). Data collection carried out by distributing online questionnaires through social media. The study gathered 159 participants and the result showed that there is a significant relationship between Financial Literacy and Herding Behavior among millennial generation investors, Chi2(4, n = 159) = 17.156, p < .05, with medium effect size (V = 0,232).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library