Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmatsjah Said
Abstrak :
Perubahan lingkungan, sosial, ekonomi dan politik di Indonesia sangat mempengaruhi kelangsungan organisasi-organisasi pelayanan. Perubahan-perubahan ini terus saja terjadi, sehingga rumah sakit terpaksa harus menyesuaikan diri secara terus menerus juga. Rumah Sakit Marzuki Mahdi, sebagai suatu sistem yang aktif dan berkembang juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku masyarakat dan pola penyakit, perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan, tingkat ekonomi masyarakat, perubahan sistem pelayanan kesehatan dan sistem pembiayaannya, perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang pelayanan kesehatan. Sejalan dengan kemandirian rumah sakit dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan pelayanan kesehatan, dibutuhkan perencanaan strategis rumah sakit yang matang agar keputusan yang diambil sesuai dengan sasaran dari organisasi dalam rangka menyiapkan rumah sakit untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Dalam perencaaan tersebut, selain mengefisienkan program pelayanan yang telah ada, juga mengembangkan program pelayanan baru yang berorientasi kepada pasar. Seperti pelayanan kesehatan jiwa dengan MPKP, pelayanan program pemulihan yang komprehensif bagi penderita ketergantungan narkoba. Untuk itu sangat dibutuhkan adanya dokter-dokter spesialis non-psikiatri di RSMM. Akhirnya, melihat sudah banyak dokter spesialis yang tersedia, di sisi lain kapasitas tempat tidur yang tidak terisi optimal, maka dikembangkanlah pelayanan umum dalam rangka optimalisasi sarana, prasarana dan SDM yang ada. Untuk mencapai tingkat penggunaan yang optimal, harus dicari suatu strategi yang sesuai dengan keadaan rumah sakit. Dengan melakukan analisis situasi yang cermat dan pengambilan keputusan strategis, diharapkan dapat dipilih strategi yang tepat. Dalam penyusunan strategi pengembangan pelayanan umum ini dilakukan dalam 3 tahap. Pada tahap masukan,dilakukan analisis Matriks EFE dan Matriks EFI. Pada tahap pencocokan, dilakukan analisis Matriks TOWS dan Matriks IE. Dan pada tahap keputusan dilakukan analisis QSPM. Dari hasil Matriks IE, kedudukan RSMM berada pada pada sel V, posisi Hold and Maintain, sehingga strategi yang dianjurkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Pengembangan produk dan penetrasi pasar dilakukan dengan pengembangan ruang rawat inap, dan jenis produk lainnya. Serta mengoptimalkan sarana yang ada, termasuk pemasaran yang luas. Sebagai saran, strategi yang terpilih sebaiknya dijabarkan dalam bentuk kegiatan sehingga lebih mudah dioperasionalkan Dafar bacaan : 35 (1984 - 2004)
Strategy of General Service Development at RSMM, BogorThe changes of environment, social, economy and politic in Indonesia influence the continuation of organizations of service. These changes occur continually. Therefore, it forces the hospital to keep improving. RSMM, as an active and developing system, is also strongly recommended to keep up with the changes of community behavior and diseases patterns, science and health technology development, economic level of the community, the changes of budgeting system, the changes of government policy related to health services. Now that the hospital has to be self help in improving its efficiency of health service management, it needs to have good strategic planning so that every decision taken is the best for the target of the organization. Thus the hospital will be ready to face the changes. In the planning, there should be both efficiency of service program provided and development of new service program oriented to market, e.g., mental health service with MPKP, comprehensive service of recovery program for drug abuser. That is why non psychiatric physicians of any specialization are urgently needed in RSMM. The hospital has been provided with many physicians on the other hand the beds capacity is not optimally occupied. So, general service is developed to make use of the equipment and human resources. To obtain the optimum usage, a special strategy for RSMM is really needed. By having careful situational analysis and making strategic planning, the suitable strategy can be selected. There are 3 steps of compiling of general service development. At input stage, EFE and EFI Matrix analysis is done. At matching stage, TOWS Matrix and IE Matrix analysis is done. And at decision stage, QSPM analysis is done. The result of IE Matrix, the position of RSMM is at cell V, position of Hold and maintain, so the strategy recommended is market penetration and product improvement. Product improvement and market penetration is done by developing wards and other variation of product. Besides, optimizing the equipment and wide marketing can be done. As the suggestion, selected strategies should be explained clearly in activities they must be operational. References : 35 (1984 - 2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatsjah Said
Abstrak :
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya ilmu kedokteran dan meningkatnya usaha-usaha di bidang pelayanan medik untuk pasien, maka banyak masalah-masalah kesehatan yang tadinya tidak dapat diatasi kemudian dapat tertolong. Dengan berkembangnya teknik diagnostik dan terapi timbul juga masalah-masalah lain, seperti adanya ketergantungan akan tindakan tersebut. Keadaan ini juga terjadi pada pasien gagal ginjal terminal yang perjalanan penyakitnya tidak reversibel dan terus berlanjut. Untuk menolong pasien dengan gagal ginjal terminal dapat dilakukan terapi pengganti seperti dialisis dan transplantasi ginjai.

Dialisis adalah suatu cara untuk menggantikan sebagian fungsi ginjal. Dialisis bukan metode untuk membantu kegagalan ginjal seperti misalnya: digitalis membantu otot jantung yang lemah. Pada dialisis terjadi pengambilalihan fungsi. Ginjal buatan (hemodialyzer/dialyzer) adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan sampah metabolisme tubuh atau zat toksis lain dari dalam tubuh bila fungsi kedua buah ginjal sudah tidak memadai lagi. Hemodialisis berasal dari bahasa Yunani, haima berarti darah sedangkan dialisis berarti memisahkan dari yang lain. Yang terjadi secara klinis ialah zat sisa atau sampah dalam darah disaring lewat membran semipermiabel dan kemudian dibuang. Ginjal buatan dapat menggantikan hanya sebagian fungsi ekskresi dan tidak dapat menggantikan fungsi endokrin, metabolik, sintetik ginjal normal. Meskipun dengan keterbatasan tersebut, pada saat ini hemodialisis kronik telah berhasil mempertahankan hidup sekitar 200.000 orang pasien gagal ginjal terminal dengan tingkat rehabilitasi yang cukup baik di seluruh dunia.

Data dan studi epidemiologik tentang gagal ginjal kronik di Indonesia dapat dikatakan tidak ada. Yang ada adalah studi atau data epidemiologik klinik. Pada saat ini tidak dapat dikemukakan pola prevalensi di Indonesia, demikian juga pola morbiditas dan mortalitas. Data klinik berasal dari rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan propinsi dan rumah sakit swasta spesialistik, sehingga dapat dipahami, bahwa data tersebut berasal dari kelompok yang khas.

1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatsjah Said
Abstrak :
Perkembangan ilmu dan teknik kedokteran ternyata selain menyelesaikan masalah yang ada, juga sekaligus menimbulkan masalah-masalah baru, antara lain dalam bidang etika kedokteran. Seperti, bagaimana sikap seorang dokter dalam menghadapi akhir hayat seorang pasien yang menderita. Berdasarkan studi kepustakaan, dikemukakan beberapa pengertian tentang mati juga beberapa definisi euthanasia. Selanjutnya dalam tiga bab disampaikan pendapat-pendapat yang kontroversial, yaitu tentang euthanasia pasif, aktif yang tidak-langsung dan yang langsung. Kemudian dalam bab terakhir dikemukakan catatan kritis tentang tingkah laku dokter dalam masalah tersebut. Dalam keputusan dokter terhadap pasiennya, seharusnya ia mengadakan relasi yang fungsional dalam imanensi ilmu dan teknik kedokteran. Ia harus mentransendensikan relasinya untuk dapat mengambil keputusan moral. Disini buah pikiran yang bermacam-macam dari belakang meja dapat dimanfaatkan sebagai referensi, sesuai dengan situasi dan keadaan pasien. Setiap sikap dokter yang merupakan keputusan moral harus dapat dikembalikan ke norma dasar, yaitu memaksimalisasikan -akibat-baik dan keadilan. Dan dokter harus mengkondisikan dirinya untuk kecondongan dasar untuk berbuat baik tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library