Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rafi Ramadhan
"Perkembangan permukiman selalu erat kaitannya dengan pembentukan unsur-unsur morfologi kota seperti penggunaan lahan, jaringan jalan, dan struktur bangunan. Selain itu, permukiman tidaklah berdiri sendiri, melainkan merupakan kolaborasi yang saling terkait antara beberapa elemen: Manusia, Masyarakat, Alam, Network, dan Shells. Manusia dan masyarakat seringkali terdorong oleh faktor budaya dari etnis masing-masing dalam membangun permukiman, seperti halnya masyarakat Arab-Hadrami di Pontianak Timur. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan permukiman Arab-Hadrami di Pontianak Timur dan pengaruhnya pada pembentukan morfologi urban Pontianak Timur, yang terwujudukan dalam unsur-usnur morofologi kota. Metode sejarah meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi digunakan untuk mengetahui perkembangan permukiman Arab-Hadrami. Kemudian metode hermeneutika digunakan untuk mendalami unsur-unsur morfologi kota yang terkait dengan perkembangan permukiman Arab-Hadrami. Hasil penelitian menunjukkan Permukiman Arab-Hadrami di Pontianak Timur awalnya terikat pada unsur-unsur alam, berkembang menjadi Kerajaan, tetapi kurang berkembang karena persaingan dengan entitas politik lain. Perkembangan permukiman ditandai dengan pembukaan kawasan baru oleh tokoh Arab-Hadrami lain. Meskipun permukiman melebur antar etnis setelah Kerajaan Pontianak berakhir, Kampung Saigon dan Tanah Beting masih menjadi tempat pelestarian budaya Arab-Hadrami. Pengaruh kebudayaan ini terlihat pada jejak-jejaknya seperti pada penggunaan lahan, jaringan jalan, dan bangunan-bangunan penting yang menjadi potensi wisata dan aset budaya.

Settlement development is always closely related to the formation of urban morphological elements such as land use, road networks, and building structures. In addition, settlements do not stand alone, but are interrelated collaborations between several elements: Human, Community, Nature, Network, and Shells. Humans and society are often driven by cultural factors from their respective ethnicities in building settlements, such as the Arab-Hadrami community in East Pontianak. Therefore this study aims to determine the development of Arab-Hadrami settlements in East Pontianak and their influence on the formation of urban morphology of East Pontianak, which is manifested in the morphological elements of the city. Historical methods including heuristics, criticism, interpretation, and historiography are used to determine the development of Arab-Hadrami settlements. Then the hermeneutic method is used to explore the morphological elements of the city related to the development of Arab-Hadrami settlements. The results of the study show that the Arab-Hadrami Settlements in East Pontianak were originally bound by natural elements, developed into a Kingdom, but were less developed due to competition with other political entities. Settlement development was marked by the opening of new areas by other Arab-Hadrami figures. Even though settlements merged between ethnic groups after the end of the Pontianak Kingdom, Kampung Saigon and Tanah Beting are still places of preservation of Arab-Hadrami culture. The influence of this culture can be seen in its traces such as land use, road networks and important buildings that become tourism potential and cultural assets."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rafi Ramadhan
"Pada penelitian ini, sintesis nanokomposit ZnO/CeMnO3 dilakukan dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak daun bayam raja (Amaranthus viridis). Metabolit sekunder pada ekstrak digunakan sebagai basa lemah dan capping agent dalam proses sintesis nanokomposit. Untuk mengidentifikasi sifat optik dan struktural nanopartikel serta nanokomposit, dilakukan dikarakterisasi dengan instrumen UV-Vis DRS, FTIR, XRD, Photoluminescence, SEM-EDX, dan HRTEM. Nanokomposit ZnO/CeMnO3 menunjukkan nilai band gap yang menurun dibanding ZnO, yaitu pada 2,68 eV. Selain itu, karakterisasi HRTEM mengkonfirmasi terbentuknya ZnO/CeMnO3 heterojunction dengan d spacing ZnO (110) = 0,162 nm dan d spacing CeMnO3 = 0,31 nm. Ukuran partikel rata-rata ZnO/CeMnO3 adalah 7,46 nm. Aktivitas fotokatalitik nanokomposit ZnO/CeMnO3 diuji untuk mendegradasi larutan malasit hijau di bawah sinar tampak selama 120 menit serta dibandingkan dengan aktivitas fotokatalitik nanopartikel ZnO dan CeMnO3. Persentase fotodegradasi malasit hijau oleh ZnO/CeMnO3, CeMnO3, dan ZnO masing-masing bernilai 92,69%; 69,46%; dan 37,5%. Kinetika reaksi fotodegradasi nanokomposit ZnO/CeMnO3 mengikuti model orde satu semu dengan konstanta laju senilai 1,031 x 10-2 min-1. Peningkatan aktivitas fotokatalitik nanokomposit ZnO/CeMnO3 disebabkan karena adanya penurunan bandgap ZnO dan rendahnya laju fotorekombinasi electron-hole yang masing-masing dibuktikan oleh analisis spektroskopi UV-Vis DRS dan photoluminescence.

In this study, ZnO/CeMnO3 nanocomposites were synthesized using green synthesis method using green amaranth leaf extract (Amaranthus viridis). The secondary metabolites present in the extract were utilized as a weak base and capping agent during the synthesis processes. To identify the optical and structural properties of the synthesized nanoparticles and nanocomposites, characterization was performed using UV-DRS, FTIR, XRD, Photoluminescence, SEM-EDX, and HRTEM instruments. The synthesized ZnO/CeMnO3 nanocomposite showed a decreased band gap value compared to ZnO, at 2,68 eV. Additionally, XRD and HRTEM characterization confirmed the formation of the ZnO/CeMnO3 composite on a nanometer scale with the average particle size at 7,46 nm. The photocatalytic activity of the ZnO/CeMnO3 nanocomposite was tested by degrading a malachite green solution under visible light for 120 minutes and compared with the photocatalytic activity of ZnO and CeMnO3 nanoparticles. The percentages of malachite green photodegradation by ZnO/CeMnO3, CeMnO3, and ZnO were 92,69%; 69,46%; and 37,5%, respectively. The photodegradation reaction kinetics of the ZnO/CeMnO3 nanocomposite were also determined to follow a pseudo-first-order model with a rate constant of 1.031 x 10-2 min-1. The increase in photocatalytic activity of the ZnO/CeMnO3 nanocomposite is due to a decrease in the bandgap and a low rate of electron-hole photorecombination which is proven by UV-Vis DRS and photoluminescence analysis respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library