Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Radytya Dharma Priwanto
Abstrak :
Perkembangan peralatan handheld dewasa ini sangatlah pesat, terutama PDA. Kemampuannya semakin tinggi dan memiliki fitur konektivitas yang lengkap, salah satunya adalah Wi-Fi. Terkait dengan distributed learning environment, PDA merupakan suatu alat yang tepat untuk penggunaan di masa datang, mengingat PDA telah memiliki fasilitas Wi-Fi serta ukurannya yang kecil sehingga mudah dibawa bepergian. Salah satu aplikasi yang merupakan perwujudan sederhana dari distributed learning environment adalah shared -working space. Aplikasi tersebut mampu untuk melakukan hal-hal seperti chatting dan shared -whiteboard. Pada skripsi ini dirancang dan diimplementasikan aplikasi shared -working space tersebut pada peralatan handheld yaitu PDA.
Perancangan dilakukan dengan menggunakan Unified Modelling Language dan direpresentasikan ke dalam diagram-diagram yaitu diagram use case, class, activity, dan state. Kemudian implementasi dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Ewe yang identik dengan Java 2 Standard Edition, hanya saja menggunakan class library yang berbeda. Hasil yang diperoleh antara lain, user yang menggunakan aplikasi ini dapat melakukan chatting. Kemudian melalui fungsi shared -whiteboard, user dapat mengirim gambar kepada user lain.
Selain hal tersebut, sesuai dengan proses rekayasa perangkat lunak maka dilakukanlah pengujian untuk mengetahui bagaimana fungsionalitas dan performa aplikasi yang telah berhasil dibuat. Pengujian yang dilakukan antara lain one-way delay, throughput, dan proses overhead. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu kegiatan perkuliahan untuk masa mendatang. Mengingat kebutuhan akan distributed learning environment semakin tak terelakkan selling dengan perkembangan teknologi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40030
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Radytya Dharma Priwanto
Abstrak :
PT XYZ merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan salah satu dari 3 perusahaan yang menyelenggarakan perdagangan efek di pasar modal Indonesia. Selain sebagai penyelenggara perdagangan efek, PT XYZ juga memiliki visi dan misi untuk memajukan pasar modal Indonesia. Pengukuran indeks kepuasan pengguna jasa merupakan salah satu cara untuk mewujudkan visi dan misi tersebut. Knowledge Management (KM) merupakan hal penting bagi PT XYZ dan merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pemenuhan target indeks kepuasan pengguna jasa. Oleh karena itu PT XYZ perlu untuk segera melakukan formalisasi KM.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesiapan PT XYZ sebelum mengimplementasikan KM dan menyusun strategi untuk meningkatkan kesiapan implementasi tersebut. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Knowledge Management Critical Success Factor (KMCSF), KM Enabler, Infrastruktur KM dan Aspek KM. KMCSF dipetakan dengan KM Enabler dan Infrastruktur KM untuk mendapatkan KMCSF yang sesuai dengan PT XYZ. Kemudian hasil pemetaan tersebut dipetakan kembali ke dalam aspek KM sehingga KMCSF dikelompokkan ke dalam 3 aspek yaitu aspek abstract, soft, dan hard.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu tingkat kesiapan implementasi KM berada pada tingkat Receptive. Strategi peningkatan kesiapan implementasi dibentuk dengan membandingkan kondisi perusahaan saat ini dengan harapan di masa depan terhadap KM.
......PT XYZ is a Depository and Settlement Institution and one of 3 companies that hold securities trading in the Indonesian capital market. Aside from being the organizer of the securities trading, PT XYZ also has its own vision and mission in advancing Indonesian capital market. The measurement of customer satisfaction index is one of many ways in realizing corporate vision and. Knowledge Management (KM) is a crucial factor that PT XYZ has and could help in achieving target of customer satisfaction index. Hence XYZ needs to formalize its KM implementation.
This research will be conducted to measure the level of readiness of PT XYZ before implementing KM and develop strategies to improve its readiness level. The measurement will be conducted by using Knowledge Management Critical Success Factor (KMCSF), KM Enabler, KM Infrastructure, and KM Aspects. KMCSF will be mapped together with KM Enabler and KM Infrastructure in order to create KMCSF that are suitable for PT XYZ. The mapping result will then be mapped again into KM Aspects so that the KMCSF will now be grouped into 3 aspects: abstract, soft, and hard.
Results obtained from this research is that the level of readiness of KM implementation of PT XYZ measured at the Receptive level. The strategies to improve readiness level are develop by conducting gap analysis between company current condition and future condition with the implementation of KM.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library