Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmad
Abstrak :
Dengan kompleksitas tinggi dan kebutuhan dana investasi yang cukup besar maka penentuan asumsi - asumsi menjadi penting pada proyek pembangkit tenaga listrik. Penentuan asumsi ini akan mempengaruhi hasil dari analisis kelayakan financial yang dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya proyek. Selain itu analisis sensitivitas terhadap asumsi - asumsi utama perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kelayakan financial proyek pembangkit PLTGU combined cycle 660 MW. Proyek ini juga menghadapi ketidakpastian akan harga bahan bakar dan tarif energi. Untuk itu perlu dilakukan analisis keputusan manajemen terhadap indikator - indikator kelayakan financial sebelum diambil keputusan terhadap proyek. Metode discounted cash flow digunakan dalam melakukan analisis kelayakan financial proyek PLTGU combined cycle 660 MW untuk mendapatkan indikator NPV dan IRR berdasarkan pendekatan koefisien beta PT ABC. Pendekatan koefisien beta ini penting karena PT ABC belum listing dipasar modal, sehingga hasil analisis diharapakan mendekati kondisi risiko pasar yang sesungguhnya. Asumsi - asumsi yang ditetapkan menjadi input dan economic model yang dibangun untuk melakukan analisis sensitivitas dan kelayakan financial dengan simulasi terhadap skenario pesimis, normal dan optimis untuk loan interest dan discount rate, harga bahan bakar serta capacity factor pembangkit. Analisis sensitivitas memperlihatkan bahwa proyek pembangkit memiliki sensitivitas tinggi terhadap harga bahan bakar gas dan capacity factor pembangkit. Tingkat pengembalian proyek memenuhi target yaitu lebib besar dart discount rate proyek pada harga bahan bakar USD 2,7 - 3 IMMBTU dengan fleksibilitas tinggi pada capacity factor pembangkit. Sedangkan pada harga pasar, USD 5 IMMBTU tingkat pengembalian proyek memenuhi target pads capacity factor 60% keatas dengan soft loan, sedangkan dengan commercial loan target tingkat pengembalian proyek tidak terpenuhi. Soft loan umumnya diperoleh dari pinjaman luar negeri Pcmerintah Republik Indonesia kepada lembaga - lembaga keuangan Intemasioanl seperti ADB dan JBIC yang diteruskan kepada PT ABC. Penerusan pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek - proyek Perusahaan dan tidak diikat jaminan. Dari hasil simulasi terhadap tiga skenario yang ditetapkan memperlihatkan bahwa indikator kelayakan financial proyek PLTGU combined cycle 660 MW memiliki NPV positif pada harga bahan bakar natural gas USD 2,7 - 3,0 IMMBTU dengan dana investasi soft loan dan commercial loan. Untuk harga bahan bakar USD 5 IMMBTU proyek memiliki NPV negatif pada commercial loan, sedangkan dengan soft loan proyek memiliki NPV positif pada capacity factor diatas 60%. atau proyek berada dalam kondisi option zone. Kondisi option zone ini perlu dikaji lebih lanjut sebelum manajemen memutuskan menerima proyek tersebut. Sebagai kesimpulan dari analisis ini adalah penentuan koefisien beta dart PT ABC, perusahaan yang belum listing, menjadi penting agar penilaian proyek PLTGU combined cycle 660 MW mendekati kondisi resiko pasar yang sesungguhnya. Hasil perhitungan, koefisien beta PT ABC adalah 0,74. Analisis keputusan manajemen terhadap indikator kelayakan financial, memperlihatkan bahwa proyek PLTGU combined cycle memiliki tingkat resiko rendah dan layak diterima pada skenario normal dengan loan interest 3,75% dan harga bahan bakar USD 3 MMBTU.
Power Plant Project is always complicated and involving huge investment therefore selecting proper 'assumptions' on the Financial Analysis is important. Those assumptions will be having direct impact the result of Financial Analysis in order to justify whether the project is feasible of not. On the development of Combined Cycle Power Plant 660MW, the sensitivity analysis on the primary assumptions has to be done to observe its influence toward financial feasibility. Though the project is having high uncertainty on fuel price and energy tariff. It is necessary to analyze the management decisions toward financial feasibility indicators before taking the decision of this project. The discounted cash flow method is used in this Feasibility Study in order to find out the NPV and IRR indicators. It is base on beta coefficient approach of PT ABC. The approach has to be done due to PT ABC is not Public Company yet. This approach will be resulting close to the actual market risk. The assumptions taken, is used for the input data of Economic Mode' established to run the sensitivity analysis and financial feasibility with simulation toward pessimist, normal and optimist scenarios for loan interest, discount rate, fuel price and plant capacity factor. The sensitivity analysis shows that the power plant project has high sensitivity toward natural gas fuel price and plant capacity factor. Internal rate of return of this project is feasible i.e greater than discount rare, at fuel price of USD 2, 7 - 3 per MMBTU with high flexibility of plant capacity factor. Meanwhile at the gas fuel market price USD 5 per MMBTU and soft loan basis, the internal rate of return of this project is feasible on the 60% at plant capacity factor and its not feasible by using Commercial loan. Generally, soft loan come from government loan (government to government) to international financial institution like ADB and JBIC with two stages loan scheme, this loan will be used by PT ABC in financing the entire company project with government guarantee. Refer to the simulation on the three scenarios shows that financial feasibility indicators for 660 MW combined cycle power plant project have positive NPV at natural gas fuel price for 2,7 - 3,0 per MMBTU for both soft loan and commercial loan. At USD 5 per MMBTU of fuel price, the project shows negative NPV at commercial loan and positive NPV at 60% plant capacity factor or more by soft loan. It is mean the project is in the Option Zone. In this Zone, it is necessary to conduct further evaluation before management decides to precede the project. As a conclusion, the determination of PT ABC beta coefficient is important considering they are not Pubic Listed Company. It will make the analysis of 660 MW combined cycle power pant project close to actual market risk condition. The beta coefficient calculation result for PT ABC is 0, 74. An analysis of management decision toward financial feasibility indicators showing that 660 MW combined cycle power plant project is feasible and lower risk by 3,75 % of loan interest and fuel price at USD 3 per MMBTU scenario.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi Rachmad
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dibuat suatu material komposit orthotrapik dari bahan polyester sebagai matrik dan serest ijuk sebagai bahan fillernya. Kekuatan material komposit ditetapkan dengan uji tarik static. Data tersebut dibandingkan terhadap data kekuatan komposit hasil perhitungan. Untuk perhitungan kekuatan komposit dibutuhkan data besaran fisis E dan γ bahan penyusun komposit tersebut.

Oleh karena besaran fisis E dan γ bahan filler belum terdapat dalan buku standar, maka besaran ini terlebih dahulu harus ditetapkan dengan Cara experimen tersendiri.

Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut :

a. Kekuatan mekanik hasil pengukuran lebih rendah data. kekuatan mekanik hasil perhitungan teori, baik untuk variasi sudut arah filler maupun untuk variasi volume fraksi filler.

b. Daya serap netron pada material komposit akan bertambah dengan naiknya volume fraksi bahan filler.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Rachmad
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian tentang keanekaragaman dan pendugaan kepadatan stok ikan demersal dengan metode sapuan di perairan Aru, Propinsi Maluku, dilakukan sejak tanggal 4 sampai 9 Nopember 2006, menggunakan pukat dasar (bottom trawl). Pengambilan data dilakukan melalui survei pukat dasar menggunakan KR. Bawal Putih dengan lokasi pengambilan contoh ditetapkan sebanyak 36 stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman (H?), indeks dominansi spesies (C), indeks kemerataan (J), komposisi hasil tangkapan, laju tangkap, pendugaan kepadatan stok, dan biomassa spesies ikan demersal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkap ikan demersal adalah 65,9 % (6.065,9 kg) dari total hasil tangkap, yang terdiri dari 132 spesies dan 56 famili. Ikan demersal yang banyak tertangkap adalah famili Leiognathidae (50,8%) diikuti Apogonidae (16,5%) dan Mullidae (8,3%). Tiga spesies yang banyak tertangkap yaitu Leiognathus bindus (26,3%) Apogon sp.(16,5%) dan Leiognathus leusiscus (15,8%) yang umumnya tertangkap pada dasar perairan dengan kedalaman 20-30 m. Kisaran indeks keanekaragaman (H?) adalah 0,4940-2,5138 dengan nilai tertinggi pada kedalaman 40-50 m, indeks dominansi (C) adalah 0,0618-0,8041 dengan nilai tertinggi pada kedalaman 10-20 m, dan indeks kemerataan (J?) adalah 0,0553-0,4236 dengan nilai tertinggi pada kedalaman 40-50 m sehingga dapat dikatakan bahwa keanekaragaman spesies ikan demersal di perairan Aru adalah sedang dengan tidak ada spesies yang mendominasi dan penyebarannya tidak merata. Nilai laju tangkap ikan demersal adalah 173,2 kg/jam dengan nilai laju tangkap tertinggi pada perairan di kedalaman 20-30 m, (Leiognathus bindus 27,1 kg/jam tertinggi pada kedalaman 20-30 m, Apogon sp. 18,8 kg/jam tertinggi pada kedalaman 50-60 m, dan Upeneus sulphureus 8,9 kg/jam pada kedalaman 20-30 m; Arius thalassinus 87,4 kg/jam tertinggi pada kedalaman 30-40 meter, Lutjanus malabaricus 12,2 kg/jam, kedalaman 50-60 meter tertinggi, dan Epinephelus sexfaciatus 6,9 kg/jam, tertinggi di kedalaman 40-50 meter). Dugaan kepadatan stok ikan demersal di perairan Aru adalah 4,4±0,2 ton/km2 (Leiognathus bindus, 0.7 ton/km2, Apogon sp. 0,5 ton/km2, dan Upeneus sulphureus 0,2 ton/km2; Arius thalassinus 2,4 ton/km2, Lutjanus malabaricus 0,3 ton/km2, dan Epinephelus sexfaciatus 0,2 ton/km2). Total biomassa ikan demersal di Perairan Aru diduga adalah sebesar 193.975±257 ton (Leiognathus bindus, 29.076 ton, Apogon sp. 20.769 ton, dan Upeneus sulphureus 10.138 ton; Arius thalassinus 0,2 ton, Lutjanus malabaricus 0,1 ton, dan Epinephelus sexfaciatus 0,1 ton).
2007
T39453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rachmad
Abstrak :
[ABSTRAK
Hal yang menjadi permasalahan dalam tesis ini adalah bolehkah hukuman cambuk di berlakukan di Nanggroe Aceh Darussalam karena hukuman cambuk tidak ditetapkan atau dirumuskan di dalam pasal 10 KUHP Indonesia. Tujuan penulisan tesis ini adalah menjelaskan kedudukan hukuman pidana cambuk di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam apakah hal ini bertentangan dengan sistem hukum pidana nasional atau tidak. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan data skunder sebagai sumber datanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa hukuman pidana cambuk tidak bertentangan dengan sistem hukum pidana nasional karena adanya undang-undang khusus yang mengatur keistimewaan Aceh serta berlakunya asas lex specialis derogat legi generali.
ABSTRACT
Rachmad, Andi. ?The Authority to Establish Types of Criminal Sanctions Which Straying From Article 10 of Indonesia Penal Code Act (A Review of Caning Punishment Which Regulated in Acehnese Qanun).? Thesis, Magister, Faculty of Law University of Indonesia, 2011, 85 pages. Bibliography 84 (1983-2010). The main problem of this thesis is if caning punishment at Nanggroe Aceh Darussalam legitimated because caning punishment is not regulated in Article 10 of Indonesia Penal Code Act. The purpose of this thesis is to explain the position of caning punishment at Nanggroe Aceh Darussalam whether its contradicted to national penal law system or not. The research of this thesis is using bibliography research methods with secondary data as its data source. The result of this research shows that caning punishment is not contradicted to national penal law system because the privilege of Aceh governed by special law and the enactment of the principle lex specialis derogat legi generali for that legislation. , Rachmad, Andi. “The Authority to Establish Types of Criminal Sanctions Which Straying From Article 10 of Indonesia Penal Code Act (A Review of Caning Punishment Which Regulated in Acehnese Qanun).” Thesis, Magister, Faculty of Law University of Indonesia, 2011, 85 pages. Bibliography 84 (1983-2010). The main problem of this thesis is if caning punishment at Nanggroe Aceh Darussalam legitimated because caning punishment is not regulated in Article 10 of Indonesia Penal Code Act. The purpose of this thesis is to explain the position of caning punishment at Nanggroe Aceh Darussalam whether its contradicted to national penal law system or not. The research of this thesis is using bibliography research methods with secondary data as its data source. The result of this research shows that caning punishment is not contradicted to national penal law system because the privilege of Aceh governed by special law and the enactment of the principle lex specialis derogat legi generali for that legislation. ]
2011
T43917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achiriyanto rachmad
Abstrak :
ABSTRAK
Carbon black adalah salah satu bahan untuk membuat ban dan produk karet lainnya. Fungsinya adalah sebagai bahan pengisi karet untuk memperbaiki sifat-sifatnya, sepertí ketahanan aus, ketahanan panas dan kelenturannya.

Carbon black dibuat dan feedstock oil, yaitu residu miriyak bumi. Feed stock oil dipanaskan dalam suatu reaktor, dan kernudian pernbakarannya dihentikan dengan semprotan quench water. Jelaga hasil peinbakaran tidak sempUrna tersebut dikuinpUlkarl dan diperlakukan tertentu supaya memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.

Sebagai bahan baku untuk pabrik ban dan berbagai industni lainnya, inaka carbon black dikategorikan sebagai industrial product, yang permintaaflflYa tergarituflg dan permintaafl produk akhirnya.

Pada saat ini di Indonesia ada dua pabnik carbon black, yaitu PT. Continental Carbon Indonesia dan PT. Cabott Indonesia. PT. CCI nienggunakafl teknologi dan Continental Carbon Amerika, dan PT. Cabott Indonesia menggunakari teknologi dan Cabott Amerika.

PT. CCI mulai menghasilkan carbon black sejak tahun 1990, dan penjualan secara kotnersil dimulai pada tahun 1992. Sedangkan PT. Cabott Indonesia baru saja mulai inenghasilkafl carbon black, dan masih harus menanti pengakuan dan pabrik pabrik ban bahwa produksiflYa sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.

Produsen carbon black caoniestjk juga inenghadapi pesaing dan luar negeri, antara lain: Australia, Korea Selatan, Thailand, Malaysia dan China. Bahkan harga jual produk dan China sangat murah, walaupun ada bea masuk harganya masih tetap bersaing.

Pangsa pasar PT. CCI di Indonesia sekitar 50%, sedangkafl PT. Cabott sekitar 5%, dan lainnya dibagi ke beberapa produsen dan luar negeri.

Jumlah permintaan yang ada sebetulnya melebihi kapasitaS inaksimuin PT. CCI. Jadi penarnbahan kapasitaS produksi perlu dipertimbangkan, supaya peluang untuk iuemperoleh laba yang lebih besar dapat dimanfaatkan. penauibahan kapasitas dapat dilakukan dengan perluasan pabrik atau akuisisi pesaingnya.

Sebelum menambah kapasitas produksi perlu dilakukan fokus pada produk tertentu, yang akan menaikkan tingkat produksi (mengurangi set?up time) dan fokus pada pelanggan tertentu.

Setelah menarnbah kapasitas produksinya, mungkin PT. CCI perlu niemperluas pasarnya ke luar negeri, untuk marnanfaatkan kelebihan kapasitas yang mungkin timbul.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ralfi Wibowo Rachmad
Abstrak :

Algoritma MPPT dengan Teknik Perturb and Observe akan memiliki akurasi yang lebih baik namun metode Constant Voltage akan menawarkan implementasi yang lebih sederhana. Diperlukan perbandingan antara kedua algoritma tersebut dalam variasi kondisi lingkungan sehingga dapat menjadi aspek pertimbangan untuk implementasi metode algoritma MPPT pada panel surya. Pada penelitian ini akan dirancang sistem integrasi panel surya dan synchronous buck converter. Synchronous buck converter akan diuji terlebih dahulu kemampuan penurunan tegangan beserta efisiensi konversi daya dan dibandingkan dengan Asynchronous Buck Converter. Pada sistem integrasi synchronous buck converter akan mengatur karakteristik pembebanan dengan penerapan metode Perturb and Observe dan Constant Voltage untuk pelacakan titik daya maksimum panel surya. Hasil sistem integrasi dengan synchronous buck converter dengan implementasi metode Perturb and Observe dan Constant Voltage akan diberikan nilai iradiasi yang bervariasi untuk melihat karakteristik pelacakan dari kedua metode. Pada penelitian ini, hasil implementasi MPPT pada synchronous buck converter menunjukkan bahwa teknik Perturb and Observe memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan teknik Constant Voltage dengan rata rata daya 3392,79 W dalam beberapa variasi iradiasi dibandingkan dengan rata rata daya teknik Constant Voltage 3060,75 W. ......MPPT algorithm with Perturb and Observe technique will have a better accuracy than Constant Voltage, but because of its indirect tracking, Constant Voltage will have a simpler implementation. More comparison between the two is needed in various operating conditions for further consideration in implementing MPPT algorithms on solar panel. In this research, the integration of solar panel and synchronous buck converter will be designed. Firstly, the synchronous buck performance will be analyzed compared to the conventional asynchronous buck. In the integrated solar panel system, synchronous buck converter will be used to control solar panel load characteristics with the implementation of Perturb and Observe and Constant Voltage method. The implementation of the two methods will be analyzed under various irradiance to observe the tracking characteristics of the two methods. Results shows that Perturb and Observe technique is more efficient in tracking the Maximum Power Point than Constant Voltage technique with 3392.79 W average solar panel power output in varying irradiation compared to 3060.75 W average solar panel power output of the Constant Voltage technique.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Quary Rachmad
Abstrak :
Karya Akhir ini meneliti mengenai kinerja perusahaan dalam industri ritel di Indonesia, dimana industri ritel telah berkembang dengan pesat, khususnya ritel moderen yang menjadi tempat bekerja terbesar kedua setelah pertanian di Indonesia. Penelitian ini menganalisis tiga perusahaan yang memiliki target pasar berbeda pada industri ritel departement store yang dievaluasi menggunakan metode DuPonL EVA. dan FCF, sehingga diharapkan memberi gambaran mengenai segmentasi pasar manakah yang memberikan keuntungan terbesar terhadap pelaku bisnis pada industri ritel di Indonesia. ......This thesis analysing firms in retail industry in Indonesia, which experiencing rapid growth, especially modem retail which become second largest working place after agriculture in Indonesia. This research analyze three companies on departement store retail which have different strategies on its target market using three financial evaluation’s method (DuPont, EVA, and FCF). This research will shows which market segmen provide higher profitability in Indonesia’s retail industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25756
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fazlur Rachmad
Abstrak :
ABSTRAK
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan Return on Equity (ROE) dengan melakukan dekomposisi teHi"adap njlai ROE dengan teknik Du Pont yang terdiri dari Net Profit Margin (NPM), Operating Asset Turnover (OAT), dan Financial Leverage (FL). Serta analisis bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance Deposit Ratio (FOR), Biaya Operasional dan Behan Operasional (BOPO), Non Performing Finance (NPF), dan Net Interest Margin (NIM) terhadap profitabilitas UUS PT Bank X dengan indikator (ROE). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder laporan keuangan Bank Januari 2005-Desember 2008. Penelitian ini menggunakan analisis Du Pont dan model regresi linier berganda dengan memanfaatkan aplikasi SPSS 14. Hasil dari analisis DuPont menunjukkan bahwa yang sangat berpengaruh terhadap ROE adalah Net Profit Margin. Serta ditemukan variabel C~ FD~ BOPO, dan NIM berpengaruh terhadap ROE. Namun untuk rasio NPF tidak: ada pengaruhnya terhadap ROE.
Abstract
he purpose of this research is to know the factor that influence Return On Equity (ROE) by decomposition with DuPont analysis that consist of Net Profit Margin (NPM), Operating Asset Turnover (OA 1), and Financial Leverage (FL) Beside that this research is to know the influence of Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance Deposits Ratio (FDR), Operational Cost to Operational Income (BOPO), Net Interest margin (NIM) and Non Performing Finance (NPF) to ROE UUS PT. Bank X. The data being used in this research is secondary data from financial report period 2005 up to 2008. This research using Du Pont Analysis and linear regression with SPSS 14. The result from Du Pont Analysis indicate that Net Profit Margin is the most influenced for ROE and linear regression indicate that ROE indicator influence CAR, FDR, BOPO, and NIM but not NPF
2009
T32828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riezditya Andara Rachmad
Abstrak :
Perkembangan telmologi yang lelah dicapai saai ini membaa! mamzsia membutuhlcan material yang memililri karakrerisiik yang baik secara ekonomis. Komposit merupakan salah satu marerial yang memiliki krireria seperri rersebut diaras. Material ltomposii merupakan maferial yang memiliki dua atau lebih lcomponen berbeda yang dilcombinasikan meiyadi marerial bam dengan si/at yang lebih balk. Metal Matrikskompsit merupakan salah satu jenis komposit yang mulai dikembanglfan di dalam indusfri. Paduan Al-SIC pada AMC membual material Al-SiC memiliki si/Ez! ringan karena memilild densilas yang rendah sesuai dengan matrilfs Al, kelruatan luluh Jung relalyqebih linggi dari AL kelferasan yang ringgi, ketahanan aus yang besar, kerangguhan _vang ringgi_ dan lcerahanan korosi yang balk.

Pada penelilian pembuatan material metal matrilnr komposif Al-SiC menggunakan prioses meralurgi serbulc derzan kamposisi 82% serbuk Aluminum dan 18% Serbuk SiC dengan werllng agen! 1% Mg dan 1% Zinc .S'reara!e_ Bahan dimixing .velama 20 menit agar homogen dan dilanjutkan dengan proscs kompaksi dengan gaya relran sebesar 75000 M Kemudian dilakukan proses sinrering pada bakalan dengan remperatur simer 625°C Variabel yang digunakan adalah perbedaan waktu sintering yairu 30 menil, 60 menir, 90 menir, 120 menir, dan 150 menit. Serelah itu dilakukan pengujian swf mekanis pada marerial anrara lain pengulmran densilas dan porosiras marerial, pengujian kekerasan, pengujian lcelcuaran tekan, dan pengamaran sirukrur mikro marerial.

Hasil pcnelirian yang didapar adalah sgfar mekanis maierial Hcekerasan dan kelcuafan rekan) meninglrar dari walcru sinier 30 menit hingga 120 menir. Hal ini disebalakan densitas material yang meninglcai dan porosiras yang berlrurang. Sedangkan pada wakru sinrer 150 menit si/'al melcanis material menuran lcarena densiras menurun dan jamiah porosiras bertambah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ralfi Wibowo Rachmad
Abstrak :
DC-DC Converter yang umum digunakan adalah buck converter dengan kemampuannya untuk dapat menurunkan tegangan masukan ke beberapa level tegangan keluaran tergantung terhadap nilai duty cycle yang diberikan kepada rangkaian. Buck converter akan menggunakan metode switching dalam pengoperasiannya dan akan memiliki efisiensi konversi daya yang lebih baik daripada regulator linear. Topologi utama pada aplikasi rangkaian buck converter adalah asynchronous buck converter dan synchronous buck converter. Perbedaan kedua topologi terletak pada komponen low side switch, topologi asynchronous akan memanfaatkan dioda sedangkan topologi synchronous memanfaatkan MOSFET. Kedua jenis topologi akan memiliki keunggulan dan kekurangannya masing masing dari sisi performa maupun kompleksitas penyusunan rangkaian. Pada penelitian ini, akan dilakukan rancang bangun buck converter dengan topologi asynchronous dan topologi synchronous. Hasil rangkaian akan dianalisa performanya, khususnya aspek efisiensi konversi rangkaian dalam beberapa kondisi operasi converter. Dari hasil penelitian didapatkan kedua jenis topologi memiliki efisiensi yang cenderung lebih baik ketika ditingkatkan arus operasinya, dimana rangkaian synchronous memiliki efisiensi yang lebih baik pada duty cycle rendah dan pada duty cycle yang tinggi kedua topologi memiliki efisiensi yang hampir serupa.  Rangkaian juga memiliki potensi pengembangan untuk pengisian atau charging baterai, khsusunya baterai lithium-ion 18650 dengan kemampuannya melakukan pengaturan tegangan dalam kondisi arus operasi yang konstan. ...... One kind of DC-DC converter that have been widely used is a buck converter with its ability to lower the input voltage to a desired output voltage depending on the value of the duty cycle given to the circuit. Buck converter will utilize switching method on its operation and will have a better efficiency than a linear regulator. The main topology in the application of a buck converter is an asynchronous buck converter and synchronous buck converter. The difference between the two topologies lies in its use of component in the low side switch, asynchronous buck converter make use of a diode as the low side switch whereas synchronous buck converter uses a MOSFET. These two topologies have its own advantages and disadvantages from a performance point of view or from a design complexity. In this research, buck converter with asynchronous and synchronous topologies will be designed. The design prototypes will be analysed, especially in the aspect of power conversion efficiency. From the results obtained in this research, the two topologies have a better overall efficiency in a higher current operation, with the synchronous have a better overall efficiency at lower duty cycle range and at the higher duty cycle range, the two topologies have an almost similar overall efficiency. The buck converters have a potential integration with the application of battery charging system, especially 18650 lithium-ion battery with its ability to regulate voltage on a constant current output.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>