Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Sakti Dwi Permanasari
"Tumor otak sekunder dapat menyebabkan masalah nutrisi. Manifestasi klinis penurunan selera makan, gangguan menelan, mual, muntah, hemiparesis, kejang, gangguan fungsional dan kognitif dapat menurunkan asupan makanan dan berat badan sehingga berisiko malnutrisi. Perubahan metabolisme makronutrien dan mikronutrien yang terjadi juga memengaruhi terjadinya malnutrisi. Tatalaksana terapi medik gizi yang diberikan bertujuan mempertahankan atau memperbaiki status gizi sehingga meningkatkan kualitas hidup dan memperlama harapan hidupnya. Terapi medik gizi yang sesuai rekomendasi European Society of Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN) adalah diet seimbang yang meliputi makronutrien, mikronutrien, nutrien spesifik, dan edukasi. Pasien serial kasus ini adalah perempuan, berusia antara 48 sampai 59 tahun dengan diagnosis tumor otak sekunder. Tiga pasien memiliki tumor primer kanker payudara, sedangkan satu pasien dengan kanker endometrium. Skrining menggunakan malnutrition screening tool (MST) dilanjutkan asesmen gizi. Terapi medik gizi diberikan sesuai rekomendasi ESPEN dan toleransi pasien. Pemantauan gizi meliputi pemeriksaan fisik, antropometri, komposisi tubuh, kapasitas fungsional dan analisis asupan. Hasil menunjukkan semua pasien mencapai asupan makan sesuai target pemberian makronutrien, mikronutrien, dan nutrien spesifik. Status gizi berhasil dipertahankan dengan tiga pasien mengalami peningkatan BB. Kapasitas fungsional keempat pasien menunjukkan perbaikan dengan menggunakan Karnofski dan Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG). Pemeriksaan handgrip hanya dapat dilakukan pada 3 pasien menunjukkan perbaikan.

A secondary brain tumor may cause nutritional problems. Clinical manifestations such as decreased appetite, swallowing disorders, nausea, vomiting, hemiparesis, seizures, functional and cognitive disorders may reduce food intake and increase malnutrition. Also changes in metabolism can affect the malnutrition. The aim of the medical nutrition therapy to maintain nutritional status to improve the quality of life and life expectancy. Balance diet were recommended by European Society of Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN) includes macronutrients, micronutrients, specific nutrients with continuing nutrition education. Patients are females, aged 48 to 59 years, with secondary brain tumor. The primary tumor of three patients were breast cancer and one patient was endometrial cancer. Screening was done using the malnutrition screening tool (MST) and followed with nutritional assessment. Medical nutrition therapy were given based on ESPEN recommendations and patient tolerance. Nutrition monitoring includes physical examination, anthropometry, body composition, functional capacity and intake analysis. Patient’s monitoring showed that all patients achieved their intake targets. The body weight of three patient increased showed that the nutrition status was maintained well enough. Patient’s functional capacity were improved according to Karnofsky and Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG). Handgrip examination were also improve when it was assesed on three patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sakti Dwi Permanasari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tinggi lemak yang dikonsumsi bersamaan dengan teh putih atau teh hijau terhadap kadar trigliserida serum pasca prandial. Penelitian ini menggunakan desain uji klinis, alokasi acak, cross over, dan tersamar ganda. Sebanyak 23 subjek hipertrigliseridemia borderline mengikuti penelitian dan mendapatkan dua kali perlakuan, yaitu mengonsumsi makanan tinggi lemak bersamaan dengan 7,5 gram teh putih atau teh hijau. Perlakuan dilakukan dalam dua hari dengan periode wash out 3 hari. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik subjek, asupan energi dan lemak, serta kadar trigliserida serum puasa dan pasca prandial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata usia subjek adalah 32,96 8,04 tahun dengan rerata IMT sebesar 26,23 3,62 kg/m2 yang termasuk dalam kategori overweight dan obesitas 1. Kadar trigliserida puasa tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara kedua kelompok perlakuan p=0,079 . Hasil dari pengukuran kadar trigliserida serum pasca prandial pada kelompok teh putih lebih rendah secara bermakna 231,43 76,49 mg/dL, p=0.024 . Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar trigliserida serum pasca prandial setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak bersama dengan meminum 7,5 gram teh putih lebih kecil dibandingkan meminum teh hijau. Kata kunci : hipertrigliseridemia borderline; teh putih; teh hijau; makanan tinggi lemak; trigliserida serum pasca prandial

ABSTRACT
AbstractThe increase in postprandial triglycerides can be one risk factor for cardiovascular disease.The aim of this research is to evaluate the effect of consumption high fat diet with white tea or green tea on postprandial serum triglyceride level. This study was a clinical trial, random allocation, cross over, and double blind. Twenty three hypertriglyceridemia borderline subjects completed this study. Each subject got twice treatment, which are consumption high fat diet with white tea or green tea. This treatment held in two days with three days wash out period. Data obtained include subject characteristics, dietary assessment of energy and fat intake, fasting and postprandial serum triglyceride levels. The mean age of subject is 32,96 8,04 years with a mean BMI of subject is 26,23 3,62 kg m2, categorized in overweight and obese. Fasting serum triglyceride level didn rsquo t show significantly different p 0,079 . The result from post prandial serum triglyceride levels from white tea group were significantly lower 231,43 76,49 mg dL, p 0,024 . This study suggest that the increase of post prandial serum triglyceride levels after consumed high fat diet and white tea were lower than green tea. Keywords green tea high fat diet hypertriglyseridemia borderline postprandial serum triglyceride level white tea"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library