Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspa Anggraini
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi harga tanah
yang dikaitkan dengan karakteristik spasial perkotaan di salah satu kota terpadat
di Indonesia yaitu Surabaya. Menggunakan pendekatan harga pasar, penelitian ini
mencakup 14 spasial variabel dan 4 non spasial variabel. Hasil dari penelitian
menunjukkan jarak dari pusat kota merupakan variabel penentu harga tanah di
Surabaya. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
mengambil kasus di Boston, Dallas dan Jakarta. Akan tetapi, nilai R2 dari hasil
regresi harga tanah dan pusat kota cukup kecil yang menunjukkan bahwa struktur
kota di Surabaya mengikuti kota polisentris atau kota multi-nuclei. Hal tersebut
juga mengkonfirmasi bahwa terdapat desentralisasi di aktivitas ekonomi
perokotaan.
Principal component analysis (PCA) digunakan karena terdapat
multicolllinearity. Hasil regresi dengan PCA menunjukkan bahwa terdapat 4
independen variabel yang significant yaitu PCA 1 (pusat kota), PCA 4 ( periphery
area), zoning untuk industri dan jalan kolektor. Selain periphery area, hasil-hasil
yang lain didukung oleh analisis deskripsi dan penelitian sebelumnya. Hal
tersebut dimungkinkan karena PCA 2 menliputi variabel-variabel yang naik dan
turun dengan jarak. Harga tanah di variabel-variabel sekitar pusat kota atau PCA 1
cenderung semakin turun jika semakin jauh dari pusat kota. Untuk variabel
zoning, koefisien area industri memiliki tanda negatif yang menandakan bahwa
zoning ini memiliki nilai yang lebih murah dibandingkan untuk zona
perdagangan/jasa. Koefisien untuk jalan kolektor memiliki tanda positif
mengindikasikan bahwa bidang tanah di tepi jalan dihargai lebih mahal
dibandingkan berlokasi dekat jalan lokal.

ABSTRACT
This paper aims to examine the determinants of land prices linked to the
spatial pattern of urban area in one of the largest city in Indonesia that is
Surabaya. By using market-prices approach, this research incorporates 14 spatial
variables and 4 non-spatial variables. The findings indicate that proximity to city
centre is still significant in determining land prices in Surabaya. It fits with
empirical findings from previous study such as Boston Dallas and Jakarta.
Nevertheless, the R-squared of land prices and CBD is quite small indicating the
urban structure in this city likely follow the polycentric city or multi-nuclei city. It
also confirms that there is a decentralisation in urban economic activities in
Surabaya.
Due to multicollinearity problem, regression in this research using four
principal components. The result show that there are four significant independent
variables which are first principle component (central area), fourth principle
component (outer area), zoning for industry and collector road. Beside outer area,
all the results can be supported by the descriptive analysis and previous studies. It
is likely because the second component the consist of variables that tend to fall
and rise with distance. In addition, land prices in central area tend to decline with
distance. In term of zoning, industrial area has negative sign implying that this
zoning has lower prices compared to trading/service zone. Coefficient for
collector road has positive sign indicating that land plot in front of this road is
appreciated higher values than located near local road."
2013
T39379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Anggraini
"ABSTRAK
Pada siswa yang mengalami kesulitan belajar, kesulitan menguasai keterampilan akademik dapat bersumber dari domain psikososial. Salah satu bagian dari domain psikososial yang menjadi tugas perkembangan di fase remaja adalah pembentukan identitas diri. Siswa remaja yang tidak mencapai kejelasan mengenai tujuan serta perannya akan mengalami masalah-masalah psikologis dan perilaku yang semakin menghambat proses belajarnya. Konsep possible selves (PSs) menawarkan pembahasan identitas diri dari sudut pandang arah masa depan, yaitu self-knowledge mengenai aspek hopes, expectations, dan fears yang individu miliki. Penerapan konsep PSs salah satunya adalah dalam bentuk konseling. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah konseling PSs dapat membantu menguatkan identitas diri partisipan. Penelitian ini merupakan penelitian single case subject dengan desain kuasi eksperimental. Partisipan penelitian adalah F, siswa kelas 9 (laki-laki, usia 13 tahun). Partisipan mengikuti 5 tahapan intervensi dalam 3 kali pertemuan dalam rentang waktu 9 hari dengan tiap pertemuan terdiri dari 1-2 jam. Berdasarkan kuesioner Open-Ended Possible Selves dan analisis kualitatif terhadap pelaksanaan konseling, peneliti menyimpulkan bahwa konseling PSs mampu menguatkan identitas diri partispan, khususnya ide mengenai masa depan. Setelah mengikuti intervensi, partisipan memiliki gambaran diri yang lebih jelas mengenai hal yang ingin ia capai di masa depan dan mengetahui langkah yang dapat ia lakukan untuk mencapai hal tersebut.

ABSTRACT
Psychosocial domain is one factor that contribute on the difficulties mastering academic skills in students with learning disabilities. A part of psychosocial developmental tasks that have to be fulfilled by adolescents is forming identity. Students who have no clear goals and roles will getting psychological and behavioral problems that can disrupt their learning process. Possible selves (PSs) concept offers explanations about self-identy from future perspective. It is about individuals self-knowledge regarding their hopes, expectations, and fears. PSs theory can be implemented in counseling form. This study was conducted to see the PSs counseling ?s support in strengthening participant?s identity, specifically the idea about future. Participant was F, a ninth grade student (male, 13 years). Participant involved in a five-phase intervention for three days of 1-2 hours meeting during 9 days. Based on the Open-Ended Possible Selves questionnaire and qualitative analysis result throughout the counseling, it is concluded that the PSs counseling is able to strengthen participant?s identity, specifically the idea about future. After following the intervention, participant had more obvious picture on the things he want to accomplish in the future and the steps to achieve it.
"
2016
T45163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library