Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnomo
"PPMK merupakan program pemberdayaan masyarakat yang menyediakan bantuan masyarakat dengan pendekatan Bantuan Langsung Masyarakat, berbasis Komunitas, senilai 2 Milyar setiap kelurahan sifatnya block grant dengan mengutamakan prinsip Demokratis, Transparan dan Akuntabilitas. Adapun sasarannya secara garis besar sebagal berikut:
- Memperkuat kelembagaan komunitas RW untuk diberdayakan secara keseluruhan.
- Penambahan modal bagi usaha produktif untuk meningkatkan produktifitas dan membuka lapangan kerja baru.
- Meningkatkan prasarana dan sarana dasar lingkungan dan adanya matching fund swadaya dari masyarakat.
Dalam pelaksanaannya ada berbagai kendala tekhnis yang menafikan upaya sungguh-sungguh dari pelaku utama dalam hal ini adalah Dewan Kelurahan dan tidak tepat sasaran. Adapun beberapa kendala tekhnis tersebut adalah sebagai berikut:
- Kelembagaan yang sudah berakar dalam komunitas RW tidak diperankan justru dalam pelaksanaan PPMK membentuk kelembagaan baru sehingga perlu waktu untuk sosialisasi.
- Kegiatan PPMK dibatasi dengan beberapa kegiatan fisik dan ekonomi sedangkan nilai proyek 2 Milyar itupun melalui 4 tahap, sehingga menimbulkan kesenjangan, realisasi tidak sejumlah usulan, ada yang tertunda bahkan belum jelas, akhirnya banyak masyarakat yang tidak puas.
- Situasi banjir yang berakibat pada dialihkannya dana fisik untuk kegiatan bidang lain, namun prosesnya memerlukan waktu sehingga penyerapan tahap pertama dinilai lambat.
Namun demikian dari hasil penelitian yang menggunakan Analisis Dampak yang dipadukan dengan Analisis SWOT didapatkan bahwa strategi SO terpilih dengan nilai total 10,23.
Strategi ini menghendaki keterlibatan seluruh kelembagaan komunitas RW {Ketua LPM, Ketua RT-RW dan organisasi kemasyarakatan dalam pembinaannya yaitu PKK, Karang Taruna Indonesia, dan lainnya khas komunitas setempat} sebagai stakeholder untuk berperan sesuai dengan fungsinya dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan didanai dengan BLM PPMK dengan tetap mengutamakan pada prinsip demokratis, transparan dan akuntabilitas. Kalupun mekanismenya baru, perlu dilakukan pelatihan khusus kepada kelembagaan komunitas RW tersebut. Tidak perlu dibentuk kelembagaan baru yang pada akhirnya banyak kelembagaan baru tapi aktivitasnya minim, timbul tenggelam dan tidak berkelanjutan.
Sehingga dengan melibatkan para stakeholder tersebut meskipun dalam pencapaian tujuan tidak maksimal namun dapat memberikan kepuasan kepada para stakeholder yang nantinya akan timbul saling pengertian dan kepercayaan yang dapat mengarahkan pemberdayaan masyarakat komunitas secara keseluruhan dalam meningkatkan kesejehteraan hidupnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnomo
"Preservasi atau pelestarian arsip adalah proses dan kerja dalam rangka perlindungan fisik arsip terhadap kerusakan atau unsur perusak dan restorasi/resvarasi bagian arsip yang rusak, yang disebabkan oleh faktor dari dalam (intrinsik) arsip itu sendiri maupun faktor luar fisik arsip itu sendiri. Pentingnya preservasi arsip disetiap institusi adalah untuk kepentinga jangka panjang institusi tersebut. Karena dengan program preservasi arsip akan dapat dihindari kerusakan yang akan lebih parah, kehilangan material sekaligus informasinya.
Tujuan diadakan preservasi pada arsip yaitu untuk menjaga kelestariannya dan memperpanjang usia penggunaannya sehingga dapat bertahan dan bermanfaat lebih luas. Untuk itu ada upaya mengalihmediakan arsip seperti upaya mendigitalisasi arsip agar tetap tersimpan dalam bentuk elektronik untuk menghemat ruang dan memudahkan dalam pemeliharaannya, karena banyak kondisi arsip yang sudah tidak layak kondisinya namun, memiliki nilai yang sangat penting."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Purnomo
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003
658.5 HAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Purnomo
Yogyakarta: Andi, 2005
004 PUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purnomo
"Physical behavior of models can be measured in the laboratory, which, in turn are often used to assess the behavior of more complicated structures. Mechanical responses present physical behavior of a structure. By using three different transducer, one can measure acceleration, velocity and displacements directly. Determination of velocity and displacements from acceleration data is preferable from point of view economics; but on the other hand this procedure, at present, is still causing problem. This study shows that displacements and velocity can be calculated from its acceleration which is obtained by using one transducer.
The acceleration data are obtained from a cantilever steel plate which is subjected to a transient force at a discrete location on its surface or an initial deflection on its tip. An acquisition program was first designed before starting the experimental program. By means of a piezoelectric accelerometer, a conditioning amplifier and a digital oscilloscope, acceleration data are captured and then transferred to a personal computer.
The transformation of these two responses, displacements and velocity from the acceleration data are performed in two domains, time domain and frequency domain. Two integration techniques, Newton-Cotes formula and Simpson's rule were used for the calculation in the time domain. For both techniques, adjustment of basis line is performed by End Zero Time Technique Modified. Programmation has been done for both types of domain analysis.
The Simpson's rule gives sufficient results and Newton-Cotes formulation gives good results only for moderate values of Cotes coefficient. High values of the coefficient give unrealistic calculated velocity and displacements. Drifting character are present on the displacements calculated by both methods.
In the frequency domain, the velocity and displacements are obtained from acceleration data by means of Fast Fourier Transform and its Inverse Fourier Transform. This method give satisfactory results only for the calculation of velocity. The displacements obtained show also drifting character. Nevertheless, realistic forms of this displacements are moderately accepted.
Results comparison of the two methods, both in time domain and frequency domain, show that none of the method is better than another. Analysis in frequency domain give more accurate results, but this method is not definitely a principal method for the solution of this type of problems. The two methods shall be used for the calculation of velocity and displacements. This procedure can verify one result to another to avoid wrong interpretation of transformed responses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purnomo
"ABSTRAK
Pendekatan penyelesaian permasalahan dinamika struktur, terutama dalam memperoleh parameter dinamik dapat dilakukan secara numerik atau secara percobaan. Salah satu cara percobaan untuk menjawab masalah tersebut adalah analisis pola percobaan (experimental modal analysis).
Pada sepuluh tahun terakhir ini penggunaan komputer personal semakin popular dalam membantu penyelesaian masalah-masalah struktur. Perkembangan analisis pola percobaan didukung pula dengan hal ini. Selain itu, perkembangannya juga dibantu dengan semakin baiknya peralatan elektronik percobaan pendukung analisis pola percobaan tersebut.
Pada studi ini dicoba dikembangkan satu perangkat lunak berbasiskan metode penentuan parameter dinamik dalam domain frekuensi untuk analisis pola percobaan. Benda uji yang digunakan adalah satu struktur sederhana yaitu pelat tipis. Parameter sistim dinamik dapat diperoleh secara percobaan dengan melakukan percobaan pola pada pelat tersebut Pelat tersebut mengalami satu eksitasi yang dapat diketahui besarannya dan respons percepatan yang dihasilkan juga dapat diukur. Sistim identifikasi yang menggunakan hasil pengukuran eksitasi dan responsnya membutuhkan satu sistim yang dapat dikontrol dan dapat diobservasi setiap waktu.
Cara penentuan parameter dinamik yang digunakan adalah berbasiskan teknik fungsi respons frekuensi. Satu model matematik dipergunakan untuk mempresentasikan sistim fisik dari pelat dimana model tersebut diasumsikan teredam viskos. Dengan mengacu pada keterbatasan kemampuan alat pengukur diasumsikan bahwa titik-titik pengukuran dapat mewakili satu model diskrit dari struktur pelat. Pemakaian akselerometer piezoelektrik, alat pengkondisian, palu dan satu osiloskop digital memungkinkan diperolehnya data percepatan maupun eksitasi; kemudian dengan memakai satu komputer mikro dan program akuisisi yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya, data tersebut disimpan untuk pengolahan lebih lanjut dengan perangkat lunak yang dikembangkan pada studi ini. Dua program utama dikembangkan dalam studi ini dimana yang pertama untuk mendapatkan fungsi respons frekuensi dari kedua data yang ada dan yang kedua untuk mendapatkan parameter dinamik sistim lewat satu algoritma pencocokan kurva.
Pada akhirnya parameter pola yang didapatkan dengan cara diatas dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dengan perangkat lunak berbasiskan metode elemen hingga.

ABSTRACT
Processing of Signal Responses From A Vibrating Structure And Its Application On Thin Plate Problem
Structural dynamic problem can be solved with numerical approach or experimental approach. One of the latter method is experimental modal analysis.
In the last ten years, the use of personal computer as a tool for solving structural problem became more popular. The development of experimental modal analysis is also influenced by this factor. Another supporting factor is a better quality of experimental instrument.
In this study, one program based on the parameter estimation method in the frequency domain is developed. The test structure is a thin plate. Dynamic system parameter can be obtained experimentally by the performance of modal test on the plate. The plate undergoing testing is excited by applying known dynamic forces while the resulting accelerations are measured. System identification utilizing input/output measurement requires the system to be controllable and observable at any time.
Dynamic parameter estimation method utilized is based on the frequency response function technique. One mathematical model is used to represent the physical system of the plate. It is assumed that the system is viscously damped. With respect to the performance of measurements it is assumed the measurement points are appropriately distributed to yield a sufficiently accurate discrete model of the test structure.
By means of a piezoelectric accelerometer, a conditioning amplifier, an impulse hammer and a digital oscilloscope, accelerations and impulse data are captured and then transferred to a diskette by means of a personal computer and an acquisition program developed in the first year study. Program developed in this study then processes the data in the diskette to obtain dynamic system parameters. Two main routines are developed in this study, the first routine calculates the frequency response function from the two existing data and the second determines the dynamic system parameter by using a curve-fitting algorithm.
Finally the modal parameter result obtained are compared to those obtained by a software which is based on the finite element method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Purnomo
"Penelitian ini berawal dari rintisan program pemerintah tentang penempatan Sarjana Penggerak Pembanguan Pedesaan (SP-3) di pedesaan. Menurut Buku Pedoman Umum SP-3 (1993:49), sejak Pelita IV sampai sekarang ini, pemerintah telah menerjunkan 4700 Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan. Misi utama para sarjana penggerak pembangunan adalah memberikan perhatian pada pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di pedesaan. Dalam kaitan tersebut, para sarjana diharapkan mampu melakukan berbagai usaha pembaruan dan pembangunan, antara lain menciptakan lapangan kerja, memberi penyuluhan, mengadakan pendidikan dan pelatihan dibidang industri rumah tangga, pemasaran hasil pertanian, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Untuk menjadi tenaga pelaksana pembangunan yang baik, dibutuhkan dua persyaratan, yaitu persyaratan teknis dan persyaratan non teknis (Martaniah, 1992). Persyaratan teknis adalah kemampuan dan keterampilan selaku tenaga yang produktif, sedangkan persyaratan non teknis adalah sikap mental yang sesuai dengan proses pembangunan. Koentjaraningrat (1974-:43) menyatakan bahwa sikap mental yang sesuai dengan pembangunan adalah memiliki kebutuhan berprestasi (need for achivement), kemandirian, percaya pada diri sendiri, disiplin dan bertanggung jawab. Tiap-tiap individu memiliki perbedaan dalam kebutuhan untuk berprestasi, sikap, kepercayaan, perasaan dan nilai-nilai dalam melakukan tugas pekerjaan (Krecth, 1964).
Sikap merupakan salah satu variabel intra individual yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Fishbein (1975) menyebutkan bahwa sikap merupakan anteseden perilaku, sikap berhubungan dengan intensi terjadinya perilaku. Atkinson (1984) juga menyebutkan bahwa tingkat aspirasi merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi perilaku se seorang. Tingkat aspirasi didefinisikan sebagai standar harapan yang ingin dicapai individu dalam melakukan tugas pekerjaan.
Robbins (1992) mengemukakan bahwa peramalan keberhasilan dapat juga diperoleh berdasar hubungan antara kebutuhan berprestasi dengan unjuk perilaku keberhasilan. motivasi berprestasi merupakan dorongan berperilaku untuk mencapai tingkat kesempurnaan dalam melakukan tugas pekerjaan. Dari kajian teori tersebut di atas, maka sikap, tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi berhubungan dengan unjuk perilaku (self actualized) keberhasilan dalam suatu tugas pekerjaan.
Berdasar keterangan tersebut di atas, diajukan 2 hipotesis mayor dan 8 hipotesis minor yang akan diuji kebenarannya pada 45 Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan yang sedang melaksanakan tugasnya. Hipotesis mayor 1 berbunyi . Sikap SP-3 terhadap pelatihan, sikap terhadap monitoring, evaluasi dan supervisi (manes), tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan. Hipotesis minor 1 berbunyi : sikap SP-3 terhadap pelatihan secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan. Hipotesis minor 2 adalah sikap SP-3 terhadap monitoring, evaluasi dan, supervisi secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan. Hipotesis minor 3 berbunyi tingkat aspirasi SP-3 secara signifikan bsrhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek keberhasilan dan hipotesis minor 4 berbunyi motivasi berprestasi SP-3 secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiaraswastaan.
Adapun hipotesis mayor 2 berbunyi sikap SP-3 terhadap pelatihan, sikap terhadap monitoring, evaluasi dan supervisi, tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi secara signifikan .berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat. Hipotesis minor 5 dirumuskan sebagai berikut : sikap SP-3 terhadap pelatihan secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat. Hipotesis minor 6 berbunyi sikap SP-3 terhadap monitoring, evaluasi dan supervisi secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat. Hipotesis minor 7 berbunyi tingkat aspirasi SP-3 secara signifikan dan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat dan hipotesis 8 berbunyi motivasi berprestasi SP-3 secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat.
Berdasar hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kedua hipotesis mayor dan 8 hipotesis minor yang diajukan, ditolak kebenarannya, dengan demikian sikap terhadap pelatiban, sikap terhadap monitoring, evaluasi atau supervisi, tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi tidak cukup memberikan prediksi terhadap keberhasilan SP-3 dalam usaha pengembangan sumber daya manusia di pedesaan. Hal tersebut disebabkab karena ada kemungkinan dalam pelaksanaan pelatihan yang menyangkut materi pelatihan atau praktek pelatihan kurang sesuai dengan tugas lapangan, demikian juga pelaksanaan monitoring, evaluasi dan supervisi. Rendahnya tingkat aspirasi para sarjana atau motivasi berprestasi mereka, juga akan berpengaruh terhadap keberhasailannya dalam pelaksanaan tugasnya. Bagi peneliti yang lain disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, mengenai variabel-variabel individual Para sarjana dalam memprediksi keberhasilannya dalam usaha mengembangkan sumber daya manusia di pedesaan, khususnya keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan dan aspek penggerak masyarakat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T5503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lamban Subeqi Purnomo
"Share price and trade volume in a capital market are significant indicators to determine market behavior which affects investor decision in particular. In addition, investors also rely heavily on any information which is available in the market or from private sources that can be used to decide whether participating in a capital market is beneficial. Acquisition announcements, furthermore, is an example which will be analyzed in this paper.
Undertaking acquisition process may positively affect a capital market which will adjust stock prices after acquisition announcements is issued. In this matter, analyzing market response for such information to create a new equilibrium price is very critical. If a capital market immediately responses to the available information and achieves a new equilibrium, this condition is well known as efficient market.
This paper is aimed to:
1. identify the impact of acquisition announcements to abnormal return for investors
2. analyze the abnormal return average before and after acquisition announcements
3. analyze the trade volume before and after acquisition announcements.
Observation is conducted from fiscal year 2000 to 2002 with 21 days of even period comprising of ten-day pre-event, one-day event and ten-day post-event. Meanwhile, this research uses sixteen selected companies listed in Jakarta Stock Exchange where acquisition was undertaken in the same period.
This research can be concluded as follows:
1. As overall, acquisition events during the period show a positive abnormal return but decline in its trend. However, textile and garment industry as well as tobacco industry experienced to significant increase in the return.
2. There is no significant difference of abnormal return average before and after acquisition announcements.
3. There is no significant difference of trading volume activity before and after acquisition announcements. However, consumer goods industry and textile and garment industry show the significant difference before and after acquisition announcements."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danan Purnomo
"Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan sebagai satu-satunya institusi Departemen Kehakiman yang langsung menangani bidang peraturan perundang-undangan mempunyai fungsi: Perencanaan, Perancangan, Pengharmonisasian, Pemantauan, Evalusasi dan Pembinaan, Pelayanan dan Pembimbingan, Penyusunan dan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Untuk melaksanakan fungsi yang sangat strategis tersebut harus didukung oleh Sumber Daya . Manusia khususnya tenaga teknis perancang peraturan perundang-undangan (yang selanjutnya disebut dengan perancang peraturan perundang-undangan) yang handal dan berkualitas serta berwawasan luas yang mampu menghadapi gejala sosial politik masyarakat yang lebih jauh akan berpengaruh pada, efektifitas peraturan perundang-undangan. Untuk itu diperlukan usaha pengembangan Sumber Daya Manusia tenaga perancang peraturan perundang-undangan dalam rangka efektifitas tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi dan erat hubungannya dengan peningkatan kualitas, kinerja atau kompetensi tenaga perancang peraturan perundang-undangan. Namun pengamatan sementara. penulis dan didasarkan pada kenyataan yang ada menunjukkan bahwa hal-hal yang dapat mempengaruhi peningkatan kompetensi tenaga perancang peraturan perundang-undangan yang sangat signifikan adalah pelatihan dan pengalaman kerja.
Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang diiakukan terhadap perseorangan maupun organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga yang bersangkutan dapat menjadi terbiasa terampil dan mahir dalam melakukan pekerjaannya.
Pelatihan diberikan kepada pegawai yang baru diterima ataupun yang sudah menjadi pegawai guna memperkenalkan dan memahami tugas yang akan dikerjakan, kewajiban didalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. (Pangabean, 2002: 17). Seorang perancang peraturan perundang-undangan yang telah mengikuti pelatihan penyusunan dan perancangan peraturan perundang-undangan atau legislative drafter lainnya akan lebih mampu dari pada yang belum pernah mengikuti pelatihan penyusunan dan perancangan peraturan Perundang-undangan atau legislative drafting lainnya. Disisi lain faktor pengalaman kerja akan berpengaruh dalam mendukung peningkatan kompetensi seorang perancang peraturan perundang-undangan balk dan segi substansi maupun dari teknis legislative drafting.
Melalui penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif, karena penelitian ini adalah merupakan persepsi dari pegawai tentang pelatihan, pengalaman kerja dan kompetensi Sumber Daya Manusia perancang peraturan perundang-undangan pada Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. Terhadap data yang kuantitatif tersebut dilakukan uji melalui sarana SPSS untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel X1 terhadap Y, Xz terhadap Y dan XI, X2 terhadap Y.
Tehnik korelasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan yang terjadi antara satu variabel bebas dengan variabel yang lainnya. Derajat hubungan yang terjadi dinamakan korelasi. Jika nilai suatu variabel naik sedang nilai lainnva menurun, maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif. Sebaliknya jika nilai suatu variabel naik atau turun diikuti dengan kenaikan atau menurunnya nilai variabel lain maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi positip. Derajat atau tingkat hubungan antara dua variabel diukur dengan menggunakan indeks korelasi, yang disebut koefisien korelasi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Pelatihan dengan kompetensi tenaga teknis perancang peraturan perundang-undangan, hubungan antara pengalaman kerja dengan kompetensi tenaga teknis perancang peraturan perundang-undangan, dan untuk mengetahui hubungan antara pelatihan dan pengalaman kerja dengan kompetensi tenaga teknis perancang peraturan perundang-undangan.
Dalam hal ini terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelatihan dengan kompetensi Sumber Daya Manusia perancang peraturan perundang-undangan. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengalaman kerja dengan kompetensi Sumber Daya Manusia perancang peraturan perundang-undangan, dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara pelatihan dan pengalaman kerja dengan kompetensi Sumber Daya Manusia peraneang peraturan perundang-undangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T13792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto Purnomo
"Penelitian ini bermula dari adanya tampilan atau display merchandising di outlet yang berusaha ditata sedemikian rupa oleh perusahaan sehingga tampil menarik. Tampilan ini memberikan stimulus pada khalayak atau lebih spesifik pada calon konsumen yang melihatnya dan menghasilkan tanggapan. Meskipun perusahaan berusaha menampilkan yang terbaik, belum tentu calon konsumen merasakan hal yang sama, oleh karena itu perlu sekali diadakan suatu penelitian yang mendalam pada calon konsumen tentang apa yang mereka rasakan dan apa yang sebenarnya mereka inginkan dari tampilan merchandising itu. Tampilan merchandising yang akan diberi tanggapan oleh calon konsumen ini akan dioperasionalisasikan dalam bentuk atribut dan setiap atribut itu akan dibahas secara rinci dan mendalam.
Penelitian ini berdasarkan paradigma post positivism social science yang merupakan suatu metode yang terorganisir untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan empirik, guna secara probabilistic menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab akibat yang bisa dipergunakan memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dipandang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
Penelitian ini menggunakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai alat pengumpulan data utama dikarenakan sifat FGD ini cukup unik yaitu bisa menggambarkan sifat (Attitude), perasaan (Feeling), kepercayaan (Beliefs), pengalaman (Experience) dan reaksi dari sekelompok responden yang dipilih.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa hal yang diinginkan responden FGD terhadap tampilan merchandising produk Johnson's baby wash antara lain adalah peletakkan tampilan merchandising pada area yang strategis dan ramai, area peletakkan cukup luas jaraknya, penunjuk arah dan tempat yang jelas dan memadai, cahaya cukup terang, ruangan sejuk dan tidak pengap, berbau natal dan tidak menyengat, posisi peletakkan barang setinggi mata (Eye Level), barang terlihat jelas (Eye Catching) sehingga mudah diketemukan dan menarik perhatian serta jumlah barang yang dipajang cukup banyak. Implikasi dari temuan diatas adalah dapat dibuatnya banyak penelitian lanjutan tentang berbagai hal spesifik mengenai merchandising yang disesuaikan dengan local content Indonesia seperti tinggi dari eye level konsumen dan lain-lain.
105 halaman, Bibliograhi: 24 Buku, 10 Jurnal, 19 artiket (Website):1988-2003

This research is conducted based on the merchandising display in the outlet which is made by the company in order to gain an attractive display. The display gives a stimulus to the society or specifically to target customer who saw it and creates opinion.
Even though the company had tried hard to make the very best display, it could be happen that the target customer doesn't feel the same. So, it's very important to conduct an intensive research to the customers about what they feel and what the real merchandising display that they want. The merchandising display which will be associated by the customer will be executed in from of attributes and every attribute will be discussed deeply.
This research is based on post positivism social science paradigm which is an organized method for combining deductive logic and an empiric observation in order to find probabilistic confirmation about causative law which could be used to predict a selective social symptom generally.
The research method used is a qualitative method which is meant as a research procedure that give descriptive data inform of written and spoken data from the society or behavior that could be observed.
This research uses Focus Group Discussion (FGD) which is used as a tool for getting the main data. It's used because the FGD has a unique feature which could describe attitude, feeling, beliefs, experience and reaction from the chosen group of respondent.
The result of this research describes something which FGD respondent want to Johnson's baby wash merchandising display, for example the placing of the merchandising display at the strategic and crowded area, the placing at the wide area, the placing direction and the suitable place, good lighting, cool, fresh room, neutral smell. the placing position at the eye level position, eye catching, in order to be easy to find out and attractive also a lot of products which is displayed.
105 pages, Bibliography: 24 Books, 10 Journal, 19 articles (Website):1988-2003"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>