Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnama Fajri
Abstrak :
Latar Belakang: Sampai saat ini belum ada terapi yang digunakan untuk mencegah iron overload pada pasien talasemia. Studi terdahulu menunjukkan bahwa ekstrak daun Mangifera foetida L. dapat menurunkan kadar besi pada model iron overload in vitro dan in vivo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi ekstrak daun Mangifera foetida L. dalam mencegah terjadinya iron overload pada tikus yang diinduksi besi. Metode: Tiga puluh tikus Sprague-Dawley jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok normal (tidak diberi perlakuan), kelompok iron overload (IO) dan kelompok dosis setara mangiferin (DSM) 50,100, dan 200 mg/kg BB. Kelompok IO, DSM 50, DSM 100, dan DSM 200 diberikan bersama dengan induksi Fe dekstran secara intraperitonial 15 mg seminggu dua kali selama 4 minggu. Sebelum dan sesudah 4 minggu percobaan hewan coba diambil darah dan urinnya. Setelah 4 minggu hewan coba diterminasi dan diambil organ limpa, hati, dan jantung. Pemeriksaan yang dilakukan adalah aktivitas SOD plasma, Fe urin, Fe limpa, Fe plasma, kadar mangiferin darah, dan kadar ferritin darah. Hasil: Ekstrak daun Mangifera foetida L. tidak dapat mencegah kenaikan Fe di plasma, dan limpa. Terjadi penurunan aktivitas SOD, yang disertai dengan peningkatan konsentrasi ferritin. Kesimpulan: Ekstrak daun Mangifera foetida L. tidak terbukti dapat mencegah peningkatan kadar besi, ferritin dan penurunan aktivitas antioksidan pada tikus yang diinduksi besi.
Introduction: Presently, there is no available agent for the prevention of iron overload in thalassemia patients. Previous studies had shown that Mangifera foetida L. leaves extract reduced the levels of iron in iron overload in vitro and in vivo models. The present study aimed to determine the efficacy of Mangifera foetida L. leaves extract in the prevention of iron overload in the rats induced with iron. Methods: Thirty male Sprague-Dawley rats were divided into 5 groups treated with: none (untreated), iron overload (IO), equivalent dose group mangiferin (DSM) 50, DSM 100 and DSM 200 mg / kg BB. Fe dextran 15 mg intraperitoneal twice weekly for 4 weeks were given together with IO group, DSM 50, DSM 100 and DSM 200. Urine and blood samples were taken before and after treatments. After 4 weeks of treatment, rats were terminated and samples of spleen, liver, and heart were taken. SOD activities were done in plasma, Levels of Fe were determined in plasma, urine and spleen, while Ferritin and mangiferin levels were determined from plasma. Results: Mangifera foetida L. leaves extract did not prevent the increase of Fe plasma, and spleen. SOD activities were shown to decrease, along with the increase of ferritin concentrations. Conclusion: Mangifera foetida L. leaves extract could not prevent the increased levels of iron, ferritin and decreased antioxidant activity in rats induced by iron.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Fajri
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk melihat dan menganalisis pengaruh pati ganyong terpregelatinasi terhadap laju larut ketoprofen. Proses pregelatinasi pati ganyong dilakukan pada suhu 55°C, 65°C, dan 75°C dengan menggunakan double drum drier. Formulasi tablet dibuat sebanyak empat formula menggunakan metode cetak langsung dengan avicel pH 102, SSG, aerosil, talk dan Mg Stearat sebagai bahan tambahan. Uji laju larut tablet dilakukan menggunakan alat tipe 2 dalam medium dapar fosfat pH 7,2 dengan volume 900 ml dan kecepatan putaran 50 rpm. Hasil uji laju larut menunjukan pada menit ke 10 tablet yang menggunakan pati ganyong terpregelatinasi sebagai pengisi (formula A, B, C) mempunyai laju larut yang lebih tinggi dibandingkan dengan tablet yang menggunakan pati ganyong yang belum terpregelatinasi (formula D). Pati ganyong terpregelatinasi suhu 55°C (formula A) memiliki laju larut yang lebih tinggi dibandingkan dengan pati ganyong terpregelatinasi suhu 65 0C dan 75°C (formula B dan C). It has been done a research to know and analysis the influence of pregelatinized Queensland arrowroot starch to ketoprofen dissolution rate in tablet. Pregelatinized process were doing at temperature 55°C, 65°C and 75°C using double drum drier. Tablet formulation were made in 4 formula using direct compression method with avicel pH 102, sodium starch glycolate, aerosil, talk and magnesium stearate as excipient. Dissolution testing using aparatus 2 method in 900 ml medium buffer phospate pH 7,2 and 50 rpm. In first 10 minute tablet with pregelatinized queensland arrowroot starch (formula A, B, and C) have higher disolution rate than tablet with native queensland arrowroot starch (formula D). Besides that pregelatinized queensland arrowroot starch using temperature 55°C (formula A) showed higher dissolution rate compare to pregelatinized at 65°C and 65°C (formula B and C).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library