Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyono
"ABSTRAK
Magnet permanen berperekat mulai memegang peran yang sangat vital dalam perkembangan Industri modern sejak ditemukannya material magnet Alloy magnet logam tanah jarang berbasis fasa Nd2Fe14B. Material magnet ini memiliki produk energi maksimum yang sangat tinggi sehingga memungkinkan untuk dibuat magnet berperekat dengan energi yang dapat divariasi menurut kebutuhan. Dari hasil fabrikasi magnet permanen hibrida berperekat Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) dengan teknik cetakan kompresi menunjukkan penurunan port hingga <10% dengan bertambahnya fraksi perekat. Dari hasil evaluasi terhadap sifat-sifat magnetik untuk material magnet berperekat menunjukkan bahwa remanen magnetik adalah mendekati hasil teori dengan koersivitas ?300kA.m 1 dengan produk energi maksimum 12.3 -27.5 kJ.m-3. Hasil lebih rendah 47.9% - 59.4% terhadap nilai teori.

ABSTRACT
Bonded permanent magnets play a vital role in modem Industries since the discovery and development of Rare earth based alloys that have magnetic phase of Nd2Fe14B. The alloy has very high maximum energy product, (BH)max that could derive bonded magnets of various energy product. In this research, fabrication of bonded remanent magnets based on hybrid materials between Nd-Fe-B and Ferrite BaO.6(Fe203) has been made by compression molding. It was observed that fraction of porosity in magnets was reduced to a value of < 10% (in volume) as bonded material was increased. Evaluation of magnetic properties for the bonded magnet shown that permanence magnetization is almost equal to the theoretical value with coercivities -300kA.m'1 and corresponding maximum energy product in the range 12.3 - 27.5 kJ.m'3. However, these result is less to 47.9% - 59.4% from the theory.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"Permasalahan mencari minimum spanning tree (MST) dari sebuah graf terhubung berbobot c, G = (V, E, c) telah dikenal dalam Riset Operasi dan Ilmu komputer. MST dari sebuah graf G = (V, E, c) adalah sebuah spanning tree T dengan C(T) = {∑ c(e), e ЄT} terkecil. Variasi lain dari MST adalah permasalahan mencari Bottleneck Spanning Tree (BST) dari sebuah graf terhubung berbobot d, G = (V, E, d). Permasalahan BST dari sebuah graf G = (V, E, d) adalah mencari sebuah spanning tree T dengan D(T) = {maks d(e), e ЄT} terkecil.
Permasalahan yang akan dibahas dalam tesis ini adalah permasalahan mencari spanning tree T dengan bobot B = α C(T) + β D(T) , dengan α, β > 0 terkecil dari sebuah graf terhubung G = (V, E, c, d), berbobot c dan d, c biasanya menunjukkan biaya dan d menunjukkan derajat kesulitan. T disebut spanning tree hibrida (STH). Faktor a dan p mempunyai peranan panting dalam menentukan T, yaitu menunjukkan mana yang lebih diutamakan, meminimalkan biaya C(T) atau derajat kesulitan D(T). Dalam tesis ini akan dibahas dan diimplementasikan dua algoritma STH.
Algoritma pertama adalah algoritma menentukan STH untuk α dan β tertentu, sedangkan algoritma kedua adalah algoritma menentukan himpunan STH. Implementasi algoritma-algoritma tersebut digunakan bahasa pemrograman Pascal dengan struktur data array (larik) dan set (himpunan) pada komputer PC 486 DX dengan memori 4 MB."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"Gula dalam perekonomian Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dan strategis, karena gula merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Gula sebagai sebagai salah satu salah satu dari sembilan bahan pokok (sembako) yang banyak digunakan. Seperti halnya komoditas beras, gula pasir merupakan komoditas yang keberadaannya selama ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Banyak persoalan yang mengharuskan pemerintah ikut campur tangan dalam hal pergulaan nasional, mulai dari produktivitas industri gula yang cenderung merosot, tingkat konsumsi gula pasir nasional yang besar, dan juga keberadaan gula impor yang Iebih murah. Produksi gula dari tahun ke tahun terus mengalami kemerosotan karena penurunan Iuas areal tebu dan produktivitasnya yang juga menurun. Akhir-akhir ini marak demonstrasi petani tebu atau karyawan pabrik gula menentang adanya berbagai kebijakan pergulaan nasional yang diterapkan pemerintah.
Dilihat dari aspek makro ekonomi industri gula memerlukan penanganan secara cermat agar efisiensi dan produktivitas Pabrik Gula (PG) tersebut dapat ditingkatkan, sehingga daya saingnya bisa meningkat. Sayangnya, sampai sekarang harga gula produksi lokal belum mampu bersaing dengan harga gula impor. Dalam beberapa tahun terakhir ini produksi gula merosot akibat persaingan ketat dengan komoditi Iain terutama beras. Kebijakan pemerintah yang menetapkan harga beras cukup tinggi Serta bunga pinjaman yang rendah menjadikan tanaman tebu kurang menarik, terutama di Jawa. Sementara itu, krisis ekonomi telah menghambat rencana pernerintah untuk mengalihkan industri gula ke Iuar Jawa.
Salah Satu masalah mendasar yang dihadapi industri gula nasional adalah inefisiensi di tingkat usaha tani dan pabrik gula (PG). Inefisiensi industri gula tersebut yang pertama adalah pabrik-pabrik gula sudah mengalami masa yang aus dan mesin-mesinnya sudah tua. Kedua, kinerja dari pabrik itu juga relatif rendah dan tidak cukup baik. Ketiga, kondisi pertanian tebu. Benin-benih tebu makin Iama-makin menurun produktivitasnya. Rendemen hasil gula dari tebu makin lama makin turun, karena tingkat produktivitas yang makin menurun juga. Inefisiensi lain juga datang dari ongkos produksi.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mencari akar permasalahan dan merumuskan beberapa alternatif kebijakan pemerintah yang efektif dan komprehensif dalam rangka meningkatkan kinerja industri pergulaan nasional yaitu produksi gula nasional, konsumsi gula nasional dan kebijakan impor gula."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"Di dalam dunia bisnis ada 3 kelompok besar bisnis, yaitu bisnis konvensional, franchise dan network marketing. Umumnya bisnis konvensional memerlukan modal yang relatif besar dengan tingkat keberhasilan yang penuh ketidakpastian. Disisi lain bisnis franchise memerlukan modal yang relatif kecil dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi karena sistemnya yang telah teruji. Dan yang terakhir adalah network marketing atau multilevel marketing, yang modalnya sangat kecil dan hampir tanpa resiko.
Penelitian ini membahas Retensi Distributor Dalam Multilevel Marketing dan mengambil kasus MLM High Desert, sebuah perusahaan yang memproduksi food supplement, propolis, royal jelly, dan pollen. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan CC Pollen Company yang berkantor pusat di Arizona, Amerika Serikat.
Dalam penelitian ini digunakan 7 variabel laten, yang terbagi dalam 39 pertanyaan yang merupakan indikator ketujuh variabel laten tersebut Ketujuh variabel Iaten tersebut adalah retensi distributor, kepercayaan, komitmen, support perusahaan, jiwa wirausaha distributor, kinerja dan kepuasan kerja distributor. Sedangkan respondennya adalah para distributor yang telah bergabung di High Desert minimum 1 tahun, dengan jumlah sampel 125 orang responden yang berasal dari Bandung dan Jakarta yang diambil dengan metode convenience sampling. Selanjutnya pengolahan data menggunakan 4 metode analisis, yaitu : analisis deskriptif, analisis faktor, analisis varian multivariate, disamping regresi berganda dan regresi polynomial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96 % responden yang bergabung 2-3 tahun minimum sudah menduduki posisi distributor director. Disamping itu lama bergabung, peringkat dan pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketujuh variabel laten tersebut, sedangkan jenis kelamin tidak mempunyai pengaruh yang sinifikan. Interaksi antara komitmen distributor dengan kepuasan kerja distributor mempunyai pengaruh yang sinifikan terhadap retensi distributor. Selanjutnya faktor utama support perusahaan, interaksi antara jiwa wirausaha distributor dengan support perusahaan, dan interaksi antara kepercayaan distributor dengan support perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen distributor. Komitmen distributor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja distributor, dan kinerja distributor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja distributor.

There are 3 big groups in the business world, that is conventional business, franchise and network marketing. Generally, conventional business needs more capital with the highly uncertain efficacy storey. On the other hand; franchise business needs less capital and have the high efficacy storey; because its system have been tested. Finally, network marketing or multilevel marketing needs capital relatively small and almost without risk.
This research study the Distributor Retention In Multilevel Marketing and take the case AIM of High Desert, a company producing food supplement : propolis, royal jelly, and pollen. This company represent the subsidiary company of CC Pollen Company having a head office in Arizona, United States.
In this research used 7 latent variable, which divided in 39 question representing 7 latent variable mentioned before. The 7 latent variable consist of : distributor retention, trust, commitment, distributor support, entrepreneurship, performance and job satisfaction. While its respondent is all distributor joined in High Desert at minimum 1 year periods, with the sample amount 125 respondent who come from Bandung and Jakarta using convenience sampling methods. And data processing using 4 kind of analyzing method, that is : descriptive analysis, factor analysis, variant multivariate analysis, beside quadratic regression and polynomial regression.
The result of research indicate that 96 % respondents joining at minimum 3 years have occupied the position of distributor director. On the other hand, the joining periods and education having a significant influence toward 7 latent variable, while gender is not having a significant influence. The interaction between distributor commitment and job satisfaction having a significant influence toward distributor retention. Hereinafter main factor of distributor support, interaction between entrepreneurship and company support system, and interaction between trust and company support system having a significant influence toward distributor commitment. Distributor commitment having a significance influence toward distributor performance, and distributor performance having a significance influence toward job satisfaction."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"Selama beberapa tahun terakhir, surfaktan banyak digunakan dan telah diformulasi dalam sediaan farmasi dan kosmetika. Beberapa surfaktan telah dipelajari pengaruhnya terhadap peningkatan stabilitas suatu bahan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh solubilisasi surfaktanterhadap stabilitas aspirin dalam dapar fosfat pH 7,4. Surfaktan yang digunakan adalah Polisorbat 20, Polisorbat 60 dan Polisorbat 80. Jumlah yang digunakan sebesar 50 mg polisorbat 20, 25 mg polisorbat 60 dan 15 mg polisorbat 80. Stabilitas aspirin dilakukan dengan menyimpan pada temperatur 40° C, 50° C dan 60° C selama lima jam. Pengukuran kadar aspirin yang tertinggal dilakukan setiap satu jam dan dianalisis secara spektrofotometri simultan dengan metode Tinker dan Me bay pada panjang gelombang 275 nm dalam dapar klorida pH 2,4. Hasil menunjukkan bahwa solubilisasi polisorbat tidak meningkatkan stabilitas aspirin dalam dapar fosfat ph 7,4. Nilai konstanta kecepatan peruraian aspirin tanpa penambahan surfaktan lebih kecil daripada aspirin dengan penambahan surfaktan.

For the last few years, surfactant has already been used and formulatied in pharmaceutical preparation and cosmetics. There areseveral studies of the effect of several kinds of surfactants to increase the drug stability. This experiment is aimed to know the solubilization effect of surfactant to the stability of aspirin in pH 7.4 in buffer phosphat. The surfactants used for this experiment are Polysorbat 20, Polysorbat 60 and Polysorbat 80 in the amount of 50 mg of polysorbat 20, 25 mg of polysorbat 60 and 15 mg polisorbat 80. The stability test of aspirin was performed by keeping at 40°C, 50° C and 60° C for five hours. The measurement of the remained aspirin content was done every one hour and analyzed by simultaneous spectrophotometer using Tinker and Mc Bay method at the wave length of 275 nm in pH 2.4 of buffer chlorida. The results shows that the solubilization of polysorbat does not increase the stability of aspirin in pH 7.4 of buffer phosphat. The value of the decomposition rate constant for aspirin without the addition of surfactant proved to be lower than the added one.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"ABSTRAK
Dalam tugas akhir ini akan dibahas interferensi diantara sistem selular AMPS, CDMA dan GSM bilamana dipasang dalam jarak yang berdekatan, hal - hal yang mengakibatkan adanya interferensi adalah penggunaan frekuensi yang sama, daya maksimum dan pemasangan antena yang sating berdekatan. Pengukuran dilakukan pada dua buah base station (BTS) yang dianggap mewakili daerah cakupannya yaitu daerah cakupan luar gedung dan daerah cakupan didalam gedung.
Dalam pengukuran pada daerah cakupan luar yaitu di BTS Krawang Kota, hal ini dilakukan karma daerah Krawang Kota belum terpasang BTS CDMA, BTS CDMA terpasang di Krawang Toll, sedang BTS AMPS dan GSM sudah terpasang. Sesuai dengan fungsi susut daya BTS CDMA bila BTS CDMA menaikkan daya maksimum, sehingga dapat menaikkan noise floor. Naiknya noise floor tersebut dapat meningkatkan noise disekitarnya sehingga dapat mempengaruhi unjuk kerja bilamana sistem tersebut tidak dapat meminimalisasi noise_ Hasil pengukuran bahwa sistem CDMA dapat mempengarui AMPS hal ini disebabkan oleh frekuensi CDMA dan AMPS berdekatan dan sistem AMPS yang tidak tahan terhadap noise.
Untuk daerah cakupan didalam gedung dilakukan pengukuran pada BTS Pasar Raya SEIBU, yang terpasang BTS CDMA, AMPS dan GSM, adanya interferensi yang dialami oleh sistem GSM, maka pengukuran dilakukan dengan Cara scan frekuensi pada band CDMA, AMPS dan GSM. Pengukuran dilakukan pada periode Januari sampai dengan Maret 2000 pada BTS Pasar Raya SEIBU. Hasil pengukuran bahwa sistem AMPS mempengaruhi GSM yaitu dengan munculnya pembicaraan pada band GSM yang berasal dan pengguna MS AMPS. Dalam pengecekan diketahui bahwa kesalahan disebabkan oleh pemasangan antena AMPS dan GSM terpasang saling berdekatan yaitu kurang dari 5 meter.

"
Lengkap +
2000
S39840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"Untuk mengetahui perubahan konsentrasi di saluran persegi terbuka dan lurus akibat mekanisme adveksi dan dispersi dapat dilakukan dengan menggunakan model komputer yang terbuat dari perangkat sederhana seperti spread sheet. Dalam membuat model tersebut diperlukan persamaan matematis adveksi-dispersi dan kemudian diselesaikan secara numerik dengan pendekatan Beda Hingga dan Runge-Kutta. Model numerik inilah yang akan dibuat aplikasinya ke dalam spread sheet. Setelah aplikasi selesai, dilakukan validasi. Dalam tahap awal pengembangan ini, validasi dilakukan dengan membandingkannya dengan teori, sehingga diketahui tingkat kevalidan model terhadap teori. Untuk memulai validasi diperlukan kondisi awal perhitungan, yang ditentukan dengan metode Courant Number.
Hasil dari perhitungan adalah grafik perubahan konsentrasi terhadap perubahan waktu dan jarak longitudinal. Hasil validasi terhadap model yang dibuat memperlihatkan bahwa model tersebut masih dalam tahap awal pengembangan. Dari hasil analisis grafik, masih belum menunjukkan nilai perubahan konsentrasi yang diinginkan, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut.

To find out the change of concentration in open and straight rectangular channel due to advection and dispersion mechanism can be done using a computer model there is made from simple tools such as spread sheets. Mathematics equation for advection-dispersion mechanism is developed and then completed with numerical methods that are Finite Difference and Runge-Kutta. This numerical model will be written in the spread sheets using macro. Once the application is completed, then the validation is required. In the initial phase of this development, validation can be made with the comparison to the theory, so the rate level of the model can be validated. Initial condition is determined by the Courant Number. Output of the model are graphics of concentration changes related to time and longitudinal distance.
Results showed that the model is still in an early stage of development. From the analysis of the graphics, the results have not met satisfaction yet, therefore it needs further development.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50515
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"PT. TELKOM DIVRE V Jawa Timur pada akhir tahun 1999 mengenalkan teknologi PCS CDMA di Indonesia. Teknologi yang dipakai adalah PCS CDMA IS-95 yang beroperasi pada spectrum 1,9 GHz. Pada awalnya proyek ini ditujukan untuk melayani pelanggan sebagai altematif jaringan akses melalui akses radio (wireless local loop atau WLL) untuk mengatasi perkembangan kota Surabaya dan sekitarnya yang berkembang dengan cepat yang tidak dapat dilayani dengan jaringan akses tembaga secara cepat. Dalam perkembanganya dan untuk mengantisipasi peluang kedepan, TELKOM mengajukan permintaan lisensi frekuensi barn untuk mengoperasikan CDMA pada spectrum 1865-1880 MHz dan 1945-1960 MHz. Selain itu, peruntukkan WLL yang pada mulanya hanya untuk pelanggan fixed (jaringan akses pengganti kabel), dikembangkan sebagai jaringan wireless dengan kemampuan mobile sebagai antisipasi perkembangan bisnis wireless, sehingga dikenalkanlah apa yang disebut dengan layanan fixed-mobile telepon. Sebagai produk barn, PCS CDMA ini ditawarkan kepada pelanggan di Surabaya dengan nama CPhone. Dengan pernbahan tersebut tentunya membawa dampak pada struktur bisnis TELKOM terntama di Jawa Timur sehingga perlu dikaji kelayakanya. Pada saat ini C-phone hanya terbatas pada area Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Dalam tesis ini akan dikaji kemungkinan C-phone ini dikembangkan yang lebih luas di seluruh Jawa Timur. Dengan kemampuan yang dimiliki teknologi CDMA, C-phone dapat dikembangkan dengan tiga kemungkinan yaitu:
• C-phone sebagai layanan fixed-mobile telepon sebagai dengan basis PSTN.
• C-phone sebagai layanan dengan basis seluler.
• C-phone sebagai layanan dengan basis seluler dan PSTN. Dengan pertimbangan dari sisi marketing dan teknis penulis mengusulkan agar C-phone dikembangkan sebagai produk layanan fixed-mobile telepon dengan basis PSTN, dimana C-phone adalah produk PSTN dengan feature mobilitas secara terbatas disamping kemampuan sebagai fixed telepon. Dari hasil kajian bisnis plan C-phone dalam tesis ini, kita dapat menyimpulkan hasil sebagai berikut :
a. Umur teknis perangkat sampai tahun 2012 dan tingkat discount rate 12% didapatkan nilai NPV : Rp. 172.044 M, IRR : 22,8% dan PI : 2,02.
b. Umur teknis perangkat sampai tahun 2010 dan tingkat discount rate 12% didapatkan nilai NPV : Rp. 62.429 M, IRR : 16,85% dan PI : 1,63. Dengan total nilai investasi (present value) untuk nilai sekarang Rp. 399.387 M maka proyek diatas dapat dikatakan layak untuk dikembangkan.

PT. TELKOM DIVRE V of east Java at the and of 1999 introduced PSC CDMA technology in East Java. The technology is IS-95 CDMA based PCS technology, which operates in 1,9 GHz spectrum. The technology chosen by TELKOM proposes to serve the customer as alternative of radio access network (wireless local loop) to cover the rapid growth of Surabaya city and surounding area, which cannot be served with cupper acces network rapidly. With the anticipation of future opportunity, TELKOM revise the plan and proposes for a new frequency license to operate CDMA system in 1965-1880 MHz and 1945-1960 MHz. The WLL proposition is not to served the fixed customer only (replaces cupper acces network), but also to served mobile customer as wireless acces network in order to anticipate the growth of wireless business. So it is introduced the product called "fixed-mobile telepon" service. As the new product this PCS CDMA is introduced to the customer with the new brand name called "C-Phone". This proposal changing can impact at porto folio business of PT. TELKOM especialy in East Java. So it is necessary to make a business plan for this activity. At this time C-Phone coverage area is only in Surabaya, Sidoarjo and Gresik. But in the future the coverage area is the hole of East Java, so this thesis will analyze the prospect C-Phone developement. As recommended by CDMA standar, the following posibility can be considered in order to develop C-Phone:
* C-Phone as fixed-mobile telephone service based on PSTN regulation.
* C-Phone as mobile telephone service based on selluler regulation.
* C-Phone as fixed-mobile telephone service based on PSTN and selluler regulation. Considering the marketing and technical reason, the writer suggest to develope the C-Phone as fixed-mobile telephone service based on PSTN regulation, which CPhone is a product of fixed telephone service which have limited mobility as a feature. Based on the analysis of C-Phone business plan in this thesis, we conclude the result as follows :
a. Equipment life time until 2012 and 12% discount rate can produce the value of NPV : Rp. 172,044 M, IRR : 22,8% and PI : 2,02.
b. Equipment life time until 2010 and 12% discount rate can produce the value of NPV: Rp. 62,429 M, IRR: 16,85% and PI :1,63. With the total value of present value investation is Rp. 399.387 M, so the C-Phone project is very profitable to developed.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"ABSTRAK
Ferrire banyak dikenal sebagai material yang digunakan untuk magnet permanen, maupun sebagai material magnet tidak permanen dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penyimpan data computer, perangkat gelombang radio, televisi hingga gelombang mikro. Disamping itu banyak digunakan sebagai Elektromagnetic Impedance (EMI) yang mampu melindungi sistem perangkat elektronik dari gangguan interferensi. Ferrite juga difungsikan sebagai material penyerap (absorbel) gelombang mikro untuk mereduksi radiasi pantul pada perangkat anti deteksi (slealth). Penelitian ini mengembangkan material hexaferrite tipe-M (Ba0.6Fe2O3) aebagai absorbing material melalui rekayasa struktur dengan metoda mekanika milling (mechanical alloying), khnsusnya substitusi secara parsial ion Fe dengan ion Mn dan ion Ti sehingga membentuk senyawn Ba06(Fe,Mn,Ti)2O3.
Pembetukan fasa BaFe12-2x(MnTi)xO19 (X bervariasi dari 0.0 hingga 2,5) diperoleh melalui dua tahap, diawali dleh substitusi ion dan ion Titerhldap ion Fe dalam komponen material Fe;03 untuk membentuk fasa (Fe,Mn,Ti)203. Kemudian material hasil substitusi dipadukan secara mekanik dengan komponen BaC03 untuk membentuk fasa barium hexakrire tipe - M, setelah melalui reaksi padat. Hasil diuji dengan difraksii-aksi sinar X (XRD) untuk memastikan fasa material yang terbentuk. Obeservasi mikrostruktur material dilakukan baik dengan SEM maupun TEM untuk mengetahui ukuran dan morfologi kristal yang terbentuk. Perangkat permeagraph yang dilengkapi dengan medan magnet luar hingga 2,15 T digunakan untuk kajian sifat-sifat magnetik. Kajian terhadap karakteristik serapan gelombang elektromagnetik oleh material yang diteliti dilaksanakan melalui perangkat Network Analyser ( HP-8753ES) terutama pada jangkau frekuensi yang tersedia l GHz hingga 6 GHZ.
Hasil XRD terhadap komponen material memastikan bahwa substitusi partial ion Fe+3 dengan ion Mn+2 dan Ti+4 dapat berjalan dengan baik yaitu pola difraksi Fe2O3 dapat dipertahankan pasca subsitusi parsial. Demikian jugad engan material BaFe12-2x(MnTi)xO19. Namun evaluasi parameter sel satuan menunjukkan terjadi pembahan parameter kisi fasa BaFe12-2x(MnTi)xO19 dari c = 23.2093 nm pada nilai konvensional BaFe12019 menjadi c = 22.8146 nm pada BaFe7(MnTi)2.5O19, sedangkan nilai parameter kisi a ccnderung konstan dengan kisaran 5.8839 nm (nilai konvensionalnya 5.8862 nm). Sebagai konsekuensi lain dari substitusi ion Mn dan ion Ti dalarn material BaFe12-2x(MnTi)xO19 adalah terjadinya peruhahan sifat magnetik terutama koersifitas yang bertambah rendah nilainya dengan bertambahnya fraksi ion Mn dan ion Ti. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa koersivitas untuk x = 0 adalah 142 kA.m-1, turun 566313 signifikan menjadi 3 kA.m-1 pada x = 2,5.
Magnetisasi total juga mengalami penurunan nilai karena berlcurangnya fiaksi ion Fe dalam BaFe12-2x(MnTi)xO19 dari ~ 0,38 T (untuk x= 0) menjadi ~ 0,21 T (untuk x = 2,5). Nilai koersivitas yang rendah, magnetisasi total yang tinggi serta resistivitas listrik yang besar adalah beberapa sifat yang dikehendaki oleh material untuk berperan sebagai material penyerap gelombang elektromagnetik.
Serapang gelombang mikro pada material ferrite dengan 0< x < 2,0 dikarakteristikkan oleh serapan pada dua daerah frekuensi dengan jangkau frekuensi yang cukup lebar. Serapan pertama terjadi pada jangkau frekuensi ~ 1250 MHZ sampai dengan - 2750 MHZ. Pada jangkau frekuensi ini material (tidak termasuk untuk x = 0) memperlihatkan fraksi serapan yang hampir sama mencapai nilai - 40 dB. Daerah frekuensi serapan kedua terjadi pada jangkau frekuensi ~2750 MI-Iz sampai dengan 5000 MHz. Dalam jangkau frekuensi ini ketiga jenis material memiliki karakteristik berbeda. Dengan meningkatnya reaksi ion subsitusi jangkau frekuensi serapan diperlebar meskipun terjadi penurunan nilai reflection loss. Pada material dengan frakksi ion substitusi x = 2,5 terjadi pergeseran frekuensi serapan pada jangkau frekuensi serapam pertama disertai dengan peningkatan pelebaran jangkau frekuensi.
Sebagai kesimpulan, Karakteristik electromagnetic wave absorber material BaFe12-2x(MnTi)xO19 memiliki frekuensi serapan dengan rentang frekuensi yang lebar pada daerah frekuensi l - 6 GHz. Pada rentang frekuensi tersebut terjadi serapan gelombang pada dua frekuensi berbeda yaitu pada - 2000 MHz dan ~ 3500 MHz dengan faktor penurunan koefisien refleksi (reflection loss) yang relatif rendah mencapai - 30 sampai dengan - 40 dB. Rentang frekuensi sempat meningkat dengan meningkatnya fraksi ion substitusi Ti dan Mn. Nanostruktur material ikut dalam pelebaran frekuensi serapan gelombang elektromagnetik.

ABSTRACT
Ferrite was widely known for a material used for permanent magnet as well as for non-permanent magnet. It was also widely used in various applications such as in media storage, computers, radio frequency components televisions and even in microwaves. In addition to that, it was also used as an Electromagnetic impedance (EMI), which was able to protect electronic components from interference. Ferrite was also used as the material to absorb microwaves to reduce a reflective radiation in devices with stealth capabilities. This research was intended to develop hexaferrite material (Ba0 6Fe203) as an absorbing material through structural engineering with mechanical milling (mechanical alloying) method, specifically 'through partial substitution of Fe ion with nm and Ti ions to form the Ba06(Fe,Mn,Ti)2O3 compound.
The formation of BaFe12-2x(MnTi)xO19 phase (x varied from 0.0 to 2.5) was obtained through two stages, beginning with the substitution of the Fe ion with Mn and Ti ions in the material component of Fe2O3 to form the (Fe,Mn,Ti)203 phase. Next, the result of this substitution was combined mechanically with BaC03 component to form the Type-M barium hexaferrite phase, after undergoing a solid reaction. The result of this synthesis was tested using X Ray Diffraction (XRD) to the formed phase- material. The material?s structural observation was done with SEM as well as TEM to ascertain the dimension and morphology of the formed crystals. The Permeagraph device, which was equipped with external magnetic field up to 2.15 T, was used to study the magnetic characteristics. The study on the characteristic of the electromagnetic wave absorption was done utilizing the Network Analyzer (HP-8753ES) particularly within the available frequency range from I GHz to 6 GHZ.
The result of the XRD of the component material synthesis showed that the partial substitution of Fe ion with Mn+2 and Ti? ions had gone well as in the diffraction pattern of Fe;O3 which had been maintained after the partial substitution. Likewise the BaFe12-2x(MnTi)xO19 . However, an evaluation of the cell unit parameter showed a change in the grid parameter of the BaFe12-2x(MnTi)xO19 phase in BaFe|1O|9 conventional value from c=23.2093 nm to c=22.8!46 nm in BaFe1(MnTi);50|g meanwhile the grid of a parameter value tend to be constant at the range of 5.8839 mn (the conventional value being 5.8862 nm). Another consequence of the substitution of Mn and Ti ions in BaFe12-2x(MnTi)xO19 was the change in magnetic characteristic specifically in the lowering of the coervicity with the increase of the Mn and Ti ions fractions. Test result showed that the coercivity for x=0 was 142 kA.m-1 decreased drastically to 3 kA.m-1 for x=2.5. The total of magnetizing was also decreased in value due to the reduced Fe ion fraction in BaFe12-2x(MnTi)xO19 from -0.38 T (for x=0) to ~0.2l T (for x=2.5). The low coercivity , high magnetizing and high resistivity to electricity are amongst the desired characteristics in a material so B to be useful as an electromagnetic wave absorber.
Microwave absorption in ferrite material with 0
Lengkap +
As a conclusion, BaFe12-2x(MnTi)xO19 characteristic as an electromagnetic wave absorber material possesses a wide absorption frequency the range of l to 6 GHz. In this range the second wave absorption occurs in two different 'frequencies namely at ~ 2000 MHz and ~3 500 MHz with a lowering of the reflection loss coefficient which was relatively low around -30 to -40 dB; The range of the absorption frequency will increase along an increase in Mn and Ti ions substitution. The structure of the nonmaterial also played a role in the widening of the electromagnetic wave absorption."
Depok: 2010
D1239
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>