Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Cinthya Chatarina
"Tablet lepas lambat merupakan tablet yang didesain untuk dapat melepaskan zat aktif secara perlahan di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengkarakterisasi eksipien protein kedelai tersuksinilasi yang digunakan sebagai matriks dalam formulasi tablet lepas lambat dengan propranolol hidroklorida sebagai model obat. Konsentrat protein kedelai suksinat (PKS 1) diperoleh melaui cara esterifikasi konsentrat protein kedelai (PK) dengan anhidrida suksinat 100% b/b pada kondisi basa. PK dan PKS 1 dikarakterisasi secara fisik, kimia dan fungsional, kemudian diformulasikan menjadi matriks tablet lepas lambat dengan metode granulasi basah. Tablet lepas lambat yang dihasilkan dievaluasi dan dipelajari profil pelepasan obatnya.
Hasil penelitian menunjukkan pita serapan pada bilangan gelombang 1653,05 cm-1; 1697,41 cm-1; 2359,02 cm-1 dan derajat substitusi PKS 1 sebesar 35,74 ± 0,38%. Eksipien tersebut menunjukkan kemampuan mengembang yang baik sebesar 35,38 ± 2,08% dalam HCl pH 1,2 dan 66,36 ± 2,12% dalam dapar fosfat pH 7,5. Profil pelepasan propranolol hidroklorida dari tablet lepas lambat yang mengandung PKS 1 sebagai pembentuk matriks (F1, F2, dan F3) menunjukkan profil pelepasan obat yang mengikuti persamaan Higuchi. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa PKS 1 dapat digunakan sebagai eksipien pembentuk matriks pada tablet lepas lambat dan dapat digunakan untuk pemakaian 24 jam.

Sustained release tablet is solid oral dosage form which is designed to release drugs slowly in the body. This research was conducted to produce and characterize the succinylated excipient of soybean protein as matrix for sustained release tablet formulation with propranolol hydrochloride as model drug. Soybean protein succinate (SPS 1) was obtained by esterification of soybean protein (SP) with anhydride succinic 100% b/b in alkaline solution. SP and SPS 1 were characterized physically, chemically, and functionally, then were formulated as matrix in sustained release tablet by wet granulation method. Furthermore, the sustained release tablets were evaluated and the drug release profiles were studied.
Characterization of excipient results showed a peak at the wave number 1653,05 cm-1; 1697,41 cm-1; 2359,02 cm-1 and substitution degree of PKS 1 is 35,74 ± 0,38%. That modified excipient show good swelling capability that are 35,38 ± 2,08% in medium HCl pH 1,2 and 66,36 ± 2,12% in medium buffer phosphate pH 7,5. Drug released profil of Propranolol hydrochloride from sustained release tablet which contain PKS 1 as matrices (F1, F2, and F3) showed Higuchi drug release kinetics. This study suggested that the PKS 1 can be applied as matrix for sustained release tablets and extend drug release up to 24 hours.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Cinthya Chatarina
"Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan salah satu direktorat yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan Salah satu unit kerja yang berada di bawah Direktorat Binfar dan Alkes adalah Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan ini memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda tetapi tetap berkaitan dengan pelayanan kefarmasian di tiap daerah Pelayanan kefarmasian tidak lepas dari peran apoteker dalam pelaksanaannya Oleh karena itu Praktek Kerja Profesi Apoteker ini dilaksanakan sehingga mahasiswa calon Apoteker dapat memahami peran Apoteker dalam Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan serta memahami Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dari berbagai segi baik dari struktur organisasi tugas pokok dan fungsi serta hal lain yang perlu diketahui oleh seorang calon Apoteker

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan is one directorate under Kementerian Kesehatan Republik Indonesia which has the task to formulate and implement policies and technical standardization in the field of pharmaceutical development and medical devices One unit under Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan is Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan This Directorate has the duties and functions of different but still related to pharmacy services in each region Pharmacy services can not be separated from the role of pharmacists in the implementation Therefore Professional Internship was conducted so that prospective students can understand the role of pharmacists in Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan as well as understanding Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan from various aspects both of the organizational structure duties and functions as well as other things that need to be known by a prospective pharmacist
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library