Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Olivia Bawaeda
"Hospitalisasi mengharuskan anak tinggal di rumah sakit dan menerima prosedur medis seperti terapi inhalasi yang dapat memicu kecemasan anak. Salah satu intervensi keperawatan non farmakologi yang dapat diberikan kepada anak untuk menurunkan bahkan menghilangkan kecemasan adalah bermain terapeutik pop-it. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas bermain terapeutik pop-it terhadap tingkat kecemasan anak yang mendapat terapi inhalasi di ruang rawat inap anak. Penelitian ini menggunakan design randomized control trial yang melibatkan 66 anak (dibagi dalam kelompok intervensi dan kontrol) berusia 1-12 tahun yang mendapat terapi inhalasi dan dirawat di ruang rawat inap anak RSUD Talaud, RSUD Manembo-nembo Bitung dan RSUP Prof Dr. R.D. Kandou Malalayang Manado. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling. Tingkat kecemasan diukur menggunakan instrumen visual facial anxiety scale (VFAS). Hasil penelitian menunjukan bahwa bermain terapeutik popit efektif menurunkan tingkat kecemasan anak yang mendapat terapi inhalasi dengan nilai p 0,000 (α < 0,05). Dengan demikian bermain terapeutik pop-it tepat diberikan kepada anak yang mendapat terapi inhalasi dan direkomendasikan untuk disediakan di rumah sakit sebagai alternatif permainan. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perawat di rumah sakit saat melakukan asuhan keperawatan pada anak yang mendapat terapi inhalasi.
......Hospitalization requires the child to stay in the hospital and receive medical procedures such as inhalation therapy that can trigger a child's anxiety. One of the nonpharmacological nursing interventions that can be given to children to reduce and even eliminate anxiety is pop-it therapeutic play. The purpose of this study was to determine the effectiveness of pop-it therapeutic play on the anxiety level of children receiving inhalation therapy in the pediatric inpatient room. This study used a randomized control trial design involving 66 children (divided into intervention and control groups) aged 1-12 years who received inhalation therapy and were treated in the pediatric inpatient room at Talaud Hospital, Manembo-nembo Hospital Bitung and Prof Dr. R.D. Kandou Malalayang Manado. Samples were taken using simple random sampling technique. Anxiety levels were measured using a visual facial anxiety scale (VFAS). The results showed that pop-it therapeutic play was effective in reducing the anxiety level of children receiving inhalation therapy with a p value of 0.000 (α < 0.05). Thus, pop-it therapeutic play is appropriate for children receiving inhalation therapy and is recommended to be provided in the hospital as an alternative game. The results of this study can be used as a reference for nurses in hospitals when providing nursing care to children receiving inhalation therapy"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Bawaeda
"Kanker merupakan salah satu penyakit kronik yang menjadi penyebab kematian terbesar pada anak. Kemoterapi merupakan salah satu terapi modalitas kanker pada anak namun sifat sitostatik pada regimen kemoterapi memberi efek samping yang menyebabkan masalah kesehatan pada anak. Sehingga diperlukan optimalisasi discharge planning untuk meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri caregiver dalam melakukan tugas perawatan dan pengobatan dirumah. Tujuan karya tulis ini adalah untuk mengetahui efektifitas discharge planning terhadap tingkat pengetahuan dan efikasi diri caregiver. Penelitian ini menggunakan design pre-eksperimental dengan pendekatan one group pre-posttest design yang melibatkan 35 responden caregiver anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Tingkat pengetahuan dan efikasi diri diukur menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimalisasi discharge planning efektif meningkatkan pengetahuan p value 0,007 dan efikasi diri p value 0,000 (α<0,05). Dengan demikian discharge planning dapat direkomendasikan untuk dilaksanakan dengan optimal oleh perawat di ruang rawat inap anak untuk meningkatkan kualitas dan mutu asuhan keperawatan.
......Cancer is a chronic disease that is the biggest cause of death in children. Chemotherapy is one of the modalities of cancer therapy in children, but the cytostatic properties of chemotherapy regimens cause side effects that cause health problems in children. So it is necessary to optimize discharge planning to increase caregiver knowledge and self-efficacy in carrying out care and treatment tasks at home. The purpose of this paper is to determine the effectiveness of discharge planning based on the level of knowledge and self-efficacy of caregivers. This study used a pre-experimental design with a one-group pre-posttest design approach involving 35 caregiver respondents of children with cancer undergoing chemotherapy. The sample was selected using a purposive sampling technique. The level of knowledge and self-efficacy is measured using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. The results showed that the optimization of discharge planning was effective in increasing knowledge (p value 0.007) and self-efficacy (p value 0.000) (0.05). Thus, discharge planning can be recommended to be carried out optimally by nurses in pediatric inpatient rooms to improve the quality of nursing care."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library