Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nerisa Nurul Bulan
"Reaksi Knoevenagel merupakan salah satu reaksi yang sangat berguna untuk membuat ikatan C=C dalam suatu sintesis organik. Reaksi ini umumnya dikatalisis oleh basa piperidin dalam benzena atau toluena yang membuat reaksi kondensasi ini tidak ramah lingkungan karena pelarut dan katalis yang digunakan bersifat berbahaya dan karsinogen. Diketahui bahwa enzim papain dan CaO yang ramah lingkungan dapat menjalan reaksi kondensasi Knoevenagel namun belum pernah digunakan pada substrat salisilaldehid dan etil asetoasetat. Papain murni (2,8 U/mg) yang digunakan dari Sigma dan CaO dibuat dari kalsinasi kulit telur ayam atau disebut sebagai CES (Calcined Eggshell). Katalis CES yang dihasilkan dikarakterisasi dengan uji pH, FT-IR, XRD, SEM, PSA dan BET. Dari hasil kalsinasi diperoleh CaO dengan ukuran 17 μm. Terhadap CaO tersebut selanjutnya dilakukan upaya memperkecil ukuran partikel dengan metode kopresipitasi menggunakan asam oksalat sebagai agen pengendap dan polietilen glikol 1450 sebagai pelarutnya dan dihasilkan CaO berukuran 11 μm. Dari uji pendahuluan diketahui bahwa dengan papain dihasilkan rendemen produk sebesar 29,33 %. Kemudian reaksi optimasi dilakukan terhadap katalis CES agar didapatkan rendemen yang lebih baik dari katalis papain. Pelarut etanol dengan katalis CES sebanyak 5 %mol dipilih untuk mendapatkan hasil yang optimum yaitu didapatkan rendemen produk sebesar 87,68 %. Senyawa hasil sintesis diidentifikasi menggunakan spektroskopi UV/Vis, FT-IR, GC-MS, dan FT-NMR. Senyawa yang dihasilkan dari kedua katalis tersebut adalah ethyl 2-(2-hydroxybenzylidene)-3-oxobutanoate dengan LC50 28,51 ppm pada uji aktivitas biologis terhadap Brine shrimp

Knoevenagel reaction is a reaction which is very useful to make the C = C bonds in an organic synthesis. This reaction is usually catalyzed by bases piperidine in benzene or toluene that makes this condensation reaction is not environmentally friendly because of solvents and catalysts used are dangerous and carcinogenic. It is known that the enzyme papain and CaO that are environmentally friendly can run Knoevenagel condensation reaction, but has never been used on substrates salisilaldehid and ethyl acetoacetate. Pure papain (2.8 U / mg) were used from Sigma and CaO is made from chicken or the egg shell calcination called the CES (Calcined Eggshell). CES catalyst produced is characterized by a pH test, FT-IR, XRD, SEM, PSA and BET. From the results obtained calcined CaO with a size of 17 μm. The CaO against further efforts to reduce the particle size coprecipitation method using oxalic acid as a precipitating agent and polyethylene glycol 1450 as a solvent and produced CaO is 11 μm. From the preliminary test in with papain resulting product yield of 29.33%. Then the reaction optimizations made to the CES catalyst in order to get a better yield than the papain catalyst. Ethanol with a catalyst CES as much as 5% mol selected to obtain optimum results are obtained yield of product by 87,68 %. The compounds synthesized were identified using UV/Vis, FT-IR, GC-MS, and FT-NMR. The resulting compound of both catalyst is ethyl 2- (2-hydroxybenzylidene) -3-oxobutanoate with LC50 28,51 ppm against Brine shrimp on bioassay."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Bulan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Referendum tahun 1967 di Australia yang menuntut amandemen pasal l51(xxvi) dan pasal 127. Penelitian yang dilakukan Referendum ini berhasil karena sebanyak 90.77% pemilih menuntut dilakukanya perubahan pada kedua pasal tersebut sehingga orang-orang Aborigin dapat dimasukan kedalam Sensus Nasional dan Pemerintah Persemakmuran dapat menerapkan hukum atas mereka. Kemenangan dalam referendum ini juga tidak luput dari dukungan berbagai kelompok dan organisasi yang mengkampanyekan mengenai pentingnya mendukung orang Aborigin dengan merubah kedua pasal tersebut. Dengan kemenangan referendum ini, orang Aborgin untuk pertama kalinya mendapat pengakuan secara Nasional dari masyarakat kulit putih sebagai
bagian dari Australia sehingga berujung pada munculnya banyak kebijakan lanjutan yang memberikan kemudahan bagi orang Aborigin sebagai warga negara.

ABSTRACT
This thesis discusses the 1967 Referendum in Australia which calls for amendment of section l51 (xxvi) and section 127. This referendum is a successful referendum because as much as 90.77% of voters demand that changes be made in both chapters so that Aboriginal people can be included in the National Census and Commonwealth Government can Apply the law upon them. The victory in this referendum also supported by various groups and organizations that
campaigned about the importance of supporting Aboriginal people by changing the two section With the victory of the referendum, Aborigines for the first time received national recognition from white communities as part of Australia that led to the emergence of many follow-up policies that made it easy for Aboriginal people as citizens."
[, ]: 2017
S69363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library