Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nursilah
Abstrak :
Pengelolaan taxi tradisional di Indonesia menjadi perdcbatan di kalangan seniman tentang arah perkembangan dan batas tanggung jawabnya Perdebatan berkisar pada pertentangan antara keinginan imtuk tetap menjaga keaslian seni tradisi dan usaha untuk mengembangl-can sejauh mungkin agar lebih aktual dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Tanpa mengesampingkan pertentangan tersebut, usaha uniuk tetap melestarikan tradisi maupun mengembangknn tetap bisa dilakukan jika dilandasi alasan-alasan yang bisa dipenanggungjawabkan.

Kajian terhadap seni tari terdiri dari dua aspek, yaitu sebagai produk dan proses. Sebagai produk, tari diamati sebagai scbuah karya seni yang mempunyai nilai estetis dan sejauh mana lcualitas estetis suaru knrya. Sebagai proscs, seni tari dapat diamati scbagai proses perilaku manusia dalam rangka merefleksikan kehendak baik secara individu maupun kolektif sebagai ekspresi budaya Pada umumnya kajian seni tari yang ada hanya mengambil salah satu yaitu sebagai proses atau produk saja kajian yang menggabungkan keduanya jarang dilakukan, padahal sangat diperlukan agar upaya pengelolaan tari tradisional dapat terwujud secara komprehensif dan menyeluruh.

Reyog Ponorogo dipilih untuk menjelaskan kajian seni tari sebagai produk dan proses budaya Sebagai produk budaya, pengamatan diarahkan pada isi karya seni dan elemen-elemen estetis yang terkandung di dalamnya Berdasarkan uraian ini terungkap bahwa reyog Ponorogo merupakan bentuk seni pertunjukan rakyat yang lebih mementingkan aspek fungsi dan maknanya di masyarakat. Scbagai proses budaya pengamalan diarahkan pada bagaimana kehidupan seni tari tersebut berlangsung di tengah-tengah masyaraj-cat. Berdasarkan uraian ini dapat dikatakan bahwa reyog Ponorogo mempunyai peran penting dalam rangka menyertai berbagai aktivitas rnasyarakat sesuai dengan tuntutan kehidupan

Kajian terhadap seni perumjukan nzyog Ponorogo sebagai produk dan proses budaya ini pada akhimya dapat digunakan untuk mengetahui idcntitas budaya masyarakat pendukungnya. Identitas budaya dapat diketahui berdasarkan keunikan, kcpribadian, dan peran yang dapat dilakukan dalam lingkungannya. Keunikan dalam reyog Ponorogo dapat dilihat dari ciri khas seni pertwijukan baik teknik penyajian tari, elemen pendukung, maupun nilai estetis seni. Kepribadian dapat dilihat dari nilai-nilai budaya yang dianggap berharga yang tcrungkap dalam seni pertunjukan, ditinjau dari aspek karya scni dan seniman pelaku. Tinjauan terhadap karya seni terungkap bahwa reyog Ponorogo bemilai bagi masymakat karena mempunyai berbagai fungsi dalam menyenai aktivitas budaya. Berbagai fungsi ini dapat diiihat berdasarkan kajian folklor lerhadap reyog Ponorogo di masyaral-Lat. Tinjauan terhadap senjman pelaku reyog Ponorogo terungkap bahwa warok sebagai pelaku seni pertunjukan mempunyai peran penting di masyarakat_ Warok menjadi tcladan dan panutan dalam sikap dan perilaku hidupnya Sifat teladan walok menjadi orientasi nilai dan pandangan hidup masyarakat. Reyog Ponorogo sebagai eksprcsi seni pertunjukan rakyat merefleksikan kehidupan rakyat sesuai dengam nilai-nilai dan pola budaya di mana kesenian tersebut tumbuh dan berkembang. Uraian ini akhirnya dapat menjelaskan bahwa melalui seni pertunjukan reyog Ponorogo dapat digunakan imtuk mengetahui nilai-nilai dan pandangan hidup sebagai pembentuk identitas budayanya.
2001
T4920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Nursilah
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja RSUD Cicalengka melalui pendekatan balanced scorecard. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuanganbaik: pendapatan meningkat,peningkatan pengeluaran biaya tidak lebih besar dari rasio pertumbuhan pendapatan, realisasi pendapatan mencapai target, cost recovery meningkat. Yang perlu diperhatikan adalah perbandingan realisasi dengan anggaran pengeluaran terdapat selisih yang cukup besar. Kinerja pelanggan dinilai kurang:jumlah komplain pelanggan meningkat kembali, tingkat retensi dan akuisisi pelanggan rendah. Kinerja proses bisnis internal dinilai cukup: kemampuan inovasi dan pertumbuhan pasien rawat inap baik, pertumbuhan pasien rawat jalan perlu mendapat perhatian. Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dinilai baik:tingkat absensi pegawai baik, produktivitas pegawai dan akses terhadap pendidikan dan pelatihan meningkat. Secara keseluruhan kinerja RSUD Cicalengka adalah cukup.
The purpose of this study was to analyze the performance of RSUD Cicalengka Kabupaten Bandung through a balanced scorecard approach. The study design was a descriptive analytic with a qualitative approach. The results showed good financial performances, such as an increased revenue, increased expenses of which are not greater than the ratio of revenue growth, achieved target of revenue realization, and increased cost recovery. It is noteworthy that the comparison of actual to budget expenditures were in considerable margin. Meanwhile, the customer performance is quite disappointing, which indicated by the increased number of customer complaints, and the low rate of customer retention and acquisition. Internal business process performance is fairly good, such as good innovation ability and growth in inpatient, but outpatient growth needs attention. Learning and growth performance is good, such as decent employee absenteeism and increased employee productivity and access to education and training. Therefore, the overall performance of RSUD Cicalengka is fairly good.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library