Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Nurjihan Fahira
"Pandemi COVID-19 memaksa seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi di setiap aspek kehidupan, termasuk kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek. Apotek Roxy Poltangan merupakan salah satu unit bisnis yang telah melaksanakan kegiatan telefarmasi dengan cara memberikan pelayanan resep secara online. Mengingat terdapat beberapa pelanggan membutuhkan informasi lebih dalam terkait cara penggunaan obat yang dibeli, maka kegiatan telefarmasi di Apotek Roxy Poltangan perlu dilengkapi dengan layanan konseling jarak jauh. Tugas ini disusun untuk merancang mekanisme pelaksanaan konseling jarak jauh yang dapat diterapkan di Apotek Roxy Poltangan. Rancangan dibuat dengan mengobservasi kegiatan telefarmasi yang berjalan di Apotek Roxy Poltangan dan membaca referensi yang memuat informasi mekanisme pelaksanaan konseling online di apotek. Terdapat 2 mekanisme pelaksanaan konseling online yang dapat diterapkan di Apotek Roxy Poltangan, yaitu mendirikan Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) khusus untuk Apotek Roxy dengan fitur konseling online bersama apoteker dan memanfaatkan akun bisnis WhatsApp. Apotek Roxy Poltangan diharapkan dapat mempertimbangkan kedua mekanisme tersebut untuk membuat kegiatan telefarmasi yang telah dilakukan menjadi lebih baik.
The COVID-19 pandemic has made societies use technologies in every aspect of life, including pharmaceutical care at the pharmacy. Apotek Roxy Poltangan is one of pharmaceutical business unit that has been practicing telepharmacy by preparing medicines and dispensing them online. Since some customers need to know more about the medicines they buy, an online counseling feature must be added to the telepharmacy practice at Apotek Roxy Poltangan. This report give the designs of online counseling feature that might be implemented at Apotek Roxy Poltangan. The detailed designs were made by observing the existing telepharmacy practice at Apotek Roxy Poltangan and study some literatures about online counseling practice at the pharmaceutical business unit. There are 2 mechanisms that might be applicable at Apotek Roxy Poltangan: setting up a confidential Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) that provide Apotek Roxy Poltangan an online counseling feature and using business WhatsApp account. In order to make a better telepharmacy practice, Apotek Roxy Poltangan is expected to consider these two designs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nurjihan Fahira
"Pengelolaan sediaan farmasi yang bersifat termolabil harus mendapat perhatian khusus, terutama pada tahap penyimpanan. Aturan tersebut harus terpenuhi untuk menjaga kualitas dan keamanan sediaan termolabil tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan tim farmasi di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam menjaga kualitas dan keamanan obat termolabil adalah diterbitkannya buku panduan penanganan obat termolabil pada 2018. Tercantum ratusan nama obat termolabil yang terbagi dalam 16 kategori di dalam buku ini. Seiring berjalannya waktu, obat-obatan termolabil yang keluar-masuk RSCM semakin bervariasi, oleh karena itu daftar obat-obatan termolabil yang tercantum di dalam buku ini perlu diperbaharui. Tugas ini disusun untuk mendata obat-obatan termolabil yang saat ini digunakan di RSCM dan belum tercantum di dalam buku panduan penanganan obat termolabil RSCM. Pengambilan data dilakukan melalui sistem database gudang farmasi pusat RSCM. Terdapat total 315 obat termolabil yang pernah masuk ke gudang RSCM. Sebanyak 100 nama obat termolabil belum terdaftar di dalam buku panduan penanganan obat termolabil RSCM 2018. Hanya 40 dari 100 nama obat tersebut yang dilaporkan pada tugas ini. Ke-40 nama obat terbagi menjadi 4 kategori, yaitu obat untuk sistem imun, mata, uterotonik, dan relaksan otot perifer. Setelah diberikan petunjuk tata cara penangannya, ke-40 nama obat tersebut ditambahkan ke dalam buku panduan penanganan obat termolabil RSCM.
Pharmacists in the hospital must concern how to handle thermolabile medicines, especially during the storage period. There are particular requirements in that period must be met to ensure the thermolabile medicines are in the good quality and safe to use. Pharmacists in Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) published the Handbook of Thermolabile Medicine Handling at RSCM in 2018 as an initiate to keep thermolabile medicines quality and safety. The book contained hundred names of thermolabile medicines that is divided to 16 categories. After years, the thermolabile medicines supplies at RSCM are more varied, that it needs to be updated. This report is intended to add some thermolabile medicines used at RSCM that currently has not been included in the handbook. The list of all the thermolabile medicines has been used at RSCM were taken from the database system in the RSCM pharmaceutical storage center. There are 315 names of thermolabile medicines that has been used at RSCM. There are 100 thermolabile medicines that has not been included in the handbook. Only 40 of 100 of them are listed in this report. These 40 thermolabile medicines are classified into 4 categories: immune system, eye, uterotonic, and peripheral muscle relaxant. After conducting literature study to find the instructions how to properly handle these thermolabile medicines, the list of 40 thermolabile medicines were added to the new version Handbook of Thermolabile Medicine Handling at RSCM."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nurjihan Fahira
"Setiap apotek yang beroperasional di Indonesia harus memiliki legalitas izin usaha yang berlaku sesuai ketentuan pemerintah. Seiring dengan kemajuan teknologi, legalitas izin usaha yang dahulu harus diurus secara berkala di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), saat ini dapat dilakukan secara elektronik melalui Online Single Submission (OSS). Pemerintah dalam PMK Nomor 14 tahun 2021 menetapkan durasi untuk menerbitkan izin usaha apotek melalui OSS paling lambat adalah 9 hari. Khawatir sulit untuk diimplementasikan, maka tugas ini disusun untuk menilai keberhasilan dari ketetapan tersebut. Informasi terkait daftar apotek yang meregistrasi pengurusan izin apotek sejak 2021 dan waktu yang diperlukan untuk penerbitan izin apotek diambil dari database OSS Jakarta Selatan. Sebanyak 57 nama apotek dipilih sebagai data. Tanggal registrasi dan tanggal penerbitan izin usaha dari setiap apotek dicatat. Hari di antara tanggal registrasi dan tanggal penerbitan izin usaha dijumlahkan, sehingga diperoleh data durasi penerbitan izin dari setiap apotek. Hasil analisa menunjukan dari 57 apotek, terdapat 8 apotek yang memenuhi ketetapan durasi penerbitan usaha apotek. Perlu dilakukan evaluasi antara kebijakan durasi waktu penerbitan izin yang ditetapkan pemerintah dan kesiapan pelaksanaan penerbitan izin usaha melalui OSS.
Every pharmacy in Indonesia must have a valid business license according to the government regulations. For the past years, people who want to have a business license had to come to the Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) service center to deal with the required documents. Today, the development of technology has introduced an electronic system named Online Single Submission (OSS) to simplify the pharmacy license issuance. The government has stated in the PMK 14/2021 that the time duration for issuing a pharmacy license must not be more than 9 days. Since it might be difficult to implement, this report is conducted to evaluate this regulation. The informations needed such as the list of pharmacies and the required time to issue every pharmacy license were gained through the South Jakarta OSS database. There are 57 pharmacies chosen, each of their registration and issuance date were recorded. The duration of the issuance is the total days between the registration date and the issuance date. Result shows that there are 8 of 57 pharmacies that got their pharmacy licenses at the required duration. The policy has been made should be evaluated due to the facility and the willingness for the implementation of pharmacy licenses issuance through OSS."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nurjihan Fahira
"Produk farmasi yang telah diproduksi di industri farmasi tidak akan sampai ke tangan konsumen apabila tidak disalurkan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). Produk narkotika dan psikotropika merupakan produk farmasi yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. Penyalahgunaan produk narkotika dan psikotropika dapat membahayakan pengguna dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) secara khusus mengatur pengelolaan dan pendistribusian produk narkotika dan psikotropika di PBF. PBF yang diizinkan menyalurkan produk narkotika di Indonesia hanya PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD), adapun PBF yang diizinkan untuk menyalurkan produk psikotropika adalah PBF yang memenuhi persyaratan perizinan untuk menyalurkan produk psikotropika. Tugas ini disusun untuk menilai implementasi CDOB di KFTD Kantor Cabang (KC) Jakarta 1 khususnya dalam pengelolaan dan pendistribusian obat-obatan narkotika dan psikotropika. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan terlibat langsung dalam seluruh proses pengelolaan, melakukan wawancara petugas logistik, dan berdiskusi bersama pembimbing lapangan. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan dan pendistribusian produk narkotika dan psikotropika KFTD Kantor Cabang Jakarta 1 telah sesuai dengan CDOB. KFTD KC Jakarta 1 diharapkan dapat mempertahankan pengimplementasian CDOB yang sudah baik tersebut untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan konsumen
Pharmaceutical products manufactured at the pharmaceutical industries will not meet the consumers if they are not distributed by Pedagang Besar Farmasi (PBF). Narcotic and psychotropic drugs are pharmaceutical products that are supposed to treat pathological conditions related to the central nervous system. Using narcotic and psychotropic products inappropriately will harm the person using it and the surrounding. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) particularly regulates the management and distribution of narcotic and psychotropic products properly. PBF that is allowed to distribute narcotic products is only PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD). PBF that is allowed to distribute psychotropic drugs are PBF who meet the requirements to distribute psychotropic drugs. This report is conducted to evaluate the implementation of CDOB at KFTD Kantor Cabang (KC) Jakarta 1 in managing and distributing narcotic and psychotropic products. The data was taken by observing the whole process of managing and distributing the narcotic and psychotropic products, interviewing the logistic staffs, and discussing it with the supervisor. Result shows that KFTD KC Jakarta 1 have been managing and distributing narcotic and psychotropic products properly according to CDOB. KFTD KC Jakarta 1 should maintain this implementation to gain more customers' trust ."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nurjihan Fahira
"Benang bedah merupakah alat kesehatan yang di medis digunakan untuk merawat luka terbuka. Syarat utama dari alat kesehatan yang kontak dengan luka terbuka adalah bersifat steril. Benang bedah disterilisasi dengan metode sterilisasi akhir. Setelah disterilisasi, kemasan benang bedah harus dipastikan mampu menjaga sterilitas benang bedah sampai ketika akan digunakan. ISO 11607-2:2019 Clause 5 memuat ketentuan yang harus dipenuhi selama proses pengemasan agar dihasilkan kemasan yang mampu menjaga sterilitas produk yang disterilisasi akhir. PT. Forsta Kalmedic Global (FKG) sebagai produsen benang bedah menjadikan ISO 11607-2:2019 Clause 5 sebagai acuan dalam melakukan validasi proses pengemasan benang bedah. Tugas ini disusun untuk menilai implementasi ISO 11602-2:2019 Clause 5 dalam validasi proses pengemasan benang bedah yang dilakukan di FKG. Penilaian dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan dokumen dalam rangkaian kegiatan validasi proses pengemasan benang bedah, yang mencakup kualifikasi instalasi, operasional, dan kinerja. Selain itu dilakukan pengamatan langsung kegiatan pengemasan benang bedah, wawancara operator produksi, dan diskusi dengan pembimbing lapangan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa FKG telah mengimplementasikan ISO 11607-2:2019 Clause 5 dengan baik. FKG diharapkan mampu mempertahankan implementasi ISO 11607-2:2019 Clause 5 tetap baik untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Surgical suture is one of the medical devices used to treat open wounds. Sterile is the main requirement for the product used to treat open wounds. Terminalized sterilization is the method used to sterilize surgical suture. The surgical suture packaging must be able to maintain the sterility of the product until the moment it will be used. ISO 11607-2:2019 clause 5 provides the requirements that must be met during the packaging process to make the sterile packaging system. PT. Forsta Kalmedic Global (FKG), as a surgical suture producers takes ISO 11607-2:2019 clause 5 as a standard in the packaging process validation. The purpose of this report is to evaluate the implementation of ISO 11602-2:2019 clause 5 in the packaging process at FKG. Evaluation is conducted by checking the attributes listed in the document of validation process, including the process of installation qualification, operational qualification, and performance qualification. Observing the packaging process directly, interviewing the production operators, and discussing the validation process with supervisor are also added to the evaluation process. Results show that FKG has been implementing ISO 11607-2:2019 clause 5 properly. FKG must be able to maintain this implementation to gain more customer trust."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library