Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhidayah
Abstrak :
Sistem Kerja Sama Pola PIR ( Perusahaan Inti Rakyat ) dimaksudkan mewujudkan program pemerintah dalam pembangunan dan pengembangan perkebunan rakyat, yang didukung oleh kemudahan pendanaan dan pemasaran. Dalam kerja sama ini P.T. Perkebunan XI bertindak sebgai pihak yang kuat yang membantu petani dan usaha taninya, sehingga tujuan membangun masyarakat pekebun yang berwiraswasta, sejahtera dan selaras dengan lingkungannya dapat tercapai. Dalam pelaksanaannya, P.T. Perkebunan XI membantu petani dengan teknologinya pada tidak hanya tahap-tahap awal kerja sama, yaitu pada saat kebun belum dialihkan kepada petani, tetapi juga pada saat kebun telah dialihkan kepada petani dan menjadi tanggung jawab petani dalam hal pengurusan dan perigelolaannya. Dalam kaitan tersebut, pada tahap pasca konversi P.T. Perkebunan XI membantu memasarkan hasil produksi tanaman pokok kebun petani peserta pola PIR. P.T. Perkebunan membeli XI hasil kebun petani berdasarkan perjanjian mengikat yang untuk itu sebaliknya petani menjual berdasarkan perjanjian yang mengikatnya untuk itu juga. Jual beli antara petani dan P.T. Perkebunan XI ini berkaitan langsung dengan pelunasan kredit petani. Agar tidak. ada hambatan dalam pelaksanaannya, P.T. Perkebunan XI mengadakan pengawasan dan pembinaan pada tahap awal kerja sama sebelum konversi, dan harus terus dilanjutkan sesudahnya sampai dengan tahap pasca konversi. Kerja apabila dapat sama Pola PIR baru dapat dikatakan berhasil tujuan telah tercapai dan petani peserta telah secara sejajar menjadi mitra bagi perusahaan intinya.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nurhidayah
Abstrak :
Masalah yang muncul di kalangan remaja bukan hanya dirasakan oleh remaja sendiri,tetapi juga oleh orang tua dan orang lain di sekirarnya dan bahkan menjurus menjadi masalah moralitas, Menurut Kohlberg perkembangan moral seseorang mengikuti tahap-tahap yang terdiri dari tahap pra konvensional tahap konvensional dan tahap pasca konvensional, dan selama masa remaja tahap perkembangan moral ketiga, yaitu moralitas pasca konvensional harus dicapai. Rangsangan lingkungan merupakan hal penting bagi penyusunan struktur moral yang baru. Seorang remaja yang menghabiskan waktunya selama 24 jam di lingkungan sekolah (SMU Berasrama) tentu akan memperoleh rangsangan yang berbeda dengan remaja lain yang hanya menghabiskan waktunya selama 8 jam sehari di seko1ah Berdasarkan kenyataan tersebut maka diajukan hipotesis bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan moral siswa SMU Umum dan siswa SMU berasrama, siswa SMU berasrama lebih tinggi perkembangan moralnya daripada siswa SMU Umum. Dengan menggunakan alat ukur dari Rest yaitu The Defining Issue Tesr (DID dilakukan tes tertulis untuk mengungkap tingkat perkembangan moral individu. Hasil analisis item dari alat tes ini menunjukkan reliabilitas sebesar 0,7042 Dari hasil uji hipoicsis dengan menggunakan t-test didapatkan nilai t sebesar 0,134 dan p sebesar 0,894. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perkembangan moral siswa SMU Umum dan siswa SMU Berasrama Keterbatasan penelitian yang hanya melibatkan dua buah sekolah yang homogen (keduanya mempakan sekolah Islam yang memiliki kurikulum sama), harus diperluas dalam penelitian dengan melibatkan sekolah umum maupun sekolah dengan basis agama yang berbeda sehingga dapat dilakukan pengolahan data yang lebih baik dengan hasil yang lebih baik pula.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucu Nurhidayah
Abstrak :
ABSTRAK
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan penggerak ekonomi suatu bangsa termasuk di Indonesia, kredit segmen UKM merupakan kredit yang potensial bagi suatu Bank. Akhir-akhir ini kualitas kredit yang diukur melalui rasio Non Performing Financing (NPF) segmen UKM pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia cukup mengkhawatirkan (NPF aggregate >5%) seiring dengan melemahnya kondisi ekonomi makro. Credit Scoring segmen UKM di Indonesia saat ini belum mempertimbangkan kondisi ekonomi makro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model skoring yang tidak hanya melibatkan variabel mikro ekonomi juga mempertimbangkan variabel makro ekonomi. Variable makro yang diambil dalam penelitian ini adalah inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan BI rate. Hasil dari penelitian ini adalah model skoring UKM dengan melibatkan variable mikro ekonomi dipengaruhi oleh aktiva, modal dan hutang, sedangkan variabel makro ekonomi tidak berpengaruh secara langsung terhadap model Credit Scoring segmen UKM.
ABSTRACT
Small and Medium Enterprises (SMEs) is an activator of a nation's economy, including in Indonesia, SME credit is a credit that is a potential for a bank. Lately, credit quality as measured by the ratio of Non Performing Financing (NPF) SME segment in Islamic Banks (BUS) and Sharia (UUS) in Indonesia is quite alarming (NPF aggregate> 5%) in line with the weakening macro-economic conditions. Credit Scoring SME segment in Indonesia is not considering macro economic conditions yet. This study aims to get a scoring model that not only involves the micro-economic variables are also considering macroeconomic variables. Variable macro taken in this study are inflation, the exchange rate of the rupiah against the US dollar and the BI rate. The results of this study are a scoring credit model for SMEs involving micro-economic variables influenced by assets, capital and debt, while the macro-economic variables not directly affect the SME scoring Credit models.
2016
T45608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhidayah
Abstrak :
Kabupaten Batang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur utama pantura dengan kondisi geografis yang berbukit banyak turunan, tanjakan, dan tajam menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Kabupaten Batang membentuk PSC 119 Si Slamet pada tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam Inpres Nomor 4 tahun 2013, Permenkes Nomor 19 Tahun 2016 dan Pergub Jawa Tengah Nomor 15 tahun 2017. Kabupaten Batang melakukan inovasi meluncurkan aplikasi berbasis android bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dibidang kesehatan khususnya pelayanan gawat darurat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas layanan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu SPGDT Public Safety Center PSC 119 SI SLAMET sebagai inovasi layanan gawat darurat Pra Rumah Sakit menggunakan teori Knowledge Management dan Servqual. Metode pengumpulan data secara kualitatif dengan indepth interview dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSC119 SISLAMET adalah pemberian cara baru layanan kegawatdaruratan yang memberi kemudahan akses kepada masyarakat dengan cara menelepon ke nomor 119, sms, whatsapp atau aplikasi berbasis android selama 7 hari 24 jam dengan target respon time maksimal 10 menit. Layanan ini berkualitas baik lihat dari dimensi tangible, reliability,responsiveness, assurance serta empathy. Akan tetapi dalam pelaksanaanya sosialisasi yang kurang maksimal kepada sebagian masyarakat. Rekomendasai yang diberikan adalah perlunya peningkatan sosialisai PSC 119 Si Slamet, melengkapi dokumen, dan peningkatan mutu pelayanan PSC 119.
Batang regency is one of the regencies in Central Java province which is located in main line of pantura with geographical condition which is hilly many derivative, incline,and sharp become one cause of high traffic accident number. Batang regency establishes PSC 119 Si Slamet in 2016 as stated in Presidential Instruction No. 4 of 2013, Permenkes No. 19 of 2016 and Pergub Jawa Tengah No. 15 of 2017. Batang District innovation launched android based applications aimed at improving the quality of health services in the field of health in particular emergency services. The purpose of this research is to know service quality of Integrated Emergency Management System SPGDT Public Safety Center PSC 119 SI SLAMET as an innovation of pre hospital emergency service using Knowledge Management and Servqual theory. Method of collecting data qualitatively with indepth interview and document review. The results show that the PSC119 SI SLAMET is a new way of emergency service that provides easy access to the public by calling to the number 119, sms, whatsapp or android based applications for 7 days 24 hours with a target response time of maximum 10 minutes. The service is of good quality see from tangible dimension, reliability, responsiveness, assurance and empathy. However, in the implementation of socialization is less than themaximum to some communities. Recommendations include the need to improve the socialization of PSC 119 Si Slamet, complete the document, and improve the servicequality of PSC 119.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Saraswati Nurhidayah
Abstrak :
Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia memiliki perkembangan pembangunan fisik yang cukup pesat. Beberapa area di perkotaan belum secara intensif untuk mengalokasikan sebagai ruang publik, melainkan semakin banyaknya pembangunan seperti mall, perkantoran, dan perhotelan. Dengan adanya pembangunan yang cukup pesat tersebut, Kota Jakarta membutuhkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan. Kebijakan publik mengenai RTH di wilayah perkotaan memiliki nilai estetika dan sekaligus sebagai wahana interaksi sosial bagi penduduk di perkotaan. Sulitnya pembebasan lahan dan kurangnya komitmen para pemangku kepentingan untuk meningkatkan lahan RTH menjadi kendala untuk mencapai target pengalokasian lahan RTH sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan RTH di DKI Jakarta dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penulis menggunakan model teori implementasi yang dikembangkan oleh Merilee S. Grindle. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivis dengan metode kualitatif dnegan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan beberapa pihak terkait. Hasil penelitian diperoleh (1) implementasi kebijakan ruang terbuka hijau oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum sepenuhnya sempurna; (2) beberapa kendala diantaranya pembebasan lahan dan belum ada peraturan mengenai Masterplan RTH DKI Jakarta yang dapat menunjang penyelenggaraan penataan RTH di DKI Jakarta menjadi faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi implementasi kebijakan ruang terbuka hijau di DKI Jakarta. ......DKI Jakarta Province as the Capital of the Republic of Indonesia has a fairly rapid development of physical development. Some areas in urban areas have not been intensively allocated as public spaces, but more and more development such as malls, offices, and hospitality. With this rapid development, the City of Jakarta needs Green Open Space (RTH) to maintain the harmony and balance of the ecosystem of the urban environment. Public policy regarding open green space in urban areas has aesthetic value and is also a vehicle for social interaction for urban residents. The difficulty of land acquisition and the lack of commitment of stakeholders to increase green open land is an obstacle to achieving the target of allocating green space according to Law Number 26 of 2007 concerning Spatial Planning. The purpose of this study is to analyze the implementation of green open space policy in DKI Jakarta and what factors influence it. The author uses an implementation theory model developed by Merilee S. Grindle. This study uses a postpositivist approach with qualitative methods with data collection techniques in the form of in-depth interviews with several related parties. The results of the study were obtained (1) the implementation of the green open space policy by the DKI Jakarta Provincial Government has not been fully perfect; (2) some constraints including land acquisition and there are no regulations regarding the DKI Jakarta Open Space Plan that can support the implementation of green open space arrangements in DKI Jakarta are the inhibiting factors that affect the implementation of green open space policies in DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T54405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Nurhidayah
Abstrak :
Penyakit paru obstruktif kronis sebagai penyakit yang ditandai dengan adanya pembatasan aliran udara progresif yang bersifat irreversible terhadap respon inflamasi abnormal dari paru-paru karena adanya partikel atau gas berbahaya. Berdasarkan data Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) terdapat 65 juta orang menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan 3 juta orang meninggal setiap tahunnya dan merupakan penyebab utama kematian ketiga di dunia. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan studi, pendekatan bioinformatika dan pendekatan in vivo. Pendekatan bioinformatika ini bertujuan untuk mengidentifikasi pathogenesis PPOK menggunakan jejaring farmakologi serta mengidentifikasi kandidat baru senyawa inhibitor ST2/IL-33 menggunakan metode komputasi dengan cara analisis farmakofor, virtual screening dan docking. Hasil pendekatan bioinformatika melalui jejaring farmakologi menunjukan bahwa gen AKT1, TNF, IL-6, ACTB. EGF, VEGFA, STAT3, MAPK3, MYC, JUN, IL10, CCL2 memiliki peranan penting dalam patogenesis penyakit obstruksi kronis yang diinduksi dengan asap rokok elektronik. Hasil farmakofor native ligand (NAG) menunjukkan empat donor ikatan hidrogen dan lima ikatan hidrogen akseptor, dan ligand dihydroergochristine menunjukkan tiga donor ikatan hidrogen dan lima akseptor ikatan hidrogen. Dari hasil analisis docking dihydroergochristine dengan reseptor ST2 menunjukkan energi ikatan yang lebih tinggi (- 10.2 kkal/mol) terhadap reseptor ST2 protein dibandingkan dengan senyawa lain. Pendekatan in vivo menggunakan mencit betina Mus musculus yang dibagi menjadi 6 kelompok: kontrol, kontrol negatif, kontrol positif diberikan inhalasi budesonid 1mg/kg BB/hari, serta 3 kelompok variasi dosis dihydroergochristine 0,0040mg/21gBB mencit/hari; 0,081mg/21gBB mencit/hari; 0,0163mg/21gBB mencit/hari secara inhalasi. Mencit dipaparkan asap rokok elektronik (36 puff sekali sehari selama 8 minggu), kemudian diobati dengan dihydroergochristine atau budesonid selama 3 minggu. Berdasarkan uji statistik pada hasil uji in vivo terdapat beberapa perbedaan bermakna (p < 0.05) pada parameter berat badan dan parameter hematologi. Pada parameter histologi persentase sel goblet kelompok kontrol sebesar 3,35 %, kelompok kontrol negatif 51,34 %, kelompok kontrol positif 5,52 %, kelompok D1 30,29 %, kelompok D2 33,94 %, dan kelompok D3 sebesar 16,13 %. Persentase kolagen kelompok kontrol sebesar 7.34 %, kelompok kontrol negatif sebesar 26.44 %, kelompok kontrol positif 8.62 %, kelompok D1 sebesar 23.82 %, kelompok D2 sebesar 21.01 %, dan kelompok D3 sebesar 12.56 %. Persentase penebalan dinding bronkus kelompok kontrol normal sebesar 5.57 %, sedangkan pada kelompok kontrol negatif sebesar 23.25 %, kelompok kontrol positif sebesar 6.28 %, kelompok dosis satu sebesar 17.08 %, kelompok dosis dua sebesar 16.53 %, dan kelompok dosis tiga sebesar 12.93 %. Peningkatan kadar IL-6 pada kelompok kontrol sebesar 4.10 pg/ml, kontrol negatif sebesar 102.39 pg/ml, kelompok kontrol positif mimiliki kadar IL-6 sebesar 23.74 pg/ml, kelompok D1 sebesar 94.08 pg/ml, kelompok D2 sebesar 60.75 pg/ml, dan pada kelompok D3 memiliki kadar IL-66 sebesar 36.18 pg/ml. Peningkatan kadar karboksihemoglobin pada kelompok kontrol sebesar 18.40 ng/ml, kontrol negatif sebesar 87.53 ng/ml, kelompok kontrol positif memiliki kadar karboksihemoglobin sebesar 22.45 ng/ml, kelompok D1 sebesar 83.57 ng/ml; kelompok D2 sebesar 50.29 ng/ml; dan pada kelompok D3 memiliki kadar IL-66 sebesar 32.36 ng/ml. Berdasarkan hasil penelitian, senyawa dihydroergochristine dapat menurunkan dan memperbaiki inflamasi pada penyakit paru obstruktif kronis ......Chronic obstructive pulmonary disease as a disease characterized by the presence of progressive irreversible air flow restrictions to abnormal inflammatory responses of the lungs due to the presence of harmful particles or gases. Based on data from the Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD), there are 65 million people suffering from chronic obstructive pulmonary disease (COPD) and 3 million people die every year and is the third leading cause of death in the world. This research uses two study approaches, the bioinformatics approach and the in vivo approach. This bioinformatics approach aims to identify COPD pathogenesis using pharmacological networks and identify new candidates for ST2/IL-33 inhibitor compounds using computational methods using pharmacophore analysis, virtual screening and docking. The results of the bioinformatics approach through pharmacological networks showed that the AKT1, TNF, IL-6, ACTB genes. EGF, VEGFA, STAT3, MAPK3, MYC, JUN, IL10, CCL2 have an important role in the pathogenesis of chronic obstructive disease induced by electronic cigarette smoke. The results of the pharmacophore native ligand (NAG) showed four hydrogen bond donors and five acceptor hydrogen bonds, and the dihydroergochristine ligands showed three hydrogen bond donors and five hydrogen bond acceptors. From the results of the docking analysis of dihydroergochristine with ST2 receptors showed a higher bond energy (-10.2 kcal / mol) to the ST2 receptor protein compared to other compounds. The in vivo approach used female mice Mus musculus which was divided into 6 groups: control, negative control, positive control given budesonid inhalation 1mg/kg BB/day, as well as 3 groups of dihydroergochristine dose variation groups of 0.0040mg/21gBB mice/day; 0.081mg/21gBB mice/day; 0.0163mg/21gBB mice/day inhaled. Mice were exposed to electronic cigarette smoke (36 puffs once a day for 8 weeks), then treated with dihydroergochristine or budesonid for 3 weeks. Based on the statistics analysis in the in vivo test results, there are several significant differences (p < 0.05) in weight parameters and hematology parameters. In the histological parameters, the percentage of goblet cells of the control group was 3.35%, the negative control group was 51.34%, the positive control group was 5.52%, the D1 group was 30.29%, the D2 group was 33.94%, and the D3 group was 16.13%. The collagen percentage of the control group was 7.34%, the negative control group was 26.44%, the positive control group was 8.62%, the D1 group was 23.82%, the D2 group was 21.01%, and the D3 group was 12.56%. The percentage of thickening of the bronchi walls of the normal control group was 5.57%, while in the negative control group of 23.25%, the positive control group was 6.28%, the first dose group was 17.08%, the second dose group was 16.53%, and the third dose group was 12.93%. The increase in IL-6 levels in the control group was 4.10 pg/ml, the negative control was 102.39 pg/ml, the positive control group had IL-6 levels of 23.74 pg/ml, the D1 group was 94.08 pg/ml, the D2 group was 60.75 pg/ml, and in the D3 group it had IL-66 levels of 36.18 pg/ml. Increased levels of carboxyhemoglobin in the control group of 18.40 ng/ml, negative control of 87.53 ng/ml, the positive control group had carboxyhemoglobin levels of 22.45 ng/ml, group D1 of 83.57 ng/ml; group D2 of 50.29 ng/ml; and in the D3 group, it had an IL-66 content of 32.36 ng/ml. Based on the results of the study, dihydroergochristine compounds can reduce and improve inflammation in chronic obstructive pulmonary disease.

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeu Nurhidayah
Abstrak :
Mukositis adalah salah satu efek samping kemoterapi yang sering terjadi. Oral care menggunakan madu direkomendasikan untuk mencegah mukositis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh madu terhadap mukositis akibat kemoterapi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel diambil dengan consecutive sampling, terdiri dari kelompok intervensi yang mendapatkan oral care menggunakan madu (24 responden) dan kelompok kontrol mendapatkan oral care rutin (24 responden). Skor mukositis dievaluasi dengan Oral Assessment Guide. Data dianalisis dengan independent t test dan analysis of covarian. Hasil analisis menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan pada rerata skor mukositis setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,000). Peneliti menyimpulkan pemberian madu dalam oral care dapat menurunkan mukositis akibat kemoterapi, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam protokol oral care pada anak yang sedang menjalani kemoterapi.
Mucositis is known as a one common of side effects of chemotherapy. This study aimed to identify the effect of honey on nursing?s oral care intervention for chemotherapy-induced mucositis among children undergoing chemotherapy. The study was quasi experiment. A consecutive sampling was used with 24 patients were in a control group and 24 patients were in the intervention group. Intervention group were treated with oral care by using honey, while the control group received regular oral care. Mucositis score was evaluated by using an Oral Assessment Guide (OAG). Data were analyzed using independent t-test and analysis of covariance. The result of this study showed that there was a significant reduction in the average of mucositis score after intervention in the intervention group compared to the control group (p=0.000). The study demonstrated that oral care intervention with honey was effective in managing chemotherapy-induced mucositis among children with cancer. Based on the findings, it is recommended to apply oral care with honey as a nursing intervention to patients undergoing chemotherapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Nurhidayah
Abstrak :
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman yang mengandung hemiselulosa tinggi, namun pemanfaatannya belum optimal. Tujuan penelitian adalah pemanfaatan eceng gondok sebagai sumber substrat dalam biokonversi xilosa menjadi xilitol menggunakan khamir Debaryomyces hansenii. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu pencarian kondisi optimum autohidrolisis dan biokonversi hidrolisat yang dihasilkan menjadi xilitol selama 3 hari dengan penggojokan 200 rpm pada suhu kamar. Kondisi optimum perolehan xilosa diperoleh melalui metode autohidrolisis selama 75 menit dengan rasio eceng gondok dan air 1:15 serta pasca hidrolisis selama 45 menit menggunakan asam sulfat 4%. Hasil hidrolisat yang didapatkan adalah 25,55 g/L xilosa. Biokonversi dengan konsentrasi xilosa 10% menghasilkan yield value xilitol sebesar 21,67%. Penambahan kosubstrat glukosa 1% dan gliserol 3% meningkatkan yield value xilitol masing-masing sebesar 25,95% dan 31,61%. ......Water hyacinth (Eichhornia crassipes) is a plant containing high hemicellulose, but its utilization was not optimal. The research purpose is the utilization of water hyacinth as substrate source in the bioconversion of xylose into xylitol using Debaryomyces hansenii yeast. The research was conducted into two stages. Firstly, searching an optimum autohydrolysis conditions. Secondly, bioconversion of the resulting hydrolyzate into xylitol which carried out for 3 days with shaking 200 rpm at room temperature. The optimum conditions for the acquisition of xylose obtained through autohydrolysis methods for 75 minutes with 1:15 water hyacinth and water ratio and posthydrolysis for 45 min using 4% sulfuric acid. Results obtained from hydrolyzate was 25.55 g / L xylose. Bioconversion of 10 % xylose produce 21.67% xylitol yield. Cosubstrates addition of 1% glucose and 3 % glycerol increase xylitol yield respectively 25.95% and 31.61%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Nurhidayah
Abstrak :
Mahasiswa tingkat akhir memiliki banyak tugas ketika menjalani masa kuliahnya, salah satunya yaitu tugas akhir atau skripsi. Karena beban yang berat dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi ketika mengerjakan skripsi dapat membuat mahasiswa tingkat akhir merasa tertekan dan mudah gelisah sehingga dapat menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian dilakukan pada 122 mahasiswa dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Mindfulness diukur dengan menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sanger dan Lainsamputty (2022). Sedangkan stres akademik diukur dengan menggunakan Perceived Stress Scale (PSS) yang juga sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Yusainy, dkk (2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dan tidak signifikan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir (r=0,013; p=0,891). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mindfulness dan stres akademik yang dialami mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi. ......Final year students have many tasks during their college years, one of which is a final project or thesis. Due to the heavy burden and the high level of difficulty when working on the thesis, it can make final year students feel depressed and easily anxious so that it can cause stress. This study aims to determine the relationship between mindfulness and academic stress in final year students. The study was conducted on 122 students with several predetermined criteria. Mindfulness is measured using the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) which has been adapted into Indonesian by Sanger and Lainsamputty (2022). Meanwhile, academic stress was measured using the Perceived Stress Scale (PSS), which has also been adapted into Indonesian by Yusainy, et al (2019). The results showed that there was no and no significant relationship between mindfulness and academic stress in final year college students in (r=0.013; p=0.891). It can be concluded that there is no relationship between mindfulness and academic stress experienced by final year students who are working on their thesis.
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Nurhidayah
Abstrak :
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan nilai Indeks Massa Tubuh ≥ 30. Obesitas dapat memicu penyakit lain seperti Diaebetes Mellitus dan penyakit Kardiovaskular. Pada penelitian sebelumnya, ekstrak Caesalpinia sappan L. atau dikenal di Indonesia sebagai kayu Secang, terbukti dapat mengurangi akumulasi lemak secara in vitro. Sementara, kombucha dipercaya dapat meningkatkan sistem imun. Pada penelitian ini, dilakukan eksperimen secara in vivo pada kombucha C.sappan. Penelitian ini menggunakan tikus putih betina Sprague-Dawley yang dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kontrol sham dan kontrol negatif (CMC-Na 0,5% 2 mL/200 grBB), kontrol positif (Tamoksifen 0,4 mg/200gr BB), ekstrak Secang (20 mg/200grBB), kombucha (1 mL/200grBB), serta 3 kelompok variasi dosis kombucha Secang dengan D1 (1 mL/200 gr BB), D2 (3 mL/200 grBB/), dan D3 (3 mL/200 grBB/3 kali sehari), dengan pemberian secara oral. Semua tikus dilakukan ovariektomi, kecuali kelompok sham dilakukan pembedahan tanpa pengambilan ovarium. Tikus dipelihara 4 minggu pasca operasi, lalu diberi perlakuan selama 28 hari. Parameter yang diukur adalah berat badan, food intake, akumulasi lemak viseral, dan ukuran sel adiposit. Berdasarkan penelitian, kombucha Secang dosis 3 (3 mL/200grBB/3 kali sehari) menurunkan berat badan, nafsu makan, mengurangi akumulasi lemak viseral dan ukuran sel adiposit. ......Obesity is a health problem characterized by a Body Mass Index value ≥ 30. Obesity can trigger other diseases such as diabetes mellitus and cardiovascular disease. In previous studies, Caesalpinia sappan L. extract was shown to reduce fat accumulation in vitro. Meanwhile, kombucha is believed to boost the immune system. In this study, in vivo experiments were conducted on kombucha from C. sappan extract. This study used female Sprague-Dawley white rats which were divided into 8 groups, namely sham and negative control (CMC-Na 0.5% 2 mL/200grBW), positive control (Tamoxifen 0.4 mg/200grBW), C.sappan extract (20 mg/200grBW), kombucha (1 mL/200grBW), as well as 3 groups of dose variations of C.sappan kombucha with D1 (1 mL/200 gr BB), D2 (3 mL/200grBW), and D3 (3 mL/200grBW/3 times a day), with oral administration. All rats were ovariectomized, except for the sham group. After 4 weeks ovariectomy, rats were treated for 28 days. Parameters measured were body weight, food intake, visceral fat accumulation, and adipocyte cell size. Based on the study, C. sappan kombucha dose 3 (3 mL/2grBW/3 times a day) decreased body weight, food intake, reduced visceral fat accumulation and adipocyte cell size.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>