Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurdian Kartika Sari
Abstrak :
Wear resistance steel merupakan salah satu high strength alloy dengan nilai kekuatan tinggi. Kombinasi antara kekuatan, kekerasan dan ketangguhan merupakan kelebihan dari HSLA. CREUSABRO ® 4800 merupakan salah satu merek yang bisa digunakan dalam peralatan berat. Tingginya kekerasan menyebabkan material ini rentan terhadap cold cracking. Masalah ini menyebabkan degradasi sifat sifat mekanikal yang menyebabkan menurunnya umur pakai dari peralatan.Pengelasan multilayer dan buttering pada hardfacing dilakukan pada penelitian ini. Beberapa variabel penelitian dilakukan meliputi ada tidaknya pre heat treatment dan kombinasi jenis elektroda pada pengelasan sedangkan untuk hardfacing diberi perlakuan berupa penggunaan jenis elektroda buttering yang berbeda serta banyaknya lapisan buttering. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati mikrostruktur dan mengkarakterisasi sampel termasuk ketahanan terhadap korosi pada hasil lasan dan hardfacing. Untuk mengetahui hal ini maka beberapa tes seperti kekerasan, metalografi, SEM, EDAX serta immersion test dilakukan. Hasil tes menunjukkan bahwa kombinasi 7018 sebagai weld cap dan MG NOX 35 sebagai weld root menunjukkan nilai rata-rata kekerasan tertinggi (422 HV) pada sampel 1, adanya pre- heat treatment pada susunan elektroda lasan yang sama menunjukkan profil kekerasan yang paling stabil yang meningkatkan ketahanan terhadap aus yang baik pada material. Hasil immersion test menunjukkan bahwa korosi galvanik terjadi pada semua sampel baik lasan maupun hardfacing. Komponen las dengan nilai Cr tertinggi menunjukkan sifat "mulia" berperan sebagai katoda dalam sistem. HAZ sebagai bagian paling lemah dalam sistem mengalami korosi yang parah berperan sebagai anoda dalam sistem. Pengamatn lebih lanjut menunjukkan adanya korosi sumuran pada permukaan MG NOX 35 pada lasan dan ER 309 pada hardfacing dengan lebar sumuran 0,5 sampai dengan 5 mikron. ......Wear resistance steel is one of low alloy steel (high strength low alloy) with high strength value. Combination between strength, hardness, and toughness are good points of HSLA. CREUSABRO ® 4800 is common brand in heavy euipment application. High hardness value may induce cold cracking during field applications. This problem decrease the mechanical properties of the material that will decrease the life time of the equipment. Multilayer in welding and buttering in hardfacing are conducted in this research. Some variables in this study are with or without pre heat treatment, different electrode arrangement in welding and differrent buttering electrode and amount of buttering layer in hardfacing. The aim of the study were observing the microstructure and characterize the specimens including the corrosion resistant of the welding or hardfacing system. To characterize the welding dan hardfacing result some tests are conducted. These tests including hardness, metalography, SEM, EDAX and immersion corrosion test. The result of the tests shows that even combination of 7018 as weld cap and MG NOX 35 as weld root has highest surface hardness (422 HV) in specimen 1, preheat treatment in similar arragement welding in speciment 4 shows better hardness value profile. In hardfacing, combination MG DUR 3 in three layer butter shows better value profile that will increase the wear resistant of material. After immersion test it is observed that galvanic corrosion is the common corrosion type that occur in the specimens. Welding component with highest Cr component is the most noble act as cathode in the system. HAZ as weakest part of the system severely corrode become the anode of the system. Further observation shows that micro pitting occur in MG NOX 35 in welding and ER 309 L surface with pitting width between 0,5 to 5 microns.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdian Kartika Sari
Abstrak :
Bekerja adalah suatu strategi untuk mencapai kesejahteraan dan strategi untuk bertahan hidup bagi sebagian orang. Akan tetapi jika bekerja dilakukan oleh anak-anak usia sekolah maka bukan kesejahteraan yang akan didapat melainkan dampak buruk yang didapat. Pekerja anak yang pendidikannya terabaikan akan berakibat pada terhambatnya pembangunan baik dari sisi pembangunan sumber daya manusia maupun dari pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, tesis ini bertujuan untuk melihat dampak dari variabel sosial ekonomi dan demografi terhadap lama bersekolah pekerja anak. Lama sekolah merupakan suatu ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Metodologi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tabulasi silang untuk analisis deskriptif Sedangkan untuk analisis inferensial metode statistik yang digunakan adalah dengan metode regresi Cox. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari delapan variabel yang signifikan, ternyata variabel jam kerja anak memiliki pengaruh yang paling besar terhadap lama sekolah pekerja anak. ......Working, for some people, is one of many ways to get a wealthy life. But if it is done in the early age and by school aged children it will have a bad impact. Child labor has a detrimental effect on human capital formation and on economic development. The main objective of this research is to study the effect of socio-economic and demographic factors on the schooling years of child labor in Indonesia. Methodology of this research are descriptive analysis and Cox's Regression. Descriptive analysis is used to find the characteristics of each variables and Cox's regression is used to investigate the impacts of sosio-economic and demographic factors on child labor's years of schooling. The finding of the study shows that there are 8 significant variables that impact on the years of schooling of child labor, and children’s working hours is the most significant variable.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33938
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdian Kartika Sari
Abstrak :
Otomatisasi merupakan ciri kemajuan teknologi. Berbagai industri telah memanfaatkan kemajuan ini dalam proses manufaktur. Dari proses milling, assembly, welding, hingga proses grinding semuanya digerakkan secara otomatis oleh robot. Robot memungkinkan proses manufaktur berjalan cepat, dengan tingkat kesalahan yang rendah. Akan tetapi robot manufaktur yang umum digunakan saat ini, yakni robot artikulasi dengan kontrol posisi numerik, masih memiliki kelemahan tidak mampu mengindentifikasi perubahan gaya-gaya disekitarnya. Dengan karakteristik seperti ini, robot tidak dapat diaplikasikan untuk proses produksi yang memerlukan indera peraba manusia seperti deburring, polishing, dan proses perakitan yang presisi. Dengan acuan sistem pendeteksi gaya multi aksis penelitian pertama, dikembangkan suatu sistem yang lebih optimal baik ditinjau dari segi kesensitifan dalam pembacaan gaya. Sistem Pendeteksi Gaya Multi Axis baru ini memungkinkan robot artikulasi untuk mendeteksi gaya yang terjadi pada end effector dalam arah x, y, 45 derajat xy, -45 derajat xy, dan z relatif terhadap koordinat end effector. Peranti utama yang digunakan untuk pendeteksi gaya adalah strain gage. Penelitian ini terfokus pada perancangan mekanik sebagai tranducer, perancangan konfigurasi jembatan Wheatstone sebagai rangkaian elektrikal strain gage, pengkondisian sinyal dan akuisisi data Sistem Pendeteksi Gaya Multi Axis. Penelitian ini berhasil menghasilkan sebuah alat pendeteksi baru yang memiliki jangkauan baca yang lebih tinggi, lebih akurat, serta memilki sensitifitas yang lebih tinggi serta sesuai untuk aplikasi Robot Artikulasi 5 Derajat Kebebasan RVM1 yang tersedia di Laboratorium Departemen Teknik Mesin FTUI.
Otomatisation is one characteristic of high technology. Many industries have applied this technology to manufacturing process. From milling, assembly, welding, and so do grinding, are operated otomatically by robots. Robots give an opportunity for increasing the rapidity of manufacturing processes with fewer error levels. Most industrial robots in the use today, which are the articulated robot with numerically position controlled, still have a trouble for identifying the changes in its environments. This characteristic have created a limitation for the application of robot in the manufacturing processes that need the sense of force such as deburring, polishing, and precision assembly process. Multi Axis Force Detector System in the first research will be signed as reference to develop a more optimum system which have high sensitivity to detect. The main device for force detection is the strain gage. The new multi axis force detector system allow the robot to detect the force from the end effectors in x , y axis, 45 degree xy, -45 degree xy, and z relative to end effector coordinate system. The main device for force detection is the strain gage. Focuses on this research are in the mechanical transducer design, Wheatstone bridge configuration for optimum works of strain gage, signal conditioning, and data acquisition of Multi Axis Force Detector. It have been proved that the new multi axis force detector system have higher range of force measurement since it weight less than the first force detector, more accurate, and have higher sensitivity that suitable for application of RV-M1 5 Articulated Robot in the Manufacturing Laboratory, Mechanical Engineering Department University of Indonesia.
2008
S37324
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdian Kartika Sari
Abstrak :
Sesuai Perpres No. 4 tahun 2010 tentang Penugasan kepada PT PLN (Persero) Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas, maka dibangunlah proyek PLTU Parit Baru Site Bengkayang (2 x 50 MW) dengan kontrak No. 158.PJ/041/DIR/2011 tanggal 30 April 2011. Laporan Praktik Keinsinyuran ini dibatasi hanya membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan backfeeding PLTU parit Baru Site Bengkayang 2 x 50 MW. Back feeding itu sendiri telah berhasil dilakukan pada tanggal 7 September 2017. Evakuasi daya PLTU Parit Baru Site Bengkayang 2 x 50 MW pada awalnya direncanakan masuk ke dalam sistem khatulistiwa melalui gardu induk PLTU 2 Kalimantan Barat 2 x 27,5 MW namun dikarenakan proyek ini mengalami kendala maka dilakukan tapping dari jaringan eksisting SUTT 150 kV Senggiring - Singkawang, hal ini menyebabkan adanya perubahan sistem proteksi pada gardu induk yang berhadapan. Prosess backfeeding dilakukan selangkah demi selangkah, mulai dari pemberian tegangan pada bus bar hingga sampai pemberian tegangan ke 6 kV. Pada saat pelaksanaan backfeeding, K3 menjadi hal yang sangat diperhatikan. Proses ini dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi etika keinsinyuran. ......Refer to Perpres No. 4 2010 about Penugasan kepada PT PLN (Persero) Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas, Parit Baru Site Bengkayang CFSS project have been commenced with contract document number 158.PJ/041/DIR/2011 dated 30th April 2011. This report only cover the commencement and planning of the backfeeding. The back feeding it self have been carried out successfully on 7th September 2017. In the beginning, energy evacuation of Parit Baru Site Bengkayang CFSPP 2 x 50 MW as part of Khatulistiwa System Grid has been planned to be transported from Kalimantan Barat 2 2 x 27,5 MW CFSPP, however caused by delayed of the progress of Kalimantan Barat 2 CFSPP, tapping from existing grid Senggiring - Singkawang. has been conducted. This condition lead to protection system alteration. Backfeeeding process conducted step by step, from bus bar energizing to 6 kV transformer. As backfeeding took placed, safety become one of the important concern. This process carried out with fully concern of ethic as basic practice of engineer.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library