Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
Abstrak :
ABSTRAK Nanovesikel transdermal dalam sediaan semisolid seperti gel banyak digunakan untuk penghantaran bahan herbal. Bahan herbal lebih lebih diminati karena dipercaya lebih aman oleh masyarakat. Kulit buah apel memiliki kandungan senyawa flavonoid kuersetin yang memiliki aktivitas antioksidan. Flavonoid kuersetin dalam kulit buah apel mudah teroksidasi sehingga perlu diupayakan untuk melindungi senyawa aktif yaitu flavonoid kuersetin melalui formulasi nanovesikel. Transfersom merupakan salah satu sistem pembawa yang cocok untuk melindunginya dari oksidasi dan meningkatkan penetrasi pada sediaan transdermal. Aktivitas yang terkandung di dalam ekstrak kulit buah apel diukur menggunakan metode DPPH dengan hasil nilai IC50 sebesar 5,22 μg/mL. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengkarakterisasi transfersom ekstrak kulit buah apel yang kemudian diformulasikan menjadi gel transfersom dan gel kontrol yang dibuat tanpa transfersom. Kedua gel tersebut kemudian dievaluasi, diuji stabilitas, dan dilakukakan uji penetrasi menggunakan sel difusi Franz dengan kulit tikus betina galur Sprague Dawley. Transfersom diformulasikan dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda; yaitu setara dengan kuersetin 0,5% (F1); 0,7% (F2), dan 1,0% (F3). Berdasarkan hasil karakterisasi dipilih F1 untuk dibuat sediaan gel karena memiliki morfologi yang sferis, Dmean volume 106,44 ± 2,70 nm, PDI 0,07 ± 0,01 dan zeta potensial -49,96 ± 2,05 mV dan presentase penjerapan 78,78 ± 0,46 %. Jumlah kumulatif kuersetin yang terpenetrasi pada gel transfersom 1514,41 ± 26,31 μg/ cm2 sedangkan untuk gel kontrol 1133,62 ± 18,96 μg/ cm2. Presentase kumulatif kuersetin yang terpenetrasi gel transfersom dan gel ekstrak berturut-turut adalah 78,40 ± 1,89 % dan 49,89 ± 0,88 %. Nilai fluks yang dihasilkan dari gel transfersom dan gel ekstrak berturut-turut adalah 52,33 ± 0,11 μg/cm²/jam dan 40,89 ± 0,68 μg/cm²/jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan gel transfersom memiliki daya penetrasi yang lebih baik dibandingkan dengan gel ekstrak.
ABSTRACT Transdermal nanovesicles preparation such as gels have been widely used for the delivery of herbal ingredients. Herbal ingredients is more popular because it is trusted by the community safer. The apple peel contains quercetin flavonoid compounds that have antioxidant activity. Flavonoid quercetin in aplle peel easily oxidized that need to be considered in the formulation. Antioxidan activity in extract ethanolic apple peel were using test DPPH method generate IC50 value of 5,22 μg/mL. Transfersome is one suitable carrier system that can enhance the penetration in transdermal preparation. This study aims to formulate and characterize transfersome apple peel extract and then formulate it into a gel and a control gel that was made without transfersome. Both gels were then evaluated, stability tested, and penetration tested using Franz diffusion cell with the skin of female Sprague Dawley rats. Transfersome was formulated with different concentration of active substance; equal quercetin 0,5% (F1); 0,7% (F2), dan 1,0% (F3). Based on the result of the characterization, selected F1 for gel formulation because it has spherical morfology, Dmean volume 106,44 ± 2,70 nm, PDI 0,078 ± 0,01 and zeta potential -49,96 ± 2,05 mV and the precentage efficiency entrapment of drug 78,78 ± 0,46 %. The cumulative amount of quercetin that was penetrated in gel transfersome is 1514,41 ± 26,31 μg/ cm2, while the penetration of gel extract is 1133,62 ± 18,96 μg/ cm2. Cumulative precentage penetrated of gel transfersom and gel extract is 78,40 ± 1,89 % dan 49,89 ± 0,88 %. The flux of gel transfersome and gel extract are respectively 52,33 ± 0,11 μg/cm²/hours dan 40,89 ± 0,68 μg/cm²/hours. Based on these results it can be concluded that gel transfersome has a better penetration compared with the gel extract.
Depok: 2016
S65692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
Abstrak :
ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Praktek Kerja Profesi PKP di Apotek Atrika dilakukan pada tanggal 2 Maret ndash; 30 Maret 2017. Tujuan pelaksanaan PKP untuk memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan melakukan pelayanan farmasi klinik di apotek. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu mempelajari kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang terdiri dari, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Kegiatan pelayanan farmasi klinik juga dilakukan, yang terdiri dari pengkajian resep, peracikan, penyerahan obat, pelayanan informasi obat, konseling, dan pelayanan kefarmasian di rumah. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Atrika sudah baik, namun perlu dilengkapi dengan prasarana berupa lemari pendingin dan ruang konseling untuk meningkatkan minat pasien dalam pemberian konseling.
ABSTRACT
Pharmacy is pharmaceutical care facility in pharmacy practice by pharmacists. Profession internship at Atrika Pharmacy held on March 2nd to March 30th, 2017. The aim of profession internship to obtain work experience, knowledge, overview, and deeper understanding of the role, duties and responsibilities of pharmacists in management of pharmaceutical product and pharmacy practice in pharmacy. Activities conducted during profession internship that is learning about management of pharmaceutical product activities among other planning, procurement, receipt, storage, control, recording and reporting. Learning about Clinical pharmaceutical care activities among other starting from prescriptions review, compounding, dispensing, drug information giving, counseling, and home pharmacy care. Pharmaceutical care at Atrika Pharmacy has been good, but need to be equipped with infrastructure as refrigerator and counseling room to increase patient interest in counseling.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
Abstrak :
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan salah satu lembaga di dalam Kementerian Kesehatann Republik Indonesia yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Praktek Kerja Profesi PKP di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dilakukan pada tanggal 25 Mei hingga 5 Juni 2017. Tujuan pelaksanaan PKP untuk mendapatkan pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di lingkup pemerintahan. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu melakukan rekapitulasi data jenis dan penggolongan narkotika dan psikotropika. Melakukan analisis Instruksi Presiden No. 3 Tahun terhadap PMK No. 64 Tahun 2015 mengenai tugas pokok dan fungsi di Subdirektorat Produksi dan Distribusian Kefarmasian. Peran dan fungsi Apoteker di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan memiliki peranan yang penting dalam melakukan tugasnya yaitu perumusan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian, khususnya Subdirektorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian. ...... Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices is one of the institutions within the Ministry of Health Republic of Indonesia in charge of organizing the formulation and implementation of policies in the field of pharmaceutical and medical devices in accordance with the provisions of legislation. Profession internship at Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices held on May 25th to June 5th, 2017. The aim of profession internship to obtain work experience, knowledge, overview, and deeper understanding of the role, duties and responsibilities of pharmacists in government. Activities conducted during profession internship among other learning about recapitulation types and classification of narcotics and psychotropic substances. Conducting analysis of Presidential Instruction no. 3, 2017 against PMK No. 64, 2015 concerning the main duties and functions in the Subdirectorate Production and Distribution of Pharmaceutical. The role and function of pharmacists in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices have an important role in performing their duties, formulation, guidance, supervision and control, especially the Subdirektorat Production and Distribution of Pharmaceutical.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
Abstrak :
ABSTRAK
Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . Praktik Kerja Profesi PKP di PT. Glaxo Wellcome Indonesia dilakukan pada tanggal 5 Januari hingga 28 Februari 2017. Tujuan pelaksanaan PKP untuk memperoleh gambaran dan pengalaman mengenai peran profesi di industri farmasi, khususnya pada departemen Quality. Kegiatan yang dilakukan selama PKP antara lain pengenalan secara umum mengenai PT. Glaxo Wellcome Indonesia, induksi ke departemen yang berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian, dan membantu pekerjaan di Departemen Quality bagian Validasi seperti melakukan pembuatan template excel spreadsheet untuk mengolah hasil analisa laoratorium pengawasan mutu. Proses yang dilakukan merupakan bagian dari validasi sistem komputerisasi yang diterapkan di PT Glaxo Wellcome Indonesia. PT. Glaxo Wellcome Indonesia merupakan salah satu industri farmasi yang telah menerapkan pedoman CPOB dalam setiap kegiatan yang dilakukan, baik dalam proses produksi, pengawasan dan pemastian mutu, serta kegiatan lain yang terkait.
ABSTRACT
Pharmaceutical industry is a corporation that has a license from Minister of Health to manufacturing of drugs or drug materials. Pharmaceutical industry is obliged to comply with the requirements of Good Manufacturing Practice for Pharmaceuticals GMP . Profession internship at Glaxo Wellcome Indonesia Ltd. held on January 5th to February 28th 2017. The aim of profession internship to obtain an overview and experience of professional role of pharmacists in pharmaceutical industry, particularly in a production. Activities conducted during profession internship among other general introduction about Glaxo Wellcome Indonesia, induction into department which related pharmacy, and help the task at Quality Department section Validation to develop of excel spreadsheet template for analysis departement quality control. The process is part of Computerized System Validation CSV implemented in Glaxo Wellcome Indonesia Ltd. Glaxo Wellcome Indonesia Ltd. is the one of pharmaceutical industry which has implemented the GMP guidelines in each of activities, both in production process, control and quality assurance, and other related activities.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library