Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Muhammad Karim
"Cuka apel merupakan salah satu suplemen makanan yang diklaim dapat digunakan untuk menurunkan berat badan oleh masyarakat Indonesia. Namun, jumlah bukti ilmiah yang mendukung pendapat tersebut masih sedikit. Oleh karena itu, peneliti mengadakan sebuah penelitian dengan metode eksperimental dan berhipotesis bahwa cuka apel dapat menurunkan berat badan tikus strain Sprague Dawley. Dalam penelitian ini digunakan 24 ekor Sprague Dawley dengan berat 190-250 gram sebagai hewan coba. Tikus-tikus ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol (sebagai kontrol negatif), kelompok dietilpropion (sebagai kontrol positif), dan kelompok cuka apel. Ketiga kelompok perlakuan diberi makanan dan minuman dengan jumlah dan jenis yang sama. Selama dua minggu penelitian, dari hari ke hari berat badan dan tingkah laku tikus diamati. Data berat badan sebelum dan sesudah terapi dianalisis secara statistik. Pada akhir penelitian, peneliti tidak menemukan adanya penurunan berat badan pada ketiga kelompok perlakuan, akan tetapi efek sebaliknya terjadi peningkatan berat badan tikus. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok cuka apel (p = 0.012 ). Namun, antara kelompok dietilpropion dan cuka apel tidak ditemukan perbedaan yang bermakna. Hal ini juga ditemukan antara kelompok dietilpropion dan cuka apel.

Apple cider vinegar is one of food supplements that commonly used to reduce body-weight by Indonesian citizens. But, there is only few scientific proof that supports this opinion. Therefore, researcher held an experimental study and hipotized that apple cider vinegar could reduce the body weight of Sprague Dawley rats. In this study, 24 rats with body weight 190-250 gram are used as experimental animal. These mice were divided into 3 groups, control group (as negative control), diethylpropion group (as positive control group), and apple cider vinegar group. These 3 groups were given the same amount and type of food and drink. For 2 weeks, the body weight and the attitude of mice were observed day by day. The data of mice?s body weight before-and-after treatment were analyzed statistically using SPSS program. In the end of the study, researcher didn?t find any body-weight loss on the 3 groups, but the result of statistical analytic showed that there was significant difference between control group and apple cider vinegar group (p = 0.012). In the other hand, no significant difference found between diethylpropion group and apple cider vinegar group, as well as between dietyhlpropion group and apple cider vinegar group."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muhammad Karim
"Latar belakang: Massa otot skeletal sebagai jaringan terbesar pada tubuh manusia memiliki peran penting dalam fungsi metabolisme dan pergerakan. Penurunan jumlah massa otot skeletal menjadi faktor prediktor buruk suatu penyakit. Nilai normal massa otot skeletal dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, postur tubuh, latar belakang kultural, dan faktor-faktor lainnya. Negara lain telah memiliki nilai acuan standar dalam menilai massa otot skeletal berdasarkan penelitian pada pasien calon donor organ hidup yang dianggap mewakili populasi sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rerata massa otot skeletal berdasarkan pemeriksaan CT scan (SMI, PMI) pada populasi sehat di Indonesia.
Metode: Studi deskriptif, desain cross-sectional. Dilakukan pengukuran massa otot skeletal (SMI, PMI) dari CT scan abdomen dari sampel yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian dilakukan analisis rerata.
Hasil: Dari Januari 2012 hingga Maret 2021, terdapat 116 subjek (63 laki-laki dan 53 perempuan) dengan rentang usia 28-42 tahun. Rerata nilai massa otot skeletal laki-laki untuk SMI adalah 41,7 +/- 6,2 dan untuk PMI adalah 6,1 +/- 1,4. Rerata nilai massa otot skeletal perempuan untuk SMI adalah 28,5 +/- 4,8 dan untuk PMI adalah 3,83 +/- 0,82.
Kesimpulan: Rerata nilai massa otot skeletal laki-laki untuk SMI adalah 41,7 +/- 6,2 dan untuk PMI adalah 6,1 +/- 1,4. Rerata nilai massa otot skeletal perempuan untuk SMI adalah 28,5 +/- 4,8 dan untuk PMI adalah 3,83 +/- 0,82. Massa otot skeletal laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Tidak terdapat perbedaan bermakna nilai massa otot skeletal berdasarkan usia maupun indeks massa tubuh pada kelompok laki-laki dan perempuan.

Background: Skeletal muscle mass is the largest tissue in the human body. It has an important role in metabolic function and movement. A decrease in the amount of skeletal muscle mass is a bad predictor of a disease. The normal value of skeletal muscle mass is influenced by gender, race, posture, cultural background, and other factors. Other countries have their own reference value in assessing skeletal muscle mass based on research on potential live organ donors who are considered healthy population. This study aims to determine the average value of skeletal muscle mass based on CT scan examinations (SMI, PMI) in a healthy population in Indonesia.
Methods: Cross-sectional, descriptive study. Skeletal muscle mass measurements (SMI, PMI) were performed on abdominal CT scans from samples that met the inclusion criteria, then the average analysis was performed.
Results: From January 2012 to March 2021, there were 116 subjects (63 males and 53 females) with range of age 28-42 years. The mean skeletal muscle mass values in the male group for SMI 41.7 +/- 6.2 and for PMI was 6.1 +/- 1.4. The mean skeletal muscle mass values in the female group for SMI was 28.5 +/- 4.8 and for PMI was 3.83 +/- 0.82.
Conclusions: The mean skeletal muscle mass values in the male group for SMI 41.7 +/- 6.2 and for PMI was 6.1 +/- 1.4. The mean skeletal muscle mass values in the female group for SMI was 28.5 +/- 4.8 and for PMI was 3.83 +/- 0.82. Male has higher skeletal muscle mass than female. No statistical difference in skeletal muscle mass based on age nor body mass index in male and female group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library