Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Nur Annisa
Abstrak :
Sarana pendidikan merupakan perlengkapan sekaligus penopang yang menjadi bagian penting dalam kemajuan dunia pendidikan. Terbatasnya ketersediaan lahan dalam pendirian sekolah di perkotaan, disebabkan oleh pesatnya pembangunan pada berbagai sektor sehingga menyebabkan kondisi lingkungan sekolah yang beragam dan terjadi di SMA Negeri di kota Bogor. Beberapa lokasi SMA Negeri di kota Bogor berada pada lokasi yang kurang sesuai sebagai area yang semestinya dapat memberikan suasana kondusif yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran dan berpotensi menimbulkan kebisingan. Penelitian ini dilakukan di 10 lokasi SMA Negeri di kota Bogor dengan variabel penelitian yakni sebaran sekolah, jarak dengan jalan raya dan fasilitas, kepadatan penduduk dan tingkat kepemilikan kendaraan di sekitar lokasi sekolah. Hasil pengukuran tingkat kebisingan di lingkungan sekolah digunakan dalam menganalisis dampak kebisingan tersebut terhadap siswa sekolah, dengan banyaknya responden pada setiap sekolah sebanyak 64 siswa menggunakan teknik kuesioner skala likert yang berisi pengetahuan siswa terhadap kebisingan, gangguan komunikasi, gangguan emosional, dan gangguan konsentrasi, dan hasilnya tingkat kebisingan tertinggi berada pada sekolah di lingkungan pusat kota dan area terbangun, yaitu SMA Negeri 1 kota Bogor, SMA Negeri 3 kota Bogor dan SMA Negeri 9 kota Bogor, adapun siswa yang teridentifikasi mengalami dampak kebisingan tertinggi berupa gangguan komunikasi dan gangguan emosional dirasakan oleh siswa SMA Negeri 1 kota Bogor, dan gangguan konsentrasi tertinggi dirasakan oleh siswa SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 9 kota Bogor. ......Educational facilities serve as essential equipment and support that play a crucial role in the advancement of the education sector. Limited land availability for school establishment in urban areas is a result of rapid development across various sectors. This leads to diverse environmental conditions in schools, particularly in State High Schools located in the city of Bogor. Several public high school locations in Bogor are situated in areas that are unsuitable for providing a conducive learning atmosphere due to potential noise disturbances. This study was conducted across 10 public high school locations in Bogor, focusing on variables such as school distribution, proximity to roads and facilities, population density, and surrounding vehicle ownership levels. The study aims to analyze noise levels in school environments and their impact on students. The research involved 64 students from each school, using a Likert scale questionnaire to assess students' awareness of noise, communication disruptions, emotional disturbances, and concentration disorders.The findings reveal that the highest noise levels are observed in schools located in central and densely populated areas, namely SMA Negeri 1 Bogor City, SMA Negeri 3 Bogor City, and SMA Negeri 9 Bogor City. High school students from SMA Negeri 1 Bogor City reported experiencing the highest impact of noise in terms of communication disruptions and emotional disturbances. Additionally, students from SMA Negeri 5 and SMA Negeri 9 Bogor City reported the highest levels of concentration disturbances.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa
Abstrak :

ABSTRAK
Nama : Nur Annisa
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Judul : Pengaruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Keberhasilan
Pengobatan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia Tahun
2014 - 2016
Pembimbing : Dr. Sutanto Priyo Hastono., M. Kes
Resistensi obat merupakan masalah baru dalam program eliminasi TB yang disebut TB
resisten obat. Pengobatan TB resisten obat di Indonesia dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan satelit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh fasilitas pelayanan kesehatan terhadap keberhasilan pengobatan
pasien TB resisten obat di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 di
Subdit-TB, Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan RI. Desain studi penelitian ini
adalah kohort restrospektif. Jumlah sampel sebanyak 4288 orang, diseleksi menggunakan
teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyelesaikan
pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan satelit sebanyak 97,20% dan di fasilitas
pelayanan kesehatan rujukan sebanyak 2,8%. Proporsi keberhasilan pengobatan sebesar
53,2% dengan kumulatif hazard keberhasilan pengobatan sebesar 5,43 di akhir
pengamatan selama 36 bulan pengamatan. Hazard rate keberhasilan pengobatan
36,42/1000 orang-bulan. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi cox timeindependet
menunjukkan bahwa pasien yang menyelesaikan pengobatan di fasilitas
pelayanan kesehatan satelit meningkatkan kecepatan terjadinya keberhasilan pengobatan
sebesar 54% (HR 2,17; 95% CI 1,66 – 2,82) dengan kondisi riwayat pengobatan sama.
Penambahan fasilitas pelayanan kesehatan satelit dan tenaga ahli dibutuhkan untuk
membantu proses pengobatan berjalan lebih baik. Peran serta masyarakat dan kesadaran
pasien perlu ditingkatkan dengan melakukan promosi kesehatan tentang TB resisten obat
secara rutin.
Kata Kunci: Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Keberhasilan Pengobatan; TB Resisten
Obat


ABSTRACT
Name : Nur Annisa
Study Program : Public Health
Title : The Effect of Health Care Unit on The Success in Treatment of
Drug Resistant-Tuberculosis Patient in Indonesia, 2014 - 2016
Counsellor : Dr. Sutanto Priyo Hastono., M. Kes
Drug resistant is a new problem in TB elimination program, it’s called Drug-Resistat TB.
Treatment of drug-resistant TB in Indonesia is carried out in rujukan health care and
satelite health care. The aims of this study is increasing the successful treatment of Drug-
Resistant TB patients in Indonesia by health care unit. This research was conducted in
May 2019 at the TB Sub-Directorate, Directorate of P2PML, Ministry of Health of the
Republic of Indonesia. The design of this study is a retrospective cohort. Total sample
were 4288 patient, selected by using total sampling technique. The results showed that
patients who completed treatment in satelit health care were 97.20% and 2.8% in the
rujukan health care. The proportion of treatment success was 53.2% with a cumulative
hazard of treatment success 5.43 at the end of the observation for 36 months observation.
Treatment success rate was 36.42/1000 person-month. The results of multivariate
analysis using cox time-independent regression showed that patients who completed
treatment at satelit health care increased the speed of treatment success 54% (HR 2.17;
95% CI 1.66 - 2.82) with the same treatment history. The addition of satellite health
service facilities and experts is needed to help the treatment process run better.
Community participation and patient awareness need to be improved by conducting
routine health promotion about Drug-Resistant TB.
Key words: Drug-Resistant Tuberculosis; Health Care Unit; Treatment Success.

2019
T52798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiena Nur Annisa
Abstrak :
Beberapa ahli mengambil pendekatan yang relatif umum dalam melihat karakteristik good jobs, seperti dari gaji dan keamanan seperti kesehatan serta psikologis. Penelitian yang di lakukan Dill (2019) dan Clark (2015) memiliki kesamaan yaitu mereka sama-sama melihat kreteria good jobs dari tingkat upah dan jam kerja. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat probabilitas tenaga kerja yang bekerja diseluruh lapangan usaha di Indonesia mendapatkan good jobs dilihat dari tingkat upah dan jam kerja. Menggunakan data sakernas 2019 dan regresi logistrik biner, dalam penelitian ini, upah yang layak adalah tingkat upah yang sama atau di atas Upah Minimum Provinsi (UMP), sedangkan jam kerja yang baik adalah sama atau lebih dari 35 jam per minggu. Penelitian ini menggunakan data Sakernas 2019 dimana didalam sakernas lapangan usaha di bagi ke dalam 17 kelompok. Namun di dalam penelitian ini, lapangan usaha di kelompokan menjadi 9 kelompok menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) tahun 1997. Selain itu juga penelitian ini memasukan variabel kontrol lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tingkat upah, lapangan usaha Jasa keuangan, asuransi dan real estate memiliki probabilitas paling tinggi. Pada jam kerja, lapangan usaha konstruksi memiliki probabilitas paling tinggi dan pada penggabungan kedua segmen lapangan usaha yang memiliki probabilitas paling tinggi adalah Pertambangan dan Penggalian. Dari ketiga model tersebut, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memiliki probabilitas yang paling rendah. ......Some experts took a relatively general approach to looking at the characteristics of good jobs, such as salaries and protection, as well as psychology. The research conducted by Dill (2019) and Clark (2015) has similarities between, in which both looked at the good jobs criteria through the wage rate and working hours. Based on those aspects, this research aims to investigate the probability of workers who work in all business fields in Indonesia obtain good jobs based on the wage rate and working hours. Using 2019’s Sakernas data and binary logistic regression, in this research, a decent wage is the same wage rate or above the Provincial Minimum Wage (UMP) rate, when a proper working hour is the same or more than 35 hours per week. This research has been done using the data from Sakernas 2019 where in it, business fields are divided into 17 groups. However, this research divided the business fields by 9 groups, according to the Indonesian Business Field of Classification (KLUI) in 1997. Other control variables are also included into this research. The results showed that wage rate, financial services fields, insurance fields, and real estates have the highest probability. As for working hours, construction have the highest probability and the combination of two business segments who have the highest probability is Mining and Excavation. From those three models, Agriculture, Forestry, and Fishery affairs have the lowest probability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa
Abstrak :
Peranan pasar modal dalam perekonomian di Indonesia semakin berkembang seiring terintegrasinya Pasar Modal di dunia. Hal ini memberikan kesempatan untuk Indonesia untuk mempersiapkan diri menjadikan Pasar Modal Indonesia menarik bagi investor. Pasar Modal Syariah diresmikan pada tanggal 14 Maret 2003 dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Instrumen syariah merupakan bagian dari Pasar Modal Syariah, yang terdiri dari saham, obligasi dan Reksa Dana. Jenis-jenis Reksa Dana syariah adalah Reksa Dana pendapatan tetap, Reksa Dana campuran, Reksa Dana Indeks (RDI), Reksa Dana saham. Masing-masing Reksa Dana mengalokasikan dananya pada efek-efek tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga perlu mengetahui bagaimana aplikasi pola investasi syariah yang dipilih oleh Reksa Dana Syariah di Bursa Efek Indonesia dan apakah pola investasi tersebut telah memenuhi konsep-konsep dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Serta halhal yang menyebabkan pola-pola tersebut lebih banyak digunakan. Dengan melakukan metode penelitian hukum normatif dan penelitian yang ditunjang dengan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi pola investasi syariah yang dipilih Reksa Dana Syariah dapat dilihat pada jenis Reksa dana dan bentuk alokasi dana yang diinvestasikan oleh Reksa Dana. Jenis-jenis Reksa dana dapat berupa Pendapatan Tetap, Saham, Campuran, dan Indeks. Reksa Dana Syariah menginvestasikan dana dalam bentuk ekuitas, obligasi syariah, pasar uang (deposito mudharabah). Oleh karena itu maka berdasarkan bentuk alokasi dana akad yang digunakan dalam mengalokasikan dana Reksa Dana Syariah menggunakan akad Wadiah, Mudharabah Muqayaddah, Mudharabah Mutlaqah. Akan tetapi akad yang digunakan Reksa Dana Syariah tidak spesifik untuk masing-masing Reksa Dana. Pola investasi tidak semua terpenuhi konsep-konsep dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional sedangkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah terpenuhi. Hal-hal yang menyebabkan pola-pola investasi tersebut lebih banyak digunakan dapat dilihat dari karakteristik investor, jangka waktu, alasan Reksa dana. Sehingga investor yang ingin berinvestasi pada Reksa Dana Syariah sebaiknya mengetahui terlebih dahulu bagaimana pola investasi melalui Reksa Dana Syariah. Untuk kepentingan Investor dalam menentukan pilihan pola investasi yang sesuai syariah, maka diharapkan DSN-MUI dapat membuat peraturan yang lebih rinci mengenai akad-akad pada Reksa Dana Syariah sesuai dengan perkembangannya.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T36983
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Nur Annisa
Abstrak :
Akrilamida merupakan senyawa kimia yang terbentuk dalam proses pemanasan pada suhu tinggi di makanan yang memiliki kadar karbohidrat tinggi. Akrilamida bersifat karsinogenik untuk manusia. Dalam darah manusia yang terpapar akrilamida ditemukan terbentuknya ikatan antara ikatan rangkap pada akrilamida dengan ?-NH2 dari gugus N-terminal valin pada hemoglobin Hb . Ikatan tersebut menjadi dasar penggunaan Hb sebagai biosensor dalam pengembangan sensor akrilamida. Pada penelitian ini elektroda boron-doped diamond BDD dimodifikasi menggunakan nanopartikel emas AuNP dan Hb melalui terminasi gugus nitrogen pada permukaan BDD untuk memperoleh elektroda dengan selektifitas, sensitifitas, dan afinitas yang baik, serta kemampuan untuk digunakan kembali sebagai biosensor akrilamida. Sebelum dimodifikasi dengan Hb, BDD-N dimodifikasi terlebih dahulu dengan AuNP. Elektroda ini BDD-N/AuNP/Hb kemudian dibandingkan perilaku elektrokimianya dengan elektroda Au/Hb. Pengukuran siklik voltametri pada elektroda Au/Hb mengasilkan konsentrasi optimum Hb pada elektroda Au Au/Hb adalah 0,6 mg/mL, dan 0,02 mg/mL pada elektroda BDD BDD-N/AuNP/Hb . Pengukuran menggunakan siklik voltametri menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi akrilamida menyebabkan puncak arus turun secara linier dari konsentrasi 0 ndash; 30 M dengan estimasi LOD 38,15 M untuk elektroda Au/Hb dan 6,61 M untuk elektroda BDD-N/AuNP/Hb. Hasil mengindikasikan bahwa elektroda BDD-N/AuNP/Hb memiliki performa yang lebih baik daripada elektroda Au/Hb untuk digunakan sebagai biosensor akrilamida. ......Acrylamide is a chemical compound, which formed at high temperature of heating process on foods with high carbohydrate content. Acrylamide is reported to be carcinogenic to human. Human blood exposed to acrylamide was found to form the bond between the double bond of acrylamide and NH2 group of N terminal valine of hemoglobin Hb . This behavior was served a useful purpose to be applied as the biosensor to develop an acrylamide sensor. In this work, boron doped diamond BDD was modified with gold nanoparticles AuNPs and Hb through nitrogen groups on the surface of BDD to obtain an electrode with the good selectivity, sensitivity, and affinity, also reusable for acrylamide biosensors. Prior to modify with Hb, the BDD was modified with AuNPs to increase the affinity of BDD with nitrogen termination N BDD against Hb. The electrochemical behavior of the hemoglobin modified through gold nanoparticles on the surface of N BDD electrode Hb AuNPs N BDD in the presence of acrylamide was studied in comparison to hemoglobin modified gold electrodes Hb Au. Cyclic voltammetry indicated the optimum concentration of Hb was obtained at 0.6 mg mL in Hb Au electrode and 0.02 mg mL in Hb AuNPs N BDD electrode. Cyclic voltammetry measurements showed the linear decrease of the peak current with the increase of acrylamide concentration. The responses were linear against the acrylamide concentration range of 0 30 M with an estimated LOD of 38.15 M at Hb Au electrode and 6.61 M at Hb AuNPs N BDD electrode. The results indicated that Hb AuNPs N BDD electrode has a better performance than Hb Au electrode as the acrylamide sensors.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa
Abstrak :
ABSTRAK
Limbah tekstil akan terus meningkat seiring dengan semakin beragamnya produksi industri tekstil. Fenolik adalah salah satu kandungan dalam limbah tekstil yang dianggap dapat menyebabkan toksisitas akut dan efek karsinogenik, maka dari itu diperlukan pengolahan bagi limbah yang mengandung senyawa fenolik. Teknik ozonasi katalitik adalah metode yang efektif untuk pengolahan air limbah karena kemampuan katalis untuk menghasilkan radikal yang sangat reaktif dari dekomposisi ozon yang memaksimalkan degradasi fenol dalam limbah tekstil. Karbon aktif jenis granular digunakan sebagai katalis dalam penelitian ini karena kemampuan adsorpsinya yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas teknik ozonasi katalitik dengan teknik ozonasi tunggal untuk proses degradasi senyawa fenolik 4-klorofenol dan fenol dalam reaktor kolom gelembung. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa dalam proses degradasi 60 menit dengan teknik ozonasi tunggal untuk 4-klorofenol dapat mencapai 62,79 dalam kondisi basa pH sekitar 10 . Keberadaan GAC granular activated carbon dalam teknik ozonisasi katalitik mampu meningkatkan degradasi 4-klorofenol menjadi 100 di bawah kondisi asam atau netral pH sekitar 5 atau 7 . Kondisi optimal diperoleh ketika menggunakan laju aliran udara 12 lpm, menggunakan sistem injeksi multi ozon, dan penggunaan laju alir air limbah 250 mL/menit
ABSTRACT
Naturally, textile waste and its complexity will grow significantly in tandem with the increasingly diverse production of the textile industry. Phenolic is one of the contents in textile wastewater that considered and treated as well as may cause acute toxicity and carcinogenic effectsCatalytic ozonation techniqueis an effective method of wastewater treatment, due to catalyst rsquo s ability to produce the highly reactive radicals from the decomposition of ozone which maximize the degradation of phenol in textile wastewater. Granular activated carbon is used as catalyst in this study due to its adsorption ability. This study aims to compare the effectiveness of catalytic ozonation technique with ozonation technique to degrade phenolic compounds 4 chlorophenol and phenol in bubble column reactor. From experiment result, it was found that in 60 minutes degradation process of 4 chlorophenol with single ozonation technique can reach 62.79 under basic condition pH about 10 . The existence of GAC granular activated carbon in catalytic ozonation technique was able to increase the degradation of 4 chlorophenol to 100 under acid or neutral conditions pH about 5 or 7 . The optimum condition of the degradation process was obtained by using air flow rate 12 LPM, using a multi ozone injection system, and the use of wastewater flow rate 250 mL min.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa
Abstrak :
ABSTRACT
Pterois volitans, atau yang biasa disebut dengan lionfish, merupakan spesies ikan yang berasal dari perairan Indo-Pasifik namun menjadi invasif di peraian lain seperti Karibia dan Atlantis. Berbagai macam upaya pengurangan jumlah lionfish saat ini telah dilakukan dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan racun yang ada pada durinya. Ekstraksi racun dari duri P. volitans dilakukan secara mekanik menggunakan sonikasi dan sentrifugasi kemudian isolasi protein dilakukan dengan menggunakan garam. Aktivitas koagulan dari ekstrak crude venom dan isolat protein racun lionfish dilakukan dengan menghitung prothrombin time dan activated partial thromboplastin time-nya yang menghasilkan bahwa crude venom dan isolat protein dari lionfish dapat mempercepat pembekuan darah prokoagulan masing-masing hingga 8,5 detik dan 6 detik. Identifikasi protein yang berperan pada aktivitas tersebut dimulai dengan pemisahan protein menggunakan SDS-PAGE, dimana diperoleh rentang berat molekul protein yang terkandung dalam crude venom dan isolat proteinnya masing- masing ialah 35,8 sampai 210 kD dan 6 sampai 210 kD. Kemudian analisis dengan menggunakan perangkat LC-MS/MS dilakukan. Analisis LC-MS/MS menunjukkan bahwa isolat protein dari racun lionfish mengandung senyawa Nomega-Nitro-L-arginine methyl ester L-NAME yang diketahui memiliki efek prokoagulan. Dari serangkaian pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa racun P volitans memiliki aktivitas prokoagulan dan salah satu senyawa yang bertanggung jawab atas hal tersebut ialah L-NAME.
ABSTRACT
Pterois volitans, or commonly referred to as lionfish, are fish species originating from Indo Pacific waters but are becoming invasive in other regions such as the Caribbean and Atlantis. Various efforts to reduce the number of lionfish has now been done and one of them is by exploiting the existing poison on the spine. The venom extraction of P. volitans spines is done mechanically using sonication and centrifugation and then protein isolation is carried out using salt. Coagulant activity from extract crude venom and lionfish venom protein isolate was done by counting PT prothrombin time and aPTT activated partial thromboplastin time which resulted that the crude venom and protein isolate of lionfish venom can accelerate blood clot procoagulant respectively up to 8.5 seconds and 6 seconds. Identification of proteins that play a role in the activity begins with the separation of proteins using SDS PAGE, which obtained the weight range of protein molecules stacked in the crude venom and protein isolate are 35.8 to 210 kD and 6 to 210 kD, respectively. Then the analysis using LC MS MS device is done. The LC MS MS analysis showed that the protein isolate of lionfish venom contains Nomega Nitro L arginine methyl ester L NAME compounds known to have procoagulant effects. From a series of tests mentioned, it can be concluded that P volitans venom have procoagulant activity and one of the compounds responsible for it is L NAME.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Nur Annisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola atau yang kini biasa disebut dengan environmental, social, and governance ESG terhadap risiko perusahaan di Asia Tenggara. Kinerja ESG diukur menggunakan indikator ESG Score, ESG Controversy Score, dan Combined Score yang dibuat oleh Thomson Reuters. Indikator risiko yang digunakan adalah risiko total, risiko sistematis, dan risiko nonsistematis perusahaan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 145 perusahaan di negara-negara ASEAN-5: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura untuk periode 2011-2017. Setelah mengontrol perbedaan karakteristik penegakan hukum di setiap negara beserta variabel kontrol lainnya, ditemukan bahwa kinerja ESG perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko total dan risiko nonsistematis, sementara tidak ditemukan pengaruh terhadap risiko nonsistematis. Selain itu juga tidak ditemukan pengaruh ESG Controversy Score yang merupakan proksi keterlibatan perusahaan dalam isu-isu ESG kontroversial terhadap risiko perusahaan. Secara keseluruhan, temuan penelitian ini mendukung hipotesa penelitian yang juga sudah dibuktikan di beberapa penelitian sebelumnya pada region yang lain bahwa peningkatan kinerja ESG dapat menurunkan risiko perusahaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti empiris bahwa di region Asia Tenggara, peningkatan ESG perusahaan juga dapat menurunkan risiko perusahaan. Diharapkan dengan adanya bukti ini, perusahaan dapat lebih terdorong untuk meningkatkan kinerja ESG perusahaannya. ......This study aims to examine the effect of environmental, social, and governance ESG performance on firm risk in South East Asia. ESG performance is measured using Thomson Reuter rsquo s ESG Score, which is further classified into ESG Score, ESG Controversy Score, and ESG Combined Score. The risk is measured using total risk, systematic risk, and idiosyncratic risk. Employing 145 firms in ASEAN 5 countries Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore as samples for the period 2011 2017, it is found that ESG performance inversely affects firm risk significantly after controlling for the law enforcement difference in each country and also other controlling variables. ESG performance significantly affects total risk and idiosyncratic risk, but no effect was found for the systematic risk. There is also no effect found for ESG Controversy Score ndash which acts as the proxy for a firm rsquo s involvement in controversial events related to ESG ndash to any proxy of risk. Overall, these findings support the hypothesis that previously had also been proved by previous studies in other regions an increase in firm rsquo s ESG performance could lower firm risk. These findings can be an empirical evidence that in Southeast Asia, the increase in ESG performance could lower firm risk. From this evidence, hopefully this could motivate firms in Southeast Asia to further increasing their ESG performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marchia Nur Annisa
Abstrak :
Pariwisata merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi pemasukan negara. Sejalan dengan hal tersebut, loyalitas wisatawan dalam kaitannya dengan mengunjungi kembali suatu destinasi wisata menjadi salah satu hal yang penting. Hal tersebut selanjutnya juga dipengaruhi oleh rasa cinta, hormat, dan puas akan pengalaman yang dimiliki. Demikian pula dengan destinasi wisata sejarah dan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tourism experience, lovemarks, dan brand satisfaction terhadap brand loyalty wisatawan DKI Jakarta yang pernah mengunjungi destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini berjenis eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 120 orang yang diperoleh melalui kuesioner online dengan metode non probabilita. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara tourism experience dan lovemarks, lovemarks dan brand satisfaction, lovemarks dan brand loyalty, serta brand satisfaction dan brand loyalty. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tourism experience, lovemarks, dan brand satisfaction dapat mempengaruhi brand loyalty. ......Tourism is one of the most important things for state income. In line with this, tourist loyalty in relation to revisiting a tourist destination is one of the important things. This is then also influenced by a sense of love, respect, and satisfaction with the experience they have. Likewise with historical and cultural tourist destinations in the Special Region of Yogyakarta. Therefore, this research aims to analyze the effect of tourism experience, lovemarks, and brand satisfaction on brand loyalty for DKI Jakarta tourists who visit historical and cultural-based tourist destination in Special Region of Yogyakarta. This research is an explanatory type with a quantitative approach. A total of 120 samples were obtained by using an online questionnaire which was taken using a nonprobability method. The results showed that tourism experience had a direct effect on lovemarks; lovemarks has direct effect on brand satisfaction; lovemarks has direct effect on brand loyalty; and brand satisfaction has effect on brand loyalty. Based on the results of this study, it can be concluded tourism experience, lovemarks, and brand satisfaction on brand loyalty for DKI Jakarta tourists who visit historical and cultural-based tourist destination in Special Region of Yogyakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyanti Nur Annisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat peran efikasi diri dalam memengaruhi kemunculan ide bunuh diri pada mahasiswa. Berdasarkan hasil survei, dikatakan bahwa kelompok usia mahasiswa merupakan kelompok yang rentan mengalami ide bunuh diri, sehingga diperlukan upaya yang dapat mencegah kemunculan ide bunuh diri. Salah satu upaya tersebut yaitu meningkatkan efikasi diri. Partisipan pada penelitian ini merupakan 694 mahasiswa aktif perguruan tinggi. Data diolah dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk melihat seberapa besar peran efikasi diri terhadap ide bunuh diri dan independent sample t-test untuk melihat apakah ada perbedaan skor ide bunuh diri pada jenis kelamin, sumber dukungan sosial, dan riwayat diagnosis gangguan kesehatan mental. Partisipan diukur dengan menggunakan alat ukur General Self-Efficacy Scale (GSES) dan Depressive Symptom Index - Suicidality Subscale (DSI-SS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peran efikasi diri terhadap ide bunuh diri, sehingga dapat dikatakan bahwa efikasi diri dapat memprediksikan kemunculan ide bunuh diri. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat ide bunuh diri pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Mahasiswa yang tidak memiliki sumber dukungan sosial dan memiliki diagnosis gangguan kesehatan mental ditemukan memiliki tingkat ide bunuh diri yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa efikasi diri dapat menjadi faktor protektif ide bunuh diri, sehingga mahasiswa disarankan agar meningkatkan efikasi diri supaya dapat mengurangi kemunculan ide bunuh diri. ...... This study was conducted to see whether there is a role for self-efficacy in the emergence of suicidal ideation in college students. Based on the survey, it was said that the student age group is a group that is prone to experiencing suicidal ideation, so efforts are needed to prevent the emergence of suicidal ideation. One of the effort is to increase self-efficacy. Participants in this study were 694 active college students. The data were processed and analyzed using simple linear regression analysis to see how big the role of self-efficacy on suicidal ideation and independent sample t-test to see differences in suicide ideation scores on gender, sources of social support, and history of mental health disorder diagnosis. Participants were measured using the General Self-Efficacy Scale (GSES) and Depressive Symptom Index - Suicidality Subscale (DSI-SS). The results show that there is a role of self-efficacy in suicidal ideation, so it can be said that self-efficacy can predict the emergence of suicidal ideation. In this study, there was no difference between male and female suicidal ideation. Students who did not have a source of social support and had a diagnosis of a mental health disorder had higher rates of suicidal ideation. Based on this study, it was found that self-efficacy is a protective factor for suicidal ideation, so students are advised to increase self-efficacy so to reduce the emergence of suicidal ideation.
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>