Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Afifah
"Hipertensi merupakan faktor risiko terhadap kerusakan organ penting seperti otak, jantung, ginjal, retina, pembuluh darah besar (aorta) dan pembuluh darah perifer (konsensus hipertensi). Oleh sebab itu seringkali pasien hipertensi menerima dua atau lebih obat (polifarmasi) sehingga terdapat kemungkinan resiko interaksi antar obat yang dapat mempengaruhi hasil terapi. Pemantauan interaksi obat perlu dilakukan pada resep pasien yang menerima terapi polifarmasi. Terapi antihipertensi dilakukan dalam jangka panjang sehingga perlu dilakukan pemantauan agar diperoleh target terapi dan mencegah terjadinya reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD). Apotek merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kefarmasian salah satunya adalah pengkajian dan pelayanan resep. Analisa interaksi obat pada resep hipertensi di Apotek Roxy Pondok Labu dilakukan berdasarkan informasi yang terdapat pada leaflet obat serta pengecekan interaksi pada beberapa situs drug interaction checker. Dari tiga resep yang dipilih merupakan resep yang ditebus pada bulan Maret-April 2023 ditemukan total 9 interaksi obat berdasarkan signifikansi dan 9 interaksi obat berdasarkan mekanisme kerja obat. Berdasarkan tingkat signifikansi interaksi obat yang ditemukan sebanyak 9 interaksi dimana interaksi moderate sebagai interaksi yang paling banyak muncul dengan persentase 66,67 % atau 6 dari total 9 interaksi. Berdasarkan mekanismenya, interaksi obat yang ditemukan sebanyak 9 interaksi dimana interaksi farmakodinamik yang paling banyak muncul dengan persentase 55,56 % atau 5 dari total 9 interaksi.

Hypertension is a risk factor for damage to important organs such as the brain, heart, kidneys, retina, large blood vessels (aorta) and peripheral blood vessels (hypertension consensus). Therefore, hypertension patients often receive two or more drugs (polypharmacy) so that there is a possible risk of interactions between drugs that can affect the results of therapy. Monitoring of drug interactions needs to be done on the prescriptions of patients receiving polypharmacy therapy. Antihypertensive therapy is carried out in the long term so that monitoring is necessary to obtain therapeutic targets and prevent unwanted Adverse Drug Reaction (ADR). Pharmacy is one of the health care facilities that provides pharmaceutical services, one of which is prescription assessment and service. Analysis of drug interactions in hypertension prescriptions at Roxy Pondok Labu Pharmacy was carried out based on information contained in the drug leaflet and checking interactions on several drug interaction checker sites. Of the three prescriptions selected, which were prescriptions filled in March-April 2023, a total of 9 drug interactions based on significance and 9 drug interactions based on drug mechanism of action were found. Based on the level of significance of drug interactions found as many as 9 interactions where moderate interactions as the most common interaction with a percentage of 66.67% or 6 out of a total of 9 interactions. Based on the mechanism, 9 drug interactions were found where pharmacodynamic interactions were the most common with a percentage of 55.56% or 5 out of a total of 9 interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
"Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Salah satu pelayanan kefarmasian klinik yang dilakukan di Puskesmas adalah rekonsiliasi obat. Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Pasien Penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, hipertensi, penyakit paru obstruktif serta tumor payudara menjadi penyebab utama kematian pada segala umur di Indonesia. Rekonsiliasi obat dilakukan kepada pasien di Layanan PTM Puskesmas dilakukan karena beberapa alasan seperti perubahan terapi yang sering diterima oleh pasien serta mencegah terjadinya kesalahan pelayanan obat (medication error), seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis, atau interaksi obat. Proses rekonsiliasi obat pada pasien di Layanan PTM Puskesmas Kecamatan Ciracas dilakukan dengan melakukan pendataan pada setiap pasien yang menerima perubahan terapi. Data pasien kemudian dianalisis untuk melihat jumlah pasien Layanan PTM yang menerima rekonsiliasi obat serta kategori rekonsiliasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil analis data pasien Layanan PTM (Penyakit Tidak Menular) di Puskesmas Kecamatan Ciracas periode November 2022 โ€“ Mei 2023 diketahui sebanyak 87 orang dari total 267 pasien (32,58 %) menerima perubahan terapi yang diketahui setelah dilakukannya rekonsiliasi obat. Alasan perubahan terapi tersebut dikategorikan karena adanya perubahan pada cara penggunaan obat (1,1 %), kenaikkan (48,9 %) atau penurunan dosis (3,3 %), penggantian obat baru (36,7 %), atau penghentian penggunaan obat (9,9 %) berdasarkan hasil keputusan Dokter.

Puskesmas is a health service facility that organizes public health efforts and first-level individual health efforts. One of the clinical pharmaceutical services performed at the Puskesmas is drug reconciliation. Drug reconciliation is the process of comparing treatment instructions with the drugs that patients have received. Patients with non-communicable diseases (NCDs) such as stroke, coronary heart disease, diabetes, hypertension, obstructive pulmonary disease and breast tumors are the leading causes of death at all ages in Indonesia. Drug reconciliation is carried out to patients in the Puskesmas NCD Service for several reasons such as frequent changes in therapy received by patients and preventing the occurrence of medication errors, such as drugs not given, duplication, dosage errors, or drug interactions. The drug reconciliation process for patients in the PTM Service of the Puskesmas of Ciracas District is carried out by collecting data on each patient who receives a change in therapy. Patient data was then analyzed to see the number of NCD Service patients who received medication reconciliation and the category of reconciliation performed. Based on the results of data analysis of NCD (Non-Communicable Disease) Service patients at the Ciracas District Health Center for the period November 2022 - May 2023, it is known that 87 people out of a total of 267 patients (32.58%) received changes in therapy known after drug reconciliation. The reason for the change in therapy was categorized as a change in the way the drug was used (1.1%), an increase (48.9%) or decrease in dose (3.3%), replacement of new drugs (36.7%), or discontinuation of drug use (9.9%) based on the doctor's decision.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur `Afifah
"Kenakalan remaja yang marak terjadi, memerlukan penanganan dari pihak keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Sekolah sebagai instansi resmi memiliki peran yang siginifikan dalam menangani kenakalan remaja. Salah satu cara yang sekolah dapat lakukan untuk menangani kenakalan remaja adalah melakukan pendidikan karakter, dimana hal ini dapat menjadi salah satu cara agar para remaja dapat mengurangi kegiatan yang bersifat negatif dan lebih diarahkan pada kegiatan yang bersifat positif. Sistem ketarunaan yang diterapkan di SMKN 61 Jakarta menjadi keunikan dari SMKN 61 Jakarta sendiri dalam melaksanakan pendidikan karakter. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran dari ketarunaan SMKN 61 Jakarta dalam mengatasi kenakalan remaja dan faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan pendidikan ketarunaan di SMKN 61 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan wawancara, observasi, dan studi literatur. Adapun peran ketarunaan dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan memperkecil kesempatan mereka untuk melakukan kenakalan remaja dengan memperpadat waktu mereka dengan kegiatan positif, menginternalisasi mereka dengan karakter yang harus dimiliki seorang taruna, dan membiasakan mereka melakukan kebiasaan positif. Hal tersebut akhirnya berdampak pada perubahan taruna dan taruni yaitu kenakalan yang mereka lakukan menjadi berkurang dan terdapat perubahan positif lainnya yaitu perubahan sikap, fisik, dan performa akademis.

Juvenile delinquency is rife, requiring treatment from the family, school, and community. Schools as official institutions have a significant role in dealing with juvenile delinquency. One of method that schools can do to deal with juvenile delinquency is character education, it can reduce activities of adolescents that are negative and more directed at positive activities. Ketarunaan system that implemented at SMKN 61 Jakarta is unique from SMKN 61 Jakarta itself in carrying out character education. This research aim the role of the ketarunaan SMKN 61 Jakarta to resolve juvenile delinquency. This research uses a qualitative approach with descriptive research design. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and literature studies. The results of this research role of ketarunaan to resolve juvenile delinquency is to reduce their chances of juvenile delinquency by tightening their time with positive activities, internalizing them with the character that must be possessed by taruna, and getting them into positive habits. This is make impact on the change in taruna dan taruni, delinquency they do becomes reduced and there are other positive changes that is change of attitude, physical, and academic performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Varla Nur Afifah
"Skripsi ini membahas mengenai manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan pada divisi dekorasi yang terdapat di PT. Lucky Indah Keramik, Cimanggis diawali dengan mengidentifikasi hazard dan risiko yang ada ditempat kerja dilanjutkan dengan menilai basic risk, existing risk, dan predictive risk. Penelitian ini adalah penelitian semi kualitatif dengan menggunakan metode matematika Fine yang disesuaikan dengan lingkungan kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa 36 jenis risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang berhasil diturunkan nilai risiko hingga mencapai nilai risiko yang dapat diterima melalui rekomendasi pengendalian yang diberikan.

This thesis discusses the management of occupational safety and health risks carried out in the decoration division at PT. Lucky Indah Keramik, Cimanggis begins by identifying hazards and risks in the workplace followed by assessing basic risk, existing risk, and predictive risk. This research is a semi-qualitative study using Fine mathematical methods that are adapted to the work environment. Based on the results of research that has been conducted, it was found that 36 types of occupational safety and health risks that were successfully reduced by the risk value until it reached an acceptable risk value through the control recommendations given."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atfiana Nur Afifah
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan berhasil dan pengembangan model pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif bagi pra lansia di Indonesia. Penelitian ini mempunyai manfaat untuk mendukung penuaan yang berhasil dan mempromosikan perlunya kesehatan reproduksi yang komprehensif untuk pra lansia. Penuaan berhasil diukur dengan tiga kriteria yaitu fungsi fisik, kapasitas kognitif, dan kesehatan mental. Pra lansia dikategorikan sebagai penuaan berhasil jika memenuhi tiga kriteria tersebut. Studi Mix-Method dengan pendekatan explanatory sequential. Data kuantitatif menggunakan cross sectional yang bersumber dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) ke-4 pada tahun 2007 dan IFLS ke-5 tahun 2014 untuk melihat perubahan selama 7 tahun. Sampel yang diambil pada IFLS 4 sebanyak 4011 pra lansia dan IFLS 5 sebanyak 1865 lansia. Sedangkan, data kualitatif berasal dari wawancara mendalam pada dua informan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara fungsi fisik dengan penuaan berhasil nilai p 0,046 dan OR 0,116 (CI95%0,0014-0,967), kapasitas kognitif berpengaruh terhadap penuaan berhasil dengan nilai p 0,0005 dan nilai OR 1,540 (CI 95%1,351-1,756), dan kesehatan mental juga berpengaruh pada penuaan berhasil dengan nilai p 0,015 serta OR 0,070 (CI95%0,004-1,125). Proporsi penuaan berhasil pada IFLS 5 tahun 2014 yaitu 95,1% lebih besar dibanding IFLS 4 tahun 2007 yaitu 85,8%. Sehingga, penuaan yang berhasil paling banyak ditemukan pada lansia. Data kualitatif merekomendasikan dalam pengembangan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif bagi pra lansia diperlukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh karena itu penting bagi pra lansia untuk difasilitasi akses ke pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif dengan memaksimalkan pelayanan home care, pemanfaatan posyandu lansia, dan mempersiapkan pra lansia secara holistik.

The aim of this research is to study the factors that influence aging successfully and develop a model of supported health care for pre-elderly in Indonesia. This research has the benefit of supporting successful aging and supporting the need for well-supported health for pre-elderly. Aging is successfully measured by three criteria, namely physical function, cognitive capacity and mental health. Pre-elderly is categorized as successful aging if it meets these three criteria. Mixed Method Study by asking for sequential explanations. Data using cross sectional, sourced from the 4th Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2007 and the 5th IFLS in 2014 to see changes over the past 7 years. Samples taken in IFLS 4 were 4011 pre-elderly and IFLS 5 were 1865 elderly. Meanwhile, qualitative data from in-depth interviews with two informants. The results showed the relationship between physical function and aging was successful with a p value of 0.046 and OR 0.116 (CI95% 0.0014-0.967), cognitive capacity increased to success with a p value of 0.0005, OR value of 1.540 (95% CI 1.351-1.756) , and mental health also has an effect on successful aging with p values โ€‹โ€‹of 0.015, OR 0.070 (CI95% 0.004-1.125). The proportion of successful aging in IFLS 5 in 2014 was 95.1% greater than IFLS 4 in 2007 which was 85.8%. Evidently, successful aging is mostly found in the elderly. Qualitative data is needed in the development of health services aimed at pre-elderly people, promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts are needed. Therefore it is important for elderly to be facilitated access to health services that are supported by maximizing services in nursing homes, the use of elderly posyandu, and holistic pre-elderly preparation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashma Nur Afifah
"Penggunaan peralatan komunikasi elektronik seperti telepon seluler dan internet cenderung membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah membantu remaja dalam berhubungan dengan teman, dan salah satu dampak negatif adalah cyberbullying. Salah satu penyebab terjadinya cyberbullying adalah empati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan empati dan komponen di dalamnya yaitu empati afektif dan empati kognitif dengan perilaku cyberbullying yang dilakukan oleh remaja yang menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas. Partisipan penelitian ini terdiri dari 169 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang terlibat dalam perilaku cyberbullying.
Empati diukur dengan menggunakan Basic Empathy Scale dari Joliffe dan Farrington (2006) dan perilaku cyberbullying diukur dengan Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) dari Topcu dan Erdur-Baker (2010) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara empati dengan perilaku cyberbullying yang diterima maupun dilakukan tidak signifikan. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh dan perlu diteliti lebih lanjut.

The increasing use of electronic gadgets such as handphone or internet has positive and negative effect. On the positive side it does help adolescence to communicate with their friends but one of negative effect is cyberbullying. One factor that correlates to cyberbullying behavior is empathy. The purpose of this study is to identify the correlation between empathy and its component, the affective empathy and cognitive empathy and cyberbullying behavior among adolescence in senior high school. The participants are 169 students in senior high school in Jakarta who do cyberbullying behavior.
Empathy is measured with Basic Empathy Scale by Joliffe and Farrington (2006) and cyberbullying behavior is measured with Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) by Topcu and Erdur-Baker (2010) which has been adapted and modified in this study. The result indicates that the correlation is not significant because there are other factors that more contributes to cyberbullying behavior than empathy that need to be studied further.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
"Nanopartikel Fe- doped ZnO/Montmorillonite dengan empat variasi konsentrasi dopant disintesis menggunakan metode kopresipitasi. Seluruh sampel menunjukkan fase tunggal dari struktur hexagonal wurzite ZnO pada spektrum X-ray Diffraction (XRD), namun fase sekunder dari ZnFe2O4 ditemukan pada sampel dengan konsentrasi dopant 12 at.%. Keberadaan dopant Fe dan montmorillonite dikonfirmasi menggunakan spektroskopi Energy Dispersive X-ray (EDX), Fourier Transform Infrared (FTIR), dan Electron Spin Resonace (ESR). Hasil spektroskopi UV-Vis Diffuse Reflectance (UV-Vis DRS) menunjukkan nilai celah energi yang diperoleh menurun seiring meningkatnya konsentrasi dopant. Uji aktivitas fotokatalitiik dipelajari dengan menggunakan Congo Red (CR) sebagai model polutan organik di bawah paparan sinar Ultra Violet (UV). Degradasi CR yang diamati meningkat seiring meningkatnya konsentrasi dopant. Studi efek dosis katalis dan konsentrasi awal CR menunjukkan hasil optimum dapat tercapai saat menggunakan 0.7g/L Fe-doped ZnO/Montmorillonite 12 at.% untuk mendegradasi 20 mg/L CR pada pH netral. Jenis Reactive Oxygen Species (ROS) yang paling berperan pada aktivitas fotokatalitik ialah elektron (e-)> hole (h+)> OH.

Four variations in dopant concentration of Fe-doped ZnO/Montmorillonite nanoparticles were synthesized using co-precipitation method. X-Ray Diffraction spectrum are shown hexagonal wurzite structure for all samples, while at 12 at.% doping concentration the secondary fase of ZnFe2O4 is detected. The existence of Fe dopant and montmorillonite are confirmed by Energy Dispersive X-Ray, Fourier Transform Infrared, and Electron Spin Resonance Spectroscopies. Results of UV-Vis Diffuse Reflectance Spectroscopy shows tendency of energy gap decreases with increasing dopant concentration. Photocatalytic activities were evaluated by using Congo Red (CR) as a model of organic pollutants under UV light irradiation. The optimum condition to degrade 20 mg/L CR obtains for 0.7 g/L of 12 at.% Fe-doped ZnO/Montmorillonite in neutral condition. The type of Reactive Oxygen Species (ROS) that most contribute on photocatalytic activity is as followed electron (e-)> hole (h+)> OH."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nur Afifah
"Skripsi ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif dan memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi penerapan keselamatan kebakaran gedung menggunakan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) di Rumah Sakit X Kota Depok. Evaluasi dalam penelitian ini menggunakan 12 safety parameter dan persyaratan tambahan yang terdapat pada NFPA 101A: Guide on Alternative Approach to Life Safety disesuaikan dengan pedoman dari NFPA 101: Life Safety Code. Penelitian dilakukan pada Gedung Utara, Gedung Selatan, dan Ruang Operasi RS X Kotaa Depok. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa Gedung Rumah Sakit X Kota Depok belum memenuhi nilai persyaratan keselamatan minimum pada NFPA 101: Life Safety Code.

This thesis uses descriptive study design with semi-quantitative approach and has purpose to evaluate the implementation of fire safety of buildings by using Computerized The Safety Evaluation System (CFSES) software at Hospital X Depok. The evaluation is based on 12 safety parameters and additional requirements in NFPA 101: Life Safety Code. The assessment of this study North Building, South Building and Operating Room Hospital X Depok. Based on the result of the study, the conclusion is that building in Hospital X Depok has not qualified yet with the minimum safety requirements in NFPA 101: Life Safety Code."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
"ABSTRAK
Aktivitas katalitik perovskite LaFeO3 diuji dengan menggunakan zat pewarna methylene blue sebagai model polutan organik. Material karbon dan oksida besi TiO2 ditambahkan untuk meningkatkan aktivitas katalitik perovskite tersebut. Katalis yang akan digunakan disintesis dengan menggunakan metode ko-presipitasi dan sol-gel. Sampel yang telah disintesis kemudian di karakterisasi dengan menggunakan spektroskopi X-ray diffraction XRD, Thermogravimetric Analysis TGA, Energy Dispersive X-Ray EDX, UV-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy UV-Vis DRS, Vibrating Sample Magnetometer VSM, and Brunauer-Emmett-Teller BET. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan material karbon dan TiO2 dapat meningkatkan aktivitas katalitik perovskite LaFeO3. Tergabungnya material karbon dan TiO2 dapat meghambat laju rekombinasi elektron dan hole dengan tersedianya electron transport layers dan junction level pada masing-masing sampel sehingga aktivitas katalitik yang diperoleh juga semakin meningkat.

ABSTRACT
The catalytic performance of perovskite LaFeO3 was tested using methylene blue as a model of organic pollutant. Carbon materials and titanium dioxide were added to improve its catalytic performance. The prepared catalyst was synthesized using co precipitation and sol gel method. The samples were characterized using X ray diffraction XRD, Thermogravimetric Analysis TGA, Energy Dispersive X Ray EDX, UV Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy UV Vis DRS, Vibrating Sample Magnetometer VSM, and Brunauer Emmett Teller BET surface area analysis. The results showed that the catalytic performance increased with the incorporation of carbon materials and TiO2 on the samples. The role of carbon materials and TiO2 incorporation could provide the junction level and electron transport layers, respectively, thus could inhibit the recombination of electron and hole rate and improve the catalytic performance.
"
2017
T48186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
"Literasi gizi merupakan suatu kapasitas individu dalam memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi dan pelayanan gizi. Literasi gizi yang rendah dapat menghambat seseorang dalam membuat keputusan terkait gizi. Literasi gizi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat literasi gizi dan perbedaan proporsi tingkat literasi gizi berdasarkan tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, usia, dan paritas pada ibu hamil di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner mandiri pada 92 ibu hamil yang sehat dan bisa membaca serta menulis di Puskesmas Kecamatan Cakung, Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Puskesmas Kelurahan Batu Ampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, maupun kritikal pada responden secara umum tergolong masih kurang dan terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pendidikan berdasarkan tingkat literasi gizi interaktif p=0,003; OR=9,412 dan kritikal p=0,039; OR=3,900.

Nutrition literacy is an individual capacity to acquire, process, and understand basic information and nutrition services. Low nutritional literacy can prevent a person from making nutritional decisions. Nutritional literacy is divided into three groups functional, interactive, and critical nutrition. This study aims to see the description of nutritional literacy rate and the difference of nutritional literacy rate based on family income level, education level, age, and parity of pregnant mother in East Jakarta. This research uses quantitative approach with cross sectional study design type. Data were collected using self administered questionnaires in 92 healthy pregnant women who could read and write at Cakung District Health Community Center, Kramat Jati District Health Community Center and Batu Ampar Sub district Health Community Center. The results showed that the level of functional, interactive, and critical nutritional literacy among respondents was generally still low and there was a significant difference between education level based on level of interactive nutrition literacy p 0,003 OR 9,412 and critical p 0,039 OR 3,900. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>