Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atfiana Nur Afifah
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan berhasil dan pengembangan model pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif bagi pra lansia di Indonesia. Penelitian ini mempunyai manfaat untuk mendukung penuaan yang berhasil dan mempromosikan perlunya kesehatan reproduksi yang komprehensif untuk pra lansia. Penuaan berhasil diukur dengan tiga kriteria yaitu fungsi fisik, kapasitas kognitif, dan kesehatan mental. Pra lansia dikategorikan sebagai penuaan berhasil jika memenuhi tiga kriteria tersebut. Studi Mix-Method dengan pendekatan explanatory sequential. Data kuantitatif menggunakan cross sectional yang bersumber dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) ke-4 pada tahun 2007 dan IFLS ke-5 tahun 2014 untuk melihat perubahan selama 7 tahun. Sampel yang diambil pada IFLS 4 sebanyak 4011 pra lansia dan IFLS 5 sebanyak 1865 lansia. Sedangkan, data kualitatif berasal dari wawancara mendalam pada dua informan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara fungsi fisik dengan penuaan berhasil nilai p 0,046 dan OR 0,116 (CI95%0,0014-0,967), kapasitas kognitif berpengaruh terhadap penuaan berhasil dengan nilai p 0,0005 dan nilai OR 1,540 (CI 95%1,351-1,756), dan kesehatan mental juga berpengaruh pada penuaan berhasil dengan nilai p 0,015 serta OR 0,070 (CI95%0,004-1,125). Proporsi penuaan berhasil pada IFLS 5 tahun 2014 yaitu 95,1% lebih besar dibanding IFLS 4 tahun 2007 yaitu 85,8%. Sehingga, penuaan yang berhasil paling banyak ditemukan pada lansia. Data kualitatif merekomendasikan dalam pengembangan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif bagi pra lansia diperlukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh karena itu penting bagi pra lansia untuk difasilitasi akses ke pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif dengan memaksimalkan pelayanan home care, pemanfaatan posyandu lansia, dan mempersiapkan pra lansia secara holistik. ......The aim of this research is to study the factors that influence aging successfully and develop a model of supported health care for pre-elderly in Indonesia. This research has the benefit of supporting successful aging and supporting the need for well-supported health for pre-elderly. Aging is successfully measured by three criteria, namely physical function, cognitive capacity and mental health. Pre-elderly is categorized as successful aging if it meets these three criteria. Mixed Method Study by asking for sequential explanations. Data using cross sectional, sourced from the 4th Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2007 and the 5th IFLS in 2014 to see changes over the past 7 years. Samples taken in IFLS 4 were 4011 pre-elderly and IFLS 5 were 1865 elderly. Meanwhile, qualitative data from in-depth interviews with two informants. The results showed the relationship between physical function and aging was successful with a p value of 0.046 and OR 0.116 (CI95% 0.0014-0.967), cognitive capacity increased to success with a p value of 0.0005, OR value of 1.540 (95% CI 1.351-1.756) , and mental health also has an effect on successful aging with p values ​​of 0.015, OR 0.070 (CI95% 0.004-1.125). The proportion of successful aging in IFLS 5 in 2014 was 95.1% greater than IFLS 4 in 2007 which was 85.8%. Evidently, successful aging is mostly found in the elderly. Qualitative data is needed in the development of health services aimed at pre-elderly people, promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts are needed. Therefore it is important for elderly to be facilitated access to health services that are supported by maximizing services in nursing homes, the use of elderly posyandu, and holistic pre-elderly preparation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
Abstrak :
ABSTRAK
Aktivitas katalitik perovskite LaFeO3 diuji dengan menggunakan zat pewarna methylene blue sebagai model polutan organik. Material karbon dan oksida besi TiO2 ditambahkan untuk meningkatkan aktivitas katalitik perovskite tersebut. Katalis yang akan digunakan disintesis dengan menggunakan metode ko-presipitasi dan sol-gel. Sampel yang telah disintesis kemudian di karakterisasi dengan menggunakan spektroskopi X-ray diffraction XRD, Thermogravimetric Analysis TGA, Energy Dispersive X-Ray EDX, UV-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy UV-Vis DRS, Vibrating Sample Magnetometer VSM, and Brunauer-Emmett-Teller BET. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan material karbon dan TiO2 dapat meningkatkan aktivitas katalitik perovskite LaFeO3. Tergabungnya material karbon dan TiO2 dapat meghambat laju rekombinasi elektron dan hole dengan tersedianya electron transport layers dan junction level pada masing-masing sampel sehingga aktivitas katalitik yang diperoleh juga semakin meningkat.
ABSTRACT
The catalytic performance of perovskite LaFeO3 was tested using methylene blue as a model of organic pollutant. Carbon materials and titanium dioxide were added to improve its catalytic performance. The prepared catalyst was synthesized using co precipitation and sol gel method. The samples were characterized using X ray diffraction XRD, Thermogravimetric Analysis TGA, Energy Dispersive X Ray EDX, UV Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy UV Vis DRS, Vibrating Sample Magnetometer VSM, and Brunauer Emmett Teller BET surface area analysis. The results showed that the catalytic performance increased with the incorporation of carbon materials and TiO2 on the samples. The role of carbon materials and TiO2 incorporation could provide the junction level and electron transport layers, respectively, thus could inhibit the recombination of electron and hole rate and improve the catalytic performance.
2017
T48186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashma Nur Afifah
Abstrak :

Pemilahan sampah masih menjadi masalah yang terjadi di kantin Asrama UI dan diperlukan intervensi kepada penjual maupun pengunjung untuk mengatasi hal ini. Dalam studi baseline, yang menggunakan kerangka theory of planned behavior ditemukan bahwa faktor yang memengaruhi intensi memilah adalah norma subjektif. Intensi dan Perceived Behavioral Controlsecara signifikan berkontribusi terhadap perilaku pemilahan sampah dan kedua variabel ini berkontribusi sebanyak 47% terhadap perilaku memilah sampah di asrama. Berdasarkan hasil baseline, penulis mengembangkan desain intervensi berbentuk kuasi eksperimen within subject design, dengan pemberian dua treatment. Pemberian treatmentpertama adalah meningkatkan PBC melalui penyuluhan, pemberian signage pada tempat sampah dan juga peletakkan prompt informasi program memilah di kantin. Intervensi kedua adalah bertujuan meningkatkan norma subjektif, yang dilakukan dengan pemberian surat dan prompt berisifeedback normatif. Dari hasil analisis ditemukan bahwa hanya treatmentpertama yang secara signifikan meningkatkan perilaku pemilahan sampah organik pada penjual kantin dan sampah anorganik dari pada pengunjung kantin. Tidak ada perbedaan perilaku memilah sampah pada partisipan ketika diberikan feedback normatif. Dapat disimpulkan bahwa pemberian informasi mengenai cara memilah sampah dan keberadaan program pemilahan dapat dipertimbangkan sebagai cara meningkatkan perilaku memilah sampah di sebuah universitas.


Waste segregationis aproblem that occuredin the canteen of UI`s dormitory, hence there was a need for intervention which will be addressed to the canteen sellers andthevisitors. Based ona baseline study using the framework of theory of planned behavior, it was found that subjective norm was the only factor that affect intention to sort the waste significantly.It was also found that intention and perceived behavioral control(PBC)significantly contributed to waste segregationbehavior and both of these variables contributed 47% of waste segregationbehavior in the canteen.Based on the baseline study, quasi experimental within subject design was developed for the intervention. Firstly, intervention was carried outto increasethe PBC by providing the information throughtrainingto sort the waste, putting signage onthe waste binand also placing a prompt containing information of thewaste segregation program. Secondly, intervention to increase subjective normswas conductedby giving letters and placing prompt containing normative feedbackof waste segregation behavior. Thestudy found that only the provision of information wassignificantly increasing the segregationbehavior of organic waste from canteen sellersand anorganic waste from canteen visitors. There is no difference in the segregation behavior in participants when they were given normative feedback.Providing information to segregate the waste and the program itself can be considered as way to increase waste segregation behavior.

2019
T53136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur `Afifah
Abstrak :
Kenakalan remaja yang marak terjadi, memerlukan penanganan dari pihak keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Sekolah sebagai instansi resmi memiliki peran yang siginifikan dalam menangani kenakalan remaja. Salah satu cara yang sekolah dapat lakukan untuk menangani kenakalan remaja adalah melakukan pendidikan karakter, dimana hal ini dapat menjadi salah satu cara agar para remaja dapat mengurangi kegiatan yang bersifat negatif dan lebih diarahkan pada kegiatan yang bersifat positif. Sistem ketarunaan yang diterapkan di SMKN 61 Jakarta menjadi keunikan dari SMKN 61 Jakarta sendiri dalam melaksanakan pendidikan karakter. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran dari ketarunaan SMKN 61 Jakarta dalam mengatasi kenakalan remaja dan faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan pendidikan ketarunaan di SMKN 61 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan wawancara, observasi, dan studi literatur. Adapun peran ketarunaan dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan memperkecil kesempatan mereka untuk melakukan kenakalan remaja dengan memperpadat waktu mereka dengan kegiatan positif, menginternalisasi mereka dengan karakter yang harus dimiliki seorang taruna, dan membiasakan mereka melakukan kebiasaan positif. Hal tersebut akhirnya berdampak pada perubahan taruna dan taruni yaitu kenakalan yang mereka lakukan menjadi berkurang dan terdapat perubahan positif lainnya yaitu perubahan sikap, fisik, dan performa akademis. ......Juvenile delinquency is rife, requiring treatment from the family, school, and community. Schools as official institutions have a significant role in dealing with juvenile delinquency. One of method that schools can do to deal with juvenile delinquency is character education, it can reduce activities of adolescents that are negative and more directed at positive activities. Ketarunaan system that implemented at SMKN 61 Jakarta is unique from SMKN 61 Jakarta itself in carrying out character education. This research aim the role of the ketarunaan SMKN 61 Jakarta to resolve juvenile delinquency. This research uses a qualitative approach with descriptive research design. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and literature studies. The results of this research role of ketarunaan to resolve juvenile delinquency is to reduce their chances of juvenile delinquency by tightening their time with positive activities, internalizing them with the character that must be possessed by taruna, and getting them into positive habits. This is make impact on the change in taruna dan taruni, delinquency they do becomes reduced and there are other positive changes that is change of attitude, physical, and academic performance.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Varla Nur Afifah
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan pada divisi dekorasi yang terdapat di PT. Lucky Indah Keramik, Cimanggis diawali dengan mengidentifikasi hazard dan risiko yang ada ditempat kerja dilanjutkan dengan menilai basic risk, existing risk, dan predictive risk. Penelitian ini adalah penelitian semi kualitatif dengan menggunakan metode matematika Fine yang disesuaikan dengan lingkungan kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa 36 jenis risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang berhasil diturunkan nilai risiko hingga mencapai nilai risiko yang dapat diterima melalui rekomendasi pengendalian yang diberikan. ...... This thesis discusses the management of occupational safety and health risks carried out in the decoration division at PT. Lucky Indah Keramik, Cimanggis begins by identifying hazards and risks in the workplace followed by assessing basic risk, existing risk, and predictive risk. This research is a semi-qualitative study using Fine mathematical methods that are adapted to the work environment. Based on the results of research that has been conducted, it was found that 36 types of occupational safety and health risks that were successfully reduced by the risk value until it reached an acceptable risk value through the control recommendations given.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashma Nur Afifah
Abstrak :
Penggunaan peralatan komunikasi elektronik seperti telepon seluler dan internet cenderung membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah membantu remaja dalam berhubungan dengan teman, dan salah satu dampak negatif adalah cyberbullying. Salah satu penyebab terjadinya cyberbullying adalah empati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan empati dan komponen di dalamnya yaitu empati afektif dan empati kognitif dengan perilaku cyberbullying yang dilakukan oleh remaja yang menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas. Partisipan penelitian ini terdiri dari 169 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang terlibat dalam perilaku cyberbullying. Empati diukur dengan menggunakan Basic Empathy Scale dari Joliffe dan Farrington (2006) dan perilaku cyberbullying diukur dengan Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) dari Topcu dan Erdur-Baker (2010) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara empati dengan perilaku cyberbullying yang diterima maupun dilakukan tidak signifikan. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh dan perlu diteliti lebih lanjut. ...... The increasing use of electronic gadgets such as handphone or internet has positive and negative effect. On the positive side it does help adolescence to communicate with their friends but one of negative effect is cyberbullying. One factor that correlates to cyberbullying behavior is empathy. The purpose of this study is to identify the correlation between empathy and its component, the affective empathy and cognitive empathy and cyberbullying behavior among adolescence in senior high school. The participants are 169 students in senior high school in Jakarta who do cyberbullying behavior. Empathy is measured with Basic Empathy Scale by Joliffe and Farrington (2006) and cyberbullying behavior is measured with Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) by Topcu and Erdur-Baker (2010) which has been adapted and modified in this study. The result indicates that the correlation is not significant because there are other factors that more contributes to cyberbullying behavior than empathy that need to be studied further.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
Abstrak :
Nanopartikel Fe- doped ZnO/Montmorillonite dengan empat variasi konsentrasi dopant disintesis menggunakan metode kopresipitasi. Seluruh sampel menunjukkan fase tunggal dari struktur hexagonal wurzite ZnO pada spektrum X-ray Diffraction (XRD), namun fase sekunder dari ZnFe2O4 ditemukan pada sampel dengan konsentrasi dopant 12 at.%. Keberadaan dopant Fe dan montmorillonite dikonfirmasi menggunakan spektroskopi Energy Dispersive X-ray (EDX), Fourier Transform Infrared (FTIR), dan Electron Spin Resonace (ESR). Hasil spektroskopi UV-Vis Diffuse Reflectance (UV-Vis DRS) menunjukkan nilai celah energi yang diperoleh menurun seiring meningkatnya konsentrasi dopant. Uji aktivitas fotokatalitiik dipelajari dengan menggunakan Congo Red (CR) sebagai model polutan organik di bawah paparan sinar Ultra Violet (UV). Degradasi CR yang diamati meningkat seiring meningkatnya konsentrasi dopant. Studi efek dosis katalis dan konsentrasi awal CR menunjukkan hasil optimum dapat tercapai saat menggunakan 0.7g/L Fe-doped ZnO/Montmorillonite 12 at.% untuk mendegradasi 20 mg/L CR pada pH netral. Jenis Reactive Oxygen Species (ROS) yang paling berperan pada aktivitas fotokatalitik ialah elektron (e-)> hole (h+)> OH. ......Four variations in dopant concentration of Fe-doped ZnO/Montmorillonite nanoparticles were synthesized using co-precipitation method. X-Ray Diffraction spectrum are shown hexagonal wurzite structure for all samples, while at 12 at.% doping concentration the secondary fase of ZnFe2O4 is detected. The existence of Fe dopant and montmorillonite are confirmed by Energy Dispersive X-Ray, Fourier Transform Infrared, and Electron Spin Resonance Spectroscopies. Results of UV-Vis Diffuse Reflectance Spectroscopy shows tendency of energy gap decreases with increasing dopant concentration. Photocatalytic activities were evaluated by using Congo Red (CR) as a model of organic pollutants under UV light irradiation. The optimum condition to degrade 20 mg/L CR obtains for 0.7 g/L of 12 at.% Fe-doped ZnO/Montmorillonite in neutral condition. The type of Reactive Oxygen Species (ROS) that most contribute on photocatalytic activity is as followed electron (e-)> hole (h+)> OH.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nur Afifah
Abstrak :
Skripsi ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif dan memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi penerapan keselamatan kebakaran gedung menggunakan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) di Rumah Sakit X Kota Depok. Evaluasi dalam penelitian ini menggunakan 12 safety parameter dan persyaratan tambahan yang terdapat pada NFPA 101A: Guide on Alternative Approach to Life Safety disesuaikan dengan pedoman dari NFPA 101: Life Safety Code. Penelitian dilakukan pada Gedung Utara, Gedung Selatan, dan Ruang Operasi RS X Kotaa Depok. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa Gedung Rumah Sakit X Kota Depok belum memenuhi nilai persyaratan keselamatan minimum pada NFPA 101: Life Safety Code. ......This thesis uses descriptive study design with semi-quantitative approach and has purpose to evaluate the implementation of fire safety of buildings by using Computerized The Safety Evaluation System (CFSES) software at Hospital X Depok. The evaluation is based on 12 safety parameters and additional requirements in NFPA 101: Life Safety Code. The assessment of this study North Building, South Building and Operating Room Hospital X Depok. Based on the result of the study, the conclusion is that building in Hospital X Depok has not qualified yet with the minimum safety requirements in NFPA 101: Life Safety Code.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
Abstrak :
Literasi gizi merupakan suatu kapasitas individu dalam memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi dan pelayanan gizi. Literasi gizi yang rendah dapat menghambat seseorang dalam membuat keputusan terkait gizi. Literasi gizi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat literasi gizi dan perbedaan proporsi tingkat literasi gizi berdasarkan tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, usia, dan paritas pada ibu hamil di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner mandiri pada 92 ibu hamil yang sehat dan bisa membaca serta menulis di Puskesmas Kecamatan Cakung, Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Puskesmas Kelurahan Batu Ampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, maupun kritikal pada responden secara umum tergolong masih kurang dan terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pendidikan berdasarkan tingkat literasi gizi interaktif p=0,003; OR=9,412 dan kritikal p=0,039; OR=3,900. ......Nutrition literacy is an individual capacity to acquire, process, and understand basic information and nutrition services. Low nutritional literacy can prevent a person from making nutritional decisions. Nutritional literacy is divided into three groups functional, interactive, and critical nutrition. This study aims to see the description of nutritional literacy rate and the difference of nutritional literacy rate based on family income level, education level, age, and parity of pregnant mother in East Jakarta. This research uses quantitative approach with cross sectional study design type. Data were collected using self administered questionnaires in 92 healthy pregnant women who could read and write at Cakung District Health Community Center, Kramat Jati District Health Community Center and Batu Ampar Sub district Health Community Center. The results showed that the level of functional, interactive, and critical nutritional literacy among respondents was generally still low and there was a significant difference between education level based on level of interactive nutrition literacy p 0,003 OR 9,412 and critical p 0,039 OR 3,900.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Nur Afifah
Abstrak :
Suatu graf G terdiri dari himpunan simpul V(G) dan himpunan busur E(G). Pemberian warna pada busur suatu graf G disebut pewarnaan busur. Lintasan pelangi adalah lintasan di mana semua busur pada lintasan tidak memiliki pengulangan warna. Geodesik pelangi merupakan lintasan pelangi terpendek antara dua simpul di G. Pewarnaan pelangi kuat lokal-d, di mana d merupakan jarak antara dua simpul dan berupa bilangan bulat positif, merupakan pewarnaan di mana setiap pasangan simpul di G, dengan jarak maksimal d, terhubung oleh geodesik pelangi. Bilangan terkecil yang digunakan dalam pewarnaan tersebut disebut bilangan keterhubungan pelangi kuat lokal-d, dinotasikan dengan lsrc_d(G). Graf hasil operasi korona antara graf G dan graf H, dinotasikan dengan G\odot H, merupakan graf yang dihasilkan dengan mengambil satu salinan graf G dan m salinan graf H, di mana m adalah orde dari G, kemudian setiap simpul ke-i di G dihubungkan ke setiap simpul pada salinan ke-i dari H. Pada skripsi ini, akan ditentukan bilangan keterhubungan pelangi kuat lokal-d pada graf hasil operasi korona antara graf lingkaran untuk nilai d=2 dan d=3. A graph G consists of vertices set V(G) and edges set E(G). ......An assignment of colors to the edges of G is called an edge coloring. A rainbow path is a path where all edges in the path has no color repetition. A rainbow geodesic is a shortest rainbow path between two vertices in G. The d-local strong rainbow coloring, where d is shortened for distance between two vertices and is a positive integer, is a coloring in which every two distinct vertices in G, with distance up to d, can be connected by a rainbow geodesic. The least number of colors used in such coloring is called d-local strong rainbow connection number, denoted by lsrc_d(G). The corona product of G and H, denoted by G\odot H, is a graph obtained by taking a copy of Gand m copies of H, where m is the order of G, then every i-th vertex of G is connected to every vertex in the i-th copy of H. In this thesis, we will determine the d-local strong rainbow connection number of corona product between cycle graphs for d=2 and d=3.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>