Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Novitri
"Pelayanan kesehatan di rumah sakit harus berfokus pada mutu dan keselamatan pasien, termasuk salah satu didalamnya adalah pelayanan operasi. Pada tahun 2022 angka penundaan operasi di RSUP Fatmawati sebesar 2,3%. Dampak dari penundaan operasi berpotensi pada terjadinya inefisiensi keuangan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui adanya hubungan penundaan operasi terhadap kecemasan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Tahun 2023. Penelitian dilakukan dengan pendekatan observasional dan desain case control yang melibatkan 102 Responden pada penelitian kuantitatif dan 14 informan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan nilai OR “Estimate” yaitu 0.183, artinya sebagai faktor protective sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian risiko kecemasan pasien yang mengalami penundaan operasi lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak mengalami penundaan operasi. Tetapi p value < 0.005 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penundaan operasi dengan kecemasan. Ditemukan ada hubungan kondisi pasien, hasil laboratorium dan kesiapan operator dengan penundaan operasi. Simpulan adalah penundaan operasi berisiko menimbulkan kecemasan pasien sehingga saran penelitian ini adalah pengembangan klinik pra bedah.
Health services in hospitals must focus on quality and patient safety, including surgical services. In 2022 the number of postponed operations at Fatmawati General Hospital will be 2.3%. The impact of postponing operations has the potential to result in financial inefficiencies. The aim of the research carried out was to determine the relationship between postponing surgery and patient anxiety at the Fatmawati Central General Hospital in 2023. The research was carried out using an observational approach and case control design involving 102 respondents in quantitative research and 14 qualitative research informants. The research results show that the OR "Estimate" value is 0.183, meaning it is a protective factor so it can be concluded that the incidence of anxiety risk in patients who experience a delay in surgery is lower than in patients who do not experience a delay in surgery. However, p value < 0.005 indicates there is a significant relationship between delaying surgery and anxiety. It was found that there was a relationship between patient condition, laboratory results and operator readiness with surgical delays. The conclusion is that delaying surgery risks causing patient anxiety, so the suggestion for this research is the development of a pre-surgical clinic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rahmi Novitri
"Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit di dunia yang mempunyai tingkat penularan cukup cepat. Pada negara berkembang termasuk Indonesia terutama di kawasan padat penduduk dan faktor ekonomi menengah kebawah seperti di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Serong Depok, tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara faktor predisposisi (pengetahuan, dan sikap), faktor pemungkin (biaya transportasi), dan faktor penguat (tindakan petugas kesehatan, dan tindakan keluarga) dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru melalui pendekatan model L.Green. Desain penelitian ini adalah Cross sectional dengan dimensi waktu restrospektif. Populasi adalah penderita tuberkulosis yang berobat di Puskesmas Jembatan Serong Depok periode bulan April - September tahun 2006.
Berdasarkan analisis data penelitian uji kai kuadrat, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang berhubungan dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru adalah pengetahuan, sikap, biaya transportasi, tindakan petugas kesehatan, dan tindakan keluarga. Hubungan antara variabel pengetahuan dengan kepatuhan berobat menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan responden maka semakin patuh berobat. Hubungan antara variabel sikap dengan kepatuhan berobat menunjukkan bahwa semakin setuju sikap responden maka semakin patuh berobat. Hubungan antara variabel biaya transportasi dengan kepatuhan berobat menunjukkan bahwa semakin tidak memberatkan biaya transportasi maka semakin patuh berobat. Hubungan antara variabel tindakan petugas kesehatan dengan kepatuhan berobat menunjukkan semakin besar petugas kesehatan mendukung pasien dalam upaya pengobatan tuberkulosis paru di puskesmas maka semakin patuh berobat. Hubungan antara variabel tindakan keluarga dengan kepatuhan berobat menunjukkan bahwa semakin besar tindakan keluarga responden mendukung terhadap upaya pengobatan tuberkulosis paru dirumah maka pasien semakin patuh berobat.
Tuberculosis is one of disease in the world that has fast infection. In development country like Indonesia especially at over populated area and middle to low economic income, tuberculosis is major disease specially in Puskesmas Jembatan Serong Depok area. The special purposes of this research is to aknowledge relationship between predispotition factor (knowledge, and attitude), possibility factor (transportation cost), and multiply factor (paramedic and family action) with drugs compliance tuberculosis patient through L.Green's approached. The research design is Cross sectional with restrospektif's dimension. Population is tuberculosis patient that have medicate at Puskesmas Jembatan Serong Depok in September to April 2006.Based on data analysis research using kai's square metode, the result of the research shows that independent variable for drugs compliance tuberculosis patient are knowledge, attitude, transportation cost, paramedic and family action. The relationship between knowledge and drugs compliance shows that the better healthy knowledge made patient more compliance. The stronger relationship between attitude and drugs compliance shows patient more compliance. The relationship between transportation cost and drugs compliance shows that more cheaper the transportation cost made patient more compliance. The relationship between paramedic action and drugs compliance shows that more supportive paramedic action made patient more compliance. The relationship between family action and drugs compliance shows that more supportive the family action made patient more compliance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32949
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sekar Ayu Novitri
"Mitos merupakan salah satu bentuk tradisi lisan dan merupakan manifestasi dari kebudayaan. Mitos tercipta ketika masyarakat masih memegang kepercayaan terhadap kejayaan atau kesaktian seseorang di masa lampau. Kepercayaan tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam suatu ritual yang secara tidak langsung semakin mempertegas keberadaan mitos. Ketika mitos masuk ke dalam suatu karya arsitektur, maka terciptalah jiwa di dalam karya arsitektur yang akan mempengaruhi pandangan dan perlakuan manusia terhadapnya.
Salah satu karya arsitektur yang erat kaitannya dengan mitos, khususnya di Tanah Jawa, adalah makam. Dengan melihat kekuatan mitos pada suatu makam maka diharapkan dapat mengetahui bagaimana suatu jiwa di dalam karya arsitektur tercipta. Dalam melihat pengaruh mitos pada arsitektur makam tersebut, saya mengacu kepada makam-makam wali yang sering disebut dengan makam keramat yang terletak di Kabupaten kudus, serta memilih studi kasus berupa makam keramat yang mengacu pada penamaannya maupun bentuk fisiknya. Ternyata dari studi kasus tersebut diketahui bahwa keberadaan mitos pada awalnya dipengaruhi oleh siapa tokoh yang dimakamkan di sana dan kesaktian yang dimilikinya. Semakin besar kesaktian yang dimilikinya, maka semakin besar pengaruh mitos tersebut pada arsitektur makam.
Myth is one form of oral tradition, which is a manifestation of culture. Myth was created when people still continue their belief in the glory and the supernatural power of someone in the past. Then their belief is generated into a ritual which people do as a statement of existence of the myth. When myth present on a work of architecture, so the work will have a soul that can affect people's views and treatment of this work.One of architecture's works that is closely related to myth, especially at Java, is tomb. By seeing a power of myth in a tomb, so we can to know how a soul in the architecture is created. In looking at the influence of myth on the architecture tombs, I focus to the tombs of Wali which are often called as sacred tomb, where are placed at Kudus , and choosing sacred tomb as cased studies that refer to their naming and physical form. From these case studies known that firstly the presence of myth was influenced by who is buried there and what supernatural power when they were alive. The greater supernatural power that he has, so it increasing significantly of myth's influenced on the architecture of tomb."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52294
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library