Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novianthi Dian Purnamawati
"Masa pensiun terjadi ketika individu berhenti dari dunia kerja dan mulai menjalankan peran baru dalam kehidupannya (Turner & Helms, 1995). Di Indonesia, salah satu jenis pekerjaan yang berkaitan erat dengan pensiun adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurut Dinsi, dkk (2006), masalah penyesuaian diri lebih banyak dialami oleh mereka. Hal ini dikarenakan batas usia pensiun PNS yang masih tergolong dewasa madya atau usia produktif untuk bekerja.
Masalah penyesuaian diri tersebut pada akhirnya akan berdampak pada aspek psychological well-being (PWB) para PNS saat pensiun. PWB itu sendiri merupakan konstruk yang dirumuskan oleh Ryff (1989) yang terdiri dari enam dimensi yang mengungkapkan fungsi positif individu, antara lain dimensi penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran PWB pegawai negeri sipil yang pensiun di usia dewasa madya dengan menggunakan metode wawancara mendalam. Sampel penelitian ini adalah empat PNS pria karena isu gender di Indonesia memandang bahwa pria merupakan pencari nafkah utama keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pensiun di usia dewasa madya, keempat partisipan memiliki kondisi PWB yang positif dengan dinamika yang berbeda. Terdapat beberapa faktor yang terkait dengan keadaan PWB mereka, yaitu faktor penyesuaian masa pensiun, usia, budaya, agama, pola asuh orangtua, interpretasi terhadap pengalaman hidup, dan dukungan sosial.

A period of retirement happened when someone rest from world of formal work and start to run a new role in life (Turner & Helms, 1995). In Indonesia, one of job which is interlaced with retirement is a Civil Public Servant. According to Dinsi., dkk (2006), adjustment problem more experienced by them. This is because their retired age still in a middle adulthood phase or productive age to work.
Finally, that adjustment problem will affect in psychological well-being (PWB) when retire. PWB is a construct which is formulated by Ryff (1989). This construct has six dimensions which represent about positive psychological functioning: self acceptance, positive relations with other, autonomy, environmental mastery, purpose in life, and personal growth.
This research aims to describe the PWB of Civil Public Servant who retire during middle adulthood using a depth interview method. Samples of this research are four men because issue of gender in Indonesia views those men is a primary livelihood supplier in family.
Result of this research indicates that all participants have a positive PWB with different dynamics when retire at middle adulthood. There are some factors which are interlaced with their PWB, include an adjustment to retirement, age, culture, religion, pattern of parents guidance, interpretation to life experience, and social support.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianthi Dian Purnamawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek mediasi komitmen afektif pada hubungan persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi dan intensi meninggalkan organisasi. Sampel penelitian melibatkan 96 Customer Service Officer CSO inbound Contact Center X Jakarta yang bergerak di bidang jasa layanan kebutuhan daya listrik. Data dianalisa dengan menggunakan Hayes rsquo;s PROCESS macro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif terbukti memediasi hubungan antar kedua variabel tersebut. Dengan demikian, intervensi terhadap peningkatan persepsi terhadap dukungan organisasi perlu dilakukan agar dapat meningkatkan komitmen afektif dan menurunkan intensi meninggalkan organisasi. Bentuk rancangan yang disusun berupa peningkatan keterampilan atasan dalam memberikan umpan balik kinerja efektif untuk CSO inbound.
This study aims to investigate the mediating effect of affective commitment in the relationship between perceived organizational support and turnover intention. Data were collected from inbound Customer Service Officer CSO Contact Center X Jakarta which operating in service of electricity needs N 96 . Data were analyzed using Hayes PROCESS macro. Results showed that affective commitment mediated the relationship on that two variables so one practice to increase perceived organizational support is offered in order to increase affective commitment and reduce turnover intention. The intervention was designed to increase supervisor skill in giving effective performance feedback for inbound CSOs."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library