Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Anggraeni
Abstrak :
Pendek adalah salah satu bentuk gizi kurang yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan linear berada di bawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO). TB/U atau PB/U yang kurang dari -2 SD memiliki berbagai dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita serta kondisi kesehatan jangka panjang. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya faktor dominan yang berhubungan dengan TB/U atau PB/U pada balita (6-59 bulan) di Wilayah kerja Puskesmas Mekarwangi Kabupaten Garut tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 152 balita (6-59 bulan). Adapun pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga April 2013. Variabel yang diteliti yaitu TB/U atau PB/U, umur, berat lahir, panjang lahir, penyakit infeksi, asupan energi, asupan protein, perbandingan persentase asupan protein hewani dan nabati, asupan zat gizi mikro (zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, kalsium, dan zink), pengeluaran keluarga, ASI eksklusif, dan pendidikan ibu. Analisis yang digunakan adalah uji korelasi dan uji t independen (analisi bivariat), serta regresi logistik berganda (analisis multivariat). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara TB/U atau PB/U dengan berat lahir, penyakit infeksi, dan asupan energi. Sementara itu dari hasil analisis multivariat didapatkan bahwa penyakit infeksi merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan TB/U atau PB/U pada balita (6-59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Mekarwangi Kabupaten Garut. ......Stunting is a form of malnutrition which is characterized by impaired linear growth below the World Health Organization (WHO) standards. HAZ or LAZ under-2 SD has various negative effects in infants growth, development and long-term health conditions. The objective of this study was to investigate the dominant factor of stunting (HAZ or LAZ) in infants (6-59 months) in the work areas of Mekarwangi community health center. This study used cross-sectional design with a sample size of 152 infants (6-59 months). Data collection was conducted in March until April 2013. Variables studied were HAZ or LAZ, age, birth weight, birth length, infectious diseases, energy intake, protein intake, percentage ratio of animal protein and vegetable intake,micronutrients intake(iron , vitamin A , vitamin D, vitamin C, calcium, and zinc), family expenses, exclusive breastfeeding, and mother’s education. The data was analyzed using correlation test, independent t test (bivariate analysis), and multiple logistic regression (multivariate analysis). The results of bivariate analysis showed a significant relationship between HAZ or LAZ with birth weight, infectious diseases, and energy intake. Meanwhile, results of multivariate analysis showed that infectious disease was the dominant factor associated with HAZ or LAZ on infants (6-59 months) in the work areas of Mekarwangi community health center, Garut regency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggraeni
Abstrak :
Keselamatan pasien merupakan salah satu aspek penting dalam mengurangi terjadiya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dalam proses pemberian asuhan keperawatan. Salah satu aspek yang diterapkan dalam patient safety dengan mencegah terjadinya risiko jatuh. Pengkajian risiko jatuh perlu dilakukan dengan baik untuk mengetahui seberapa tinggi pasien berisiko jatuh dan untuk meminimalisir kejadian pasien jatuh. Tujuan Penulis ingin mengetahui Penerapan implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap lantai 14 Rs X. Penulis melakukan observasi kepada 12 perawat pada tanggal 18- 23 September 2023 dengan menggunakan SOP Pencegahan Risiko Jatuh. Intervensi yang dilakukan penulis yaitu melakukan sosialisasi SOP Pencegahan Risiko Jatuh pada tanggal 3-7 Oktober 2023 dan melakukan Audit kepada perawat mengenai penerapan implementasi pasien jatuh. Hasil di dapatkan penerapan Implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap di RS X dalam kategori Baik (58,3%). Dalam melakukan pencegahan pasien jatuh diperlukan fungsi penngawasan dan kontroling secara ketat oleh kepala ruangan sebagai langkah awal mendisiplinkan perawat. Selain itu didalam bekerja diharapkan selalu mengikuti Standar Prosedur Operasional (SPO) yang ditetapkan Rumah Sakit. Dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan Masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang diberikan. ......Patient safety is an important aspect in reducing the occurrence of Unexpected Events (KTD) in the process of providing nursing care. One aspect implemented in patient safety is to prevent the risk of falls. A fall risk assessment needs to be carried out properly to find out how high a patient's risk of falling is and to minimize the incidence of patient falls. The author's aim is to find out the implementation of fall risk prevention in the 14th floor Inpatient Room at Rs The intervention carried out by the author was to socialize the SOP for Fall Risk Prevention on 3- 7 October 2023 and conduct an audit of patients regarding the implementation of patient falls. The results showed that the implementation of preventing the risk of falls in patients in the inpatient room at Hospital X was in the Good category (58.3%). In preventing patient falls, a strict supervision and control function is needed by the head of the room as the first step in disciplining nurses. Apart from that, when working, you are expected to always follow the Standard Operational Procedures (SOP) set by the Hospital. In this way, it can increase public trust in the health services provided.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library