Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noorkasiani
Abstrak :
ABSTRAK Sekolah Perawat Kesehatan adalah salah satu Pendidikan Kesehatan yang turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mendidik tenaga profesional keperawatan. Sebagai tenaga profesional perawat yang baik harus mampu berkomunikasi dan bertindak tepat pada klien yang dirawatnya. Untuk menjadi perawat yang terampil dalam bertindak, maka selama pendidikan calon perawat harus mendapat pengetahuan dan kerampilan yang cukup selama pendidikan. Untuk itu dalam proses belajar mengajar diperlukan metode mengajar yang tepat agar tujuan pendidikan tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh metode ceramah yang disertai latihan lapangan terhadap kemampuan menyuluh pratindakan keperawatan di Sekolah Perawatan Kesehatan Persabahatan Jakarta Timur. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang membandingkan metode ceramah yang tidak mendapat perlakuan apapun, sedangkan desain penelitian adalah Pre Test - Post Test Control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Perawat Kesehatan Persahabatan Jakarta Timur yang berjumlah 240 orang. Sampel diambil secara random untuk kelas. Teknik penggumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan observasi pelaksanaan penyuluhan di tempat praktek dengan menggunakan lembar observasi siswa yang dilakukan oleh instruktur Medis di ruangan, Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Wilcoxon untuk dua kelompok (sebelum dan sesudah intervensi) dan uji Kruskall Wallis untuk uji tiga kelompok. Hasil analisis Wilcoxon sebelum dan sesudah intervensi menunjukan adanya perbedaan pengetahuan dan praktek Pratindakan Keperawatan (p<0,00005) pada a=0,05, Dan hasil analisis Kruskall Wallis dari ketiga kelompok responden juga menunjukan perbedaan pengetahuan dan praktek (p<0,00005) pada a = 0,05. Box plot menggambarkan kelompok yang mendapat perlakuan ceramah ditambah latihan lapangan memiliki skor jauh lebih tingi dari kelompok yang mendapat ceramah dan kelompok kontrol. Kesimpulan dari analisis di atas rnembuktikan bahwa metode ceramah ditambah dengan latihan lapangan dapat meningkatkan pengetahuan dan praktek Penyuluhan Pratindakan Keperawatan responden, dibandingkan dengan yang hanya mendapat ceramah dan kelompok kontrol. Dari hasil temuan diatas disarankan bagi institusi kesehatan untuk memasukan pelajaran penyuluhan pratindakan keperawatan didalam kurikulum Sekolah Perawat Kesehatan, yang pengajarannya bukan hanya diberikan dengan ceramah saja, tapi langsung dipraktekkan di lapangan.
ABSTRACT Health Nursing School is one of Health Educations that has a role in developing the intellectual life of the nation, educates a professional nurse. As a good professional nurse, she l he have to have the ability to communicate and to act appropriately to his/her clients who is taken care of Being a skilled nurse a nurse candidate must get appropriate knowledge and skill during the education. Therefore in the nursing education, we need an appropriate method of teaching therefore that the purpose of the education is achieved. This research objective is to know of the influence of lecturing followed by a field practice toward the ability to counsel nursing pre action in Persahabatan Nursing School East Jakarta. This is an experiment study that compare lecture method plus field practice with lecture method only and control group without any treatment. The study design is Pre test, Post test Control Group Design. Population of this study is all students of the Persahabatan Nursing School in East Jakarta, that is 240 students. Sample was drow by randomization of the classes. Data was collecting by using questionnaire and direct observation of the counseling practices. Wilcoxon (before and after intervention) and Kruskall Wallis test were used in the analysis data. Analysis using non parametric method science this Wilcoxon test showed there is a different in knowledge and practice (p < 0.00005) a = 0.05. Before and after intervention Kruskall Wallis showed the same difference -(p < 0.00005) between the groups. a = 0.05. The conclusion of this study is Base Plot showed that the score of lecture method flus field practice much more higher then lecture method only and control group without any treatment.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noorkasiani
Abstrak :
ABSTRAK
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Desain penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 173 perawat dari 14 ruang rawat dan lembar observasi kelengkapan dokumentasi berjumlah 80 dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan dokumentasi keperawatan dalam kriteria baik sebesar 47,4% dan perawat yang melengkapi dokumentasi keperawatan sebesar 57,2%. Sedangkan faktor yang paling berkontribusi secara bermakna dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan adalah Ruang Dinas (p= 0,002; α= 0,05) setelah dikontrol oleh umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tipe kelas ruangan. Diharapkan bidang perawatan dapat melengkapi dokumentasi keperawatan dengan format yang sama, memberi kesempatan perawat untuk melanjutkan kuliah dan mengikuti pelatihan askep serta bertukar informasi atau gagasan antar ruang rawat. ABSTRAK
Factors Related to the Documentation Completeness of Nursing. Nursing documentation is proof of recording and reporting is owned nurses in nursing notes were useful to the interests of clients, nurses and health team in providing health services. The study design was an analytical survey with cross sectional approach. Amount of 173 samples taken in a total nurse of 14 ward and 80 observation sheets about completeness of documentation in nursing process. The results showed that the implementation of nursing documentation in good criterion of 47,4% and nurses who complete the documentation of nursing at 57,2%. The factors most significantly associated with completeness of nursing documentation is the ward (p= 0,002; α= 0,05) after controlled by age, sex, educational level, and class room type. Advice can be given to the field of nursing in hospital to complete the documentation nursing with the same format, allowing nurses to pursue graduate studies and follow nursing process training and exchange information or ideas between the ward.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noorkasiani
Abstrak :
ABSTRAK
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Desain penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 173 perawat dari 14 ruang rawat dan lembar observasi kelengkapan dokumentasi berjumlah 80 dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan dokumentasi keperawatan dalam kriteria baik sebesar 47,4% dan perawat yang melengkapi dokumentasi keperawatan sebesar 57,2%. Sedangkan faktor yang paling berkontribusi secara bermakna dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan adalah Ruang Dinas (p= 0,002; α= 0,05) setelah dikontrol oleh umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tipe kelas ruangan. Diharapkan bidang perawatan dapat melengkapi dokumentasi keperawatan dengan format yang sama, memberi kesempatan perawat untuk melanjutkan kuliah dan mengikuti pelatihan askep serta bertukar informasi atau gagasan antar ruang rawat.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
S. Tamher-Noorkasiani
Jakarta: Salemba Medika, 2009
613.043 8 TAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library