Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noori Lukman Pradipto
"Remaja merupakan tahapan perkembangan dimana individu mengeksplorasi banyak hal untuk menemukan identitas diri. Eksplorasi terhadap banyak hal terkadang mengarahkan kepada perilaku beresiko negatif yang berujung pada perilaku kekerasan bahkan sampai melanggar hukum dan masuk lembaga pemasyarakatan. Banyak pelaku yang melakukan perilaku beresiko hingga pelaku kekerasan adalah laki-laki. Salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku beresiko adalah time-perspective.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan time-perspective antara remaja di lembaga pemasyarakatan dengan di luar lembaga pemasyarakatan. Tiga dimensi diukur dalam alat ukur Zimbardo time-perspective short-form, yaitu futuristic, present-hedonistic, present-fatalistic. Pengambilan data dilakukan pada sampel remaja laki-laki di lembaga pemasyarakatan Tangerang (N = 128) dan remaja yang menempuh pendidikan di sekolah berakreditasi "B" (N = 183). Analisis data dilakukan dengan independent sampel t-test.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan dalam dimensi present-hedonistic, present-fatalistic, dan skala present-oriented antara remaja di lapas dengan di luar lembaga pemasyarakatan. Namun, tidak ada perbedaan futuristic yang signifikan antara remaja di lapas dengan di luar lembaga pemasyarakatan.

Adolescence is a developmental stage where people starts to explore different things to find one self-identity. The exploration may lead to negative risk-behaviors that often end in violent behaviors and violation of law. Those who involved in negative risk behaviors and committed violent behaviors are mostly men. One factor that correlates with risk behavior is time-perspective.
This research focused on investigating the significant difference in time perspective between male adolescents who lived in a correctional facility and outside correctional facility. Three dimensions that measured in Zimbardo Time-Perspective Short Form were present-hedonistic, futuristic, and present-fatalistic. The participants from a correctional facility was 128 and from community was 183. Data were analyzed with independent sample t-test.
The results showed significant differences of present-hedonistic, present-fatalistic, present-oriented between male adolescents in correctional facility and outside correctional facility. But, there was no significant difference of futuristic between male adolescent in correctional facility and outside correctional facility.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noori Lukman Pradipto
"Selama masa pandemi Covid-19, tantangan yang dihadapi oleh guru semakin berat
dengan strategi mengajar yang baru. Hal tersebut membuat guru kesulitan untuk
mempertahankan kesejahteraan psikologis mereka terutama guru perempuan yang mengajar di tingkat SD. Stres yang dirasakan oleh guru perempuan semakin bertambah dengan beban sebaga seorang ibu yang mengurus anak. Komunikasi antara anggota keluarga diasumsikandapat membantu guru untuk melewati masa sulit selama pandemi Covid-19. Penelitian inidilakukan untuk melihat peran pola komunikasi keluarga, baik dimensi conversation ataupun conformity, sebagai mediator dalam hubungan antara perceived social support dengan psychological well-being. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel convenient sampling dari guru perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived social support
dengan psychological well-being baik secara langsung (β = 0.57, t(117) = 7.91, p = 0.000), maupun tidak langsung melalui pola komunikasi keluarga dimensi conversation (coefficient = 0.42, SE = 0.07, CI = 0.27 - 0.56). Di sisi lain, pola komunikasi keluarga yang mementingkan konformitas dalam berpendapat tidak berperan sebagai mediator karena tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan psychological well-being (coefficient = -0.11, SE = 0.10, CI = -0.32 - 0.10, p = 0.300). Salah satu limitasi penelitian ini adalah penelitian
ini hanya dapat dilakukan masa pandemi akan tetapi hasil yang didapatkan mengimplikasikan bahwa dukungan sosial dari berbagai pihak sangat dibutuhkan oleh guru dalam menghadapi masa pandemi agar dapat menjadi bahagia, terlepas dari pola komunikasi di rumah. Meskipun demikian, pola komunikasi yang mementingkan kehangatan dalam berpendapat dan keterbukaan dapat menjadi salah satu bentuk dukungan sosial yang menunjang psychological well-being guru di situasi pandemi.

During the Covid-19 pandemic, teachers are facing more challenges such as new teaching strategies. Thus, makes it difficult for teachers to maintain their psychological well-being especially female teachers who teach elementary students. Some of those female teachers have responsibilities as mothers at home. The burden of caring for children in home increasing the stress felt by these teachers. It is assumed that communication between family members can help teachers through difficult times during the Covid-19 pandemic. This
research was conducted to see whether conversation or conformity dimension within family communication pattern can act as mediator in the relationship between perceived social support and psychological well-being. This research is non-experimental study with convenient sampling technique given to female teachers. The result indicates that there is significant relationship between perceived social support and family communication pattern, either directly (β = 0.57, t(117) = 7.91, p = 0.000) or indirectly through the conversation
dimension within family communication family patterns (coefficient = 0.42, SE = 0.07, CI = 0.27 - 0.56). On the other hand, family with high conformity dimension do not act as mediator in relationship between perceived social support and psychological well-being (coefficient = -0.11, SE = 0.10, CI = -0.32 - 0.10, p = 0.300). One of the limitation of this study is this study can only be conducted in pandemic Covid-19 situation but the results obtained shows that social support from various sources is needed by teachers in order to be mentally healthy and happy regardless of communication patterns at home. However, communication patterns that emphasize warmth and openness can be one of the social
support that teachers needed in this pandemic situation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library