Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Noer Faryzah Sanie
"
ABSTRAKIdeologi mengenai keperempuanan tidaklah tetap. Hal tersebut selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman. Maka dari itu, terdapat beragam gambaran tentang keperempuanan yang direpresentasikan oleh televisi. Salah satu contoh penggambaran keperempuanan melalui televisi terdapat pada komedi situasi berjudul How I Met Your Mother, di mana program ini merepresentasikan dua konsep keperempuanan yang berbeda. jurnal ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dua pemeran utama perempuan di dalam cerita, yakni Lily dan Robin, merepresentasikan konsep perempuan dengan pemikiran tradisional dan konsep perempuan dengan pemikiran postfeminist sesuai dengan yang diungkapkan oleh Roussell 2007 . Untuk mendukung argumen penulis, jurnal ini menggunakan sudut pandang mengenai keperempuanan yang diutarakan oleh Sigmund Freud 1933 . Dengan mempertimbangkan tema komedi pada cerita HIMYM, maka satiran yang digunakan di dalam cerita juga akan menjadi bahan analisis penulis. Sebagai kesimpulannya, jurnal ini mendapati bahwa HIMYM mendekonstruksi konsep tradisional dan postfeminist melalui kedua karakter utama perempuannya. Selain itu, hasil analisis juga menemukan adanya ambivalensi yang muncul pada kedua pemeran utama perempuan.
ABSTRACTThe ideology of woman rsquo s femininity is dynamic. It changes overtime. Therefore, there are diverse portrayals of woman rsquo s femininity in television. One interesting example of woman rsquo s femininity depiction in television is situational comedy titled How I Met Your Mother that represents portrayal of today rsquo s American woman in two different conceptualizations of femininity. This article aims to see how the two main female characters in the sitcom, Lily and Robin, embody the concepts of traditional femininity and postfeminist femininity from Roussell 2007 . This article uses the perspective of femininity by Sigmund Freud 1933 to support the research argument. Considering the theme of HIMYM is situational comedy, the satire used in the story will be also analyzed. This article finds that HIMYM deconstructs the traditional and postfeminist conceptualizations of femininity through the main female characters. However, it also reveals gender ambivalence that occurs in both main female characters."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library