Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nita Anggreani
"Hidrodinamika merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga. Dua parameter hidrodinamika yaitu kecepatan superfisial (UG) dan Retention Time Distribution (RTD) setelah direview dari hasil penelitian sebelumnya, tidak dapat digunakan sebagai basis scale up. Dua parameter lainnya yaitu gas holdup (ε) dan koefisien perpindahan massa (kLa) diujicobakan. Pada kondisi operasi iso-ε dan iso-kLa terhadap acuan, pengujian produksi biomassa Chlorella vulgaris Buitenzorg dilakukan pada volume 18 L (acuan) dan 40 L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan pada kondisi iso-ε relatif paling sama dengan acuan. Parameter gas holdup (ε) merupakan parameter hidrodinamika yang bisa menjadi basis scale up
Hydrodynamic is one factor that influences microalgae grwoth. Two hydrodynamic parameter, superficial velocity (UG) and Retention Time Distribution (RTD), after reviewed from the last research, they can?t used as scale up basis. Another parameter, gas holdup (ε) and mass transfer coefficient (kLa), trial tested then. In operation condition which iso-ε and iso-kLa respect to reference, a test of Chlorella vulgaris Buitenzorg biomass production has been done in two reactor volume, 18 L (reference) and 40 L. The result shows that the microalgae growth in iso-ε condition is more similar relatively with the reference. It?s mean that gas holdup (ε) parameter can be used as scale up basis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Anggreani
"PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) telah mengadopsi Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Lingkungan. Namun, PTKS mengalami kendala dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER), terutama dalam menerapkan sistem manajemen energi sesuai klausul ISO 50001. Integrasi sistem manajemen energi dengan sistem manajemen mutu, K3 dan lingkungan dilakukan dengan membandingkan standar ISO dengan proses bisnis di PTKS, termasuk perencanaan konteks organisasi, kebijakan manajemen, identifikasi risiko, alokasi sumber daya, dan pengembangan sistem pendokumentasian terpadu. Proses integrasi juga melibatkan langkah-langkah dalam audit internal dan tinjauan manajemen. Dengan mengintegrasikan sistem manajemen, PTKS menghindari tumpang tindih antara proses dan prosedur terpisah. Integrasi ini mencakup pengembangan kebijakan dan prosedur terpadu untuk operasional yang beragam. Peran kode etik keinsinyuran penting dalam integrasi sistem manajemen, memastikan integritas, kejujuran, dan profesionalisme dalam kegiatan seperti gap analysis dan audit internal. Kode etik keinsinyuran juga memastikan data yang digunakan akurat, terpercaya, dan dikelola dengan benar. Dengan demikian, integrasi sistem manajemen energi dengan sistem manajemen lainnya di PTKS meningkatkan keselarasan dan efektivitas operasional perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) has adopted the Quality Management System, Occupational Health and Safety (K3), and Environmental Management System. However, PTKS faces challenges in the assessment of the Green Industry Award and the Company Performance Rating Program in Environmental Management (PROPER), particularly in implementing the energy management system according to ISO 50001 clauses. The integration of the energy management system with the quality management, K3, and environmental systems is conducted by comparing ISO standards with business processes at PTKS, including organizational context planning, management policies, risk identification, resource allocation, and integrated documentation system development. The integration process also involves steps in internal audits and management reviews. By integrating management systems, PTKS avoids overlaps between separate processes and procedures. This integration includes the development of integrated policies and procedures for diverse operations. The role of engineering ethics codes is crucial in the management system integration, ensuring integrity, honesty, and professionalism in activities such as gap analysis and internal audits. Engineering ethics codes also ensure the accuracy, reliability, and proper management of data used. Thus, integrating the energy management system with other management systems at PTKS enhances alignment and operational effectiveness in maintaining environmental sustainability and overall performance improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library