Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nellyana
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai strategi implementasi reformasi birokrasi di Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia (Setwapres RI). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa strategi reformasi birokrasi yang dipilih dan dilaksanakan oleh Setwapres RI serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan post positivis. Berdasarkan hasil analisis atas formulasi strategi reformasi birokrasi dengan menggunakan Matriks of Optimum Reform Strategy (Hahn Been Lee) diperoleh kesimpulan bahwa strategi reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Setwapres RI adalah strategi inkremental. Hasil penelitian merekomendasikan Sekretariat Wakil Presiden untuk membentuk sebuah unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi khusus melaksanakan programprogram reformasi birokrasi di lingkungan internal Setwapres RI; menjalankan program change management secara periodik untuk mentransformasikan nilainilai reformasi birokrasi bagi pembentukan pola pikir dan budaya kerja; membangun Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara utuh sebagai early warning system atas pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh unit kerja; dan meningkatkan komitmen serta efektivitas peran Pemimpin disemua level manajemen untuk mendorong keberhasilan reformasi birokrasi.
This thesis discusses the strategy of bureaucratic reform implementation in the Secretariat of The Vice President of the Republic Indonesia (VP Office). The research goal was to analyze the strategy of bureaucratic reform that was chosen and executed by the VP Office, along with the factors that support and prohibit its implementation. The research is qualitative in nature that uses a post positive approach. Using the Matriks of Optimum Reform Strategy (Hahn Been Lee) as tool of analysis towards the formulation of the bureaucratic reform strategy, this research concludes that the bureaucratic reform strategy conducted by the VP Office is an incremental type of strategy. Based from the results, this research recommends the following steps for the VP Office: that the VP Office establishes a working unit that specializes only in executing bureaucratic reform programs in the VP Office's internal environment; also implement a change management program periodically in order to transform bureaucratic reform values into a certain mind set and work culture; establish a comprehensive Governmental Internal Control System (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) to function as an early warning system towards the execution of all of the working units tasks and functions; increase the commitment and effectiveness of the leader's role in order to push for the successfulness of bureaucratic reform.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nellyana
Abstrak :
Pemukiman yang padat memiliki risiko terhadap kejadian kebakaran, karakteristik tempat tinggal yang padat, pencahayaan yang kurang, jarak antar rumah yang berdekatan, akses jalan yang sempit dan perilaku masyarakat yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi resiko bahaya kebakaran pada warga pemukiman padat di RT 02 dan 05 Kel. Pekojan, Kec. Tambora, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi-kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Responden pada penelitian ini adalah warga RT 02 dan RT 05 Kelurahan Pekojan, Kec. Tambora, Jakarta Barat yang terdiri dari 65 responden dari RT 02 yang belum pernah mengalami kebakaran, dan RT 05 terdiri dari 56 responden adalah RT yang sudah pernah mengalami kebakaran. Penelitian ini menggunakan 8 Dimensi Paradigma Psikometri (kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan risiko, pengendalian, keparahan, ketakutan, kebaruan dan efek segera) dengan persepsi risiko, dan variabel pendahulu yaitu karakteristik responden (jenis kelamin, usia, pendidikan), pengalaman, dan kondisi tempat tinggal. Parameter yang digunakan adalah skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden di RT 02 dan RT05 sudah cukup baik. Dari 8 Dimensi Paradigma Psikometri di RT 02 yang memiliki kriteria baik yaitu pengetahuan risiko, pengendalian, ketakutan, keparahan, dan efek segera, dan di RT 05 yang memiliki kriteria baik yaitu kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan risiko, pengendalian, dan keparahan. Hasil uji bivariat didapatkan bahwa di RT 02 terdapat hubungan yang bermakna antara dimensi pengetahuan risiko, pengendalian, ketakutan, efek segera dan keparahan terhadap persepsi risiko kebakaran, sedangkan di RT 05 didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan risiko, dan keparahan terhadap persepsi risiko kebakaran ......Dense settlements have risks to fires, densely populated characteristics, insufficient lighting, adjacent house spacing, narrow road access and poor community behavior. This study aims to determine the perceptions of risk of fire hazard to densely populated residents in RT 02 and 05 Kel. Pekojan, Kec. Tambora, West Jakarta. This research uses semi-quantitative approach with cross-sectional study design. Respondents in this research are the residents of RT 02 and RT 05 Pekojan Village, Kec. Tambora, West Jakarta, consisting of 65 respondents from RT 02 who had never experienced a fire, and RT 05 consisting of 56 respondents are RTs who have experienced fire. This study uses 8 Dimensions of Psychometric Paradigm (volunteerism, impact potential, risk knowledge, control, severity, fear, novelty and immediate effect) with risk perception, and predecessor variables are respondent characteristics (gender, age, education), experience, residence. The parameter used is Likert scale. The results showed that respondents' perceptions in RT 02 and RT05 were good enough. Of the 8 Dimensions of the Psychometric Paradigm in RT 02 which have good criteria of risk knowledge, control, fear, severity, and immediate effect, and in RT 05 which has good criteria of volunteerism, potential impact, risk knowledge, control, and severity. The result of bivariate test shows that in RT 02 there is a significant correlation between risk knowledge dimension, controlling, fear, immediate effect and severity to perception of fire risk, whereas in RT 05 it is found that there is a significant relationship between volunteerism, impact potential, risk knowledge, and severity on perceptions of fire risk.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library