Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Noor Muhammad
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Menurut data tahun 2015 dari WHO dan UNAIDS, ada sekitar 36,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV/AIDS. Di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi HIV mencapai 0,4 dimana terdapat 232.323 penderita HIV dan 86.780 penderita AIDS yang dilaporkan pada tahun 2016. Kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien HIV dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sebagai alat untuk mengukur kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS. Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di Poliklinik khusus HIV RSCM pada bulan November 2016 dengan cara consecutive sampling. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap awal yang merupakan proses adaptasi bahasa dan budaya dan tahap akhir yaitu uji kesahihan dan keandalan dari kuesioner. Hasil : Dari 56 responden yang mengisi kuesioner diketahui bahwa 69,6% laki-laki. Melalui pendekatan multi-trait scaling analysis didapatkan nilai koefisien korelasi yang tinggi terhadap skor total domainnya sehingga dapat dapat dikatakan memiliki validasi yang baik. Korelasi antar domain kuesioner WHOQOL-HIV BREF dan domain kuesioner SF-36 didapatkan 6 domain yang signifikan bermakna (p <0,005) dengan nilai koefisien korelasi kuat (r=0,60-0,79). Keandalan kuesioner dinilai dengan intra class correlation coefficient masing-masing domain 0,401-0,484 dan nilai Alpha Cronbach 0,513-0,798. Kesimpulan: Kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sahih dan andal. Diharapkan kualitas hidup dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan respon pengobatan.
ABSTRACT
Background According to data from WHO and UNAIDS in 2015, approximately 36.7 million people worldwide living with HIV AIDS. In Indonesia, according to the data from the Ministry of Health Republik Indonesia, the HIV prevalence reached 0.4 where 232.323 people living with HIV and 86.780 people already in AIDS stage at 2016. Health status, which contributes to the quality of life in HIV patients, can be used as one indicators of the success of therapy. This study aims to determine the validity and reliability of the questionnaire WHOQOL HIV BREF in Indonesian as a tool for measuring the quality of life of HIV patients. Methods: A cross sectional study was conducted in HIV Integrated Service Unit Cipto Mangunkusumo General Hospital RSCM in November 2016 with consecutive sampling method. The study was conducted in two phases first, the language and cultural adaptation process and second phase was to test the validity and reliability of the questionnaire. Result: Total 56 respondents who filled the questionnaire, 69.6 % of them were men. Through a multi-trait scaling analysis, correlation coefficient value has a high correlation to the total score domain, and thus can be concluded that it has a good validation. Correlation between questionnaire domain WHOQOL-HIV BREF and SF-36 questionnaire domain obtained 6 significant domain (p <0.005) with a strong correlation coefficient (r=0.60 to 0.79). Reliability of the questionnaire was assessed by intra class correlation coefficient, each domain from 0.401 to 0.484 and 0.513 to 0.798 for Cronbach Alpha. Conclusion: The questionnaire WHOQOL-HIV BREF in the Indonesian language is valid and reliable. As such the quality of life can be considered as one criteria of a successful response of HIV treatment.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Noor Muhammad
Abstrak :
Latar Belakang: Kanker nasofaring (KNF) adalah keganasan yang terjadi pada epitel mukosa daerah nasofaring dengan angka kejadian di dunia sekitar 1,2 per 100.000 penduduk. Perkembangan mekanisme penanda molekuler yang berhubungan dengan proliferasi, apoptosis, dan invasi tumor yaitu Ki-67 dan p16, dapat memberikan indikasi tentang tingkat proliferasi sel dan status penghambatan siklus sel. Metode: Penelitian ini menggunakan disain kohort retrospektif dengan subjek pasien KNF stadium local lanjut yang berobat di RSCM pada periode 2015-2020. Penelusuran data klinis dilakukan bersamaan dengan pewarnaan imunohistokimia p16 dan Ki-67 menggunakan antibodi monoklonal. Ekspresi dihitung secara manual menggunakan piranti imageJ. Analisis hubungan p16 dan Ki-67 terhadap progression-free survival (PFS) 3 tahun menggunakan kurva Kaplan Meier dan uji log rank dengan batas kemaknaan p<0,05. Hasil: Angka PFS 3 tahun pada subjek sebesar 44% dengan median 29 bulan. Ekspresi p16-negatif dideteksi pada 56 (56,0%) sampel, dan peningkatan ekspresi Ki-67 pada 53 (53,0%) sampel. Kurva Kaplan-Meier menunjukkan PFS 3 tahun untuk p16-negatif yaitu 8,9% (p<0,0001). PFS untuk peningkatan ekspresi Ki-67 11,3% (p<0,0001). Simpulan: Penelitian ini menunjukkan pasien KNF stadium ocal lanjut dengan peningkatan ekspresi Ki-67 dan p16-negatif memiliki progression-free survival 3 tahun yang lebih rendah. ......Background: Nasopharyngeal cancer (NPC) is a malignancy that occurs in the mucosal epithelium of the nasopharyngeal area with a worldwide incidence of around 1.2 per 100,000 population. To date, the development of molecular marker mechanisms, including Ki-67 and p16 which are related to proliferation, apoptosis, and tumor invasion can indicate the level of cell proliferation and status of cell cycle inhibition. Methods: A retrospective cohort study was conducted in subjects of NPC patients at RSCM from 2015 until 2020. Clinical data was collected from hospital registries, and immunohistochemistry staining of Ki-67 and p16 was perfomed by using monoclonal antibody. The expression of Ki-67 and p16 were calculated manually using the imageJ tool. Association of Ki-67 and p16 expression with 3 years- progression-free survival (PFS) was analyzed using Kaplan Meier with log-rank test p<0.05. Results: The 3-years PFS in subjects was 44% with a median of 29 months. p16-negative expression was detected in 56 (56,0%) samples, and Ki-67 overexpression in 53 (53,0%) samples. The Kaplan-Meier curve shown the 3-years PFS for p16-negative was 8,9 (p<0,0001). PFS for Ki-67 overexpression was 11,3%, (p<0,0001). Conclusion: This study shows that locally advanced NPC patients with Ki-67 overexpression and p16-negative have lower 3-year progression-free survival.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library