Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadiroh
"Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis dengan pengobatan yang dapat dilakukan ialah kemoterapi menggunakan suatu obat antikanker. Asam linoleat diketahui berpotensi sebagai agen antimikroba dan antikanker, sehingga dikembangkan senyawa turunan asam linoleat dengan mengubahnya menjadi senyawaan amida. Pada penelitian ini dilakukan reaksi amidasi langsung asam linoleat dengan etanolamina dan dietanolamina. Produk yang terbentuk diidentifikasi keberadaannya dengan KLT lalu dimurnikan dengan kromatografi kolom dan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan FTIR (fourier transform infra-red) Shimadzu dan 1H-NMR (nuclear magnetic resonance). Setelah itu dilakukan uji aktivitas antimikroba senyawa prekursor dan produk terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta uji sitotoksisitas dilakukan terhadap sel HeLa dengan metode MTT Assay untuk mendapatkan nilai IC50-nya. Pada pengujian aktivitas antimikroba, lipoamida linoleat-dietanolamina menghasilkan aktivitas antimikroba yang lebih besar dibandingkan dengan lipoamida linoleat-etanolamina pada bakteri uji >E. coli. Sementara itu, pengujian aktivitas sitotoksik senyawa lipoamida linoleat-etanolamina dan lipoamida linoleat-dietanolamina terhadap sel HeLa menghasilkan nilai IC50 berturut-turut sebesar 60,65 μM dan 55,81 μM.  Hasil ini mengindikasikan bahwa senyawa lipoamida memiliki aktivitas sitotoksik dengan lipoamida linoleat-dietanolamina memiliki sifat toksisitas yang lebih tinggi dibandingkan lipoamida linoleat-etanolamina.

Cancer is a type of chronic disease that can be treated with chemotherapy using an anticancer drug. Linoleic acid is known to have potential as an antimicrobial and anticancer agent, so linoleic acid derivatives were developed by converting them into amide compounds. In this research, the direct amidation reaction of linoleic acid with ethanolamine and diethanolamine was carried out. The product formed was identified by TLC, purified by column chromatography, and then characterized using Shimadzu's FTIR (fourier transform infrared) and 1H-NMR (nuclear magnetic resonance). After that, the antimicrobial activity test of the precursor compounds and products was carried out against Escherichia coli and Staphylococcus aureus, and the cytotoxicity test was carried out on HeLa cells using the MTT assay method to obtain their IC50 value. Lipoamide linoleic-diethanolamine produced greater antimicrobial activity in E. coli test bacteria than lipoamide linoleate-ethanolamine. Meanwhile, testing the cytotoxic activity of lipoamide linoleic-ethanolamine and lipoamide linoleic-diethanolamine against HeLa cells yielded IC50 values ​​of 60.65 μM and 55.81 μM, respectively. These results indicate that lipoamide compounds have cytotoxic activity with linoleic-diethanolamine lipoamide having higher toxicity than linoleic-ethanolamine lipoamide."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadiroh Siti Nadiroh
"ABSTRAK
Perubahan pola tidur merupakan suatu keadaan berubahnya jadwal atau kebiasaan tidur sehari-hari
yang dialami oleh indvidu, meliputi: jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual menjelang
tidur, lingkungan tidur serta tingkat kesegaran setelah tidur. Perubahan pola tidur dapat terjadi pada
pasien dengan penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran
faktor yang mempengaruhi perubahan pola tidur pada pasien penyakit jantung koroner. Faktor yang
diduga mempengaruhi perubahan pola tidur, meliputi: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
pekerjaan, pendapatan, ketidaknyamanan lingkungan, kecemasan, nyeri dan terapi medis (obatobatan).
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden. Desain yang digunakan adalah
analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional melalui tehnik consecutive sampling.
Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik ganda. Hasil
penelitian menggambarkan 46,9% responden mengalami perubahan pola tidur. Berdasarkan analisis
bivariat, hanya variabel usia yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian perubahan pola
tidur. Sedangkan hasil analisis multivariat menyimpulkan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian perubahan pola tidur adalah variabel kecemasan sedang, yaitu sebesar 3,6 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan kecemasan ringan.

ABSTRACT
The change in sleep patterns are changes on schedules or habits of daily sleep that were experienced
by individual, including the amount of sleep time, time to sleep and time to wake, bedtime rituals,
sleep environment and the level of freshness after sleep. Changes in sleep patterns may occur in
patients with coronary heart disease. This study aimed to identify factors that affect the overview
changes in sleep patterns in patients with coronary heart disease. Factors that were thought to affect
changes in sleep patterns include: age, gender, education level, employment status, income,
environmental discomfort, anxiety, pain and medical therapy (drugs). The number of samples in this
study were 96 respondents. The design of this study was correlative analytic cross-sectional
approach with consecutive sampling technique. Chi square and multiple logistic regression test
were used as the statistical test. The results of the study illustrates that 46.9% of respondents who suffer
from coronary heart disease experience changes in sleep patterns. Based on bivariate analysis, only age
variable has a significant relationship to the occurrence of changes in sleep patterns. While the result of the
multivariate analysis concludes that the most influential factors on the incidence of changes in sleep
patterns is middle anxiety variable, that is equal to 3.6 times higher than mild anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library