Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Nadir
"buku ini membahas tentang hukum persaingan usaha atau bisnis di antaranya berupa proses produksi hingga jasa."
Malang: UB Press, 2015
343.072 1 NAD h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nadir M. Aljaidi
"Korona merupakan salah satu fenomena yang diakibatkan oleh penerapan tegangan tinggi arus bolak-balik pada sistem tenaga listrik. Fenomena korona biasanya terjadi pada saluran transmisi, gardu induk, dan gardu distribusi. Fenomena korona menimbulkan beberapa masalah pada sistem tenaga listrik, salah satunya yaitu menyebabkan kenaikan distorsi harmonik dari gelombang tegangan. Untuk itu dilakukan pengujian pada kubikel dengan melihat perubahan nilai dari distorsi harmonik total (THD) gelombang tegangan. Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa nilai dari THD semakin meningkat saat terjadi korona. Peningkatan nilai THD ini disebabkan oleh peningkatan distorsi harmonik orde 9. Nilai THD ini juga dipengaruhi oleh diameter kawat penghantar serta jarak antar kawat penghantar dengan kubikel.
Corona is phenomenon which caused by AC High voltage applications on electric power system. Corona phenomenon mostly developed in transmission lines, substations, and distribution substation. Corona phenomenon presence many problems on electric power system, one of the effect is increase harmonic distortion of voltage wave. For it was examined by observing changes in the value of total harmonic distortion of the voltage wave. From these tests, it was found that the value of THD increases during corona. The increasing value of THD is caused by an increase in 9th order harmonic distortion. The THD is also influenced by diameter of the wire and distance between the wire and cubicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51223
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Nadir La Djamudi
"Fokus penelitian ini adalah bentuk dan makna reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di Kabupaten Waktobi, Bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk danmakna reduplikasi Bahasa kaledupa di kabpaten wakatobi. Metode penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dan tergolong penelitian lapangan (field reasearch). Data penelitian berupa bahasa lisan tentang reduplikasi dari informan. Pengumpulan data dengan metode simak dan catat, serta cakap. Data dianalisiskan menggunakan teknik, yaitu; (1) top down, (2) pilih ungsung langsung, (3) Teknik sematik. Penyajian hasil analisi data menggunakan metode penyajian formal dan informal. bentuk reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di kabupaten wakatobi meliputu: (1) reduplikasipenuh, (2) reduplikasi sebagian yang terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu; (a) dengan bentuk dasarnya bentuk tunggal, (b) dengan bentuk sdasarnya kompleks, hanya salah satu mandiri secara semantis. (c) dengan bentuk dasarnya bentuk kompleks, hanya salah satu mandiri secaratematis. (3) Reduplikasi dengan perubahan fonem; (4) Pengulangan semu. Makna reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di kabupaten wakatobi terdiri atas: (1) makna banyak yang tak tentu, (2) makna banyak bermacam-macam, (3) makna menyerupai, (4) menyatakan intensitas; (a) intensitas kualitas (kualitatif), (b)kuantitas (kualitatif), ataupun (c) intensitas frekuensi (frekuentatif), (5) kata kerja dapat menurunkan arti saling, (6) reduplikasi pada kata bilangan mengandung arti kolektif.
This research focused on the reduplication form and meaningo the language of Tukang Besi Island with Kaledupa dialect Wakatobi Regency.this research aimed to describe its reduplication form and meaning t. This research applyed descriptive-qualitative method and specified as Field Research. The data was consisting of oral language related to reduplication were obtained by observing, noting, and communicating. The data were analyzed through (1) top-down analysis (2) immediate constituent analysis, and (3) se antic analysis. The reduplication form on Kaledupa dialect covered of (1) full reduplication, (2) Partial Reduplication, which divided into three, (a) base form as singular, (b) base form as complex form, both of elements were semantically independent, (c) base form as complex form, only one of the elements was semantically independent, (3)Phonological Reduplication; (4) Idiomatic Reduplication. The reduplication meaning on Kaledupa dialect consisted of (1) indefinable meaning, (2) various meaning (3) imitative meaning (4) intensity meaning (a) qualitative intensity (b) quantitative intensity or (c) frequent intensity (5) the counter-reformation meaning (6) collective meaning"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library