Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Nathania
"Selective mutism (SM) merupakan gangguan pada anak yang ditandai dengan adanya kegagalan berbicara yang persisten pada situasi sosial yang spesifik, walaupun pada situasi spesifik lain, anak terlihat mampu berbicara. Gangguan ini kemudian berpengaruh pada fungsi akademis dan komunikasi sosial. Agar dampaknya tidak semakin luas, maka penanganan terhadap SM sangat diperlukan. Studi menunjukkan bahwa pendekatan multimodal/multifaset menunjukkan angka keberhasilan yang tinggi dalam menangani kasus SM. Child-parent relationship therapy (CPRT) merupakan 10 sesi filial therapy, salah satu intervensi yang menggunakan pendekatan multimodal. Pendekatan multimodal CPRT meliputi intervensi keluarga dan psikodinamika yang menggunakan terapi bermain. Penelitian ini kemudian ingin melihat efektivitas pendekatan CPRT dalam menurunkan gejala selective mutism pada anak yang berusia 10 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CPRT efektif dalam menurunkan gejala SM dan meningkatkan kualitas hubungan orangtua dan anak, yang terukur melalui Child-Behavior Checklist (CBCL), Marschack Interaction Method (MIM), dan wawancara terstruktur.

Selective mutism (SM) is a childhood disorder that characterized by the persistent failure to speak in specific social settings despite possessing the ability to speak in other settings. The disorder substantially interferes with education and social communication. In order to reduce the impact from spreading, intervention of SM disorder is necessary. Studies indicate that multimodal/multifacet approach shows a high success rate in handling SM cases. Child-parent Relationship Therapy (CPRT) is a 10-session filial therapy, a multimodal interventions that combines family interventions and psychodynamic through play therapy. This study is aimed at examining the effectiveness of CPRT approach to decrease selective mutism symptom on a 10 year-old child. Findings indicated CPRT approach is effective in decreasing selective mutism symptoms and increasing the quality of parent-child relationship, measured by Child-Behavior Checklist (CBCL), Marschack Interaction Method (MIM), and structured interviews.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nathania
"ABSTRAK
Postnatal depression (PND) merupakan salah satu masalah yang paling umum terjadi pada ibu dalam masa sekitar 1 bulan sampai 1 tahun setelah melahirkan. PND dialami oleh sekitar 10-23% ibu yang baru melahirkan. Salah satu faktor resikonya adalah usia ibu saat melahirkan. Ibu yang melahirkan pada usia remaja dan dewasa madya, cenderung memiliki resiko yang lebih besar dalam mengalami PND. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat perbedaan PND menurut usia ibu saat melahirkan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan cara cross sectional study design, dengan setting hospital-based. PND diukur menggunakan alat ukur Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) versi Indonesia, pada 359 sampel ibu, yang baru melahirkan dan memiliki bayi berumur 1 bulan hingga 1 tahun, di Puskesmas Sukmajaya, Depok. Responden kemudian dikelompokkan menurut tahapan usia saat melahirkan, menjadi kelompok remaja, dewasa muda, dan dewasa madya. Selanjutnya, peneliti melihat perbedaan skor EPDS dengan menggunakan teknik statistik ANOVA dan tes lanjutan post-hoc. Dari hasil olah statistik, ditemukan perbedaan mean EPDS yang signifikan antara kelompok usia saat melahirkan remaja, dewasa muda, dan dewasa madya. Namun dari hasil uji beda post-hoc, perbandingan antar kelompok yang signifikan hanya ditemukan pada perbedaan antara kelompok usia melahirkan remaja dengan kelompok usia melahirkan dewasa muda.

ABSTRACT
Postnatal depression (PND) is one of the most common problems among women that occurs during approximately one month to one year after childbirth. PND is experienced by approximately 10-23% of mothers who give birth. One risk factor is age of the mother at the time of delivery. Adolescence and middle adult mothers are at greater risk of experiencing PND. Therefore, this research needs to be conducted to examine a comparison of PND on mothers by age-stages at delivery. This is a quantitative study using cross sectional study design, with hospital-based setting. PND is measured using the Edinburgh Postnatal Depression Scale version (EPDS)-Indonesian Version, to 359 sample of mothers, who had just given birth and have a baby aged one month to one year in Puskesmas Sukmajaya, Depok. Samples were grouped to the age of the mothers when they give birth, which are group of adolescence, young adults and middle adults. To see differences between the three groups, researcher looked at the mean differences in EPDS scores using ANOVA and post-hoc test statistical technique. From the statistical results, researchers found a significant difference in mean of EPDS between adolescence, young adults and middle adults age stages groups at delivery. However, from the results of a post-hoc test, differences between groups was found significant only on comparison to the difference between the adolescent group and the young adult group."
2010
S3573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library