Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara
"Penelitian ini menerapkan analisis entropi untuk mengidentifikasi pola sitiran bidang ilmu fisika pada jurnal fisika terakreditasi di Indonesia. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan perubahan struktur bidang fisika melalui perubahan pola sitiran dan (2) mendeskripsikan perubahan minat dan perhatian penulis karya ilmiah bidang fisika di Indonesia melalui perhitungan entropi.
Objek penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal bidang fisika yang terakreditasi tahun 1993 sampai dengan 2001 yaitu Jurnal Fisika-HFI, Kontribusi Fisika-ITB dan Jurnal Fisika Indonesia. Sedangkan subjek pcnelitiannya adalah struktur ilmu pengetahuan bidang fisika yang tergambar melalui pola sitiran. Data yang dikumpulkan adalah dokumen yang disitir oleh artikel yang menjadi objek penelitian ini.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis sitiran, analisis subjek dan analisis entropi. Analisis sitiran dilakukan melalui distribusi frekuensi dan analisis subjek dilakukan dengan bantuan Ulrich's International Periodicals Directory (Ulrich's). Setelah subjek dari setiap data sitiran diperoleh maka dilakukanlah analisa entropi. Penggunaan analisa entropi berpijak pada pengertian bahwa entropi merupakan ukuran perubahan. Dalam penelitian ini analisis entropi digunakan untuk mengidentifikasi adanya perubahan pola sitiran pada periode waktu tertentu, yang dilihat dari perubahan subjek dokumen yang disitir. Selain itu, hasil analisis entropi digunakan untuk mendeskripsikan perubahan minat dan perhatian penulis karya ilmiah bidang fisika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sitiran jurnal bidang fisika berubah dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh adanya perubahan minat dan perhatian penulis karya ilmiah bidang fisika. Tetapi pada umumnya perubahan tersebut tidak terlalu ekstrim, artinya kemuculan suatu cabang ilmu fisika dalam pola sitiran pada periode tertentu tidak berarti merupakan cabang ilmu yang paling diminati untuk disitir. Pada umumnya, cabang ilmu yang paling diminati pada tahun sebelumnya, akan tetap diminati untuk disitir pada tahun berikutnya walaupun frekuensinya berkurang.
Perubahan yang terjadi pada minat dan perhatian penulis karya ilmiah dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah keberadaan dan peluang memanfaatkan sumber atau bahan penelitian berbentuk artikel-artikel dalam jurnal ilmiah. Selain itu, sistem dan kebijakan organisasi tempat penulis berafiliasi juga mempengaruhi minat dan perhatian penulis. Hal ini mengakibatkan tidak adanya topik penelitian yang dikaji secara lebih mendalam sehingga tidak mendorong terjadinya research front dalam bidang ilmu fisika.

Application of Entropy Analysis to Identify Physics Citation Pattern on Accredited Physics Journal in IndonesiaThis research applies an entropy analysis to identify citation pattern on accredited physics journal in Indonesia. Specifically, this research objectives are: (1) to describe the structure of physics by examine the changes of their citation pattern and (2) to describe the changes of interest and attention on writing a physics specialties article in Indonesia by entropy calculation.
The objects of this research are scientific articles that published in accredited physics journal from the year 1993 until 2001 that are: Jurnal Fisika-HFI, Kontribusi Fisika-ITB and Jurnal Fisika Indonesia. The research subject is the scientific structure of physics that can be determined by citation pattern. The data are taken from cited document by articles of this research object.
Data analysis was done by using citation analysis, subject analysis and entropy analysis. Citation analysis was done by calculate the frequency distribution and subject analysis was done by using of Ulrich's International Periodicals Directory (Ulrich's). Entropy analysis was done after all citation data get their own subject. The used of entropy analysis was adapted from theory that entropy as the change measurement. In this research, entropy analysis was used to identify the changes of citation pattern at some periods by analyzed the subject of cited document. Beside that, an entropy analysis result was also used to describe the changes of interest and attention on writing a physics specialties article in physics journal.
The results showed that citation pattern of physics journal change over time because of some changes of author interest and attention on writing a physics specialties article. But in common, the change was not too extreme, it means that the emerge of a new physics specialties in citation pattern in some period was not identified as the very attractive specialties to be cited. Generally, the physics specialties that more cited in past, still be cited in the future although the frequency was decreased.
The changes of interest and attention on writing a physics specialties article in physics journal was cause by the contribution and opportunity to use articles in scientific journal as the research source. Beside that, the organization system and regulation of the institution where the author affiliated can influence their work. This condition caused that there is no research topics become the research front.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
"Skripsi ini membahas Fremdheit (keasingan) dan eksotisme Sumatra tahun 1911 yang ditemukan oleh Hermann Hesse dan tertulis pada roman ?Aus Indien?. Fremdheit dan eksotisme Sumatra muncul dari posisi Hermann Hesse sebagai das Eigene (The Self) yang berasal dari Jerman. Kedua hal ini akan mempengaruhi proses verstehen antara Hermann Hesse dan lingkungan Sumatra sebagai das Fremde (The Other). Hasil analisis proses verstehen dalam penelitian adalah bergantinya posisi antara das Eigene dengan das Fremde dan bertambahnya cakrawala Hermann Hesse tentang Sumatra. Analisis menggunakan konsep Fremdheit dalam hermeneutik interkultural dan konsep eksotisme dalam wacana poskolonialisme.

The focus of this study is Fremdheit (strangeness) and the exotics of Sumatra in 1911 which was discovered by Hermann Hesse and written on the novel "Aus Indien". Fremdheit and the exotics of Sumatra emerged from Hermann Hesse's position as das Eigene (The Self) who comes from Germany. Both of these will affect the understanding process (verstehen) between Hermann Hesse and Sumatra?s environment as das Fremde (The Other). The results of the analysis in the verstehen (understanding) process are the alternation of position between das Eigene with Sumatra as das Fremde and the expanding of Hermann Hesse?s horizon about Sumatra. The analysis uses the concept of Fremdheit in intercultural hermeneutics and exotism concept in postcolonial discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
"Makalah ini membahas Fremdheit (keasingan) dan eksotisme Sumatra tahun 1911 yang ditemukan oleh Hermann Hesse dan tertulis pada roman "Aus Indien". Fremdheit dan eksotisme Sumatra muncul dari posisi Hermann Hesse sebagai das Eigene (The Self) yang berasal dari Jerman. Kedua hal ini akan mempengaruhi proses verstehen antara Hermann Hesse dan lingkungan Sumatra sebagai das Fremde (The Other).
Hasil analisis proses verstehen dalam penelitian adalah bergantinya posisi antara das Eigene dengan das Fremde dan bertambahnya cakrawala Hermann Hesse tentang Sumatra. Analisis menggunakan konsep Fremdheit dalam hermeneutik interkultural dan konsep eksotisme dalam wacana poskolonialisme.

The focus of this study is Fremdheit (strangeness) and the exotics of Sumatra in 1911 which was discovered by Hermann Hesse and written on the novel "Aus Indien". Fremdheit and the exotics of Sumatra emerged from Hermann Hesse's position as das Eigene (The Self) who comes from Germany. Both of these will affect the understanding process (verstehen) between Hermann Hesse and Sumatra's environment as das Fremde (The Other).
The results of the analysis in the verstehen (understanding) process are the alternation of position between das Eigene with Sumatra as das Fremde and the expanding of Hermann Hesse's horizon about Sumatra. The analysis uses the concept of Fremdheit in intercultural hermeneutics and exotism concept in postcolonial discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
"ABSTRAK
Berbagai studi empiris telah membuktikan bahwa kolaborasi universitas dan
industri kini diyakini sebagai salah satu mesin pendorong pertumbuhan ekonomi
yang ditandai dengan pergeseran fungsi universitas sebagai penghasil ilmu
pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerangka dan pola
kolaborasi universitas dan industri pada program RAPID serta faktor apa saja
yang menjadi penentu keberhasilan kolaborasi universitas dan industri pada
program RAPID. Menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif, hasil studi
menunjukkan bahwa: (1) persebaran kolaborasi universitas dan industri pada
program RAPID masih terkonsentrasi pada universitas di Pulau Jawa
dibandingkan dengan universitas di luar Pulau Jawa (2) pentingnya database yang
mengidentifikasi kebutuhan industri dan produk hasil universitas untuk
memperkuat jalinan networking antar keduanya agar dapat mendorong
terbentuknya kolaborasi; (3) pentingnya dukungan pemerintah melalui bantuan
dana penelitian sebagai insentif untuk meningkatkan kolaborasi

ABSTRACT
From the empirical studies it is believed that university-industry collaboration
(UIC) is one of the vehicle in accelerating economic growth indicated by the role
of university transformation as a producer of knowledge. Hence, this study aims
to analyze a framework of university- industry collaboration in the RAPID
(Leading Research of Higher Education and Industry Program) as well as to
examine factors that determines the success of its university-industry
collaboration. Using qualitative and quantitative analysis, the results show that:
(1) the distribution of collaboration on the RAPID program has been concentrated
on the university in Java compared to the university outside Java (2) the
importance of database that identifies the needs of industry and research products
from universities to strengthen the networking between university and industry in
order to encourage collaboration; (3) the importance of government support
through research fund as an incentive to improve collaboration"
2016
T46129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
"Organisasi nirlaba memiliki model operasi dan faktor ekonomi yang berbeda masih dapat mengadopsi proses dan prosedur yang sama dengan organisasi yang berorientasi keuntungan pada umumnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Studi ini akan membahas faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh organisasi nirlaba ketika menerapkan proses perubahan. Karena berkurangnya pendanaan dan persaingan yang semakin ketat dari organisasi serupa, banyak organisasi nirlaba harus menghadapi tantangan seperti peningkatan kinerja, profitabilitas, dan tuntutan digitalisasi. Faktor-faktor yang mengancam operasional yang sedang berlangsung dalam organisasi diidentifikasi dan dieksplorasi dalam penelitian ini; yang juga akan memeriksa prinsip-prinsip peningkatan proses dasar yang dapat diterapkan pada organisasi. Studi ini bertujuan memberikan solusi strategis untuk meningkatkan proses bisnis dan meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan strategi menggunakan pendekatan manajemen proses bisnis dan transformasi digital dengan menerapkan konsep model bisnis kanvas. Studi ini mengidentifikasi beberapa perubahan dalam strategi bisnis yang tepat untuk lembaga beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengikuti proses bisnis organisasi saat ini serta kerangka kerja untuk memperkuat kinerjanya. Tujuan utama dari perbaikan proses adalah untuk mengembangkan komitmen organisasi dan dukungan untuk memfasilitasi perbaikan proses yang berkelanjutan. Model Bisnis Kanvas diharapkan dapat membantu organisasi menilai dan mengembangkan strategi dan proses yang selaras dengan nilai-nilai inti dan misi organisasi. Tujuan strategi ini untuk membantu organisasi mengatasi masalah sosial dan ekonomi dengan mengembangkan solusi praktis yang memenuhi tujuan dan harapan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung organisasi nirlaba untuk memenangkan kompetisi dengan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan sehingga mereka menjadi adaptif, modern, agile dan memiliki posisi yang disegani di masyarakat.

A non-profit organization that has different operating models and economic factors can still adopt the same processes and procedures as profit-oriented organizations in general to improve their efficiency and effectiveness. This study will discuss important factors that a non-profit organization needs to consider when implementing the change process. Due to reduced funding and increasingly fierce competition from similar organizations, many non-profits have had to face challenges such as improved performance, profitability, and the demands of digitization. Factors that threaten their ongoing operations were identified and explored in the study, for we will examine the basic process improvement principles that organizations can implement. This study aims to provide strategic solutions to improve business processes and increase revenue by developing strategies using the business process management (BPM) approach and digital transformation by applying a Business Model Canvas (BMC) concept. The study identified several changes in the appropriate business strategy for a scholarship institution in Indonesia following the current business processes of the organization as well as the frameworks in place to strengthen their performance. The main objective of process improvement is to develop organizational commitment and support to facilitate continuous process improvement. Business Model Canvas is expected to help organizations assess and develop strategies and processes that align with their core values and mission. This strategy's purpose of help organizations addresses social and economic problems by developing practical solutions that meet organizational goals and expectations. The results of this study are expected to support non-profit organizations to win competitions by providing a sustainable competitive advantage for all stakeholders so that they become adaptive, modern, agile, and have a respected position in the community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sarah Mutiara
"Proses penuaan mengakibatkan perubahan fisiologis yang terkait dengan masalah kesehatan pada orang usia lanjut (usila). Penyakit degeneratif merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kognitif pada orang usila. Terbentuknya akumulasi amyloid β (Aβ) merupakan hal utama terjadinya gangguan kognitif. Mineral seng memiliki peran penting sebagai antioksidan dan proses akumulasi Aβ. Penelitian ini dilakukan dengan desain potong lintang pada 58 orang usila di Kelurahan Kartini yang dilaksanakan pada bulan Januari 2019 untuk mengetahui korelasi kadar seng rambut dengan fungsi kognitif pada populasi usila. Pemeriksaan kadar seng rambut dengan inductively coupled plasma spectrometer (ICPS) dan fungsi kognitif dinilai dengan instrumen abbreviated mental test (AMT). Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi. Rerata usia subjek 65,4 ± 4,4 tahun. Nilai median asupan seng sebesar 5,65 (3,2-13,3) mg/hari. Rerata kadar seng rambut sebesar 123,23 ± 69,71 µg/gram rambut. Sebagian besar memiliki fungsi kognitif normal (91,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi asupan seng dengan kadar seng rambut (p=0,349 ; r= -0,125) serta tidak ditemukan adanya korelasi kadar seng rambut dengan fungsi kognitif pada populasi usila (p=0,871 ; r= -0,022). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi antara kadar seng rambut dengan fungsi kognitif pada populasi usila.

Aging process cause physiological changes related to health problems in elderly. Degenerative diseases are the risk factor for cognitive impairment in elderly. Amyloid β (Aβ) accumulation is the major cause of cognitive impairment. Zinc has an important role in antioxidant and Aβ accumulation process. A cross sectional study of 58 elderly subjects was done at Kartini Regency in January 2019 to evaluate the correlation between hair zinc level and cognitive function in elderly population. Hair zinc level was measured by inductively coupled plasma spectrometer (ICPS) and cognitive function assessed by abbreviated mental test (AMT). Data analysis was done by correlation test. The mean age was 65.4 ± 4.4 years. The median value of zinc intake was 5.65 (3.2 - 13.3) mg/day. The mean hair zinc level was 123.23 ± 69.71 µg/gram hairs. Almost all subjects had normal cognitive function (91.4%). The results of this study indicate that there was no correlation between zinc intake and hair zinc level (p=0.349 ; r= -0.125) and there was no correlation between hair zinc level and cognitive function in elderly population (p=0.871 ; r= -0.022). In conclusion, there was no correlation hair zinc level and cognitive function in elderly population. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Mutiara
"Prevalensi penggunaan kontrasepsi di beberapa propinsi wilayah Indonesia Timur masih lebih rendah dari prevalensi nasional. Salah satu penyebabnya masih banyaknya hard to reach area atau daerah-daerah yang masih tertinggal dalam kemampuannya memberikan pelayanan KB dan kesehatan yang optimal pada masyarakat, sehingga informasi dan aksesibilitas KB masih rendah. Di samping itu ada beberapa faktor lain yang berperan seperti faktor sosio-demografi (umur, lama pernikahan, pendidikan, pekerjaan, daerah tempat tinggal, jumlah anak masih hidup), faktor sosio-psikologi (keinginan untuk mempunyai anak) dan faktor yang berhubungan dengan pelayanan (tempat tinggal terlama sampai umur 12 tahun, paparan media massa, akses pelayanan KB).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penggunaan kontrasepsi di 8 propinsi Indonesia Timur (Nusa Tenggara Timur, Timor Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Irian Jaya) dan hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan penggunaan kontrasepsi berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1994.
Studi dengan analisis data sekunder ini mendasarkan pada rancangan cross-sectional dengan jumlah sampel 5066 wanita berstatus kawin umur 15 - 49 tahun, tidak hamil dan tinggal di wilayah cacah terpilih pada waktu wawancara dilaksanakan. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji tabulasi silang dan analisis regesi logistik. Analisis dilakukan dengan menggunakan program STATA versi 4.0 dengan mempertimbangkan unsur strata, klaster, maupun pembobotannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang sekarang menggunakan kontrasepsi hampir sama dengan proporsi yang tidak menggunakan kontrasepsi, masing-masing sebesar 49,7 % dan 50,3 %. Responden yang menyatakan pernah menghubungi/dihubungi petugas KB sekitar 29,3 %, yang menunjukkan masih rendahnya akses pelayanan KB. Dari yang menyatakan tidak pernah menghubungi atau dihubungi petugas KB sebagian besar (82,2 %) berpendidikan rendah dan bertempat tinggal di desa (80,7 %). Ditemukan adanya hubungan yang bermakna dari semua variabel dengan penggunaan kontrasepsi, kecuali variabel pekerjaan responden. Dari hasil analisis bivariat ternyata variabel yang berperanan besar adalah variabel akses pelayanan KB. Kemungkinan responden yang menyatakan pernah kontak dengan petugas KB untuk menggunakan kontrasepsi sebesar 3,90 kali dibanding yang tidak pernah mengadakan kontak dengan petugas KB. Ditemukan adanya interaksi antara umur dengan jumlah anak masih hidup. Pada kelompok umur 15 - 19 tahun, kemungkinan responden yang memiliki anak 2 orang atau lebih untuk menggunakan kontrasepsi 0,91 kali dibanding yang memiliki anak < 2 orang (95 % CI = 0,17 - 4,82), sementara pada kelompok umur 30 tahun keatas, kemungkinan responden yang telah memiliki anak 2 orang atau Iebih untuk menggunakan kontrasepsi 5,81 kali dibanding yang memiliki anak < 2 orang (95 % CI = 4,01 - 8,43) setelah dikontrol dengan variabel lain.
Mengingat masih rendahnya akses pelayanan KB, perlu diupayakan langkah-langkah yang dapat memperluas kontak dengan petugas melalui kegiatan-kegiatan yang lebih produktif, program perlu lebih menjelaskan tentang keuntungan dari suatu Cara kontrasepsi, perlu upaya penyuluhan yang intensif kepada kelompok umur 15 - 19 tahun yang memiliki 2 anak atau lebih, berpendidikan rendah dan bertempat tinggal di pedesaan dan perlu penelitian lebih lanjut tentang rendahnya akses pelayanan KB selain karena alasan kondisi geografis.

The prevalence of contraceptive use in some provinces in Eastern Indonesia was still lower than national prevalence. One of its causes was still many hard to reach areas or areas which were left behind by progress in their capability to give family planning service and optimum health to the community, so that information and accessibility about family planning was still poor. Besides there were some other factors which contributed such as socio-demography factors (age, marital duration, education, occupation, type of place of residence, number of living children), socio-psychology factor (desire for more children) and factors related to service (childhood place of residence, exposure of mass media, accessibility of family planning service).
The objective of this study was to understand the prevalence of contraceptive use in 8 provinces in Eastern Indonesia (East Nusa Tenggara, East Timor, North Sulawesi, Central Sulawesi, South Sulawesi, South-East Sulawesi, Maluku and Irian Jaya) and the relationship between those factors and contraceptive use based on data of Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 1994.
The study using this secondary data based on cross-sectional design and the number of samples were 5066 married women, aged 15 - 49 years, not pregnant and lived in selected census area at the time interview was conducted. The data analysis included univariate, bivariate and multivariate analysis by using cross-tabulation and logistic regression analysis. The analysis was conducted by using software STATA version 4.0 by considering strata, cluster and weight.
The result showed that the proportion of respondents used contraceptive almost the same as the proportion who did not use, respectively 49,7 % and 0,3 %. Respondents who had contact with family planning workers were 29,3 %, showed that family planning accessibility was still poor. From the respondents who said that they never visited family planning workers or be visited by family planning workers, most of them (82,2 %) had low education and lived in rural area (80,7 %). There was a significant relationship between all variables, except respondents' occupation, and contraceptive use. From the bivariate analysis, the variable that had great contribution was variable of family planning accessibility. The probability of respondents who said that they had ever visited family planning workers to use contraceptive use was 3,90 times compared to respondent who did not visit family planning workers. There was an interaction between age and number of living children. For the respondents aged 15 - 19 years, the probability of respondents had 2 children or more to use contraceptive was 0,91 times compared to respondents with no child and 1 child (95 % CI = 0,17 - 4,82), meanwhile for the age group 30 years and more, the probability of respondents had 2 children or more to use contraceptive was 5,81 times compared to respondents with no child and 1 child (95 % CI = 4,01 - 8,43) after be adjusted with other variables.
By considering that family planning accessibility was still poor, it is necessary some ways which can extent contact with family planning workers by conducting more productive activities, family planning program should explain the advantage of contraceptive, it is necessary to give the information intensively to the women aged 15 - 19 years with 2 children or more, had low education and lived in rural area and it is necessary to carry out a further research about the poor of family planning accessibility not caused by geographical condition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Mutiara S.
"Pendahuluan
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat antara lain disebutkan, bahwa tujuan nasional mencakup usaha untuk memajukan kesejahteraan umum. Perwujudan pembukaan UUD tersebut, yang dijabarkan di dalam pasal 33 merupakan landasan konstitusional bagi berdirinya badan usaha milik negara di Indonesia. Negara melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk perusahaan adalah dalam rangka pelaksanaan pasal 33 UUD 1945.
Pada mulanya (1945-1960), terdapat berbagai bentuk badan usaha negara, yaitu yang sebelumnya tunduk pada Indische Comptabiliteitswet (ICW) dan Indische Bedrijvenwet (IBW); yang didirikan oleh Badan/Lembaga tertentu berdasarkan peraturan-peraturan tertentu; yang diambil alih dari perusahaan-perusahaan swasta Belanda dalam rangka pembebasan Irian Barat dari penjajahan; dan yang didirikan berdasarkan peraturan-peraturan khusus; serta Hukum Perdata (KUHD).
Kemudian pada tahun 1960, hampir semuanya berbentuk perusahaan Negara (PN). Dan terakhir, semenjak tahun 1969, secara berangsur-angsur semua bentuk penyertaan negara harus diklasifikasikan ke dalam 3 bentuk pokok perusahaan negara, yaitu Perjan (Perusahan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan).
Pengalihan bentuk tersebut terutama bertujuan agar badan usaha yang bersangkutan dapat melaksanakan fungsinya secara efisien. Namun dalam kenyataannya, menurut laporan Bank Dunia (1983) hampir semua badan usaha milik negara (BUMN) di negara berkembang, termasuk Indonesia masih merongrong anggaran negara. Sehingga untuk menanggulanginya dalam Pelita IV akan dilakukan pula usaha-usaha sebagai berikut:
· Peningkatan sikap dan kemampuan pimpinan badan usaha milik negara dan daerah di segala tingkat.
· Penelitian dan pengembangan untuk menemukan sistem produksi dan cara-cara yang efisien dan efektif.
· Peningkatan sikap dan semangat karyawan.
· Penyusunan pola organisasi yang sesuai.
· Pemupukan modal, dan
· Penelitian kemungkinan pengembangan ke bidang-bidang usaha baru, khususnya di bidang-bidang non-minyak dan gas alam.
Usaha-usaha tersebut di atas secara tidak langsung mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan negara meliputi status hukum, sikap dan kemampuan pimpinan, teknologi, struktur sikap dan semangat karyawan, modal, dan strateginya.
Sementara itu, Justis berpendapat bahwa keberhasilan organisasi merupakan hasil dari pelaksanaan strategi yang dipilih dengan penuh pertimbangan dan dalam nada yang serupa, Glueck dan Jauch berpendapat bahwa setiap strategi akan efektif apabila dipilih tepat pada waktunya dan dilaksanakan sebagaimana mestinya."
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Mutiara
"Perkawinan siri merupakan perkawinan yang dilakukan secara agama saja atau hanya di depan pemuka agama. Persoalan mengenai perkawinan siri memang masih menimbulkan pro dan kontra. Satu pihak ada yang beranggapan perkawinan seperti itu boleh saja dilakukan, di pihak lain meragukan ke absahannya. Sistem hukum Indonesia tidak mengenal adanya istilah perkawinan siri serta tidak mengatur secara khusus mengenai perkawinan siri dalam sebuah peraturan. Namun, secara umum, istilah ini diberikan bags perkawinan yang tidak dicatatkan kepada Pegawai Pencatat Nikah. Bagaimana status perkawinan siri dimata Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan serta akibat hukumnya terhadap istri yang dinikahi dan anak yang dilahirkan di dalam perkawinan siri, merupakan masalah yang diteliti dalam tulisan ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yuridis. Perkawinan siri menurut. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan merupakan perkawinan yang tidak sah, karena perkawinan jenis ini merupakan suatu penyimpangan dari ketentuan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yakni ketentuan dalam Pasal 2 ayat (2) mengenai pencatatan perkawinan. Sedangkan akibat hukum terhadap istri, istri bukan merupakan istri sah dan karenanya tidak berhak atas nafkah dan warisan dari suami serta tidak berhak atas harta gono-gini dalam hal terjadi perpisahan. Terhadap anak, statusnya menjadi anak luar kawin dan karenanya ia hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya serta sewaktu-waktu ayahnya dapat menyangkal keberadaan anak tersebut, selain itu ia tidak berhak atas nafkah hidup, biaya pendidikan, serta warisan dari ayahnya. Bahwa terhadap ketentuan Pasal 2 ayat (2) mengenai sahnya perkawinan dan kewajiban pencatatan perkawinan sebaiknya dituangkan ke dalam satu pasal dan bagi yang ingin melakukan perkawinan tersebut dianjurkan untuk mengurungkan niatnya serta bagi yang telah melakukannya dianjurkan untuk mencatatkan perkawinan dengan itsbat nikah atau melakukan perkawinan ulang dan bagi yang non-Islam dianjurkan untuk melakukan perkawinan ulang."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>