Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Musfiroh
Abstrak :
Sebagai negara dengan perekonomian yang berada di ranking keenam belas di dunia pada tahun 2018, kerjasama perdagangan internasional merupakan hal penting bagi Indonesia. Kerjasama perdagangan internasional pada awalnya hanya difokuskan pada negara-negara yang menjadi mitra dagang utama saja, baik dalam skala global maupun regional seperti ASEAN. Pada perkembangannya, Indonesia juga membuka diri dengan menjalin kerjasama perdagangan bebas atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan negara lain di luar kawasan yaitu Chile yang terletak di kawasan Amerika Latin. Akan tetapi jika ditinjau dari perdagangan internasional, nilai perdagangan antara Indonesia dan Chile tidak signifikan dibanding dengan negara lainnya yang berada di kawasan tersebut seperti Brazil dan Argentina. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa Indonesia justru menjalin kerjasama perdagangan bebas dengan Chile dalam skema Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA)? Melalui pendekatan kualitatif (studi literatur dan wawancara) dengan menggunakan teori pemilihan Mitra FTA oleh Solis dan Katada (2008), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motif keterlibatan Indonesia dalam IC-CEPA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tiga motif atas keterlibatannya dalam IC-CEPA. Pertama, motif ekonomi, yakni untuk mendapatkan akses pasar bagi produk manufaktur khususnya produk unggulan alas kaki dan menghindari adanya trade diversion. Kedua, motif politik yaitu untuk meningkatkan status Indonesia melalui upaya menjadi trade hub bagi kawasan Amerika Latin di Asia Tengara. Ketiga, motif leverage yakni untuk meningkatkan kapasitas Indonesia di sektor pertanian mengingat Chile merupakan salah satu negara memiliki sistem pengelolaan sektor pertanian yang terbaik di dunia. ......As a country with sixteenth economic ranking in the world (2018), international trade is important for Indonesia. The cooperation is initially focused on countries which become the main trading partners, both on a global and regional scale such as ASEAN. On its development, Indonesia also opened up by establishing a Free Trade Cooperation (FTA) or Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) with other countries outside the region such as Chile in which it's located in Latin America. However, in terms of international trade, the total value of trade between Indonesia and Chile is small and unlike the trading with other countries in the same region. This matter then raises question, why Indonesia establish free trade cooperation with Chile in the Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) scheme? Through a qualitative approach (literature study and interview) using the theory of FTA partner selection by Solis and Katada (2008), this study aims to analyze the Indonesian motives behind its involvement and its decision to sign the IC-CEPA cooperation with Chile. The results of this study find that Indonesia has three motives for its involvement in IC-CEPA. First, economic motives, those are the need to export its manufactured products, particularly footwear and to avoid trade diversion. Second, political motive, that is to improve Indonesia's status through its efforts by becoming a trade hub for the Latin America countries in Southeast Asian regions. Third, leverage motive, that is to build Indonesia's capacity in the agricultural sector, considering that Chile is one of the countries with the best agricultural sector management system in the world.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyah Fithri Musfiroh
Abstrak :
ABSTRAK
Olahan buah nanas merupakan salah satu komoditas buah tropis terbesar produksinya di Indonesia yang berpotensi menghasilkan limbah berupa kulit dan bonggol. Penelitian ini bertujuan mengisolasi bromelain dari ekstrak bonggol nanas Ananas comusus [L]. Merr yang dimurnikan melalui metode fraksionasi bertingkat dengan etanol. Fraksi bromelain yang diperoleh kemudian aktivitas antiagregasi plateletnya di uji secara in vivo menggunakan mencit putih jantan galur ddy dengan asetosal sebagi control positif. Fraksinasi enzim kasar bromelain dengan etanol menghasilkan aktifitas spesifik tertinggi pada fraksi etanol 30-60 fraksi 2 yaitu sebesar 3,107 Unit/g dengan tingkat kemurnian 155 kali dari enzim kasarnya Pada uji antiagregasi platelet menunjukkan bahwa fraksi enzim bromelain dengan dosis 70 g/Kg bb, 140 g/Kg bb, dan 210 g/Kg bb dapat meningkatkan waktu pendarahan, waktu koagulasi secara bermakna
ABSTRACT
Processed pineapple is one of largest commodities tropical fruit production in Indonesia and it will bring waste from the skin and core .This study aims to isolate bromelain of an extract core the pineapple Ananas comusus L .Merr are purified by fractionation using ethanol and continued by test activity as an antiplatelets agent by in vivo method using white mice male ddy type with asetosal as positive control. Fractionation of crude enzyme bromelain with ethanol produces highest specific activity on ethanol 30 60 faction faction 2 3,107 Unit mg and the protein content 61, 25 mg with the degree of purity of 155 times of crude enzyme. In antiplatelet aggregation tests shows that faction an enzyme bromelain with doses 70 g Kg bb, 140 g Kg bb, and 210 g Kg bb can increase time bleeding , time coagulation meaningful p 0.05 , while in test anti aggregation of platelets by measuring absorption plasma based on a method of born the aggregator ADP , isolates an enzyme with doses 70 g Kg bb having the percent value inhibition aggregation of platelets greater and consistent every week by the provision of doses than 140 g Kg bb, and 210 g Kg bb.
2017
S66749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tadkiroatun Musfiroh
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008
808.068 TAD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library