Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Murdiono
"Pembentukan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan dengan Tanah (selanjutnya disebut Undang-Undang Hak Tanggungan) bertujuan menciptakan lembaga hak jaminan atas tanah yang kuat dengan ciri antara lain mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. Salah satu pihak yang sangat berkepentingan dengan tujuan ini adalah Kreditor. Tesis ini ditulis dengan maksud untuk meneliti apakah ketentuan Undang-Undang Hak Tanggungan menjamin kepastian hukum kepada Kreditor apabila debitor wanprestasi; serta syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi agar hak-hak istimewa yang melekat pada Hak Tanggungan dapat diperoleh oleh Pemegang Hak Tanggungan. Setelah dilakukan kajian hukum eksekusi Hak Tanggungan, baik dari sudut Teori Hukum Perjanjian maupun secara Yuridis normatif, penelitian ini menyimpulkan bahwa ketentuan eksekusi Hak Tanggungan Atas Tanah secara yuridis normatif dan yuridis teoritis menjamin kepastian hukum kepada Kreditor apabila debitor wanprestasi, dan terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hak-hak istimewa yang melekat pada Hak Tanggungan dapat diperoleh oleh Pemegang Hak Tanggungan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murdiono
"Skripsi ini membahas persoalan yang berkaitan dengan perlindungan kepentingan kreditor. Mengingat peran perbankan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia, maka faktor perlindungan kepentingan perbankan merupakan hal yang sangat perlu dicermati. Disisi lain pembentukan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah (selanjutnya disebut tentang Hak Tanggungan) bertujuan menciptakan lembaga hak jaminan atas tanah yang kuat dengan ciri antara lain mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya; belum dapat dilaksanakan sesuai tujuannya karena adanya kendala-kendala.
Penulisan skripsi ini untuk meneliti seberapa jauh ketentuan Undang-Undang Hak Tanggungan memberikan perlindungan kepada kepentingan Kreditor apabila debitur ingkar janji atau wanprestasi; serta kendala-kendala apa yang timbul dalam pelaksanaan Undang-Undang tersebut untuk dapat berlaku secara efektif.
Metode penelitian menggunakan metode Kepustakaan dengan menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer meliputi segala jenis peraturan perundang-undangan, Surat Edaran Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia mengenai hal-hal yang relevan dengan obyek penelitian ini; bahan hukum sekunder meliputi pendapat pakar hukum.
Setelah dilakukan kajian, penelitian ini menyimpulkan ketentuan Hak Tanggungan Atas Tanah memberikan perlindungan yang memadai terhadap kepentingan kreditor apabila debitur wan prestasi, namun masih terdapat kendala yaitu belum adanya peraturan pelaksanaan yang memungkinkan eksekusi mudah dan pasti."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S24599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Murdiono
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Murdiono
"Padi merupakan salah satu makanan pokok. Penurunan produksi padi pada permintaan besar disebabkan oleh berbagai kendala, seperti kerusakan lahan, tenaga kerja, dan input pertanian. Kendala tersebut menyebabkan petani lebih banyak menggunakan pupuk dan pestisida kimia yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Penelitian ini berfokus pada; 1) pengaruh penggunaan pupuk organik cair terhadap kondisi morfologi, 2) Kandungan klorofil, 3) Pengaruh terhadap jumlah gulma, 4) Dampak serangan oleh hama, dan 5) Perbedaan kandungan senyawa kimia pada tanaman padi. Penelitian ini menggunakan cairan organik yang dibuat merupakan olahan pupuk organik yang digunakan terbuat dari limbah rumah tangga, limbah sayuran, dan bumbu dapur. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa perbandingan tinggi tanaman memiliki nilai p-value 0,43 yang berarti tidak ada pengaruh pengggunaan cairan oganik terhadap tinggi tanaman. Hasil perbandingan jumlah malai diperoleh nilai p-value sebesar 0,0086. Perbandingan jumlah anakan diperoleh nilai p-value 0,017. Hasil kandungan klorofil menunjukkan nilai p-value sebesar 0,00002. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada perhitungan jumlah malai, jumlah anakan, dan kandungan klorofil terdapat perbedaan pengaruh yang nyata antara padi organik dan padi kimia. Pengaruh hasil pengujian penggunaan cairan organik sebagai insektisida menunjukan bahwa intensitas serangan hama batang penggerek pada area persawahan padi organik lebih rendah dibandingkan padi anorganik. Uji One way ANOVA juga menunjukan hasil positif dengan p-value sebesar 0,00026. Intensitas gulma yang terdapat pada area persawahan organik menunjukan hasil positif, setelah dilakukan uji One Way ANOVA diperoleh p-value sebesar 0,019. Berdasarkan uji statistik, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan herbisida organik terhadap kerapatan gulma. Hasil analisis senyawa kimia pada batang dan daun padi organik dan anorganik menunjukan bahwa terdapat beberapa senyawa marker yang hanya ditemukan pada bagian batang dan daun dari padi organik dan anorganik. Analisis juga menunjukan bahwa terdapat akumulasi residu fungsida, herbisida, dan pestisida yang hanya ada pada batang dan daun padi anorganik.

Rice is a staple food for more than 2.7 billion people in Asia. The decline in rice production in large demand was caused by various constraints. These constraints cause farmers to use more chemical fertilizers, pesticides, and herbicides. However, this has an impact on excessive use which causes environmental damage. This study focused on the effect of using liquid organik fertilizer on morphological conditions, chlorophyll content, the effect on the number of weeds, the impact of attack by pests, and differences in the content of chemical compounds in rice plants. This study used self-produced liquid organik fertilizer and commercial liquid organik fertilizer. Processed organik fertilizers used are made from household waste, vegetable waste, and various kitchen spices. The results showed that the results of the comparison of plant heights obtained a p value of 0.43. The results of the comparison of the number of panicles obtained a p value of 0.0086. Comparison of the number of offspring obtained a p value of 0.017. The results of the chlorophyll content showed a p-value of 0.00002. These results indicated that in the plant height test there was no significant difference in effect between organik rice and chemical rice, while the comparison of the number of panicles, tillers, and chlorophyll showed a significant difference. The effect of the results of testing the use of organik liquids as insecticides showed that the intensity of stem borer attacks on organik rice paddies was 23.56% lower than the use of chemical fertilizers which was 32.01%. The ANOVA test also shows positive results with a p-value of 0.00026 which means H0 is rejected. Weed intensity found in organik rice fields showed positive results, after an ANOVA test was carried out with a p-value of 0.019 which means H0 was rejected. The results of chemical compound analysis also showed that there were several marker compounds which were only found in certain parts of organik and chemical rice. The analysis also showed that there was an accumulation of residues that only existed in chemical rice stems and leaves."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maylia Murdiono
"HKI pada dasarnya mempunyai nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan oleh pemegang haknya. Dengan perkembangan masyarakat global, HKI dapat dijadikan agunan untuk mendapatkan kredit perbankan. Pengaturan materi baru terkait HKI sebagai objek jaminan kredit pertama kali diperkenalkan melalui UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten yang secara tidak langsung menjadi landasan motivasi bagi para kreator, pencipta, dan/atau inventor karena negara sudah mulai menghargai karya mereka dengan adanya pengakuan dan pelindungan. Bahwa kehadiran PP No. 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif disinyalir dapat memberikan kemudahan bagi para pelaku ekonomi kreatif, termasuk UMKM, perseorangan, maupun badan hukum, dengan merek sebagai agunan. Sampai saat ini, belum ada penerapan merek sebagai jaminan utama di Indonesia karena dalam POJK No. 40/POJK.03/2019 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, tidak mengakui merek sebagai aset/jaminan yang diakomodir. Di negara maju seperti Amerika Serikat, merek telah digunakan sebagai agunan utama dalam kredit perbankan. Maka dari itu, penelitian ini akan membandingkan pengaturan serta penerapan jaminan berbasis KI khususnya merek untuk mendapatkan jawaban bagaimana Amerika Serikat dapat menerapkan merek sebagai jaminan utama kredit perbankan. Metodologi penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis-normatif, dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan seperti bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil penelitian ini akan berupa sebuah laporan yang mengidentifikasi dan mengklarifikasi permasalahan yang ada sehingga dapat melewati proses analisis dan pengambilan kesimpulan. Dari temuan dan perbandingan hukum yang akan disampaikan dalam penelitian ini dapat dirumuskan berbagai solusi untuk mengatasi kendala penerapan merek sebagai jaminan utama kredit perbankan di Indonesia.

Intellectual Property Rights (IPR) essentially hold economic value that can be utilized by their holders. With the development of global society, IPR can be used as collateral to obtain bank loan. New regulations regarding IPR as a loan security were first introduced through Law No. 28 of 2014 concerning Copyright and Law No. 13 of 2016 concerning Patents, which indirectly became a source of motivation for creators, inventors, and/or inventors because the state has begun to appreciate their works by providing recognition and protection. The presence of Government Regulation No. 24 of 2022 concerning the Creative Economy is expected to facilitate creative economy players, including MSMEs, individuals, and legal entities, with trademarks as collateral. Until now, there has been no implementation of trademarks as primary collateral in Indonesia because, in Financial Services Authority Regulation No. 40/POJK.03/2019 concerning the Assessment of the Quality of Commercial Bank Assets, trademarks are not recognized as accommodated assets/collateral. In developed countries such as the United States, trademarks have been used as primary collateral in bank loan. Therefore, this research will compare the regulations and implementation of IPR-based collateral, particularly trademarks, to find out how the United States can implement trademarks as primary collateral for bank loan. The research methodology in this thesis writing is juridical-normative and uses library materials such as primary, secondary, and tertiary legal materials. The results of this research will be a report that identifies and clarifies the existing problems so that they can undergo the process of analysis and conclusion drawing. From the findings and legal comparisons that will be presented in this study, various solutions can be formulated to overcome the obstacles to implementing trademarks as primary collateral for bank loan in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nano Murdiono
"Untuk meningkatkan efisiensi pada motor bakar bensin dilakukan berbagai macam cara salah satunya pada sistem penyalaannya. Pembakaran bahan bakar di dalam silinder sebelumnya dilakukan dengan sistem pengapian konvensional yaitu terbakarya bahan bakar di dalam silinder diawali dengan adanya percikan diantara ke dua elektroda busi di dalam silinder. Adanya perkembangan teknologi elektronika yang luas memungkinkan mulai digantikannya sistem pengapian konvensional dengan cara elektronika karena didapati adanya kelemahan pada sistem pengapian konvensional. Salah satu sistem pengapian secara elektronika itu adalah CDI. Dengan cara membandingkan ke dua sistem pengapian tersebut maka akan diketahui sistem pengapian yang lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan menguji kedua sistem pengapian tersebut di laboratorium dan mengambil data hasil uji. Dari hasil uji sistem pengapian CDI lebih baik dari sistem konvensional Jadi dengan pemakaian CDI akan meningkatkan efisiensi dari motor bensin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Murdiono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library