Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mujiyanto
Abstrak :
Tesis ini membahas peranan industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini dilakukan pada industri kecil di Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtut waktu (lime series), tahun 1976-2007. Data diperoleh dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertambangan, serta Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kulonprogo. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang ditaksir dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares, OLS) dalam bentuk double log. Analisis regresi dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyerapan tenaga keija dan seberapa besar serta arah pengaruhnya pada sektor industri kecil. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai modal mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Besarnya pengaruh nilai modal terhadap penyerapan tenaga kerja adalah apabila nilai modal naik sebesar I % (cateris paribus) maka permintaan tenaga kerja akan turun sebesar 0,034 %. Variabel nilai produksi mempunyai pengaruh positif signifikan. Besarnya pengaruh nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja, apabila nilai produksi meningkat sebesar 1 % (cateris paribus) maka jumlah tenaga kerja yang digunakan (terserap) akan naik sebesar 0,035 %. Variabel upah tenaga kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, besarnya pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja apabila upah naik sebesar 1 % (cateris paribus) maka jumlah tenaga kerja yang terserap naik sebesar 0,090 %. Kesimpulan penelitian Peranan Industri Kecil Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Kulonprogo, 1976-2007, bahwa sektor industri kecil di kabupaten Kulonprogo mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. ......This Thesis discusses small industry roie i n labour absorbtion and factors that influence small industry in labour absorbtion. This Research is conducted at small industry in Kulonprogo Regency, Province Special region Yogyakarta. The data consist 1976 - 2007 time series secondary. Data is obtained/got from Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi and Pertambangan, and Biro Pusat Statistik (BPS) Kulonprogo Regency. Anaiyzer that used [by] is double reggression analysis that appraised by using smallest square method (Ordinary Least Squares, OLS) in the form of double logarithm. Slated for Reggression analysis knows any factors that influence labour absorbtion and how big and its influence direction at small industrial sector. Reggression analysis Result indicates that Capital value have negative and significant influence to labour absorbtion. Level of influence of Capital value to labour absorbtion is if Capital value go ups as high as 1 % (cateris paribus) then labour request will go down as high as 0,034 %. Production rate Variable have positive influence significant. Level of production rate influence to labour absorbtion, if level production rate as high as 1 % (cateris paribus) then [job/activity] total power that used [by] (terserap) will go up as high as 0,035 %. Variable of labour fee have positive and significant influence to labour absorbtion, level of fee influence to labour absorbtion if fee go ups as high as I % (cateris paribus) then [job/activity] total power that absortion go up as high as 0,090 %. Research Conclusion The contribution of small-scale industry to labor absorption in Kulonprogo Regency, 1976-2007, that small industrial sector in Kulonprogo Regency have significant influence to labour absorbtion.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26436
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Mujiyanto
Abstrak :
Penelitian ini berlatar belakang asumsi bahwa novel mengandungi berbagai tindak tutur disektif (TTD) yang strategi pengujarannya dapat mengusik muka mitra tutur dan bahwa penerjemahan TTD dapat disertai dengan berbagai bentuk penggeseran kebahasaan yang pada gilirannya mungkin menimbulkan perbedaan derajat kesantunan TTD itu-Berdasarkan asumsi tersebut, penelitian ini mengedepankan masalah penggeseran kebahasaan di dalam pengindonesiaan TTD, pengubahan derajat kesantunan TTD sebagai akibat penerjemahan, dan kaitan penggeseran itu dengan derajat kesantunannya. Tujuannya adalah memperoleh gambaran mengenai (1) hal-hal yang berkaitan dengan penggeseran tadi, (2) dampak penggeseran itu terhadap derajat kesantunannya, dan (3) kaitan penggeseran itu dengan kesantunan tersebut. Novel yang beriudul A Farewell to Arms karya E. Hemingway (1929) beserta teriemahannya Pertempuran Penghabisan oleh T.S. Bachtiar (1976) dijadikan sumber data. Hasil kajian terhadap sumber data ini digunakan sebagai dasar penyusunan angket yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan derajat kesantunan TTD tadi antara BSu dan BSa. Responden ditarik secara acak dari populasi yang terdiri atas penutur BSu dan penutur BSa. Data yang diperoleh diolah menggunakan beberapa uji statistik yang semuanya terdapat di dalam SPSS for Windows Release 6. Variabel utama penelitian ini adalah (1) TTD di dalam BSu dan BSa, yang dikelompokkan menurut faktor bahasa dan jenis penutur, dan (2) perbedaan derajat kesantunan TTD antara kedua bahasa tersebut. Variabel lainnya adalah jantina, kelompok usia, dan tingkat pendidikan responder. Uji ANOVA sate-jalur yang digunakan untuk mengolab data di atas mengungkapkan adanya perbedaan derajat kesantunan antara TTD di dalam kedua bahasa. Walaupun secara statistik perbedaan ini signifikan, perbedaan harga-harga yang diperoleh dari uji tersebut sangat kecil sehingga uji komparasi ganda (uji Duncan) mengungkapkan bahwa di antara tiga puluh enam pasang kelompok data yang disusun menurut jenis penutur hanya sepuluh pasang yang menunjukkan perbedaan itu. lni menyiratkan bahwa penerjemah memilih strategi melakukan berbagai penggeseran dengan akibat pengubahan derajat kesantunan TTD yang diterjemahkannya. Penelitian ini menyisakan pextanyaan yang menyangkut kaitan antara fitur suprasegmental dan kesantunan, kewajaran TTD di dalam novel, dan hubungan kesantunan dengan jarak sosial serta perbedaan status antara penutur dan petutur sebagaimana tertuang di dalam novel. Selain itu, kajian replikatif dapat pula dilakukan untuk mengulangtegaskan hasil penelitian ini.
This research is based on the assumptions that novels contain various types of directive speech acts (DSA's for short) which may threaten the hearer's face and that the translation of such DSA's may result in various types of shifts that, in turn, can lead to differences in their degrees of politeness. Based on the assumptions, this study puts forward questions on the shifts in translating English DSA's into Indonesian, the changes of their degrees of politeness as a result of the translation, and the relationship between such shifts and the degrees of politeness. This study aims at (1) revealing aspects related to the variety of shifts; (2) the impacts of such shifts on their degrees of politeness; and (3) the relationship between the shifts and the politeness. A novel entitled A Farewell to Arms by E. Hemingway (1929) along with its translation, i.e. Pertempuran Penghabisan by T.S. Bachtiar (1976), is the source of data on the DSA's. The results of the study on it are used as the basis of compiling the questionnaire which has been designed to obtain pictures on differences in the degrees of politeness between the DSA's in the source language (Sr..) and their counterparts in the target language (TL). The respondents were randomly drawn from the population consisting of speakers of the SL as well as ones of the TL. The data obtained from the sample are analyzed using a number of statistical tests contained in the SPSS for Windows Release 6. The major variables of this research are (I) the DSA's in the SL and their counterparts in the TL, which are categorized in accordance with the language and types of respondents, and (2) the differences in the degrees of politeness of the two languages. The other variables are the sexes, the age groups, and the levels of education of the respondents. The one-way ANOVA employed to analyze the data reveals the differences in the degrees of politeness between the DSA's in the two languages. Despite the significance of the differences, the distinctions of values obtained from the analyses are so small that the multiple comparative (Duncan) tests reveal that among the thirty six pairs of data grouped on the basis of the types of respondents there are only ten pairs showing such distinctions. This implies that the translator has chosen the strategy of making shifts in the translation, resulting in changes in the degrees of politeness of the DSA's that he translates. This study leaves behind questions on the connection between the suprasegmental features and politeness, the naturalness of DSA's within novels, and the relations between politeness and social distance as well as differences in social status among interlocutors in novels. Besides, replicative study could also be carried out in order to reconfirm the findings of this research.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adlirrahman Aufar Mujiyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Singkapan di Sungai Cipamingkis yang termasuk dalam Formasi Jatiluhur memiliki sekumpulan struktur sedimen yang disebut Sequence Bouma. Sekuen Bouma merupakan salah satu kumpulan struktur sedimen yang terbentuk dari proses aliran turbidit. Aliran turbidit terjadi pada kedalaman air rata-rata 2000m, sehingga sulit untuk diamati secara langsung untuk memahami proses sedimentasi secara komprehensif. Aliran turbidit dalam penelitian ini difokuskan pada klasifikasi berdasarkan Bates (1953) dan sifat kohesivitasnya. Data yang diperoleh dari singkapan dalam penelitian ini berupa kolom Pengukuran Penampang Stratigrafik. Data tersebut akan menjadi data utama dalam melakukan eksperimen fisika. Eksperimen fisik tangki flume merupakan salah satu metode dalam memahami proses sedimentasi aliran turbidit. Pendekatan yang dilakukan dalam percobaan fisika ini adalah dengan menggunakan Froude Number dan Reynold Number. Percobaan fisis yang dilakukan memiliki 5 data percobaan dengan hasil berupa bilangan Froude, bilangan Reynold, perbandingan massa jenis campuran dengan massa jenis tangki flume air, kecepatan aliran maksimum, dan hasil geometri. Geometri hasil yang diperoleh dari percobaan fisika ini akan menjadi analog perbandingan singkapan di daerah penelitian.
ABSTRACT
The outcrop in the Cipamingkis River which is included in the Jatiluhur Formation has a collection of sedimentary structures called Sequence Bouma. The Bouma sequence is a collection of sedimentary structures formed from the process of turbidite flow. Turbidite flow occurs at an average water depth of 2000m, so it is difficult to observe directly to understand the sedimentation process comprehensively. The turbidite flow in this study focused on the classification based on Bates (1953) and its cohesive properties. The data obtained from the outcrop in this study were in the form of a Stratigraphic Cross-sectional Measurement column. These data will be the main data in conducting physics experiments. The physical experiment of the flume tank is one method in understanding the process of turbidite flow sedimentation. The approach taken in this physics experiment is to use Froude Number and Reynold Number. The physical experiments carried out have 5 experimental data with the results in the form of Froude number, Reynold number, ratio of the density of the mixture to the density of the water flume tank, maximum flow velocity, and geometric results. The geometry of the results obtained from this physics experiment will be analogous to the comparison of outcrops in the research area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library